Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

69
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pembangunan Negara Veteran Jakarta

2715-6303, 2407-4284

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Zahrotul Mutingah ◽  
Rokhaidah Rokhaidah
Keyword(s):  
P Value ◽  

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi yang masih dialami balita di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dalam menurunkan prevalensi stunting diperlukan perilaku pencegahan, yang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pencegahan stunting pada balita di Posyandu Tunas Mekar 1 Kelurahan Krukut, Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel dipilih menggunakaan teknik total sampling melibatkan 74 ibu balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah teruji validitas serta reliabilitasnya dan dibagikan langsung kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan stunting (p value = 0,100), namun terdapat hubungan antara sikap (p value = 0,001) dan status pekerjaan ibu (p value = 0,003) dengan perilaku pencegahan stunting (<0,05). Peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengambil sampel lebih banyak serta menganalisis faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seperti pendapatan, budaya, dan dukungan.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Reni Suherman ◽  
Yati Afiyanti ◽  
Tri Budiati

Persalinan prematur atau preterm adalah kelahiran hidup dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu. Penyebab terjadinya persalinan preterm diantaranya kehamilan gemelli. Asuhan keperawatan yang diberikan pada ibu primipara diharapkan perawat membantu proses pencapaian peran ibu serta mengajarkan kemandirian dalam merawat diri dan bayinya. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan fokus penerapan teori “self care” Orem dan “maternal role attainment” Mercer. Aplikasi teori Orem dan Mercer efektif diterapkan pada kelima kasus yang dikelola, perawat melakukan observasi dan wawancara pada perilaku pasien serta kebutuhan yang diharapkan dari perawat. Intervensi keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien membantu dalam pencapaian peran menjadi ibu lebih optimal. 


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Siti Utami Dewi ◽  
Dinda Vania Oktavia

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas maupun bawah yang menjadi salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. Untuk mencegah terjadinya komplikasi diperlukan adanya upaya penanggulangan yang efektif dan efisisen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu terapi inhalasi sederhana. Inhalasi sederhana yaitu memberikan terapi dengan uap panas yang dihirup ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana. Tujuan studi kasus ini adalah mengidentifikasi adanya peningkatan bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA setelah diberikan terapi inhalasi sederhana. Rancangan studi kasus ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Subjek studi kasus sebanyak dua orang klien anak dengan ISPA. Studi kasus ini dilakukan selama 3 hari dan 2 kali sehari. Setelah pelaksanaan terapi inhalasi sederhana selama 3 hari. Studi kasus ini menghasilkan adanya peningkatan bersihan jalan napas pada kedua subjek. Dari studi kasus ini bahwa terapi inhalasi sederhana cukup efektif dalam peningkatan bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA. Saran yang dianjurkan pada keluarga yaitu diharapkan dapat menerapkan terapi inhalasi sederhana di rumah dan memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan tindak lanjut pelaksanaan penyakit ISPA.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Tsania - Ramadhanty ◽  
Rokhaidah Rokhaidah
Keyword(s):  

Stunting diartikan sebagai kegagalan pertumbuhan pada anak usia bawah lima tahun yan  g ditandai dengan panjang badan atau tinggi badan kurang menurut standar usia  atau biasa disebut dengan anak berpostur tubuh pendek di usia pertumbuhan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi Kesehatan dengan media audiovisual  terhadap pengetahuan ibu tentang stunting pada balita di posyandu melati 1 kelurahan Pisangan Timur, Jakarta timur. Desain penelitian  yang digunakan adalah Quasy-eksperimental  dengan one group pre post test . sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 54 orang ibu yang memiliki anak usia balita (0-59 bulan) di wilayah posyandu melati 1 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis menggunakan uji Wilcoxon  didapatkan nilai P=0,000 yang memiliki arti terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang stunting sebelum dan sesudah diberikan edukasi keshatan dengan media audiovisual. Terdapat pengaruh edukasi Kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan ibu tentang stunting pada balita di posyandu melati 1 kelurahan Pisangan Timur, Jakarta Timur.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Afina Muharani Syaftriani

Setiap fase reproduksi ditandai dengan perubahan neuroendokrin dan psikososial. Gejala pramenstruasi yaitu keluhan yang muncul sebelum menstruasi dan terjadi 7-10 hari menjelang menstruasi. Gejala awal kehamilan adalah keluhan fisik dan psikologis yang muncul pada wanita diawal kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gejala pramenstruasi dengan gejala awal kehamilan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan sampel primigravida yang sudah melewati trimester pertama serta memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Sumi Medan. Jumlah responden 40 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi data demografi, kuesioner gejala pramenstruasi dan kuesioner gejala awal kehamilan. Hasil penelitian ini mendapatkan mayoritas responden mengalami gejala pramenstruasi ringan (52,5%) dan gejala awal kehamilan sedang (65,0%). Uji spearman menunjukkan gejala pramenstruasi berhubungan positif dengan gejala awal kehamilan (r = 0,462) dengan nilai signifikan yang dapat diterima dimana    p = 0,003 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara gejala pramenstruasi dengan gejala awal kehamilan di Klinik Bersalin Sumi Medan. Penelitian membuktikan bahwa sensitivitas hormon reproduksi sangat berperan dalam menentukan sifat gejala pada fase reproduksi yang berbeda, keparahan gejala selama fase pramenstruasi secara signifikan terkait dengan keparahan gejala selama awal kehamilan.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Christin Natalia ◽  
Lina Ayu Marcelina ◽  
Indah Permatasari
Keyword(s):  

Proses penyembuhan luka perineum merupakan proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang rusak akibat perlukaan yang terjadi di diafragma urogenitalis dan musculus lefator ani pada saat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi dengan proses penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Pejuang dan Puskesmas Pekayon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang memiliki luka perineum di UPTD Puskesmas Pekayon dan UPTD Puskesmas Pejuang, dengan sampel 31 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan status gizi dengan proses penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Pejuang dan Puskesmas Pekayon (p=0,018) dan adanya hubungan pemenuhan kebutuhan gizi dengan proses penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Pejuang dan Puskesmas Pekayon (p=0,001). Peneliti menyarankan ibu postpartum agar lebih mengetahui pentingnya status gizi normal bagi ibu dan dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama kebutuhan akan protein untuk mempercepat penyembuhan luka perineum dan meminimalisir terjadinya infeksi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Irfani Rizqi Dwi Arifiani ◽  
Dora Samaria
Keyword(s):  

Latar Belakang: Vulva Hygiene adalah menjaga atau menjaga kebersihan organ genital eksternal. Manfaat dari kebersihan vulva adalah menjaga vagina tetap bersih, nyaman saat bepergian dan untuk menghindari masalah keputihan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi deskripsi pengetahuan, sikap dan motivasi yang berhubungan dengan kebersihan vulva pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan populasi penelitian remaja yang tinggal di RW 02 Bojong Menteng, Bekasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan lembaga atau lembaga yang mendukung penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil: 109 responden, mayoritas responden berusia 19-24 tahun, memiliki pengetahuan yang cukup tentang kebersihan vulva, memiliki sikap tentang kebersihan vulva yang baik, dan termotivasi tentang kebersihan vulva yang baik. 109 responden remaja wanita yang tinggal di RW 02 Bojong Menteng, Bekasi berusia 72 hingga 24 tahun, sebanyak 72 responden atau 66,1%. Remaja perempuan memiliki pengetahuan yang cukup tentang kebersihan vulva sebanyak 53 responden atau 48,7%, memiliki sikap yang baik tentang kebersihan vulva sebanyak 76 responden atau 69,7%, dan memiliki motivasi yang baik mengenai kebersihan vulva sebagai sebanyak 56 responden atau 51,4%. Kesimpulan: Sebagian besar wanita muda yang berada di bojong menteng, Bekasi memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, sikap yang baik dan motivasi yang baik.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Nelly Febriani

Kualitas pelayanan keperawatan ditentukan kinerja perawat. Kinerja perawat dapat didorong dengan self-efficacy yang tinggi sehingga kepercayaan perawat terhadap kemampuannya tinggi karena sifat pantang menyerah dalam menyelesaikan permasalahan. Tujuannya untuk menganalisis literatur yang berhubungan dengan self-efficacy dan kinerja perawat dalam lima tahun terakhir. Database yang digunakan yaitu PubMed, Science Direct, EBSCO dan Emerald. Kata kunci yang digunakan (“nurse” OR “registered nurse” OR “nursing” OR “nurses” OR “nursing”) AND (“self-efficacy” OR “efficacy” OR “self belief OR “confidience” OR “success”) AND (“nurse performance” OR “work performance” OR “performance” OR “job performance”). Hasil pencarian literatur didapatkan 1.363 artikel. Hasil pencarian melewati proses penyaringan dengan elemen PICO dan metode CRAAP. Studi inklusi berjumlah lima jurnal. Hasil yang didapatkan berbeda-beda, namun mayoritas dari hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara self-efficacy dengan kinerja perawat. Penting untuk meningkatkan self-efficacy dengan mengadakan pelatihan kepada perawat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi dalam bekerja.    


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Nur Wahyuni Munir ◽  
Mahani Darma Solissa

Self care diabetes melitus adalah tindakan penting untuk pencegahan komplikasi akut dan kronik dan memerlukan perawatan terus menerus. Self-efficacy berguna dalam merencanakan dan mengkaji intervensi edukasi serta baik untuk memprediksi modifikasi perilaku self-care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan self care pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 41 responden. Penelitian dilakukan pada Bulan Mei 2019. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar pasien memiliki self-efficacy baik (85,4%) dan self care baik (83%). Hasil uji Fisher Exact dengan α < 0,05 menunjukkan ada hubungan antara self-efficacy dengan self care pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar (ρ=0,005). Upaya promosi kesehatan mengenai self care diabetes melitus perlu ditingkatkan agar dapat menambah pengetahuan pasien dalam pelaksanaan self care diabetes melitus.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dewi Astri Yulianti ◽  
Fiora Ladesvita

Penyakit ginjal kronik merupakan gangguan kesehatan yang menyerang ginjal yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan ditandai dengan GFR <15 ml/menit/1,73m2. Ginjal tidak mampu menyaring dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya uremia. Kelelahan adalah perasaan lelah secara fisik akibat aktivitas fisik yang dilakukan tanpa henti. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kelelahan pada pasien penyakit ginjal diabetik dan hipertensi penyakit ginjal yang menjalani hemodialisis pada komunitas Klub Perawatan Ginjal Indonesia. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 responden. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan kadar hemoglobin, karena p value> 0,05. Kemudian tidak ada perbedaan tingkat kelelahan pada pasien penyakit ginjal diabetik dan hipertensi yang menjalani hemodialisis (p value = 0,187).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document