Journal of Food Crop and Applied Agriculture
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

2775-6750, 2774-2652

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 78-87
Author(s):  
Miyana Harahap
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan salah satu jenis tanaman yang dipanen muda dan banyak diusahakan di daerah tropis.  Jagung manis atau sering disebut sweet corn dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980  dan merupakan salah satu komoditas sumber pangan yang penting, karena jagung manis memiliki nilai gizi yang berbeda dengan jagung biasa. Kandungan yang terdapat pada jagung manis antara lain 70,7% karbohidrat, 13,5 % air, 10,0 % protein, 0,4 % lemak dan zat-zat lain. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani jagung manis adalah urin kelinci sebagai pupuk organik cair (POC). Pengaplikasian POC urin kelinci dapat meningkatkan hasil jagung manis sebesar 173 kg/125 m2 (13,84 ton/ha), sedangkan produksi jagung manis tanpa POC urin kelinci adalah 129 kg/125 m2 (10,32 ton/ha). Pengaplikasian POC urin kelinci meningkatkan pendapatan usaha tani dengan R/C ratio lebih tinggi yaitu 1.83, profitabilitas 83.7% dibandingkan dengan tanpa POC urin kelinci yaitu sebesar 1.70 dengan  profitabilitas 70


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 93-98
Author(s):  
Mismawarni Srima Ningsih

Abstrak   Sembung rambat merupakan tanaman introduksi yang memiliki daya invasi tinggi, sehingga menjadi gulma di pertanaman kangkung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompetisi antara gulma sembung rambat dengan tanaman kangkung. Menggunakan metode penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap 5x5. Perlakuan yang diberikan adalah (A) Kangkung, (B) Kangkung + 1 Sembung rambat, (C) Kangkung + 2 Sembung rambat, (D) Kangkung + 3 Sembung rambat,  (E) Kangkung + 4 Sembung rambat. Bila perlakuan mempengaruhi hasil kangkung, analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil menunjukan keberadaan sembung rambat di pertanaman kangkung darat dapat menurunkan tinggi, jumlah daun, diameter batang dan bobot kering kangkung. Penurunan semakain besar dengan bertambahnya jumlah sembung rambat pada pertanaman akibat terjadinya kompetisi terhadap faktor lingkungan yang sama. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa sembung rambat yang berada di pertanaman kangkung merupakan gulma yang dapat menurunkan hasil panen dan keberadaannya dipertanaman harus dikendalikan.    


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 99-106
Author(s):  
Yummama Karmaita

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan penerapan sistem tanam padi konvensional, padi tanam sebatang (PTS), sistem tanam jajar legowo 2:1, dan sistem tanam hazton. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 5 sampel.Perlakuan terdiri dari: A = Kontrol (sistem tanam konvensional), B = Sistem Tanam Padi Tanam Sebatang (PTS), C = Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1, dan D = Sistem Tanam Teknologi Hazton. Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji F dari hasil analisa bila F hitung 5% > F tabel 5% dilanjutkan dengan uji Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah anakan total, dan jumlah anakan produktif) dan pertumbuhan generatif (Panjang malai, berat 1000 bulir, dan hasil gabah basah panen per ha). Hasil penelitian yang didapatkan dari keempat sistem tanam yang diterapkan, penanaman dengan sistem tanam jajar legowo 2:1  dan PTS memberikan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman, pembentukan jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, dan hasil gabah basah panen per ha. Hasil gabah basah panen per ha pada sistem tanam jajae legowo 2:1 adalah sebesar 15,60 ton dan PTS sebesar 12,60 ton.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 88-92
Author(s):  
Santi Diana Putri
Keyword(s):  

Buah pisang pada umumnya digemari oleh semua kalangan baik dewasa, remaja maupun anak-anak-anak. Namun kulit buah pisang sering dibuang dan tidak dimanfaatkan bagi sebagian besar orang. Inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi solusi agar limbah dapat dimanfaatkan kembali untuk pertumbuhan tanaman kedelai. Karena kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh apakah Inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif dan generative tanaman kedelai Glicine max L) dan penulis mendapatkan dosis terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan kedelai. Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu : A. Tanah 5 kg/polybeg (Kontrol), B. Tanah 5kg/polybeg +  dosis  11,24 ml/tanaman, Tanah 5kg/polybeg + dosis  16,86 ml/tanaman, D. Tanah 5kg/polybeg + dosis  22,48 ml/tanaman, E. Tanah 5kg/polybeg + dosis  28,10 ml/tanaman. Inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair pada dosis B (11,24 ml/polybag) memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang berpengaruh nyata pada tinggi tanaman (34,620 cm), lebar daun (5,926 cm), jumlah daun (26,220 helai) dan jumlah bobot tanaman kedelai (3,736 g).      


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 107-113
Author(s):  
Riska Kurnia Dewi

Pariaman memiliki potensi produksi jagung yang tinggi untuk memenuhi permintaan jagung di Sumatera Barat yang terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis varietas jagung yang memiliki daya hasil tinggi di Pariaman. Percobaan ini dilakukan di Kota Pariaman Sumatera Barat, dengan ketinggian +/- 32 mdpl yang berlangsung dari bulan November 2020 s/d April 2021. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu 10 varietas jagung, V1= Bima 20, V2=  JH-37, V3= Nasa 29, V4= Pioneer P32, V5= NK, V6= Bisi 18, V7= Sinhas, V8= Sukmaraga, V9= Galur IBF, dan V10= Lokal Agam. Hasil penelitian ini adalah Jagung hibrida varietas Pioneer P32 menunjukkan hasil yang tinggi dengan berat tongkol tanpa kelobot 16.08 ton/ha.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 47-51
Author(s):  
Deliana Andam Sari

Padi beras merah yang dibudidayakan di masyarakat Sumatera Barat saat ini merupakan padi lokal. Padi lokal memiliki keunggulan tertentu karena telah dibudidayakan secara turun-temurun  sehingga telah beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi lahan dan iklim yang spesifik. Sebaliknya, padi lokal juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain berumur panjang, berpostur tinggi, tidak tahan hama dan penyakit, serta berproduksi rendah. Mutasi yaitu perubahan struktur genetik suatu makhluk hidup secara tiba- tiba dan acak yang diwariskan pada generasi berikutnya. Pemuliaan mutasi mempunyai karakter spesifik antara lain sangat efektif untuk merubah sedikit sifat dalam perbaikan varietas tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan  pada bulan Agustus hingga Desember 2017. Pada saat persemaian ini akan dilakukan pengamatan mutasi klorofil untuk melihat adanya indikasi  keragaman genetik akibat perlakuan iradiasi sinar gamma yang dilakukan terhadap benih. Setiap benih di persemaian diamati perubahan warna daunnya dan dikelompokkan kedalam kriteria Gustafsson. frekuensi mutan tertinggi adalah mutan dengan dosis 200 Gy, sedangkan untuk frekuensi mutasi yang tertinggi adalah tanaman yang diiradiasi dengan dosis 300 Gy. Tanaman yang diiradiasi dengan dosis 200 Gy  memiliki frekuensi mutasi sebesar 0,09% dan untuk dosis 300 Gy frekuensi mutan yang terjadi adalah0,02 %.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 63-67
Author(s):  
Fri Maulina

Kairomon merupakan suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh suatu spesies untuk menarik spesies yang berbeda seperti  larva hama terhadap  parasitoid. Sumber potensial kairomon bisa diperoleh dari kotoran, kelenjar ludah, sutera, kontaminasi tubuh, sekresi makan, dan sekresi pertahanan dari inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  keberadaan kairomon pada kotoran larva inang (larva P. xylostella) dan  pengenceran terbaik dalam mengundang kedatangan parasitoid  D. semiclausum.  Pengujian kairomon menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 7 ulangan.  Perlakuan  yaitu pengenceran kotoran inang pada 10-1, 10-2, (tanpa pengenceran = 100) dan kontrol. Hasil pengujian membuktikan bahwa kotoran larva Plutella xylostella dapat memandu kedatangan parasitoid D. semiclausum  dengan indikator jumlah telur yang diletakkan pada pengenceran kotoran larva 10-1 dan 10-2 dan tingkat parasitisasi pada pengenceran kotoran larva 10-1 dan 10-0.  Kotoran larva  P. xylostella berperan sebagai kairomon bagi  parasitoid  D. semiclausum.    


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 41-46
Author(s):  
Dedeh Kurniasih

Aspek yang menjadi tolok ukur dari keberhasilan pembangunan pertanian ini adalah produktivitas, kualitas dan kontinuitas. Untuk mewujudkan keberhasilan tersebut, Kementrian Pertanian mencanangkan kegiatan yang diberi nama Komando Startegi Pembangunan Pertanian (Kostratani). Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Untuk mewujudkannya harus tersedia sarana prasarana, pelatihan untuk mendukung SDM dan SDM (penyuluh pertanian) yang berkompeten.  Kompetensi ialah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang ditampilkan oleh seseorang penyuluh dalam konteks pelaksanaan tugas atau pekerjaannya sebagai penyuluh pertanian. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kompetensi penyuluh pertanian BPP Harau Dalam Menyusun Programa Penyuluhan. Penelitian ini dilaksanakan Maret sampai Oktober 2020 di BPP Kecamatan Harau dengan jumlah responden 8 orang penyuluh. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi penyuluh BPP Harau dalam menyusun programa penyuluhan memiliki nilai rataan skor 2,9 dan tergolong kategori kompeten.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 52-62
Author(s):  
Agustamar Agustamar

Penggunaan pupuk yang tepat gunan dan efisien memerlukan teknik sederhana yaitu metode tempel misel organik-anorganik dengan proses inkubasi. Metode ini sudah terbukti pada praktek penanaman padi metode SRI (the Sistem of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Pembuktian untuk tanaman kacang hijau sangat diperlukan sebagai karakter tanaman berumur pendek pada jenis leguminosa. Fungsi tanaman kacang hijau tidak dapat diragukan apalagi pada kondisi pandemic Covid-19 saat ini, karena ada kandungan asam amino Lysine yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus. Metode tempel misel organik-anorganik berasal dari hasil kompos dalam hal ini kompos asal feses sapi melalui inkubasi 21 hari. Pembuatan 1 t.ha-1 pupuk diperlukan 80% kompos, 20% tanah lempung berliat, dan berturut-turut Urea, SP-36 dan KCl sebanyak 15, 12.5, dan 7.5 kg. Perlakuan dosis pupuk di zona akar berturut-turut 0, 1, 2, 3 dan 4 t.ha-1 dengan pengulangan sebanyak 4 kali dalam media tanam polibag 6 kg tanah Ultisol. Pengujian dapat memberikan informasi bahwa (1) berbagai dosis pupuk metode tempel organik-anorganik mampu meningkatkan pertumbuhan dan komponen hasil tanaman kacang hijau, (2) penggunaan dosis pupuk 2 t.ha-1 menunjukkan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman, komponen hasil dan hasil biji kacang hjau, dan (3) penggunaan dosis pupuk metode tempel organik-anorganik berlebihan sebesar 3-4 t.ha-1 cenderung melambatkan waktu berbunga termasuk penundaan waktu panen, meningkatkan tinggi tanaman dan bahkan menurunkan hasil biji. Karena pengujian ini pada skala pot terbatas, maka disarankan untuk penerapannya di lapangan pada luasan tertentu (125 m2)


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 68-77
Author(s):  
Yun Sondang

Sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench) is a cereal plant that has the potential to be cultivated and developed as a source of carbohydrates. The research objective was to identify the morphology and varieties of sorghum plants from several potential areas of West Sumatra, such as Limapuluh Kota Regency, Payakumbuh City, and Sijunjung Regency be used as a source of germplasm. The research was carried out in Limapuluh Kota District, Payakumbuh City, and Sijunjung Regency for six months starting from June-November 2020. The research was carried out with stages beginning with a survey of the location of sorghum planting, identification of plant morphological characteristics, identification of varieties/cultivars/lines, and collection of germplasm sources. Observations were made on the morphological characteristics of plants in the vegetative and generative phases based on the sorghum plant description book. The results showed differences between morphological features in the field and existing descriptions in terms of plant properties, plant height, leaf color, leaf bone, panicle density, panicle shape, panicle length starting from the neck of the panicle, shape, and color of the neck of the panicle.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document