Scientific Journal of Mechanical Engineering Kinematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

67
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Center For Journal Management And Publication, Lambung Mangkurat University

2655-903x, 2655-9048

Author(s):  
Iwan Gunawan ◽  
Nazaruddin Sinaga

Pada penelitian ini, penulis melakukan review penggunaan fluida kerja ORC yang disimulasikan menggunakan EES dan melakukan review pada beberapa jurnal yang dilakukan sebelumnya. Fluida kerja yang dianalisa adalah isopentane sebagai fluida kerja yang dipakai, isobutane dan R245fa, dimana isobutane menghasil power output yang lebih tinggi dibandingkan dengan fluida sekunder lainnya karena enthalpi uap yang masuk ke turbine dan enthalpi uap yang masuk ke kondenser yang dihasilkan lebih tinggi dan ini menyebabkan kalor yang masuk ke dalam sistem ORC lebih tinggi dibandingkan dengan fluida kerja lainnya. Pada sistem ORC banyak pilihan fluida kerja dan bisa diaplikasikan dalam sistem baik secara aktual maupun masih dalam research, baik dalam off design dalam bentuk paper, jurnal maupun aplikasi teknologi secara langsung dalam pembangkit listrik panas bumi, waste heat recovery plant atau tipe combine cycle lainnya. Pada beberapa sistem yang diteliti, R227ea memiliki efisiensi thermal yang lebih baik daripada fluida sekunder lainnya. Sedangkan pada waste heat power plant, R134a memiliki efisiensi yang lebih baik dari fluida sekunder yang diteliti. Dan pada research lainnya HFE-301 memiliki efisiensi thermal sebesar 85% pada aplikasi Radial inflow turbine dengan kecepatan sekitar 60.000 rpm dan menghasilkan daya sebesar 1,5 kW.


Author(s):  
Hendar Wirawan ◽  
Nazaruddin Sinaga

Industri semen merupakan salah satu industri yang paling intensif energi di dunia karena di dalam proses produksinya mengkonsumsi sekitar 12–15% dari total penggunaan energi dan setara dengan 30-40% dari total biaya produksi semen. Analisis eksergi diperlukan untuk mengetahui kerugian kerja pada suatu mesin atau sistem. Dalam perhitungan eksergi diperlukan data kapasitas panas. Karena massa yang masuk ke dalam kiln berupa senyawa kimia, maka untuk menghitung kapasitas panasnya sesuai dengan zat kimia pada senyawa tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai rasio bahan baku terhadap klinker adalah 1,87 kg/kg klinker dengan nilai energi spesifik sebesar 1.753,93 kJ/kg klinker. Nilai efisiensi energinya adalah 94,16%, 89,40%, dan 72,40%. Untuk nilai efisiensi eksergi adalah 39,07%, 52,75%, dan 43,49% serta nilai efisiensi eksergetik adalah 71,79%, 49,22%, dan 65,75%. Efisiensi penggunaan bahan bakar pada kiln berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, tergantung kepada jenis kiln dan proses yang digunakan. Nilai energi dan eksergi pada klinker dapat dihitung per satuan massa produk klinker yang dihasilkan.


Author(s):  
Akhmad Syarief ◽  
A’yan Sabitah ◽  
Luqmanul Hakim ◽  
Fadliyanur Fadliyanur ◽  
Dhanu Suryanta Suryanta ◽  
...  

Bahan bakar briket sudah banyak diteliti dan dikembangkan sebagai pengganti bahan bakar padat seperti kayu. Salah satunya briket terbuat dari biomassa yang sudah tidak terpakai seperti serbuk gergaji, sekam padi bahkan limbah sisa industri. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui karakteristik pembakaran briket yang terbuat dari sekam padi dicampur limbah arang kayu alaban yang meliputi penyalaan awal, laju pembakaran dan temperatur pembakaran. Adapun sampel briket yang digunakan dengan memvariasikan berupa bentuk segi empat dan enam, mesh 20 dan mesh 40 dan tekanan cetak briket sebesar 50 kg/cm2 dan 100 kg/cm2. Hasil menunjukkan temperatur tertinggi dimiliki briket segi empat dengan mesh 40 dan kekuatan tekan 50 kg/cm2 sebesar 4120C dan yang terendah dimiliki briket segi empat dengan mesh 20 dengan kekuatan tekan 100 kg/cm2 sebesar 333,330C. Semakin rendah tekanan pencetakan penyalaan awal semakin cepat dan laju pembakaran lebih lama karena ada rongga udara dan tingginya tekanan pencetakan mempengaruhi lamanya proses pembakaran.


Author(s):  
Fajar Anggara

The use of the Electrical Submersible Pump (ESP) in the oil lifting method is very popular because it is easy to install, less required installation of tools in the field and a high efficiency. To achieve the Q target, ESP parameters such as the number of stages and RPM need to be analyzed to align with the IPR (Inflow Performance Flow) curve. The use of nodal analysis is used to determine the relationship between Pwf and head pump. Iteration needs to be done to determine the range of the number of stages so that it aligns with characteristics of well. It is found that the recommended range stage is 580-600  at a well depth of 7684 ft. Moreover, it is found that with 3600 RPM and 600 stages is able to reach the Q target. The relationship between the number of stages and RPM value with Pwf is inversely proportional.   


Author(s):  
Yoyo Saputro ◽  
Imam Prasetyo ◽  
Muhammad Thomi Nadhief
Keyword(s):  

Sepeda motor  dilengkapi dengan sistem pemindahan tenaga yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan, sprocket adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga, karena sprocket merupakan bagian yang menyalurkan tenaga mesin motor ke roda belakang melalui rantai. Peneliti terdahulu mengganti ukuran sprocket dengan mata sprocket lebih besar atau lebih kecil 2 mata dari sprocket standar sedangkan dalam penelitian ini mengganti sprocket belakang dengan jumlah mata besar dan lebih kecil 4 mata dari sprocket standar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran sprocket belakang terhadap daya dan torsi pada motor vixion tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dari uji daynotest menggunakan alat dynamometer. Hasil pengujiannya yaitu pengaruh variasi ukuran sprocket 43T, 39T, dan 47T menghasilkan peningkatan daya dan torsi paling optimal pada sprocket ukuran 47T dengan data daya maksimum sebesar 16.1 HP, dan torsi diperoleh data dengan sprocket ukuran 47T menghasilkan torsi maksimum sebesar 14.42 Nm hal ini di sebabkan karena jumlah mata sprocket yang banyak dan jarak antara sprocket depan dengan sprocket belakang lebih pendek.


Author(s):  
Akhmad Taufik ◽  
Ma'ruf Ma'ruf

Pada industri otomotif komponen suku cadang maupun elemen-elemen mesin banyak menggunakan paduan aluminium dengan proses pengecoran, penggunaan paduan aluminium pada pengecoran salah satunya aluminium dengan tembaga (Al-Cu). Pengecoran logam metode die casting merupakan bagian dari pengecoran bertekanan, dimana logam ditekan kedalam cetakan. Banyak industri pengecoran aluminium terutama industri kecil menengah dalam pembuatan produk atau komponen menggunakan material daur ulang dengan metode pengecoran tuang, sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan sifat materialnya. Dengan metode die casting diharapkan mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanisnya. Proses pengecoran dengan metode die casting dilakukan pada temperatur tuang (650⁰C, 670⁰C, dan 690⁰C) dengan variasi tekanan 0 (tanpa tekanan), 2,5 MPa, 5 MPa, dan 7,5 MPa. Hasil dari pengujian kekerasan menunjukkan pada temperatur tuang 650⁰C dan tekanan 7,5 MPa merupakan kekerasan paling tinggi dengan nilai 72 HB dan nilai kekerasan terendah terdapat pada temperatur 690⁰C tanpa tekanan dengan nilai kekerasan 58 HB. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa temperatur tuang dan tekanan sangat berpengaruh terhadap nilai kekerasan pada proses pengecoran dengan metode die casting.


Author(s):  
Mietra Anggara ◽  
Pupung Pupung
Keyword(s):  

Pada tahun 2015 lalu kabupaten Sumbawa menghasilkan tangkapan ikan sebanyak 736.127 ton (Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, 2019). Jumlah produksi ikan menurut Kecamatan di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2015 yang terbanyak memproduksi ikan yaitu berada di kecamatan Plampang dengan jumlah 100.880 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk plat penyerap panas terhadap laju pengeringan dan panas yang berguna pada alat pengering ikan teri berbasis gas LPG. Variabel yang digunakan adalah bentuk plat gelombang, segitiga dan datar serta udara yang dihembuskan oleh kipas dari luar dengan kecepatan 0,5 m/s, 1 m/s dan 1,5  m/s. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu  panas berguna tertinggi didapatkan 21,25 Watt pada kecepatan 0,5 m/s. Sedangkan panas berguna terendah terdapat plat penyerap panas berbentuk datar yaitu sebesar 2,83 watt. laju pengeringan terbaik terdapat pada plat bergelombang yaitu sebesar 1,84 g/menit dan terendah terdapat pada bentuk plat datar yaitu sebesar 1,08 g/menit. kadar air ikan teri kering sebesar 17,1 % dan terbanyak pada plat datar yaitu 80,05 %.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 150-159
Author(s):  
Fajar Anggara

Guide vane sangat berperan dalam pengkondisian pola aliran dan kecepatan fluida sebelum melewati sudu turbin. Dengan konfigurasi pemasangan turbin sumbu aksial sesudah kondensor ac, dibutuhkan guide vane yang mampu menghasilkan kecepatan tinggi pada daerah dekat dinding ducting. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh rasio dimensi panjang dan diameter menggunakan ANSYS FLUENT 17. Variasi dimensi geometri guide vane dibagi menjadi dua tipe, dimana masing-masing memiliki tiga variasi geometri. Tipe 1dengan rasio dimensi panjang terdiri atas variasi A, B dan C sedangkan tipe 2 dengan rasio dimensi diameter, variasinya adalah D, E dan F. Hasil memperlihatkan bahwa variasi B dan F menghasilkan kecepatan paling tinggi di tipenya. Hal ini karena efek percepatan maksimal pada variasi B dan sudut terkecil guide vane akan mengurangi gaya gesek pada variasi F.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 129-137
Author(s):  
Imam Prasetyo Imam ◽  
M. Arieq Nasabi
Keyword(s):  

Minyak atsiri merupakan senyawa yang mudah menguap pada suhu kamar yang berasal dari tanaman aromatik (seperti akar wangi, cengkeh, sereh wangi, pala, kenanga, kayu manis) karena kandungan dari minyak atsiri tersebut mempunyai banyak manfaat antara lain yaitu untuk meningkatkan performa mesin, membersihkan injector bahan bakar, mengurangi endapan senyawa organik pada ruang bakar, serta dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan menurunkan emisi gas buang. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan minyak atsiri pada bahan bakar pertalite untuk mengurangi nilai konsentrasi kadar CO dan HC serta meningkatkan kadar CO2 pada kendaraan bermotor. Pengujian ini dilakukan dengan menambahkan takaran pencampuran minyak atsiri sebanyak 6 ml, 12 ml, dan 18 ml pada bahan bakar pertalite dengan variasi putaran mesin 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000 rpm. Berdasarkan dari hasil pengujian didapat bahwa beberapa penurunan nilai konsentrasi emisi kadar CO yang cukup signifikan terjadi pada putaran mesin 2000 rpm – 3000 rpm. Pada takaran minyak atsiri 12 ml yaitu turun sebanyak 0,30% dari 1,02% menjadi 0,72% pada putaran mesin 3000 rpm. Sedangkan konsentrasi emisi kadar HC dari putaran mesin 1500 rpm – 3000 rpm mengalami penurunan yang cukup signifikan, pada putaran mesin 3000 rpm untuk prosentase minyak atsiri 12 ml turun sebanyak 30 ppm dari 185 ppm menjadi 155 ppm.


Author(s):  
Aditya Nur Ramadhan M.Ngari.SR. ◽  
Mastiadi Tamjidillah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan wire feeder pada proses las GMAW terhadap kekerasan dan struktur mikro baja ASTM A36.  Variasi wire feeder yang digunakan adalah 3,5 meter/menit, 3,55 meter/menit dan 3,6 meter/menit, elektroda ER 70S-6 diameter 1,2 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan tertinggi pada weld metal terdapat pada spesimen 1 kecepatan wire feeder 3,5 meter/menit dengan nilai kekerasan 59,5 HRB.  Nilai kekerasan tertinggi pada daerah HAZ terdapat pada spesimen 3 dengan kecepatan wire feeder 3,6 meter/menit dengan nilai kekerasan 57,5 HRB. Sedangkan nilai kekerasan base metal tertinggi terdapat pada spesimen 3 kecepatan wire feeder 3,55 meter/menit dengan nilai kekerasan 64,4 HRB. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukan bahwa semakin tinggi nilai kekerasan akan meningkatkan fasa pearlite lebih banyak dan sebaliknya semakin rendah nilai kekerasan maka fasa ferrite lebih banyak dibandingkan dengan fasa pearlite.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document