Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

56
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Sumatera Utara

2549-2136, 1858-0327

2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 13-25
Author(s):  
Cokorde Istri Ayu Laksmi Dewi ◽  
Tience Debora Valentina

Being a victim of bullying is a traumatic life event that may lead to various developmental problems among adolescents. Such a traumatic life event could negatively affect individuals’ emotional and physical well-being. However, for some individuals, traumatic life events could promote posttraumatic growth. The present paper describes posttraumatic growth among victims of bullying. Specifically, we describe some indicators and encouraging factors of posttraumatic growth among adolescents who had been victims of bullying. The present review can contribute to intervention programs to encourage posttraumatic growth among adolescents who had been victims of bullying.  Menjadi korban bullying merupakan peristiwa kehidupan traumatis yang dapat menimbulkan berbagai masalah perkembangan di kalangan remaja. Peristiwa kehidupan traumatis semacam ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan fisik individu. Namun, bagi sebagian individu, peristiwa kehidupan traumatis dapat mendorong posttraumatic growth. Makalah ini menjelaskan posttraumatic growth di antara korban bullying. Secara spesifik, kami menjabarkan beberapa indikator dan faktor pendorong posttraumatic growth di kalangan remaja yang pernah menjadi korban bullying. Ulasan ini dapat berkontribusi pada program intervensi untuk mendorong posttraumatic growth di antara remaja korban bullying.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 33-38
Author(s):  
Helen Angelica ◽  
Winida Marpaung

The present study examines the role of organizational employees' future time orientation toward their achievement motivation. Using a cross-sectional design, the results of the present study showed that employees who possess a high degree of future time orientation were more likely to possess a higher degree of achievement motivation than participants with lower future time orientation. We discuss the importance and the importance of promoting future time orientation among organizational employees. Penelitian ini menelaah hubungan antara orientasi masa depan terhadap motivasi berprestasi karyawan organisasi. Dengan menggunakan desain cross-sectional, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki derajat orientasi masa depan yang tinggi cenderung memiliki derajat motivasi berprestasi yang lebih tinggi daripada karyawan yang memiliki orientasi masa depan yang rendah. Diskusi kami fokuskan mengenai pentingnya orientasi masa depan pada karyawan dan bagaimana cara memotivasi karyawan untuk meraih prestasi yang diinginkan.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 26-32
Author(s):  
Lusi Juliana Manalu ◽  
Indri Kemala Nasution

The present study examines strategies of coping with stress among active online gamers in Medan, Indonesia. The study involved 400 students that could be classified as disordered gamers. The results show that the majority of participants tended to use a less useful coping strategy (36 percent), about 30 percent used an emotion-focused coping strategy, about 28 percent used a problem-focused strategy, and about 5 percent used other strategies that could not be classified. Studi ini mengkaji strategi mengatasi stres di kalangan gamer online aktif di Medan, Indonesia. Penelitian ini melibatkan 400 mahasiswa-mahasiswi yang dapat digolongkan sebagai disordered gamers. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas partisipan cenderung menggunakan strategi less useful coping (36 persen), sekitar 30 persen menggunakan strategi emotion-focused coping, sekitar 28 persen menggunakan strategi problem-focused, dan sekitar 5 persen menggunakan strategi lain yang tidak dapat diklasifikasikan.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 7-12
Author(s):  
Yulinda Septiani Manurung ◽  
Jesica Tania Sirait ◽  
Winida Marpaung

This study examines the relationship between work-family conflict and the quality of work life among nurses in the city of Medan. The author hypothesized that higher level of work-family conflict would be associated with lower quality of work life. Participants were 105 female nurses from the city of Medan. We obtained the data using a questionnaire that measures work-family conflict and quality of work life. We analyzed the data using SPSS 17. The results showed a negative relationship between work-family conflict and quality of work life. Female nurses with higher work-family conflicts tended to have lower quality of work-life than those with lower work-family conflicts. Studi ini meneliti hubungan antara work-family conflict dengan quality of work life. Dihipotesiskan bahwa peningkatan work-family conflict akan diikuti dengan penurunan quality of work life. Partisipan penelitian adalah 105 perawat berjenis kelamin perempuan di kota Medan. Data diperoleh melalui kuesioner yang mengukur work-family conflict dan quality of work life. Data dianalisis menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif antara work-family conflict dengan quality of work life. Perawat dengan work-family conflict yang tinggi cenderung memiliki quality of work life yang rendah.


Author(s):  
Mukhaira El Akmal ◽  
Widya Arisandy ◽  
Ade Maria Panggabean ◽  
Anggi Permana ◽  
Rayshenda D. C. Butar-butar

Employees' attitudes and behaviors are crucial in determining the success of an organization. However, employees sometimes behave in undesirable ways that hamper their organization to reach its goals. The present research examines the impact of organizational justice on employees' counterproductive work behaviors. The results of this correlational study showed that employees who had lower perceived organizational justice were inclined to engage in counterproductive work behaviors than those who possess higher perceived organizational justice. We discussed the importance of organizational justice as a means to reduce counterproductive behaviors. Sikap dan perilaku karyawan sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Namun, karyawan terkadang berperilaku yang tidak diinginkan, yang dapat menghambat organisasi untuk mencapai tujuan. Penelitian ini mengkaji dampak keadilan organisasi pada perilaku kontraproduktif karyawan. Hasil penelitian korelasional ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki persepsi keadilan organisasional yang rendah cenderung berperilaku kontraproduktif dibandingkan dengan karyawan yang memiliki persepsi keadilan organisasional yang tinggi. Kami membahas pentingnya keadilan organisasi sebagai sarana untuk mengurangi perilaku kontraproduktif.


2019 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 172-182
Author(s):  
Lucy Gabriella Hutauruk ◽  
Ridhoi Meilona Purba
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran experienced stigma terhadap self esteem pada suku Nias. Penelitian ini melibatkan 151 orang suku Nias yang berdomisili di Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan incidental sampling dan diolah dengan uji regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Alat ukur yang digunakan adalah skala experienced stigma dan skala self esteem yang disusun oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peran experienced stigma terhadap self esteem pada suku Nias (R= 0,577; R2= 0,333; p=0,000 < 0,05), peran yang diberikan experienced stigma terhadap self esteem suku Nias adalah sebesar 33,3%. Selanjutnya, pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa experienced stigma suku Nias berada dalam kategori yang positif, yang artinya adalah mereka tidak membentuk penilaian negatif terhadap dirinya sendiri meskipun terstigma, sehingga tidak menurunkan self esteem suku Nias yang menjadi subjek penelitian ini.


2019 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 16-26
Author(s):  
Yulian Astri ◽  
Siti Zahreni

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap perilaku cyberloafing karyawan di perusahaan. Metode pengambilan data yang digunakan adalah teknik incidental sampling dan jumlah subjek penelitian ini adalah 81 karyawan yang bekerja menggunakan fasilitas komputer dengan internet perusahaan PT X. Data penelitian ini diungkap dari skala perilaku cyberloafing yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Lim & Teo (rxx’ = 0,840) dan skala iklim organisasi yang disusun oleh penelitian berdasarkan teori Stringer (rxx’ = 0,910). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh iklim organisasi terhadap frekuensi perilaku cyberloafing dengan nilai p = 0.019 (p < 0.05) dan koefisien determinan (R- square/ R^2) sebesar 0.147 (14.7%).


2019 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 153-161
Author(s):  
Weillon Chaidir ◽  
Josetta Maria R. Tuapattinaja

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika kehidupan yang dijalani PSK dalam proses pencarian makna hidup melalui tahapan pencapaian kebermaknaan hidup Frankl (dalam Bastaman, 2006), yakni: tahap derita, tahap penerimaan diri, tahap penemuan makna, tahap realisasi makna, dan tahap kehidupan bermakna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan jumlah responden sebanyak 2 orang yang diperoleh berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika pencarian makna hidup pada responden 1 berawal dari tahap derita. Dalam menjalani kehidupan sebagai PSK memperoleh social support dan melakukan vicarious learning sehingga mampu mencapai tahap penerimaan diri yang kemudian menuju ke tahap penemuan makna hidupnya setelah menyadari adanya hal yang penting dan berharga. Pada tahap realisasi makna, responden 1 menetapkan tujuan hidupnya melalui experiential value dan attitudinal value yang dimiliki. Dalam usaha menumbuhkan semangat dan komitmen, dia menggunakan parallel system dalam perwujudannya, dan pada akhirnya mencapai tahap kehidupan bermakna dan merasakan kebahagiaan. Sedangkan responden 2 yang juga pada awalnya berada pada tahap derita, akan tetapi responden belajar dari kegagalannya dan memilih untuk menerima keadaan diri, namun ketika responden 2 mulai sadar bahwa ada hal yang penting dan berharga pada tahap penemuan makna dengan dimilikinya creative value malah muncul perasaan ragu-ragu dan takut untuk mengambil langkah ke depan yang pada akhirnya membuat responden 2 mempertanyakan tujuan hidupnya, dan kembali ke tahap derita.


2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 101-119
Author(s):  
Farahdiba Mutia ◽  
Emmy Mariatin
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan transformasional dengan komitmen organisasi pada karyawan PT X. Subjek penelitian ini berjumlah 193 orang dan teknik pengambilan sampel yaitu probability sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala kepemimpinan transformasional Bass dan Avolio dan skala komitmen organisasi (komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif) Meyer dan Allen. Data dianalisis secara statistik menggunakan Pearson Product Moment. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan kepemimpinan transformasional dengan komitmen afektif pada perusahaan ini adalah positif dan signifikan dengan kekuatan korelasi tergolong lemah.Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kepemimpinan transformasional yang diberikan makan akan meningkatkan komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif pada karyawan di PT X.


2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 87-100
Author(s):  
Christiana Saragih ◽  
Vivi Gusrini Rahmadani Pohan
Keyword(s):  

Perusahaan dituntut memiliki pengelolaan yang baik agar mampu bersaing dalam dunia industri dan salah satu hal yang paling penting dalam suatu organisasi atau perusahaan yaitu keberadaan Sumber Daya Manusia sebagai karyawan. Karyawan yang bekerja hendaknya memiliki engagement pada pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara supervisory coaching behaviour dengan work engagement pada salesperson. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang salesperson yang diambil dengan metode accidental sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala supervisory coaching behaviour (r= 0,899) dan skala work engagement (r = 0,861). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara supervisory coaching behaviour dengan work engagement pada salesperson. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment pearson. Hasil analisis data diperoleh nilai rxy= 0,278 (p<0,05).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document