VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 47)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sam Ratulangi

2685-1091

2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Bernadeta S. Rahayu Purwanti ◽  
Nuralam Nuralam ◽  
Latif Mawardi

Covid-19 memberlakukan 5M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Dua dari 5M, yaitu menjaga jarak dan menjauhi kerumunan sangat ketat diterapkan sampai sekarang, walaupun hampir seluruh masyarakat sudah divaksinasi. Demikian juga para kader Posyandu Rambutan di Blok Tempe, RT6 RW II, Desa Citeureup yang secara rutin memantau kesehatan balita. Pemantauan dilakukan lebih cepat dengan pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan suhu menggunakan tiga alat ukur yang berbeda. Ketiga layanan pengukuran tersebut dapat menimbulkan antrian, akibat alat-alat ukur masih konvensional. Oleh karena itu muncul ide, membuat meja multifungsi dengan tiga macam pengukuran secara otomatis. Selain sebagai alat pengukur suhu, secara bersamaan juga untuk menimbang badan dan mengukur tinggi balita. Selanjutnya, secara spesifik hanya membahas uji alat ukur yaitu memastikan fungsi dari sensor loadcell, LiDAR, dan infrared pada meja instrument. Cara kerja meja instrumen; balita ditidurkan di atas kasur busa. Kaki balita harus menyentuh kayu pembatas di ujung laci meja agar tinggi badan balita dapat terukur. Kasur busa berada di dalam laci meja yang didesain sedemikian rupa sehingga balita aman. Salah satu sisi meja terdapat dinding yang telah dipasang sensor ultrasonik sebagai pengukur tinggi, dan berat badan balita juga dapat diukur pada saat bersamaan. Hal tersebut dikarenakan, bagian bawah penyangga laci dipasang sensor loadcell sebagai penimbang. Laci bagian bawah untuk layanan balita ≤ 12 bulan atau belum bisa berdiri di atasnya. Sedangkan balita yang usia 12-59 bulan, pemeriksaannya dilakukan di bagian sisi dinding kompartemen. Hasil pengukuran pada alat dapat ditampilkan di Liquid Crystal Display (LCD) data hasil deteksi tiga sensor. Kader dapat melakukan pengukuran suhu tubuh balita (oC), berat badan (kg), dan tinggi badan (cm) menggunakan meja instrument dengan mengikuti petunjuk pengunaannya. Booklet yang memuat petunjuk penggunaan sesuai tahap pengukuran, dipasang di sisi depan dinding meja instrument. Kata Kunci: Balita, Berat, Pengukur, Sensor, Tinggi.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Fauziatul Isnainiyah ◽  
Nabiela Naily ◽  
Zainal Muttaqim

WHO states that the Covid-19 virus is a pandemic, so the Indonesian government has implemented various policies to break the chain of spread of COVID-19. The prohibition of gathering or gathering is one of them, so everything must be done online and done at home. This pandemic has had a very bad impact on economic sustainability, many people have experienced a decline in income due to the Covid-19 pandemic, and many have even lost their jobs. One of the economic sectors that is feeling the impact of the pandemic is Small and Medium Enterprises (SMEs). The Deva Bag SMEs is no exception in Jiken Village, Tulangan District, Sidoarjo Regency. With the current pandemic conditions, of course, SMEs must survive so an alternative marketing strategy is needed. Therefore, strategies such as digital marketing are needed which include sales through social media to marketplaces in an effort to increase SME turnover. So this research was conducted with the aim of providing education about digital marketing to Deva Bag SMEs in Jiken Village, Tulangan Regency. The method used is interviews and action research in the form of counseling and education about digital marketing. The activity was carried out properly and regularly, Deva Bag SMEs Desa Jiken was very enthusiastic about wanting to know more about the digital marketing system/strategy.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Zainal Muttaqim ◽  
Fauziah Aprilia Ningsih ◽  
Muh. Sholihuddin

The Covid-19 pandemic has forced all aspects of community activities to adapt to the changes that occur. The prohibition of gathering or gathering is one of them, so everything must be done online and done at home. This pandemic has had a very bad impact on economic sustainability, there are many people experiencing a decrease in income due to the Covid-19 pandemic, and even many people have lost their jobs. Not to mention the people of Kendung Village, Sememi Village, Benowo Sub-district, Surabaya, and Medokan Ayu, Medokan Ayu Village, Rungkut Sub-District, Surabaya. Many people who are married have decreased income, so they experience difficulties in their household economy. Strengthening the household economy with digital business literacy during the Covid-19 pandemic in Kendung Village and Medokan Ayu Village, Surabaya City is expected to provide education about digital business so that it can be a tool in improving the household economy during the Covid-19 pandemic. The method used is interviews and action research in the form of counseling and education about digital business. The activities were carried out well and regularly, the people of Kendung and Medokan Ayu villages were very enthusiastic about wanting to know more about digital business systems/strategies.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Ni Made Dwi Yunica Astriani ◽  
Putu Agus Ariana ◽  
Putu Indah Sintya Dewi ◽  
Mochamad Heri ◽  
I Made Sundayana

PPOK  termasuk  penyakit  tidak  menular  yang  berhubungan  dengan  saluran  pernafasan dan terjadinya penyempitan saluran pernafasan yang di interpretasikan melalui sesak nafas dan penurunan saturasi oksigen dalam tubuh. Intervensi keperawatan yang meningkatkan saturasi oksigen dilakukan dengan latihan nafas, nebulisasi, pengaturan posisi dan fisioterapi dada. Peran Tenaga Kesehatan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang atau masyarakat diantaranya ada faktor pendorong yang terwujud dalam sikap dan perilaku tenaga kesehatan yang memberikan dukungan atau informasi terkait penyakit yang diderita pasien. Tujuan kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam teknik clapping dan vibrasi. Metode yang digunakan adalah ceramah/penyuluhan, tutorial dan demonstrasi teknik clapping dan vibrasi. Hasil kegiatan ini meningkatkan pemahaman dan pengetahuan perawat Puskesmas Kubutambahan 1 tentang konsep penyakit PPOK dan teknik clapping dan vibrasi. Rata-rata pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan adalah sebesar 75 % sedangkan setelah penyuluhan meningkat menjadi 90 %. keterampilan perawat tentang teknik clapping dan vibrasi meningkat dari 65 % menjadi 90 %.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Raisa Fitri ◽  
Della Ayu Zonna Lia ◽  
Filianti Filianti ◽  
Aniek Murniati

Ibu-Ibu di Desa Langlang Kecamatan Singosari Kabupaten Malang banyak yang berstatus sebagai seorang ibu rumah tangga. Mereka biasa mengisi waktu dengan bersosialisasi bersama masyarakat sekitar. Muncul keinginan dari mereka untuk melakukan kegiatan usaha sebagai salah satu cara mengisi waktu luang yang produktif dan menghasilkan materi. Guna mengakomodasi hal tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang melaksanakan edukasi dan pelatihan kewirausahaan pembuatan jamu mengingat di Desa Langlang banyak tanaman empon-empon yang belum dimanfaatkan. Metode yang dilakukan adalah: 1) tahap persiapan; 2) tahap pelaksanaan program yang di isi dengan sosialisasi, diskusi, demonstrasi, dan pendmapingan; serta; 3) evaluasi program. Melalui kegiatan ini, ibu-ibu Desa Langlang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pembuatan jamu, mereka diajari cara memproduksi, mengemas hingga melakukan pemasaran secara offline maupun online. Diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan mampu terus diimplementasikan oleh ibu-ibu Desa Langlang sehingga terbentuk aktivitas pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan guna mendukung pemerintah dalam menciptakan kemajuan ekonomi nasional. 


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Titi Juhaeti ◽  
Ninik Setyowati ◽  
Indra Gunawan

Jali (Coix lacryma–jobi L.) merupakan serealia minor yang sudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat lokal Indonesia. Tanaman ini sudah jarang dibudidayakan petani bahkan dalam skala kecil sekalipun. Padahal tepung jali bergizi tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti terigu dalam pembuatan berbagai jenis kuliner. Telah dilakukan berbagai penelitian meliputi aspek budidaya, panen dan pasca panen jali untuk pembuatan aneka kuliner.  Tujuan yang ingin dicapai adalah jali menarik untuk dibudidayakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan usaha industri rumah tangga skala kecil dan menengah  berbasis sumberdaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan budidaya jali dapat dilakukan di tempat terbuka maupun agak ternaungi (maksimal 50% naungan). Dalam budidayanya, pemupukan diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal. Kuliner berupa kue kering dengan bahan dasar 100% tepung jali menunjukkan citarasa yang khas, renyah, agak padat dengan tekstur butiran-butiran lembut khas tepung jali. Apabila dicampur dengan pati taka, kue kering menjadi renyah, lebih remah, meski masih terasa sedikit butiran-butiran lembut khas jali. Kue kering dari tepung jali + tepung mocaf mempunyai cita rasa renyah, tidak terlalu remah daripada jali +taka dan masih terasa sedikit berpasir khas tepung jali dengan butiran-butiran pasir yang lebih lembut, terasa sedikit agak asam, beraroma bau khas fermentasi. Rasa kue kering jali enak dan khas.  Pengolahan jali ini diharapkan dapat diterapkan langsung di masyarakat dan dapat dikembangkan sebagai industri rumahan. Dengan pembuatan kue kering dari bahan tepung jali, pati taka dan mocaf ini, diharapkan menjadi daya tarik untuk menciptakan variasi pangan yang berkualitas, sehingga diminati masyarakat dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat. Kata Kunci: Jali,  budidaya, gizi, kue kering, industri rumah tangga ABSTRACTJali (Coix lacryma-jobi L.) is a minor cereal that known and consumed by local Indonesian people. The cultivation was rare even on a small scale. Meanwhile, the high nutritious jali flour can be used as a substitute for wheat flour in the producing  various types of culinary such as cookies. Many researchs have been done to find out the cultivation, harvest and post-harvest of jali in order to re-popularized jali for development of small and medium home industry based on local germ plasm resources. The results showed that jali can be cultivated both on open or on maximum 50% shading area. For cultivation, the fertilization treatment is needed to reach an optimal grain production. The cookies produced based on 100% jali flour showed a special taste, crunchy, and slightly sandyness (as a typical of jali flour). When mixtured with taka starch, the cookies become crunchy, more crumbly, with little bit sandyness. Cookies made from jali + mocaf flour have a crunchy taste, not too crumbly than jali + taka and still taste a little gritty, sandyness, a little sour, and smell of fermentation. The jali cookies is delicious with special taste. It is hoped that cookies produced based on jali, tacca and mocaf flour can be utilized by the local community to developed their home industry for special, delicious and high nutritious culinary to increase people's income. Key words: Jali,  cultivation, nutrition, cookies,  home industry.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Hanny Hesky Pontororing ◽  
Hanri Jefry Lengkong

Kekayaan hayati di CA DuaSudara sangat tinggi, bahkan beberapa di antaranya bersifat endemik atau distribusinya terbatas di sebagian Kawasan Sulawesi saja. Beberapa contohnya adalah Monyet Hitam Sulawesi (Macaca nigra), Tangkasi (Tarsius spectrum), dan Burung Rangkong (Rhyticeros cassidix), Selain satwa khas Sulawesi yang telah banyak dikenal, terdapat juga kupu-kupu yang endemik Sulawesi seperti spesies Troides  yang di Sulawesi terdapat dua supspesies yaitu supspesies Troides helena celularis dan Troides hipolitus. Salah satu kelemahan Masyarakat Kelurahan Duasudara adalah kurang menguasai tentang pengetahuan konservasi, manfaat kupu-kupu serta teknik identifikasi flora dan fauna, serta metode konservasi dilapangan.  Kegiatan Ibtek bagi Masyarakat  ini dilaksanakan di Kelurahan Dua Sudara Keamatan Ranowulu Bitung Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam Kegiatan PKM ini  metode ceramah dan diskusi. Peserta kegiatan ini adalak Lurah Kelurahan Dua Sudara, Aparat Kelurahan, Tokoh Masyarakat dan Karang Taruna Kelurahan Dua Sudara. Bedasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan terhadap Masyarakat Kelurahan Dua Sudara, dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan Spesies Troides yang merupakan kupu-kupu yang dilindungi dan terancam punah.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Pience Veralyn Maabuat ◽  
Agustina Monalisa Tangapo

Saat ini pengetahuan tentang narkoba dan obat-obatan terlarang perlu disosialisasikan dimanapun, dimulai dari dalam keluarga sampai ke sekolah dan perguruan tinggi bahkan instansi pemerintah serta kantor-kantor swasta. Pengenalan akan bahaya dan pencegahan bukan saja diperlukan di kalangan mahasiswa atau orang dewasa saja, akan tetapi dibutuhkan juga dikalangan siswa sekolah yang mulai tumbuh mencari jati diri juga berlaku bagi anak-anak usia dini. Pendampingan orang tua sangatlah penting, terutama ayah dan ibu dalam keluarga. Hal penting yang perlu diperhatikan saat ini yaitu meningkatnya peredaran narkotika dan jumlah pengguna yang bukan saja dari kalangan orang dewasa tetapi juga siswa sekolah dasar yang mmenjadi korban akibat para sindikat pengedar narkoba yang memasarkan produk dalam bentuk permen, sehingga orang tua juga bisa terkecoh. Untuk itu penting dilakukan suatu kegiatan berupa penyuluhan bagi kelompok Wanita Bukit Doa di Kelurahan Meras Kecamatan Bunaken Kota Manado. Mitra yang dipilih merupakan dua kelompok wanita yang terdiri dari ibu rumah tangga dan wanita bekerja yang berdomisili di Bukit Doa dan sekitarnya dalam wilayah yang sama di Kelurahan Meras Lingkungan III. Metode kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyuluhan/sosialisasi dan memotivasi mitra sehingga diharapkan kegiatan ini memberikan pengaruh yang positif sehingga kedepannya bisa lebih waspada dalam menanggulangi Narkoba dan obat terlarang lainnya. Hasil yang diperoleh, kegiatan yang dilakukan melalui media zoom berlangsung dengan baik dan respon yang diterima sangat baik dari peserta yang terdiri dari kalangan ibu-ibu, bapak bapak, remaja dan pemuda. Transfer pengetahuan dari pembicara bisa dilaksanakan dengan terlihatnya respon peserta yang awalnya masih kurang pengetahuannya akan narkoba menjadi tahu dan mengerti. Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan oleh para peserta untuk tanya jawab melalui zoom chat.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Guntur Pasau ◽  
Ferdy Ferdy

Secara geologis, wilayah Sulawesi Utara merupakan wilayah yang rawan bencana geologis karena merupakan tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif, seperti lempeng Filipina, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan satu dengan yang lain sehingga menyebabkan kerak bumi menjadi terpecah-belah dan dapat menimbulkan bencana geologis, baik gempa bumi maupun tsunami. Kedua bencana geologi ini merupakan fenomena alam yang masih sulit diprediksi. Bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang selalu datang secara tiba-tiba. Salah satu antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana geologi adalah dengan mempersiapkan diri melalui pemahaman tentang karakteristik bencana itu sendiri dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi bencana tersebut. Kegiatan program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan kepada masyarakat sasaran tentang mitigasi bencana-bencana geologis. Sasaran kegiatan ini adalah anggota Jemaat GBI Shalom Kalawat Minahasa sebagai mitra dalam kegiatan ini. Metode pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat terbagi dalam beberapa kegiatan yaitu sosialisasi, diskusi, tanya jawab dan simulasi bencana. Pemahaman materi berupa penyampaian materi tentang karakteristik bencana gempa dan tsunami serta tindakan mitigasinya. Kemudian simulasinya adalah bagaimana menyelamatkan diri dan orang lain ketika bencana tersebut terjadi. Hasil evaluasi yang dilakukan berupa pretest dan posttest dalam pemberian materi sosialisasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengetahuan dan ketrampilan dalam meminimalisir bahaya bencana gempa dan tsunami.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Della Ayu Zonna Lia ◽  
Sudarmiatin Sudarmiatin ◽  
Raisa Fitri
Keyword(s):  

Mengacu pada besarnya kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Batu yang mencapai 86,7 persen dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM sejumlah 45.447 orang atau sebesar 21,35 persen dari total penduduk Kota Batu yang jumlahnya kurang lebih 213 ribu jiwa (Richa, 2018 dalam malangtimes.com), tidak sedikit UMKM di Kota Batu yang menghadapi berbagai persoalan sehingga menyebabkan lemahnya daya saing. Sekalipun UMKM dikatakan dapat bertahan dari berbagai krisis global, akan tetapi pada kenyataannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi tetap banyak dan rumit. Tambunan (2009) dan Ishak (2005) menyebukan bahwa para pelaku UMKM menghadapi persoalan utama yakni kurangnya akses informasi, seperti informasi pasar, informasi mengenai keahlian dalam pemasaran, informasi terkait dengan legalisasi, perizinan, dan birokrasi, dan yang paling utama adalah sulitnya mengakses informasi mengenai pendanaan, pinjaman, maupun kredit. Berbagai persoalan ini menjadi kendala bagi pelaku UMKM karena dengan terbatasnya akses informasi, pelaku UMKM tidak dapat mengarahkan pengembangan usahanya secara foku dan terarah, sehingga perkembangan usahanya mengalami stagnasi. Kemampuan dalam mengakses berbagai informasi tersebut menjadi modal penting bagi pelaku UMKM, bukan hanya dari aspek ekonomi saja akan tetapi juga untuk aspek sosial yang lain. Modal yang demikian ini termasuk dalam modal social atau social capital. Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu terbukanya pengetahuan dari pelaku UMKM tentang pentingnya hubungan sosial dan juga pentingnya modal sosial yang berlandaskan trust (kepercayaan). Terlebih di Era New Normal saat ini, yang dilakukan UMKM bukan untuk mengembangkan usahanya lagi melainkan bagaimana para pelaku UMKM ini dapat bertahan sehingga usahanya tetap berjalan. Oleh karena itu sangat penting bagi pelaku UMKM untuk memahami bagaimana social capital dapat menjadi senjata ampuh bagi usahanya untuk terus bertahan di tengah ketidakpastian.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document