Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

21
(FIVE YEARS 14)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Jenderal Soedirman

2621-4520, 2337-8433

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Hidayatul Ihsan ◽  
Iman Surya Pratama ◽  
Nisa Isnaeni Hanifa

The stew of Mirabilis jalapa L. flower has been used traditionally as an anti-inflammatory. Phytochemical screening of Mirabilis jalapa L. flower showed flavonoid content which is known to have anti-inflammatory activity. This study aims to determine the anti-inflammatory activity of Mirabilis jalapa L. flower infusion using the red blood cell membrane stabilization method by inducing hypotonicity and heat. The test group consisted of Mirabilis jalapa L. flower infusion with a concentration of 2.5%; 5%; and 10% w / v, positive control (diclofenac sodium 0.01% w / v and aspirin 0.01% w / v), and negative control (distilled water). The anti-inflammatory activity of Mirabilis jalapa L. flower infusion was determined by the percentage of membrane stabilization and inhibition of red blood cell hemolysis. Data from the test results were statistically analyzed both parametric and nonparametric with SPSS. Mirabilis jalapa L. flower infusion contains flavonoids, tannins and terpenoids. The test results showed that the 10% concentration of Mirabilis jalapa L. flower infusion had the largest percentage of red blood cell hemolysis protection on hypotonicity induction, that is 99.50% (p>0.05) and the largest percentage of hemolysis inhibition on heat induction, that is 50.27% ( p≤0.05). From these results, it can be concluded that the Mirabilis jalapa L. flower infusion has potential as an anti-inflammatory by stabilizing the red blood cell membrane.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Yuyun Ramdani ◽  
Agus Dwi Ananto ◽  
Wahida Hajrin

Rumput laut merah (Eucheuma cottonii) memiliki kemampuan tabir surya dalam melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang ditunjukkan oleh nilai SPF (Sun Protective Factor). Kandungan senyawa rumput laut merah dapat dipengaruhi oleh metode ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi yang optimal agar diperoleh nilai SPF paling tinggi yang digunakan sebagai bahan aktif sediaan lotion serta melakukan evaluasi sifat fisik sediaan lotion. Metode ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu maserasi, soxhletasi dan sonikasi. Penentuan nilai SPF dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Data diolah secara kuantitatif dengan analisis statistik SPSS dan hasil evaluasi sediaan lotion dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh rendemen ekstrak maserasi, soxhletasi dan sonikasi secara berturut-turut yaitu 41,96%, 17,11%, dan 33,26%. Hasil nilai SPF ekstrak maserasi, soxhletasi dan sonikasi dengan konsentrasi 20.000 ppm secara berturut-turut yaitu 31,147; 16,817; dan 17,908. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai SPF ekstrak maserasi berbeda signifikan dengan nilai SPF ekstrak sonikasi dan soxhletasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode ekstraksi mempengaruhi aktivitas tabir surya rumput laut merah. Hasil sifat fisik dari sediaan lotion yaitu berwarna putih keabuan, aroma lilin dengan sedikit aroma khas rumput laut, pH 6,67, daya sebar 5,16, daya lekat 1,06 detik serta sediaan yang homogen. Hasil SPF sediaan lotion diperoleh 6,010 dengan tipe proteksi ekstra.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Hardiyanti Dewi Azmi ◽  
Windah Anugrah Subaidah ◽  
Yohanes Juliantoni

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah terjadinya kerusakan kulit karena radikal bebas sehingga produk kosmetik sediaan topikal dengan zat aktif ekstrak daun jambu biji perlu dikembangkan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menentukan formula optimum sediaan lotion ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dengan variasi setil alkohol dan gliserin serta menentukan sifat fisik formula optimumnya. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan pelarut etanol 96%. Nilai rendemen yang diperoleh yaitu 17,64%. Hasil skrining flavonoid menunjukkan hasil positif yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna larutan menjadi merah. Optimasi formula dilakukan dengan metode Simplex Lattice Design yang diolah menggunakan software Design Expert dan sediaan lotion diformulasi dengan meleburkan bahan fase minyak (asam stearat, setil alkohol, propil paraben) dan fase air (trietanolamin, gliserin, metil paraben, aquades) secara terpisah pada suhu 70-75oC kemudian disatukan dan diaduk hingga homogen. Dari software tersebut diperoleh formula optimum dengan konsentrasi setil alkohol dan gliserin masing-masing sebesar 3,93% dan 13,07%. Hasil evaluasi sifat fisik formula optimum yaitu memilki warna hijau kecoklatan, bau khas daun jambu biji, konsistensi yang kental dan pH 7,942, daya sebar 6,350 cm dan daya lekat 0,975 detik.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah ◽  
Wahyu Rahmatulloh

Streptococcus mutans merupakan bakteri yang dapat menyebabkan karies pada gigi. Tujuan penelitian ini adalah uji aktivitas antibakteri daun ganitri. Metode yang digunakan adalah difusi paper disk dengan konsentrasi ekstrak 10; 20; 30; 40; 50 dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dengan konsentrasi 50% dan 70% memiliki daya hambat kuat dengan zona hambat 16.70 dan 17,68 mm. Sedangkan ekstrak akuades pada konsentrasi 30% dan 100% memiliki zona hambat sedang dengan diameter 11,04 dan 11,39 mm. Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan diameter zona hambat yang signifikan pada setiap perlakuan.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Hendri Wasito ◽  
Hanif Nasiatul Baroroh ◽  
Yossi Respa Sandiani

Green tea (Camellia sinensis) has the potential to be developed as a natural agent for therapy of iron overload in thalassemia. The purpose of this research was to observe the ability of ethanol extract of green tea as a natural iron chelating agent in animal iron overload model. Ethanol extract of green tea leave (GTLE) was prepared by maceration using 70% ethanol. Sprague-Dawley male rats were divided into three groups (5 rats each), a normal control group (group I) received daily p.o. of deionized water, the iron overload group received 100 g/Kg BW (group II) of GTLE that given two hours before ferroussulfate0.5 g/Kg BW administrations and the last group (group III) received only 0.5 g/Kg BW of ferrous sulfate. GTLE and ferrous sulfate were given orally every day for 30 days. At the end of the experimental period, rat blood serum samples were collected. Iron content and alanine aminotransferase (ALT) levels were measured using a spectrophotometer followed by observing the histologic preparation of rat liver organ. The results showed that administration of green tea leaves ethanolic extract of 100 g/Kg BW was able to keep down iron and ALT levels in the rat blood to a normal level.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Viviane Annisa
Keyword(s):  

Keberhasilan vaksinasi tidak hanya tergantung pada efektivitasnya, tetapi juga pada teknologi dalam pembuatan, keamanan, serta kenyamanan pengguna. Penghantaran vaksin konvensional menggunakan jarum hipodermik memiliki keterbatasan yaitu sulitnya proses pembuatan, risiko jarum yang digunakan lebih dari satu kali, serta menimbulkan nyeri. Alternatif penghantaran sediaan vaksin yaitu melalui transdermal. Penghantaran vaksin melalui transdermal memiliki respon proteksi imun yang lebih besar dibandingkan dengan penghantaran melalui injeksi secara subkutan ataupun intramuskular. Dissolving Microneedle (DMN) merupakan sistem penghantaran transdermal yang banyak memiliki keunggulan. DMN telah berhasil menghantarkan sejumlah makromolekul seperti vaksin, insulin, eritropoietin, interferon-α, hormon pertumbuhan, dan heparin. Penggunaan vaksin mandiri dapat menjadi lebih hemat karena mengurangi limbah benda tajam, dan tidak memerlukan penyimpanan suhu rendah. Beberapa penelitian DMN vaksin telah dilakukan uji klinik pada manusia, seperti vaksin influenza.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
David Christianto Yohanes

Penghambat Sodium-Glucose co-transporter-2 (SGLT2) merupakan salah satu golongan obat untuk menangani diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Beberapa obat dari golongan ini yang tersedia yaitu canagliflozin (Invokana), dapagliflozin (Forxiga), empagliflozin (Jardiance), dan ertugliflozin (Steglatro). Obat-obat dalam golongan ini digunakan sebagai terapi tambahan untuk menangani DMT2 dan juga direkomendasikan ketika ada indikasi untuk menurunkan berat badan. Beberapa bukti klinis terhadap beberapa indikasi baru membuat potensi penggunaan obat ini lebih jauh. Untuk beberapa pasien yang berisiko amputasi, diabetik ketoasidosis, berisiko atau mengalami gagal ginjal, penggunaan obat ini perlu diperhatikan dengan seksama.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Siska Febdian Nitami ◽  
Rifki Febriansah ◽  
Muhammad Salman Fareza

Senyawa antioksidan berperan penting terhadap kesehatan dan dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kronis. Kemampuan utama dari senyawa antioksidan adalah kemampuannya dalan menangkap suatu radikal bebas. Daun teh dan kulit jeruk memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat antioksidan dari kombinasi ekstrak daun teh dan kulit jeruk mandarin dengan metode DPPH. Kombinasi ekstrak etanolik kulit jeruk mandarin dan daun teh terbukti memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 83,00 µg/mL.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Daina Yulianda ◽  
Laksmi Maharani ◽  
Masita Wulandari Suryoputri

Hipoalbuminemia karena sirosis dapat diterapi menggunakan albumin injeksi maupun albumin oral. Penelitian ini bertujuan melihat persentase penggunaan albumin oral dan albumin injeksi, serta membandingkan efektivitasnya dalam meningkatkan kadar albumin. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling pada pasien sirosis hati yang mengalami hipoalbuminemia dan menerima terapi albumin di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada periode Januari-Desember 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 68 pasien sirosis hati sebanyak 25 pasien (36,8%) menggunakan terapi albumin oral dan sebanyak 43 pasien (63,2%) menggunakan terapi albumin injeksi. Peningkatan kadar albumin pasien yang menggunakan albumin injeksi lebih tinggi yaitu 0,18±0,079 g/dL dibanding dengan albumin oral yaitu 0,07±0,032 g/dL (p<0,05). Terapi albumin injeksi lebih efektif dalam meningkatkan kadar albumin darah pasien sirosis hati dan lebih banyak digunakan dibanding dengan albumin oral.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document