Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

63
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Padjadjaran

2442-3629, 2407-1951

2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Mastiur Julianti ◽  
Tina Dewi Judistiani ◽  
Yuni Susanti Pratiwi ◽  
Dany Hilmanto ◽  
Farid Husin ◽  
...  

Komunikasi merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan Prodi Diploma III Kebidanan yang mencakup pengetahuan, keterampilan klinis, dan perilaku. Metode penilaian keterampilan komunikasi mahasiswa yang banyak digunakan adalah Objective Structure Clinical Examination (OSCE). Terdapat alternatif metode penilaian keterampilan komunikasi, yakni metode evaluasi 360°.Mengingat metode evaluasi 360° merupakan alat penilaian yang baru di institusi kesehatan di Indonesia terutama di institusi kebidanan, pengkajian terhadap kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi. Rancangan Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam. Analisis data yang dilakukan dimulai dengan pembuatan catatan lapangan, transkripsi hasil wawancara, reduksi, koding, kategorisasi, tema, dan interpretasi data. Hasil penelitian didapatkan penguji dalam melaksanakan evaluasi 360° adalah orang yang berinteraksi langsung dengan yang dinilai pada saat mahasiswa memberikan asuhan terhadap pasien seperti dosen, CI lapangan, pasien, keluarga pasien, mahasiswa yang dinilai, dan teman mahasiswa yang dinilai, sedangkan penguji OSCE adalah dosen dari pendidikan sesuai dengan bidang keilmuan. Penilaian OSCE dipengaruhi oleh perbedaan jumlah penguji, jumlah mahasiswa, dan jumlah kompetensi yang akan diuji. Durasi untuk mempersiapkan penilaian evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi singkat, tetapi durasi pelaksanaan ujian dengan metode evaluasi 360° independen/tidak terbatas sesuai dengan kasus yang ditemukan, sedangkan waktu untuk mempersiapkan penilaian dengan metode OSCE lama dan waktu pelaksanaan penilaian ditentukan 5−10 menit setiap pojok uji. Dana operasional untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi ekonomis, sedangkan untuk OSCE biayanya mahal. Sarana prasarana untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi minim, sedangkan untuk melaksnakan OSCE banyak. Keberhasilan pelaksanaan sebuah metode penilaian apabila adanya ketersediaan sumber daya, biaya, waktu, dan logistik yang baik.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Maria Ulfah ◽  
Bethy S. Hernowo ◽  
Farid Husin ◽  
Kusnandi Rusmil ◽  
Meita Dhamayanti ◽  
...  

Campak (measles) merupakan penyakit infeksi yang sangat menular dan salah satu Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit campak menjadi penyebab kematian pada Balita (bayi lima tahun). Jumlah kematian akibat campak pada Balita didunia sebanyak 158.000 kasus pertahun dan 95% dari kejadian penyakit campak tersebut berada di negara berkembang seperti Indonesia. Cakupan imunisasi campak di Jawa Barat sangat tinggi, namun kejadian penyakit campak pada Balita juga tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit campak pada Balita di Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control. Penelitian dilakukan terhadap 122 Balita pada periode Februari–April 2015, dibagi dalam 2 kelompok, 61 orang kelompok kasus (Balita dengan riwayat sakit campak) dan 61 orang kelompok kontrol (Balita sehat). Analisis data menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik ganda dengan tingkat kemaknaan (p<0,05), dan analisis PAR (population attributable risk). Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan secara signifikan adalah pendidikan ibu (p=0,000), pengetahuan ibu (p=0,000), sikap ibu (p=0,011), penghasilan (p=0,001), umur Balita saat imunisasi (p=0,000), status gizi Balita (p=0,000), ventilasi (p=0,002), pengetahuan tenaga medis (p=0,003), dan kelengkapan cold chain (p=0,000), sedangkan umur ibu, pekerjaan ibu, kepadatan hunian tidak berhubungan (p>0,05). Faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian penyakit campak pada Balita berdasarkan analisis multivariabel adalah umur Balita saat imunisasi (OR = 9,492 ;95% CI = 3,017– 29,866). Simpulan faktor pendidikan ibu, faktor pengetahuan ibu, faktor sikap ibu, faktor penghasilan, faktor umur Balita saat imunisasi, faktor status gizi Balita, faktor ventilasi,  faktor pengetahuan tenaga medis dan faktor kelengkap an cold chain merupakan faktor yang memengaruhi terhadap kejadian campak, sedangkan faktor umur ibu, pekerjaan ibu dan kepadatan hunian tidak mendukung meningkatkan risiko terkena penyakit campak pada Balita. Perlu dilakukan upaya perbaikan terhadap faktor-faktor yang tidak mendukung terhadap keberhasilan imunisasi campak


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Nana Usnawati ◽  
Dwi Prasetyo ◽  
Elsa Setiawati ◽  
Farid Husin ◽  
Kusnandi Rusmil ◽  
...  

Anak merupakan potensi utama bagi masa depan bangsa. Konvensi hak anak menyatakan bahwa anak berhak memperoleh kesehatan dan kesejahteraan dasar, salah satunya adalah imunisasi. Cakupan imunisasi di kabupaten Magetan sudah baik, tetapi seiring dengan meningkatnya cakupan, terjadi peningkatan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Bidan mempunyai peran penting dan strategis dalam pelaksanaan imunisasi. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan safe injection bidan dalam pelaksanaan imunisasi masih perlu ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan adalah memberikan pelatihan. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pelatihan safe injection terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi.Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiments pre post test with control design yang dilakukan pada 60 bidan (kelompok perlakuan 30 bidan dan kelompok kontrol 30 bidan), yang diambil secara proporsional. Pelatihan safe injection pelaksanaan imunisasi dilakukan pada kelompok perlakuan. Pengetahuan dan sikap diukur mengunakan kuesioner. Keterampilan diukur menggunakan daftar tilik. Analisis data menggunakan uji t, uji Mann Whitney, uji Wilcoxon dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelatihan safe injection terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi (p<0,05). Peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan pengetahuan (22,23%), sikap (10,7%), dan keterampilan imunisasi BCG, DPT-HB, campak (50,73%; 46,10%; 53,87%). Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan pengetahuan (0,6%), sikap (1,87%), dan keterampilan imunisasi BCG, DPT-HB, campak (9,67%; 9,60%; 12,37%).


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Kurniawati Kurniawati ◽  
Endang Sutedja ◽  
Farid Husin ◽  
Dany Hilmanto ◽  
Firman Wirakusumah ◽  
...  

Keterampilan klinik mahasiswa merupakan elemen penting dalam membangun kompetensi lulusan pendidikan bidan. Pencapaian keterampilan klinik mahasiswa di lahan praktik  sangat bergantung pada pembimbing klinik. Karakteristik pembimbing klinik yang efektif akan menghasilkan pembelajaran klinik yang efektif. Pembelajaran klinik yang efektif akan mendukung pencapaian keterampilan klinik mahasiswa di lahan praktik.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik pembimbing klinik yang berhubungan dengan keterampilan klinik mahasiswa dalam asuhan persalinan normal. Penelitian ini merupakan penelitian  kuantitatif dengan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan yang sedang praktik PKK III di ruang bersalin RSUD Banjar dan RSUD Tasikmalaya sampai dengan Juni 2013 yang berjumlah 70 orang, dan 28 orang pembimbing klinik. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling.Analisis univariabel dengan distribusi frekuensi, analisis bivariabel dengan uji chi-kuadrat, dan analisis multivariabel dengan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan karakteristik demografi dengan keterampilan klinik mahasiswa dalam asuhan persalinan normal(p=0,022). Terdapat hubungan karakteristik kualitas pembimbing klinik  dengan keterampilan klinik asuhan persalinan normal(p=0,022). Variabel pelatihan merupakan faktor paling berperan terhadap keterampilan klinik asuhan persalinan normal (POR= 15; IK 95%= 1.629-138.156). Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat hubungan karakteristik pembimbing klinik dengan keterampilan klinik mahasiswa dalam asuhan persalinan normal. Dengan demikian dalam menentukan lahan praktik harus memperhatikan  karakteristik pembimbing klinik yang ada pada lahan praktik.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Ika Yudianti ◽  
Suprapti Suprapti ◽  
Hupitoyo Hupitoyo
Keyword(s):  
E Coli ◽  

Mikroorganisme mudah masuk ke dalam tubuh ibu maupun bayi saat persalinan, termasuk Escherichia coli. Terdapat dua metode pemrosesan alat bekas pakai, yaitu sterilisasi panas kering atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) teknik rebus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan efektifitas antara sterilisasi panas kering dan DTT teknik rebus terhadap pertumbuhan bakteri E. coli. Desain penelitian adalah studi komparasi. Pendekatan yang digunakan adalah post test only design. Sampel penelitian adalah biakan bakteri E.coli dari saluran kemih, yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang. Setiap metode menggunakan lima batang jarum jahit otot yang dicelupkan dalam biakan E.coli. Sampel kemudian diamati pertumbuhan koloni baru E.coli setiap hari selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sterilisasi panas kering lebih unggul dalam hal lama keadaan bebas bakteri dan rerata jumlah koloni yang tumbuh. Uji hipotesis menggunakan uji t, diperoleh t=4,604; p<0,001 yang sangat bermakna, artinya ada perbedaan efektifitas  pada pemrosesan alat menggunakan teknik panas kering dan DTT teknik rebus. Sterilisasi panas kering lebih efektif dalam pemrosesan instrumen bekas pakai.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Ambariani Ambariani ◽  
Gaga Irawan ◽  
Farid Husin ◽  
Tita Madjid ◽  
Hadyana Sukandar

Peningkatan jumlah lansia membawa dampak pada permasalahan kesehatan dan ekonomi.Keadaan ini disebabkan penduduk lansia mengalami kemunduran fisik secara alamiah sehingga tidak mampu mandiri dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Kesehatan yang baik merupakan kunci bagi lansia untuk dapat tetap mandiri dan berperan dalam kehidupan keluarga dan di tengah masyarakat.Program Puskesmas Santun Lansia yang dicanangkan sejak tahun 2003 untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan lansia agar tercapai kualitas hidup lansia yang sehat dan mandiri.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pada kepuasan pasien lanjut usia di Puskesmas Santun Lanjut Usia Kabupaten Bogor Jawa Barat.Penelitianini menggunakan metode explanatory survey untuk meneliti lebih jauh pengaruh kualitas pelayanan Puskesmas Santun Lansia pada kepuasan pasien lansia. Penelitian dilakukan melalui suatu instrumen survei yang mengandung pertanyaan mengenai kualitas pelayanan, dengan menggunakan pendekatan teori servqual dari Parasuraman. Subjek penelitian berjumlah 100 pasien lansia dari bulan Oktober–Desember 2013. Hasil survei dianalisis dengan Uji Kruskal-Wallis, Mann-Whitney, dan regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwakualitas pelayanan Puskesmas Santun Lansia (dimensi bukti fisik, ketanggapan, dan perhatian) mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien lansia (p<0,05). Besar pengaruh bukti fisik 0,42 (17,6%), ketanggapan 0,28 (7,8%), dan perhatian 0,25 (6,3%). Dimensi pelayanan lainnya (kehandalan dan jaminan) tidak terbukti berpengaruh (p>0,05). Variabel sosio-demografik (usia dan pendidikan) berbeda signifikan dengan skor kepuasan pasien lansia (p<0,05).Kualitas pelayanan Puskesmas Santun Lansia dalam dimensi servqual (bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan perhatian) telah dipersepsikan memiliki kenyataan cukup baik, walaupun kualitas pelayanan yang diterima masih belum memenuhi harapan.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Fadila Elba ◽  
Dewi Marheni ◽  
Meita Dhamayanti ◽  
Farid Husin ◽  
Ponpon S Idjradinata ◽  
...  

Prevalensi stunting di Indonesia yang  terjadi pada anak-anak adalah 37,2%, Jawa Barat mencapai 36,8%, Kabupaten Bandung Barat mencapai 23,5% pada tahun 2013. Pertumbuhan stunting dapat dipengaruhi oleh variasi normal dan patologis. Faktor risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah potensi tinggi genetik, penggunaan garam dapur rumah tangga, asupan kalsium, seng, iodium dan sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian stunting pada Balita usia 24-36 bulan di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Desain menggunakan mixed methods concurrent embedded dimana pada pendekatan kuantitatif dengan desain kasus kontrol dan paradigma pospositivisme. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus dan paradigma naturalistik. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan dengan total sampling sebanyak 144 (57 kasus 57 kontrol) dengan perbandingan 1:1, sedangkan pada kualitatif dengan teknik probability sampling dan dilakukan wawancara secara mendalam kepada subjek. Analisis data pada kuantitatif menggunakan chi-Square  dengan melihat  Odds Ratio (OR) dan multivariat untuk melihat faktor yang paling dominan sedangkan kualitatif dengan menggunakan konten analisis.  Hasil analisis kuantitatif didapatkan bahwa faktor risiko potensi tinggi genetik memiliki nilai (P=0,00; OR=11,7), penggunaan garam dapur rumah tangga  (P=0,01; OR=6.57), asupan kalsium yang tidak memenuhi pada kasus stunting (P=0,00; 0R=2.06), asupan seng yang tidak memenuhi standar AKG (P=0,02; OR= 2.13), asupan iodium yang tidak memenuhi standar AKG (P=0,00; 0R=5.72). Sosial ekonomi (P=0,00; OR=3.63). Hasil kualitatif menunjukkan sebagian besar keluarga menggunakan garam yang tidak mengandung iodium yang disimpan di wadah terbuka. Pemberian garam pada proses memasak makanan diberikan pada tengah waktu pemanasan sedang berlangsung. Simpulan faktor yang paling dominan adalah penggunaan garam dapur rumah tangga (p<0,01; OR=12,06;). Analisis kualitatif memberikan gambaran para ibu belum melakukan pemilihan, penyimpanan, dan pemberian garam saat memasak makanan dengan tepat.  


2017 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Siti Nurjanah ◽  
Oki Suwarsa ◽  
Vita Murniati Tarawan ◽  
Farid Husin ◽  
Firman Fuad Wirakusumah ◽  
...  
Keyword(s):  

Pelayanan bidan dalam memberikan asuhan kehamilan belum seperti yang diharapkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat dan dampaknya terjadi perubahan nilai serta kebutuhan masyarakat yang meningkat terhadap bidan. Bila kondisi tersebut tidak diatasi, maka kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap bidan akan semakin menurun dan sulit untuk ditingkatkan. Peningkatan kualitas bidan harus didukung dengan peningkatan kualitas pendidikan salah satunya melalui model pembelajaran yang baik guna membantu meningkatkan motivasi dan kompetensi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi dan kompetensi mahasiswa dengan kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan one group pre- test post- test design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV program studi DIII Kebidanan UNS dan pasien ibu hamil di rumah sakit dan puskesmas wilayah Surakarta yaitu RSUD Karanganyar, RSUD Banyudono, Puskesmas Pajang, Puskesmas Gajahan dan RB Barokah. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi. Analisis untuk uji komparatif menggunakan uji Wilcoxon, dan untuk mengetahui peran suatu variabel menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian terdapat peningkatan motivasi 40,48% (p<0,05), peningkatan kompetensi 43,24%, yang terdiri dari pengetahuan sebesar 20,06% (p<0,05), sikap sebesar 56,76% (p<0,05), keterampilan sebesar 53,15%(p<0,05) dan kompetensi berperan 13,86 kali terhadap kepuasan pasien. Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran asuhan kehamilan terintegrasi mampu meningkatkan motivasi dan kompetensi mahasiswa D III kebidanan, serta meningkatkan kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan.


2017 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Herlina Simanjutak ◽  
Anita Deborah Anwar ◽  
Bony Wiem Lestari ◽  
Farid Husin ◽  
Tita Husnitawati Madjid ◽  
...  

Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi, rendahnya pengetahuan dan sikap negatif. Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modern.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS) unmet need setelah diberi konseling terstruktur.Penelitian ini menggunakan randomized pretest-posttest measurement designwith control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang. Sampel yang terpilih dikelompokkan secara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untuk kelompok kontrol.Kelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompok kontrol diberi konseling standar.Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-Whitney.Hasil dinyatakan dalam p-value dan interval kepercayaan 95%.Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari 14 menjadi 17 (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi 79 (p<0,05). Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konseling terstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan  20 dan 7,41 (<0,05) dan median sikap   11,52  dan 3,25 (p <0,05). Simpulan penelitian ini, peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konseling standar.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Esti Hitatami ◽  
Bony Lestari ◽  
Herman Susanto ◽  
Dany Hilmanto ◽  
Tina Judistiani ◽  
...  

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.  Kematian ibu  yang tinggi tersebut disebabkan oleh komplikasi saat kehamilan dan persalinan. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 15-20% ibu hamil baik di negara maju maupun berkembang akan mengalami risiko tinggi (risti) dan/atau komplikasi kehamilan. Salah satu penyebab terjadinya  kehamilan risiko tinggi  pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan dan sikap positif  ibu  tentang kesehatan reproduksi. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya  status sosial ekonomi,  pendidikan yang rendah, kesenjangan  keterpaparan informasi, faktor kepercayaan dan pengalaman. Untuk mengoptimalkan pengetahuan dan sikap ini perlu dilakukan pendidikan kesehatan melalui pemberian layanan pesan singkat lewat telepon seluler. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi melalui  layanan pesan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan pre test-post test control group design dengan jumlah sampel 114  orang ibu hamil. Pengambilan sampel ibu hamil dilakukan dengan cara randomisasi blok permutasi sehingga diperoleh  57 orang ibu hamil untuk kelompok intervensi dan 57 orang ibu hamil untuk kelompok kontrol. Variabel pengetahuan dan sikap tentang kehamilan risiko tinggi diukur dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan berupa layanan pesan singkat.   Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada pada kelompok intervensi dan kontrol diuji secara statistik dengan uji t tidak berpasangan.Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2013 sampai dengan  bulan Januari 2014. Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan adanya  peningkatan skor rata-rata  pengetahuan dari 49,2±11,6 menjadi 60,6±12,6  (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor rata-rata  sikap dari 71,4±9,3 menjadi 76,3±5,7 (p<0,05). Sedangkan uji beda selisih peningkatan pengetahuan dan sikap antar kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan perbedaan selisih pengetahuan bermakna dengan skor 11,4±12,5 dan 1,4±16,9  (p<0,05). Untuk variabel sikap, terdapat perbedaan selisih skor sikap yang bermakna pada kelompok intervensi sebesar 4,9±14,7 dan kelompok kontrol  sebesar – 5,9±9,6 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan  bahwa pendidikan kesehatan dengan  layanan pesan singkat dapat  meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document