TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

121
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Brawijaya University

2503-1007, 1411-6146

2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Erwan Erwan ◽  
Lara Dwi Franti ◽  
Dwi Kusuma Purnamasari ◽  
Muhammad Muhsinin ◽  
Agussalim Agussalim

Apis cerana is one of the honeybee species from the Apis genus that produce honey, bee bread, royal jelly, and propolis. The objective of this study was to determine the honeybee forages as the pollen source and to evaluate the moisture, fat, and protein contents of bee bread from the bee of Apis cerana from different regions (Sigar Penjalin, Teniga, and Medana villages) in North Lombok, Indonesia. The methods used to determine the pollen source were taken flowers sample and then checking pollen at anther of flowers. The moisture, fat, and protein contents were determined using proximate analysis. The results showed that the honeybee forages as the pollen source from Sigar Penjalin village were maize, cashew, damar, kapok, calabash, breadfruit, passion fruit, and acacia. The plant flowers as the pollen source from Teniga village were coconut, coffee, cacao, citrus, guava, leucaena, papaya, and sugar palm, while those from Medana village were jackfruit, mangosteen, Java apple, maize, rice, candlenut, soybean, and banana. The moisture and fat contents of bee bread from Sigar Penjalin and Teniga villages were similar, and both were lower than the moisture and fat contents of bee bread from Medana village. The protein content of bee bread from Sigar Penjalin and Medana villages were similar, and both were lower than the protein content of bee bread from Teniga village. Thus, the bee bread from Teniga village was higher in protein content for all beekeeping regions, however Teniga village and Sigar Penjalin were similar in moisture and fat contents.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
Kusmartono Kusmartono ◽  
Mashudi Mashudi ◽  
Poespitasari Hazanah Ndaru ◽  
Artharini Irsyammawati ◽  
Aprilia Dwi Kartika

Desa Gunungrejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penduduk Desa Gunungrejo sebagaian besar bermatapencaharian sebagai petani disamping juga sebagai peternak khususnya sapi potong betina dengan tujuan pembibitan. Pemeliharaan ternak di Desa Gunungrejo masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan memanfaatkan hijauan dan rumput lapang yang ada disekitar, disisi lain potensi limbah agroindustri sebagai pakan ternak di Desa Gunungrejo cukup melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan (IPTEK) berupa introduksi teknologi pengolahan pakan kepada peternak di Desa Gunungrejo. Teknologi yang ditawarkan adalah teknologi aplikatif yaitu teknologi pakan lengkap yang berbasis bahan pakan lokal dan teknologi fermentasi pakan. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktik pengolahan pakan, pendampingan serta evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program. Pengolahan pakan ternak didasarkan pada formulasi pakan yang dirancang sesuai kebutuhan gizi ternak dengan biaya produksi yang terjangkau. Hasil dari kegiatan ini adalah peternak mendapatkan pengetahuan baru mengenai kebutuhan nutrisi ternak, pengolahan pakan ternak yang aplikatif serta strategi pemeliharaan ternak yang efektif dan efisien. Pakan lengkap yang diproduksi untuk ternak betina di Desa Gunungrejo adalah BK 89,27%, BO 90,54%, PK 10,06%, LK 3,60% dan SK 26,72% sedangkan kandungan nutrisi pakan lengkap untuk ternak jantan adalah BK 89,03%, BO 90,12%, PK 12,36%, LK 4,21% dan SK 28,16%. Berdasarkan hasil dari kegiatan, maka diharapkan keberlanjutan dari program pengabdian ini dapat meningkatkan produktivitas ternak, pendapatan dan kesejahteraan peternak di Desa Gunungrejo, Kabupaten Malang.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Chairdin Dwi Nugraha ◽  
Rafika Febriani Putri ◽  
Ahmad Furqon ◽  
Wike Andre Septian ◽  
Suyadi Suyadi

Sapi peranakan Ongole atau lebih dikenal dengan sapi PO merupakan salah satu ras sapi lokal yang banyak dipelihara di Indonesia. Pengembangan pada aspek reproduksi dalam pemilihan pejantan unggul menjadi sangat penting. Umur, bobot badan (BB), lingkar skrotum (LS) dan produksi semen merupakan kriteria dalam pemilihan pejantan unggul. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai korelasi antara umur, bobot badan dan lingkar skrotum terhadap total spermatozoa (TS) dan total spermatozoa motil (TSM). 11 ekor pejantan sapi PO di UPT PT & HMT Tuban dengan umur 2-8 tahun digunakan dalam penelitian ini. Total 48 ejakulasi dikoleksi selama empat minggu. Metode penelitian adalah observasional. Data dianalisis menggunakan SPSS 24 dengan metode OneWay ANOVA serta hubungan antar variabel menggunakan korelasi pearson (r). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa umur berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai TS dan TSM. Umur, BB dan LS berkorelasi signifikan (p<0,05) terhadap TS dengan nilai masing masing secara berurutan yaitu (r=0,444), (r=0,615) dan (r=0,404). Umur, BB dan LS berkorelasi signifikan (p<0,05) terhadap TSM dengan nilai (r=0,459), (r=0,635) dan (r=0,402). Pemilihan pejantan unggul sapi PO perlu mempertimbangkan BB, umur dan LS yang tinggi sesuai Standar Nasional Indonesia.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 69-79
Author(s):  
Rafika Febriani Putri ◽  
Chairdin Dwi Nugraha ◽  
Ahmad Furqon ◽  
Wike Andre Septian ◽  
Suyadi Suyadi

Gen Inhibin berperan dalam mengatur proliferasi sel, pertumbuhan kelenjar adrenal, hematopoiesis dan metabolisme tulang. Inhibin subunit alpha juga diketahui memiliki dampak yang signifikan terhadap berat badan, panjang tubuh dan lingkar badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman gen INHA dan INHBA pada Sapi PO yang berturut-turut sebanyak 68 ekor sapi PO yang berasal dari UPT PT HMT Tuban dan 11 ekor sapi PO BBIB Singosari. Metode pendeteksian keragaman gen menggunakan metode sequencing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sapi PO populasi UPT Tuban ditemukan tiga genotipe (AA, AB dan BB) pada fragmen gen INHA dan INHBA, sapi PO populasi BBIB Singosari memiliki satu genotipe (AA) pada fragmen gen INHA serta dua genotipe (AA dan BB) pada fragmen gen INHBA. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gen INHA dan INHBA pada sapi PO populasi UPT Tuban dalam kondisi beragam (polimorfik). Informasi dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar atau landasan dalam memulai program seleksi dan perkawinan sapi potong lokal Indonesia berbasis teknologi molekuler.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Erik Priyo Santoso ◽  
Eka Fitasari ◽  
Nurita Thiasari

Tuntutan peningkatan sumber protein hewani terutama daging unggas menuntut ketersediaan pakan yang kontinyu, salah satunya adalah pemanfaatan limbah sayur pasar. Limbah ini jumlahnya banyak setiap harinya dan masih banyak yang belum termanfaatkan bahkan cenderung menimbulkan pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mencari level terbaik penggunaan limbah sayur sebagai pakan ayam broiler yang memberikan peningkatan terhadap penampilan produksi dan kondisi microflora yang baik. Metode penelitian adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P1 (pakan control tanpa limbah sayur), P2 (penggunaan 5% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), P3 (penggunaan 10% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), P3 (penggunaan 15% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), dan P4 (penggunaan 20% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan). Parameter yang diamati terdiri dari 2 kelompok yaitu terhadap penampilan produksi dan kondisi microflora usus. Hasil penelitian menghasilkan penggunaan pakan crumble ayam broiler berbasis limbah sayur memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap konsumsi, FCR, total TPC (p<0.01), serta peningkatan terhadap bobot badan dan jumlah bakteri asam laktat (BAL) dibandingkan dengan control. Penggunaan proporsi 15% limbah sayur memberikan peningkatan tertinggi terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan, dan penurunan FCR, dan peningkatan terhadap BAL.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 77-81
Author(s):  
Irida Novianti ◽  
Chairdin Dwi Nugraha ◽  
Rafika Febriani Putri ◽  
Ahmad Furqon ◽  
Wike Andre Septian ◽  
...  

INHA gene is a gene that is suggested to have role in reproductive system. Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) of Madura Bulls were identified in this study. Polymerase Chain Reactions (PCR) was used to amplify INHA gene region and MEGA 7 program was utilized to align the amplified region sequences with sequence from Ensembl database. Four SNPs found in INHA and they are located at the first exon. Two SNPs were misssense mutations that causing the substitution of amino acid leucine21 by proline, and amino acid valine63 by methionine and the other two SNPs were synonymous mutation. One of the synonymous SNPs was a novel mutation. Based on those identified SNPs, they could be suggested as potential candidate markers of reproduction traits for Madura bulls. Moreover, through heterozygosity value from the observed bulls, it was indicated that the genotype was varied in population. Therefore a molecular selection program could be designed to determine the Madura superior bull.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 63-68
Author(s):  
Agus Budiarto ◽  
Gatot Ciptadi ◽  
Ardyah Ramadhina Irsanti Putri ◽  
Zulvado Satria Putra Yuwono

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kambing yang dipotong berdasarkan umur sapih dan bobot karkas. Materi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 ekor kambing dengan umur kurang dari 1 tahun (PI0). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus berdasarkan pengamatan langsung dengan melihat gigi seri (poel) untuk pendugaan umur dan penimbangan bobot hidup dan bobot karkas. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pemotongan kambing betina sebanyak 110 ekor atau 60%. Penyembelihan kambing pada umur PI0 adalah 49 atau 74%, PI1 adalah 17 atau 26%. Rata-rata bobot karkas kambing betina adalah PI0 7,32 ± 2,64 kg, PI1 8,74 ± 1,69 kg. Persentase karkas yang dihasilkan kambing betina berbagai umur rata-rata 47,01 ± 0,99 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kasus penyembelihan kambing di TPH Kabupaten Kediri berdasarkan jenis kelamin, kambing betina umur PI0 dan PI1 lebih banyak dibandingkan kambing jantan sebesar 95,66%. Pada kategori umur yang sama, rata-rata bobot karkas kambing betina lebih rendah satu persen dibandingkan bobot karkas rata-rata kambing jantan.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 52-62
Author(s):  
Junaedi Junaedi ◽  
Hastuti Hastuti
Keyword(s):  

Ayam Tolaki sebagai ayam lokal penghasil telur yang tinggi perlu disilangkan dengan ayam Pelung sebagai ayam lokal penghasil daging yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji “karakteristik penetasan hasil persilangan ayam Tolaki dan ayam Pelung”. Penelitian ini menggunakan ayam umur satu tahun, yaitu dua pejantan ayam Tolaki yang dikawinkan dengan empat ekor ayam Pelung. Parameter yang diamati pada penelitian ini berupa berat telur tetas, berat telur tetas hari ke 18, susut tetas (egg weight loss), fertilitas, daya tetas telur, bobot day old chick (DOC), korelasi bobot telur tetas dengan egg weight loss, korelasi bobot telur tetas dengan bobot DOC, korelasi egg weight loss dengan bobot DOC. Hasil persilangan ayam Pelung dengan ayam Tolaki memiliki rataan bobot telur tetas 54,57 gram, rataan berat telur tetas hari ke 18 yaitu 48,71 gram, dan rataan bobot DOC sebesar 35,41 gram. Adapun fertilitas mencapai 91,11%, daya tetas sebesar 87,80%, dan egg weight loss (susut tetas) sebesar 11,01%. Parameter egg weight loss menunjukkan korelasi sangat lemah dengan bobot telur tetas, berat telur hari ke 18, dan bobot DOC. Sedangkan parameter bobot telur tetas dan bobot DOC berkorelasi kuat dan positif serta berpengaruh nyata.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 42-51
Author(s):  
Ajat Sudrajat ◽  
Dadang Mulyadi Saleh ◽  
Efka Aris Rimbawanto ◽  
Raden Febrianto Christi

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja produksi dan kualitas susu. Metode penelitian menggunakan metode survey, pengambilan data dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria sapi perah yang sudah laktasi dan melakukan sampling pada 47 responden.Variabel yang dianalisa adalah produksi susu dan kualitas susu yang meliputi kadar fat, solid non fat, freezing point, protein maupun total plate count. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis statistik mengunakan uji LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata produksi susu di KPBS Pangalengan tidak berbeda nyata (P<0,05) antara kelompokA (9,83 kg/ekor/hari), kelompok B (9,13 kg/ekor/hari) dan kelompok C (8,62 kg/ekor/hari). Rerata kualitas susu yang menunjukan berbeda nyata (P<0,05) adalah pada kadar fat (kelompok A 4,02%; kelompok B 3,97% dan Kelompok C 3,71%),kadar freezing point (kelompok A -0,506; kelompok B -0,0523 dan kelompok C -0,520) dan total plate count (kelompok A 0,48 x106 CFU/ml, kelompok B 1,99 x106 CFU/ml dan kelompok C 2,78 x106 CFU/ml). Rerata kualitas susu yang menunjukan tidak berbeda nyata(P>0,05) adalah kadar protein susu (kelompok A 2,97%; kelompok B 3,08% dan kelompok C 2,94%) dan kadar solid non fat (kelompok A 8,09%; kelompok B 7,92% dan Kelompok C 7,86%). Kesimpulan penelitian ini adalah produksi susu di KPBS Pangalengan relatif hampir sama, mempunyai kualitas susu diatas SNI (2011), kecuali jumlah total plate count masih diatas SNI.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 12-19
Author(s):  
Poespitasari Hazanah Ndaru ◽  
Asri Nurul Huda ◽  
Mashudi Mashudi

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penambahan beberapa jenis saturated fatty acid pada level yang berbeda terhadap nilai nutrisi dan kecernaan pakan, karakteristik fermentasi rumen, dan produksi gas CH4. Tahapan penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap 1 (pembuatan pakan perlakuan) dan tahap 2 (pengujian pakan perlakuan). Metode penelitian ini adalah menggunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok), yang terdiri dari 7 perlakuan yang meliputi pakan lengkap dengan penambahan 0% fatty acid, myristic acid (10%), myristic acid (20%), lauric acid (10%), lauric acid (20%), palmitic acid (10%) dan palmitic acid (20%) dengan 3 ulangan. Pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Fatty Acid Pada Pakan Ternak Ruminansia dengan Rasio Berbeda Sebagai Upaya Mengurangi Produksi Gas CH4” ini merupakan inovasi strategi pemberian pakan ternak ruminansia dengan menerapkan teknologi berwawasan lingkungan sebagai upaya mengurangi efek gas rumah kaca dari sektor industri peternakan yang merupakan pendonor gas CH4 terbesar kedua di dunia. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kandungan bahan kering pakan perlakuan yaitu berkisar antara 92,09% - 92,90%, kandungan bahan organik pada penelitian ini 86%, sehingga sejumlah 86% nutrient dapat dimanfaatkan ternak untuk hidup pokok dan berproduksi, kandungan protein kasar pada penelitian ini berkisar 14%, hal ini menujukkan bahwa penelitian ini isoprotein, dan semakin tinggi level penambahan asam lemak pada pakan dapat meningkatkan kandungan lemak kasar pakan penelitian, hal ini akan efektif dalam mengurangi produksi gas CH4.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document