Idealog Ide dan Dialog Desain Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

76
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Telkom University

2615-6776, 2477-0566

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Akhmad Ilyas Arifudin ◽  
Franciscus Immanuel Mintardjo ◽  
Rizal Jannatan Firdaus ◽  
Adibah Nurul Yunisya

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Mustafidul Umam ◽  
Sugini Sugini

Green building is a concept as a response to global urban heat island problems, water pollution and ozone depletion. The concept of green building has been applied in various tools, none other than GBCI with six categories. This paper evaluates the La Cucina building in Seoul with the aim of knowing the extent to which GBCI is implemented outside the region as it should be and knowing the constraints and advantages of the rating tool. The method used is to make a La Cucina building simulation with Archicad software then evaluate the calculations with exel, velux and look for the building material literature and match it in the greenship tool. The results obtained in the existing building OTTV values ??and natural lighting have not reached the GBCI target, while for environmentally friendly materials and fabricated materials, they have not yet been fully achieved. Therefore, it was retested in accordance with the initial recommendations and results. The final results of OTTV, natural lighting, environmentally friendly materials and fabrication materials as expected and successful. The conclusion and recommendation of this paper is that OTTV can be achieved by measuring shading and replacing glass materials which have low Sc Glass and Uv values. While in lighting, 30% of the space on each floor has natural lighting. For environmentally friendly materials and fabricated materials, it has been achieved, evidenced by the material and fabrication certification from the factory. Keywords : Green Building, GBCI, OTTV, environmentally friendly materials, fabrication materials


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Budi Prayitno ◽  
Aditha Agung Prakoso ◽  
Dedi Hantono ◽  
Zubair Butudoka ◽  
Danang Yulisaksono

The human needs for livelihood have become important part as an effort to maintain its survival. Therefore, one of the job opportunities that can be done is to work in the informal sector. The informal sector also appears in public spaces, the example is at low-cost apartment building (rusunawa), such as food stalls and grocery stores in corridors, playgrounds or parking areas of rusunawa. This study looks at the development of the function of the rusunawa as a residence into an informal economic space in the Rusunawa in the City of Surabaya. This study used a qualitative descriptive method, by connecting the correlation between the public space and the informal economy space (logic model analysis and cross-case synthesis). So that it can provide knowledge about the planning and development of rusunawa in the future, as policy guidelines regarding the planning and development of rusunawa. Keywords : Public Space, Informal Economic Space, Affordable Rental Apartments, Surabaya


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Choirul Anam ◽  
Muria Ilham Priharto

This study aims to overcome the bad social-emotional problems of children as well as to invite blind children to participate in playing and not forget to prioritize a special design aesthetic for blind children. The research results found are the results of primary data collection from observations of daily activities of the subject as well as interviews with the subject, teacher, and subject's parents and secondary data obtained from literacy results from related research sources. Research subjects were taken from students of SLB YPAB TEGALSARI SURABAYA. The research method used is to examine primary data and secondary data so that in finding these products it is found from the combined results of the analysis of the behavior patterns of blind children with design analysis, namely material / material, shape, color, and system. In the final result, a traditional game innovation is found that is inspired by a chess board that is often played in schools and modified into a snake and ladder board game for the blind. Keywords: Design, Board game, Snakes and Ladders, Blind


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Nike Tilamsari Hutoyo ◽  
Ardhya Nareswari

Abstract: This paper focuses on examining the role of the growing core house concept in increasing the livability of houses and housing in Indonesia. The house is a very valuable place vital for human development, the house is a shelter and a basic human need. Therefore the house must have the feasibility to support all activities of normal daily life. However, the feasibility of houses and housing is still a problem in Indonesia, this is due to the construction of houses and housing that does not really consider functionality but is more profit-oriented. This study uses a literature study research method. The concept of developing core houses to grow can be an alternative to increase the feasibility of houses and housing in Indonesia with several potentials, such as simple design, ease of construction, and affordability and weaknesses, such as being able to create slum areas if not planned properly. Keywords: core house grows, feasibility


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Ista Ratna Maya

The number of human activities requires humans to be more productive. Nowadays, to support this, some human work has been assisted by digital technology, both office work, work done outside the room, or homework. The purpose of this research is to introduce to the public related to digital technology that is not widely known by the general public, especially Balinese people. This digital technology is called a Smart Home system based on the Internet of Things, a technology that can be applied to residential design. This system functions to assist the activities of residential users in various ways. This IoT-based Smart Home technology can be combined with several facilities in interior design such as lighting facilities, ventilation and complementary elements to form space. Iot allows users to manage most of these facilities through an application on a smart phone as long as the facility is connected to the internet. Key words : Smart Home, Internet of Things, Residential home


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 111
Author(s):  
Shely Pratiwi Sanjaya Putri ◽  
Ari Widyati Purwantiasning
Keyword(s):  

Kontainer merupakan sebuah komponen yang memiliki banyak ukuran dan jenis, diberbagai negara, kontainer digunakan sebagai wadah untuk mengantar barang. Namun 20 tahun belakangan ini menjadikan kontainer sebagai sebuah hunian merupakan trend yang mulai populer, khususnya di sekitar area pelabuhan. Penggunaan kontainer merupakan salah satu pilihan yang tepat karena komponennya bersifat modular dan mudah untuk dipindah-pindahkan, namun aspek kontruksi juga perlu diperhatikan dalam penyusunan komponen tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami konsep arsitektur modular yang diterapkan pada hunian Cité A Docks Student Housing, baik secara sistem modular ataupun struktur modular dengan menggunakan komponen utama berupa kontainer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif dengan variabel penelitian menggunakan teori modular dari Le Corbusier dan teori arsitektur prefabrikasi dari Ryan E. Smith. Temuan dari penelitian ini mendapatkan bahwa banguna Cite a Docks telah menetapkan konsep arsitektur modular, baik secara kualitas setiap modul ruang ataupun pada struktur bangunan. Setiap ukuran modul ruang telah sesuai dengan kapasitas setiap penghuninya dan mempertimbangkan skala manusia sebagai ukuran dari setiap ruangan. Pada sistem stuktur prefabrikasi secara keseluruhan sudah menggunakan komponen prefabrikasi berbahan utama baja, namun terdapat material yang berbeda pada komponen pondasi, yang menggunakan material precast beton bertulang. Meskipun secara material terdapat 2 jenis yaitu baja dan beton bertulang, namun keseluruhan komponen bangunan ini telah menggunakan komponen yang bersifat bersifat modular. Kata kunci : Hunian Vertikal, Arsitektur Modular, Arsitektur Prefabrikasi, Kontainer


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 169
Author(s):  
Aulia Fiya Maulida ◽  
Ratri Wulandari

Fasilitas duduk merupakan elemen penting yang berperan dalam menentukan tingkat kenyamanan di sebuah cafe atau restoran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa lamanya pengunjung bertahan di dalam cafe sesuai fasilitas duduk yang digunakan dan mengambil kasus Cafe Eduplex di jalan Ir. H. Djuanda, Dago. Dalam penelitian ini membahas tentang hubungan antara jenis, ukuran dan bahan sebuah fasilitas duduk, terhadap frekuensi lamanya pengunjung yang datang di cafe tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Pertama, mengumpulkan data-data berupa teori tentang macam-macam jenis, ukuran standart dan bahan sebuah fasilitas duduk serta efeknya terhadap kenyamanan dan psikologi pengunjung, yang menyebabkan adanya perbedaan durasi waktu berkunjung. Kedua, pengumpulan data lapangan dengan memperhatikan jenis, ukuran dan bahan fasilitas duduk yang ada pada cafe tersebut, serta memperhatikan jenis pengunjung dan perbedaan lamanya waktu pengunjung berada di cafe tersebut. Selanjutnya, membandingkan data-data yang sesuai dan berkesinambungan antara teori tertulis pada literatur, yang berisi tentang jenis atau bentuk, ukuran dan bahan fasilitas duduk serta efek yang ditimbulkannya dengan data lapangan yang terkumpul berupa jenis atau bentuk, ukuran dan bahan fasilitas duduk yang ada di cafe tersebut, serta lama pengunjung berada disana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan antara hasil pengumpulan data lapangan dan literatur yang terkumpul sesuai. Jenis fasilitas duduk beserta ukuran dan bahannya berpengaruh dengan durasi pengunjung yang datang. Karena adanya perbedaan rasa nyaman yang ditimbulkan oleh fasilitas duduk tersebut. Kata Kunci: Fasilitas duduk, Kenyamanan, Waktu berkunjung, Cafe


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Melisa Imam Dwiana ◽  
Agus Budi Purnomo ◽  
Nuzuliar Rahmah

Kantor pemerintah merupakan bangunan yang diharapkan dapat menjadi contoh sebagai bangunan hemat energi yang baik. Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk menghemat energi, salah satunya memperhatikan desain fasade. Jendela sebagai bukaan pada fasade dapat diatur sedemikian rupa sehingga panas matahari tidak membuat peningkatan energi untuk mendinginkan ruangan sekaligus mengurangi penggunaan lampu pada siang hari. Salah satu aspek yang dapat digunakan untuk menilai kinerja bukaan jendela adalah Window-to-Wall Ratio (WWR). Rasio diperoleh dengan membagi total luas bukaan pada dinding yang menggunakan kaca dengan luas permukaan keseluruhan bidang selubung bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari nilai WWR dari bangunan kantor pemerintahan yang ada di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan tampak bangunan dari 20 gedung kantor pemerintahan di Jakarta Selatan sebagai kasus studi. Hasil penelitian berupa nilai rata rata WWR kantor pemerintahan yang nantinya dibandingkan dengan rata-rata WWR kantor sejenis dari literatur lain. Dari hasil penelitian, diperoleh rata rata nilai WWR sama dengan 24.6%, yang mana masih berada di rentang WWR dalam penelitian lain.Kata kunci : Hemat Energi, Selubung Bangunan, Kantor Pemerintah, Window-to-Wall Ratio (WWR)


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Emanuel Agung Wicaksono ◽  
Ferry Gunawan

Pada umumnya di Indonesia, terutama di BSD, Tangerang, taman umum yang ada tidak dikunjungi pada malam hari oleh publik. Salah satu penyebab adalah tidak ada atau minimnya tatacahaya pada malam hari sehingga pengunjung taman tidak merasa aman dan tidak bisa beraktifitas dengan baik. Maksud dari penelitian ini adalah memberikan panduan untuk desain tata cahaya yang sesuai standard nasional atau standard internasional bagi suatu ruang publik yang secara khusus adalah salah satu area taman di BSD, Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kerangka desain tata cahaya yang optimal yang memberikan rasa aman dan nilai cahaya yang cukup untuk aktifitas di taman pada malam hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perangkat lunak Relux. Taman Kota 1 BSD mempunyai potensi untuk dibuka pada malam hari untuk masyarakat sekitar apabila mempunyai tata cahaya yang memadai dan aman.Kata Kunci: tata cahaya, taman, kerangka desain, komposisi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document