Jurnal Kesmas Jambi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

75
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By "Faculty Of Education And Teacher Training, Jambi University"

2580-5894, 2549-8053

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 28-35
Author(s):  
Rimawati Sadarang

Kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berkontribusi tidak hanya pada angka kematian bayi tetapi juga pada masalah kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi BBLR dan mengidentfikasi perbedaan rata-rata BBLR di Indoensia berdasarkan usia ibu, tingkat pendidikan ibu, jenis tempat tinggal, lokasi tempat tinggal, indeks kesejahteraan, kunjungan antenatal care (ANC), dan konsumsi tablet Fe selama kehamilan. Penelitian ini menggunakan data survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 dengan rancangan cross sectional study. Analisis data dilakukan terhadap wanita usia subur yang pernah melahirkan dan memiliki catatan berat badan lahir bayi pada Kartu Menuju Sehat (KMS)/ buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara deskriptif dan analitik. Uji beda menggunakan one way anova, kruskall wallis, dan unpaired ttest dengan p-value 0,05 sebagai cut off point. Prevalensi BBLR mencapai angka 6,1%. Rata-rata berat badan lahir terendah teridentifikasi dialami oleh ibu yang berusia 15-19 tahun (1.944,0 gram), tidak pernah menamatkan minimal satu jenjang pendidikan (1.925,0 gram), tidak pernah melakukan kunjungan ANC (1.900,0 gram), dan tidak pernah mengonsumsi tablet Fe selama kehamilan (1.750,0 gram). Berdasarkan lokasi dan indeks kesejahteraan, Pulau Jawa (34,5%), wilayah perkotaan (51,5%) dan keluarga dengan indeks kesejahteraan paling rendah (29,4%) merupakan kontributor utama terhadap angka BBLR di Indonesia. Perbedaan rata-rata BBLR hanya signifikan secara statistik pada variabel tingkat pendidikan (p = 0,0279). Edukasi kepada ibu hamil terkait BBLR sangat dibutuhkan agar ibu hamil mengatahui faktor risiko BBLR yang dimiliki dan dapat melakukan pencegahan secara mandiri.Kata Kunci: Antenatal Care, Berat Badan Lahir Rendah, Faktor Risiko.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 9-27
Author(s):  
Ana Sandra Pidah ◽  
Ummi Kalsum ◽  
Hendra Dhermawan Sitanggang ◽  
Guspianto Guspianto
Keyword(s):  

Perilaku seks pranikah merupakan salah satu masalah remaja yang sedang menuju dewasa. Transisi sosial dan budaya yang mengakibatkan remaja rentan terpengaruh dampak negatif. Tujuan penelitian menganalisis determinan perilaku seks pranikah pada remaja pria (15-24 tahun) di Indonesia tahun 2017. Penelitian ini menggunakan sebagian data SDKI tahun 2017 dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian yang digunakan adalah remaja pria (15-24 tahun) di Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 12.453 remaja pria. Analisis bivariate menggunakan Chi-Square dan analisis multivariate menggunakan regresi logistik berganda model prediksi. Perilaku seks pranikah pada remaja pria sebanyak 7,7%. Faktor yang berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja pria yaitu umur (POR=4,30;95% CI=3,63-5,10), pendidikan (POR=1,42;95% CI=1,19-1,69), status pekerjaan (POR=2,28; 95% CI: 1,93-2,70), status ekonomi keluarga (POR=1,32;95% CI: 1,09-1,59), pendidikan orang tua (POR=1,35; 95% CI: 1,02-1,77), pengetahuan kesehatan reproduksi (POR=1,47; 95% CI: 1,09-1,97), pengetahuan alat kontrasepsi (POR=0,42;95% CI: 0,34-0,51), sikap (POR=22,01;95% CI: 18,23-26,55), gaya berpacaran (POR= 59,27;95% CI: 35,95-98,26), dan pengaruh teman sebaya (POR=11,96;95% CI: 9,93-14,41). Faktor yang dominan tehadap perilaku seks pranikah remaja pria adalah gaya berpacaran (POR=20,51;95% CI: 12,13-34,69) artinya remaja pria dengan gaya berpacaran berisiko memiliki risiko 20 kali untuk berperilaku seks pranikah. Untuk itu perlu adanya peningkatan edukasi pada remaja mengenai dampak gaya berpacaran yang berisiko serta pergaulan yang salah.Kata Kunci: Perilaku Seks Pranikah, Remaja Pria, SDKI


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 63-70
Author(s):  
Yunita Amraeni ◽  
Sudijanto Kamso ◽  
Sabarinah Sabarinah ◽  
Purwantyastuti Purwantyastuti
Keyword(s):  

Unmet need KB berdasarkan data SDKI di Indonesia masih stagnan. Sementara konsep unmet need sesuai dengan program pemerintah yaitu unmet need alat kontrasepsi modern masih memerlukan identifikasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola unmet need alat kontrasepsi modern di Indonesia berdasarkan karakteristik dan wilayahnya. Penelitian ini merupakan data sekunder dengan panel survei dengan pendekatan kuantitatif pada analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2007, 2012 dan 2017 dengan sampel utama adalah wanita usia subur (15-49 tahun) baik yang menggunakan/tidak menggunakan suatu metode kontrasepsi. Penelitian dimulai dari penyaringan data, imputasi data dan analisis deskriptif. Kecenderungan kejadian unmet need meningkat sebesar 8% dalam sepuluh tahun terakhir dengan unmet need dengan tujuan menjarangkan meningkat 1,5% dan unmet need dengan tujuan membatasi meningkat 6,5%. Tidak ada perbedaan karakteristik yang signifikan antara Pasangan Usia Subur baik di perkotaan maupun di pedesaan. Tren unmet need kontrasepsi modern meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan tradisional. dan peningkatan unmet need modern lebih dominan di Indonesia bagian timur, sehingga perlu adanya peningkatan promosi terkait penggunaan alat kontrasepsi modern di Indonesia dan perlu adanya perlakuan yang berbeda untuk peningkatan alat kontrasepsi modern sesuai dengan kondisi geografis dan sosial budaya setempat.Kata Kunci: Unmet need, Kontrasepsi modern, Indonesia, SDKI


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Khoirotun Najihah ◽  
Wahyuni Wahyuni ◽  
Yuniati Yuniati ◽  
Novi Dwi Jayanti

Aspek tumbuh kembang anak merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan anak, baik secara fisik maupun psikososial. Berdasarkan survei awal 10 orang responden menunjukkan bahwa terdapat 2 anak yang memiliki tumbuh kembang yang meragukan dan 1 orang anak memiliki tumbuh kembang yang menyimpang, sedangkan 7 orang anak lainnya memiliki tumbuh kembang yang sesuai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak di Gampong Cot Mesjid, Kecamatan Lhueng Bata Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah semua anak usia <24 bulan, dan >= 24-59 bulan berjumlah 46 orang dengan sampel yang diambil menggunakan teknik total pupulasi sebanyak 46 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan statistik uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p masing-masing variabel yaitu pekerjaan diperoleh p-value = 0,003 < 0,05, pendidikan diperoleh p-value = 0,000 < 0,05, pengetahuan diperoleh p-value = 0,005 < 0,05 dan pendapatan diperoleh p-value = 0,134 > 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan pendapatan terhadap tumbuh kembang anak. Diharapkan dapat mendorong tenaga kesehatan agar lebih aktif lagi untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi pada anak dan agar dapat memotivasi ibu-ibu untuk memantau tumbuh kembang anak secara optimal.Kata Kunci: Tumbuh Kembang, Balita, Status Gizi


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 45-54
Author(s):  
Cindy Izzati ◽  
Dwi Noerjoedianto ◽  
Sri Astuti Siregar

Nitrogen Dioksida (NO2) masuk kedalam pencemar yang dihasilkan dari berbagai sumber di suatu lingkungan paling utama zona transportasi. Sebagai gambaran umum, zona transportasi ialah penyumbang polutan NO2 sebesar 69% di perkotaan, berikutnya perindustrian serta rumah tangga. Kelompok yang berpotensi besar terserang akibat polusi udara ialah warga yang kerap berlalu-lalang di jalan raya, warga yang bertempat tinggal di tepi jalan raya, maupun warga yang bekerja di dekat jalan raya, satu antara lain adalah pekerja Penyapu Jalan. Desain studi penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL). Metode ARKL digunakan untuk mengetahui besarnya risiko kesehatan akibat paparan Nitrogen Dioksida (NO2) terhadap Penyapu Jalan di Kota Jambi tahun 2021. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat risiko realtime Penyapu Jalan pada saat penelitian dilakukan pada titik 1 – titik 4 maksimal sebesar 0,0706487. Hasil tersebut seluruhnya menunjukkan nilai RQ yang kurang dari satu (RQ < 1). Untuk lifespan atau pajanan 30 tahun kedepan pada titik 1 – titik 4 maksimal sebesar 0,1513901. Kesimpulan dari penelitian ini artinya saat ini Penyapu jalan di Kota Jambi masih aman berada di lokasi penelitian dalam 7 jam/hari, 365 hari/tahun dan Penyapu jalan di Kota Jambi tetap aman selama maksimal 30 tahun mendatang.Kata Kunci: Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, Nitrogen Dioksida (NO2), Penyapu Jalan


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Nining Ade Ningsih ◽  
Hasmah Hasmah ◽  
Agustina Veronika Bhebhe

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan mutu pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan “Cross Sectional Study“.Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar pada Juli-Agustus 2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang dengan teknik accidental sampling. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Data dianalisis dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen (dimensi mutu pelayanan) berhubungan dengan variabel minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan berdasarkan dimensi tangible, reliability, assurance, empath berhubungan dengan minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan dengan nilai p=0,000; dimensi responsiveness juga berhubungan dengan minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan dengan nilai p=0,000. Kata Kunci: Mutu Pelayanan, Minat Memanfaatkan Ulang, Pelayanan Kesehatan


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Hairil Akbar ◽  
Hamzah B ◽  
St. Rahmawati Hamzah ◽  
Matius Paundanan ◽  
La Ode Reskiaddin
Keyword(s):  

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia dibawah lima tahun terutama di negara yang sedang berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenis lantai rumah dan jenis dinding rumah dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Plumbon. Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Acidental Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung kepada responden dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 62,8% responden yang mempunyai balita menderita pneumonia, 44,2% responden yang memiliki jenis lantai rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan terdapat 51,2% resespon yang memiliki jenis dinding rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian pneumonia pada balita (p = 0,010 < 0,05) dan ada hubungan antara jenis dinding rumah dengan kejadian pneumonia pada balita (p = 0,008 < 0,05) di wilayah kerja Puskesmas Plumbon. Kesimpulan dari dua variabel ada hubungan antara jenis lantai rumah dan jenis dinding rumah dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Plumbon.Kata Kunci: Lantai, Dinding, Pneumonia, Balita


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 55-62
Author(s):  
Esra Sianipar ◽  
M. Ridwan ◽  
Ismi Nurwaqiah Ibnu ◽  
Guspianto Guspianto ◽  
La Ode Reskiaddin

COVID-19 merupakan penyakit menular yang cepat menyebar. Di Indonesia terdapat jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 1.863.031 sedangkan di Provinsi Jambi 108 kasus per tanggal 07 Juni 2021. Cuci Tangan Pakai Sabun dapat mencegah penularan COVID-19 di kampus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada mahasiswa Universitas Jambi selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi Cross-Sectional. Jumlah Sampel yang digunakan sebanyak 106 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik Multistage Sampling. Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan pengetahuan dan sarana prasarana dengan perilaku CTPS masing-masing memiliki nilai p-value sebesar 0,191 dan 0,804 (p > 0,05) sedangkan untuk hubungan sikap dan dukungan teman sebaya dengan perilaku CTPS memiliki nilai p-value sebesar 0,030 dan 0,000 (p < 0,05). Pengetahuan dan sarana prasarana tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku CTPS, sedangkan sikap dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku CTPS.Kata Kunci: Mahasiswa, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), COVID-19.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Mory Kartika ◽  
Subakir Subakir ◽  
Eko Mirsiyanto

World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Jumlah penderita hipertensi yang terhitung pada bulan Februari – Maret sebanyak 122 orang, bulan Juni sebanyak 72 orang dan bulan Juli sebanyak 22 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini bertempat di pemukiman wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh yang dilakukan pada bulan September 2020.  Populasi dalam penelitian ini kelompok kasus adalah seluruh pasien yang menderita hipertensi pada bulan Juni-Juli 2020 yang berjumlah 72 orang. Analisa data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kegemukan dan merokok dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020 dimana nilai p < 0,05. Tidak ada hubungan stres dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada tenaga medis khususnya dalam melakukan identifikasi dan intervensi hipertensi dan faktor risikonya sehingga dapat meningkatkan kesehatan penderita hipertensi. Kata Kunci: kegemukan, merokok, stres, hipertensi


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 10-20
Author(s):  
Larasati Hazairin ◽  
Novi Berliana ◽  
H. Parman Parman
Keyword(s):  

Peningkatan mutu pelayanan publik adalah titik penting sebagai ujung akhir dari keseluruhan reformasi administrasi pemerintah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran analisis kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Tahun 2020. Penelitian ini bersifat Deskriptif Kuantitatif dengan metode IPA (Importance Performance Analysis). Penelitian ini dilakukan di UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi pada bulan Agustus sampai denga September  2020. Sampel penelitian adalah pelanggan di UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi sebanyak 90 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental teknik. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan pemberian kuesioner melalui wawancara. Data dianalsis menggunakan Diagram Kartesius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata gambaran tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan adalah sebesar 86,57%. Hasil penelitian dari dimensi kehandalan adalah 79,20%, dimensi ketanggapan adalah 84,20%, dimensi keyakinan adalah 89,23%, dimensi empati adalah 88,08% dan dimensi berwujud adalah 92,13%.  Diharapkan UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan berwujud, agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.    Kata Kunci :Kehandalan, Ketanggapan, Keyakinan, Empati dan Berwujud


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document