Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak di Gampong Cot Mesjid Kecamatan Lhueng Bata Kota Banda Aceh

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Khoirotun Najihah ◽  
Wahyuni Wahyuni ◽  
Yuniati Yuniati ◽  
Novi Dwi Jayanti

Aspek tumbuh kembang anak merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan anak, baik secara fisik maupun psikososial. Berdasarkan survei awal 10 orang responden menunjukkan bahwa terdapat 2 anak yang memiliki tumbuh kembang yang meragukan dan 1 orang anak memiliki tumbuh kembang yang menyimpang, sedangkan 7 orang anak lainnya memiliki tumbuh kembang yang sesuai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak di Gampong Cot Mesjid, Kecamatan Lhueng Bata Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah semua anak usia <24 bulan, dan >= 24-59 bulan berjumlah 46 orang dengan sampel yang diambil menggunakan teknik total pupulasi sebanyak 46 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan statistik uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p masing-masing variabel yaitu pekerjaan diperoleh p-value = 0,003 < 0,05, pendidikan diperoleh p-value = 0,000 < 0,05, pengetahuan diperoleh p-value = 0,005 < 0,05 dan pendapatan diperoleh p-value = 0,134 > 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan pendapatan terhadap tumbuh kembang anak. Diharapkan dapat mendorong tenaga kesehatan agar lebih aktif lagi untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi pada anak dan agar dapat memotivasi ibu-ibu untuk memantau tumbuh kembang anak secara optimal.Kata Kunci: Tumbuh Kembang, Balita, Status Gizi

2020 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
Author(s):  
Cici Enjelia Nata ◽  
Safrizal Rahman ◽  
Sakdiah Sakdiah

Abstrak. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan parameter yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh dengan menggunakan klasifikasi Asia Pasifik. IMT menjadi salah satu faktor risiko terjadinya osteoartritis lutut. Osteoartritis lutut merupakan penyakit degeneratif yang terjadi pada sendi lutut. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018, Provinsi Aceh menduduki peringkat pertama sebagai provinsi dengan angka penyakit sendi terbanyak yang termasuk osteoartritis lutut yaitu 13.3%. Prevalensi indeks massa tubuh berlebih di Indonesia pada tahun 2018  meningkat dari 26.3% menjadi 34.4% sehingga kemungkinan terjadinya osteoartritis lutut juga meningkat. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional dilakukan dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan responden yang memenuhi kriteria penelitian berdasarkan pedoman American College of Rheumatology (ACR). Sampel dikumpulkan berdasarkan rekam medis di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin kota Banda Aceh sejak september hingga oktober 2019 yang melibatkan tujuh puluh responden sebagai sampel penelitian yang dimana 51 responden (72.9%) memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 43 responden (61.4%) didiagnosis dengan Osteoartritis lutut. Berdasarkan hasil analisis uji Chi Square, nilai p value yang diperoleh adalah 0.021 (p value ≤ 0,05). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian osteoartritis lutut di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin di kota Banda Aceh.Kata Kunci: Indeks massa tubuh; berat badan lebih, osteoartritis lutut;               Abstract. Body Mass Index (BMI) is a parameter to measure body composition which is classified into underweight, normal and overweight. Overweight has been known to potentially cause knee osteoarthritis. Knee osteoarthritis is a degenerative disease happening on the knee. Based on RISKESDAS 2018, Aceh led Indonesia as a province with the highest number of knee arthritis (13.3%). In the same year, the prevalence of overweight in Indonesia has also increased from 26.3% to 34.4% and is expected to rise annually. This research is an analytic observational using cross sectional design. The method used in this research is body weight and body length measurement of samples fulfilling the criteria based on American College of Rheumatology (ACR). Data were collected based on medicalr record at Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh, from September to October 2019. We examined 70 respondents, 51 of them (72.9%) had overweight IMT and 43 of them (61.4%) were diagnosed with knee osteoarthritis. Chi Square analysis showed p value 0,021 (p value ≤ 0.05). We concluded that there is a correlation between body mass index with knee osteoarthritis in Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh.Keyword: Body Mass Index; overweight; knee osteoarthritis;


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 217
Author(s):  
Mira Abdullah ◽  
Elly Ratna Sari

AbstrakObesitas terjadi karena tidak seimbangnya energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang digunakan. Bila  energi yang masuk berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang  seimbang  akan  memudahkan  seseorang   menjadi  obesitas.  Ibu  rumah  tangga  pengguna kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan obesitas. Mengetahui hubungan asupan makanan, aktivitas fisik, penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian obesitas pada ibu rumah tangga di Desa Jeulingke Banda Aceh Tahun 2018. Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 81 responden. Pengumpulan data dilakukan tanggal 10 Oktober sampai 8 November 2016 pada ibu rumah tangga di Desa Jeulingke Banda Aceh, dengan membagikan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value < 0,05. Analisa univariat didapat dari 81 responden yang mengalami obesitas 52 orang (62,4%), energi lebih 43 orang (53,1%), karbohidrat lebih 44 orang (54,3%), protein cukup 42 orang (51,9%), lemak lebih 34 orang (42,0%). Analisa bivariat terdapat asupan energi (p=0,000), karbohidrat (p=0,000), protein (p=0,000), lemak (p=0,000), aktivitas fisik (p=0,001) dan penggunaan alat kontrasepsi (p=0,001). Ada hubungan asupan makanan dengan kejadian obesitas (p=0,000), ada hubungan aktivitas fisik dan penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian obesitas (p=0,001) pada pada ibu rumah tangga di Desa Jeulingke Banda Aceh. Diharapkan para ibu rumah tangga agar dapat menyesuaikan asupan makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas yang dilakukan dan pihak Puskesmas mengadakan kegiatan penanggulangan obesitas, misalnya senam kesehatan jasmani/ jantung sehat secara rutin (seminggu sekali) Kata kunci : asupan makanan, aktivitas fisik, penggunaan kontrasepsi, obesitas


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Nuzulul Rahmi ◽  
Annisah Annisah

Mitos-mitos turun temurun, anjuran, larangan, dari orang tua yang beredar di masyarakat  membuat seorang ibu kurang percaya diri untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Berdasaran observasi di wilayah kerja puskesmas Baiturrahman Banda Aceh dari bulan Januari sampai April  2016, jumlah kunjungan ibu menyusui berkisar 131 ,ditemukan 67,9% yang tidak memberikan ASI eksklusif dan masih tidak mengetahui Fakta dan mitos dalam pemberian ASI. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah ibu menyusui yang berkunjung ke wilayah Kerja puskesmas Baiturrahman yaitu 131 orang, pengambilan  sampel diambil 57 orang, menggunakan rumus slovin dan selanjutnya dibagikan kuesioner kepada responden. Penelitian dilakukan tanggal 4-8 November 2016, Kemudian di uji statistik menggunakan Chi-square, Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05.  Hasil yang didapatkan ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,019), sikap (p value = 0,017), lingkungan (p value = 0,038) dan pendidikan (p value = 0,031) dengan  mitos-mitos dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Baiturrahman tahun 2016. Saran kepada ibu agar selalu memberikan ASI Eksklusif kepada bayi hanya ASI yang memiliki kandungan paling lengkap menambah kekebalan tubuh, dan jangan mempercayai tentang mitos-mitos dalam pemberian ASI eksklusif.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Syarifah Asyura ◽  
Novi Yanti

Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Masalah obesitas/overweight pada anak dan remaja dapat meningkatkan kejadian diabetes mellitus (DM) tipe 2. Selain itu, juga berpotensi mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain. untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, asupan makanan, asupan serat, pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada pelajar di SMAN 4 Banda Aceh Tahun 2018. penelitian bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 84 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 - 30 April 2018 pada pelajar di SMAN 4 Banda Aceh. Cara pengumpulan data dengan mengisi kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value < 0,05. dengan asupan energi lebih mengalami obesitas sebanyak 28 responden (100%), responden dengan asupan karbohidrat lebih mengalami obesitas sebanyak 31 responden (100%), dari 27 responden dengan asupan protein lebih mengalami obesitas sebanyak 25 responden (92,6%), dari 33 responden dengan asupan lemak lebih mengalami obesitas sebanyak 32 responden (97%), dari 53 responden dengan asupan serat kurang mengalami obesitas sebanyak 36 responden (67,9%), dari 39 responden dengan pola makan tidak baik mengalami obesitas sebanyak 27 responden (69,2%) dan dari 53 responden yang memiliki aktivitas ringan mengalami obesitas sebanyak 27 responden (50,9%). hubungan asupan makanan dengan kejadian obesitas (p=0,000), ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian obesitas (p=0,006), ada hubungan asupan serat dengan kejadian obesitas (p=0,001), ada hubungan pola makan dengan kejadian obesitas (p=0,011) dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p=0,001). Diharapkan remaja menghindari obesitas dengan cara menyesuaikan asupan makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik, melakukan olahraga rutin, yang disertai dengan asupan makanan, pola makan yang sesuai dengan anjuran kesehatan Kata Kunci : jenis kelamin, asupan makanan, asupan serat, pola makan,  aktivitas fisik, obesitas


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 66-75
Author(s):  
Siska Agustina ◽  
Hady Maulanza ◽  
Fuadi Fuadi ◽  
Muhammad Ilham

Latar belakang: Indonesia dengan populasi penduduk terbanyak keempat di dunia. Indonesia mengalami peningkatan penyakit degeneratif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Kualitas hidup mencerminkan kepuasan seseorang terhadap kehidupannya secara keseluruhan. Kualitas hidup terdiri dari empat aspek/dimensi, diantaranya dimensi fisik, dimensi psikologis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan. Salah satu aspek dari dimensi psikologis yaitu spiritual. Semakin baik kondisi spiritual seseorang, maka semakin baik kesejahteraan psikologisnya. Secara umum, kualitas hidup dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pernikahan, pekerjaan, penghasilan, hubungan dengan orang lain serta standar rujukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas hidup jamaah shalat Subuh. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 77 orang jamaah shalat Subuh yang diperoleh dengan menggunakan metode accidental sampling. Variabel dependen yaitu kualitas hidup, variabel independen yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pernikahan, pekerjaan, penghasilan, kesehatan, dan riwayat penyakit kronis. Kualitas hidup diukur dengan menggunakan kuesioner WHOQoL-BREF yang sudah diterjemahkan. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi-square. Hasil: Sebagian besar responden memiliki dimensi fisik yang buruk (64.9%), dimensi psikologis yang buruk (51.9%), dimensi sosial yang baik (66.2%), dan dimensi lingkungan yang baik (63.6%). Kesimpulan: Variabel yang memiliki hubungan dengan dimensi fisik kualitas hidup yaitu penghasilan (p value=0.007). Variabel yang memiliki hubungan dengan dimensi psikologis kualitas hidup yaitu pendidikan terakhir (p value=0.008) dan penghasilan (p value=0.049). Tidak ada variabel yang memiliki hubungan dengan dimensi sosial kualitas hidup. Variabel yang memiliki hubungan dengan dimensi lingkungan kualitas hidup yaitu pendidikan terakhir (p value=0.031) dan penghasilan (p value=0.005).


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 107-110
Author(s):  
Arnisam Arnisam ◽  
Nunung Sri Mulyani ◽  
Eva Fitriyaningsih ◽  
Desi Muntazirah

Background :Stunting is called a cross-generation nutritional problem caused by multifactors including genetic factors (maternal height). Another factor causing stunting is lack of nutrition. ASI fulfills all of the baby's nutritional needs, so breastfeeding status also affects the incidence of stunting.Objective : to determine the relationship of exclusive breastfeeding and maternal height with the incidence of stunting in children aged 6-36 months in the UPTD of the Ulee Kareng Health Center in Banda Aceh.Methods : This research is descriptive analytical research with cross sectional design with a quantitative approach. It was held on May-June 2019. The population of this study was all children aged 6-36 months in the UPTD of the Health Center Ulee Kareng Banda Aceh. The sample size was 81 children aged 6-36 months. The sampling technique in this study was accidental sampling. The instrument used was a questionnaire to determine toddler identity and the identity of the respondent. Measurement of height using microtoice, and body length was measured using an infrantometer Analysis of data using the chi square test with a 0.05 degree of confidence.Result : Based on the results of the study, children who received exclusive breastfeeding were 51.9%. Short mother 58%. Normal child 51.9%. There is a relationship between exclusive breastfeeding and maternal height with the incidence of stunting in children aged 6-36 months. With p-value 0.05. Namely exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in children (p-value = 0.011). Maternal height with incidence of stunting in children (p-value = 0.028).Conclusion : Exclusive breastfeeding and maternal height have a relationship with the incidence of stunting in children aged 6-36 months in the UPTD of the Health Center Ulee Kareng Banda Aceh. So it is expected that mothers give exclusive breastfeeding for babies as an effort to prevent stunting.


2019 ◽  
Vol 3 (9) ◽  
pp. 401-405
Author(s):  
Nurlaili Ramli ◽  
Lia Lajuna

Anemia is a nutritional problem that is relatively difficult to overcome. The purpose of this study was to analyze the relationship between the events of Anemia and students achievement index in the Banda Aceh Midwifery program. The research design was a cross-sectional study, involving 163 participants, selected using simple random sampling. To get the data needed, this quantitative study used questionnaires, in-depth interviews and a hemoglobin device Quick-Check Set (Easy Touch) Testing System. Data were analyzed using Chi-square test. The results showed that there was a relationship between the incidence of anemia and the achievement index (p-value = 0.006). The incidence of anemia directly affects the students learning achievement indicating with the decreased immune system so it is susceptible to disease, decreases physical ability, learning activities thereby reducing their learning performance. Keywords: Anemia, Student achievement index, Midwifery students


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 171
Author(s):  
Mira Abdullah ◽  
Heni Diansyah Putri

AbstrakDaya tahan (endurance) adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan suatu kegiatan. Status gizi dan daya tahan  atlet sepak bola di Banda Aceh berjumlah 18 orang, menunjukkan bahwa daya tahan   pada atlet sebesar 71,3% berada pada kategori kurang. Untuk mengetahui hubungan asupan asupan energi, status gizi dan aktivitas fisik dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola PSSI kabupaten Aceh Pidie. Penelitian ini menggunakan desain dengan cross sectional dengan populasi yaitu seluruh pemain sepak bola di Klub Binaan PSSI Cabang Aceh Pidie, berjumlah 30 orang, usia 16-19 tahun. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-31 Maret 2017. Pada masa atlet sedang tidak ada pertandingan. Cara pengumpulan data dengan metode kuesioner. Selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan batas kemaknaan (α=0,05). Ha diterima bila p-value < 0,05.: Dari hasil penelitian  menunjukkan bahwa  atlet  dengan  asupan  energi  kurang  dan  memiliki  daya  tahan (endurance) cukup berjumlah 13 orang (87,6%). Atlet dengan status gizi kurus dan memiliki daya tahan (endurance) kurang berjumlah 8 orang (57,1%). Atlet dengan aktivitas fisik ringan dan memiliki daya tahan (endurance) kurang berjumlah 9 orang (60%). Terdapat hubungan asupan energi dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepat bola dengan nilai (p = 0,023), tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola  dengan nilai (p = 0,072), ada hubungan antara aktivitas fisik dengan daya tahan (endurance) pada atlet sepak bola dengan nilai (p = 0,023). Diharapkan atlet dapat meningkatkan asupan energi, status gizi dan aktivitas fisik serta memotivasi diri agar dapat meningkatkan daya tahan (endurance) menjadi lebih baik. Kata Kunci : Asupan Energi, Status Gizi, Aktivitas Fisik, Daya Tahan (endurance), Atlet Sepak Bola


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 200
Author(s):  
Mira Abdullah ◽  
Dhea Ananda

AbstrakObesitas terjadi karena tidak seimbangnya energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang digunakan. Bila  energi yang masuk berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang  seimbang  akan  memudahkan  seseorang   menjadi  obesitas.  Ibu  rumah  tangga  pengguna kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan obesitas. Mengetahui hubungan asupan makanan, aktivitas fisik, penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian obesitas pada ibu rumah tangga di Desa Tibang Banda Aceh Tahun 2018. Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 81 responden. Pengumpulan data dilakukan pada ibu rumah tangga di Desa Tibang Banda Aceh, dengan membagikan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value < 0,05. Analisa univariat didapat dari 81 responden yang mengalami obesitas 52 orang (62,4%), energi lebih 43 orang (53,1%), karbohidrat lebih 44 orang (54,3%), protein cukup 42 orang (51,9%), lemak lebih 34 orang (42,0%). Analisa bivariat terdapat asupan energi (p=0,000), karbohidrat (p=0,000), protein (p=0,000), lemak (p=0,000), aktivitas fisik (p=0,001) dan penggunaan alat kontrasepsi (p=0,001). Ada hubungan asupan makanan dengan kejadian obesitas (p=0,000), ada hubungan aktivitas fisik dan penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian obesitas (p=0,001) pada pada ibu rumah tangga di Desa Tibang Banda Aceh. Diharapkan para ibu rumah tangga agar dapat menyesuaikan asupan makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas yang dilakukan dan pihak Puskesmas mengadakan kegiatan penanggulangan obesitas, misalnya senam kesehatan jasmani/ jantung sehat secara rutin (seminggu sekali) Kata kunci : asupan makanan, aktivitas fisik, penggunaan kontrasepsi, obesitas


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 178
Author(s):  
Nuzulul Rahmi ◽  
Asmaul Husna ◽  
Fauziah Andika

Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Remaja putrid perlu menjaga kebersihan alat reproduksi pada saat menstruasi agar terhindar dari penyakit infeksi yang dapat merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Rendahnya perilaku higienis saat menstruasi dapat menimbulkan beberapa penyakit berupa infeksi alat reproduksi seperti vaginitis, trichomoniasis, pedikuloris dan keputihan. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi yaitu seluruh siswi SMA Kartika XIV-1 sejumlah 51 orang, Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Total Sampling dengan menetapkan semua populasi siswi sebanyak 51 orang sebagai sampel, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Tehnik analisis data menggunakan chi-square, Ha ditolak jika p value ≥ 0,05dan Ha diterima jika p value ≤ 0,05. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 02-03 Juni 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pengetahuan dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi p value (0,041), ada hubungan dukungan keluarga dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi p value (0,001), ada hubungan sikap dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi p value (0,006). Berdasarkan hasil penelitian ini di dapatkan dari analisis statistik p value ≤ 0,05 yaitu ada hubungan pengetahuan,  dukungan keluarga dan sikap dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi di SMA Kartika XIV-1 Banda Aceh. Diharapkan kepada Kepala sekolah beserta Guru dapat memberikan informasi kepada remaja putrid mengenai perilaku higienis remaja saat menstruasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document