Magistra Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

77
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Wahid Hasyim Semerang

2615-2282, 2087-2305

Author(s):  
Endah Padmawati

Berdasarkan pengamatan penulis banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pelajaran IPA,dan dalam kenyataan prestasi belajar mereka masih rendah.Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.Hal ini dialami oleh siswa kelas V SD negeri Medani 02 Cluwak Pati pada mata pelajran IPA dengan materi energi dan perubahannya.Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa sekolah dasar. Sedangkan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas V SD Negeri Medani 02 . Penelitian dilaksanakan pada semester II  bertempat di SD Negeri Medani 02. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Medani 02 dengan jumlah siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Sesuai dengan materi pelajaran yaitu tentang gaya magnet, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan pesawat sederhana, maka tes yang dilakukan adalah tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode eksperimen bervariasi, hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Medani 02  dapat ditingkatkan. Dari rata-rata kondisi awal 59,00 menjadi 74,375 pada kondisi akhir.Kesimpulan berdasarkan data empirik sesuai dengan pengajuan hipotesis berdarkan kajian teoritik yaitu "Melalui metode eksperimen bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA Energi dan Perubahannya bagi siswa kelas V SD Negeri Medani 02 Cluwak Pati.


Author(s):  
Tutik Wijayanti
Keyword(s):  

Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran salah satunya ditunjukkan dengan prestasi akademik maupun non akademiknya. Guna menunjang peningkatan prestasi belajar peserta didik, pemerintah telah mengeluarkan sebuah program Kampus Mengajar sebagai upaya untuk meningkatan Literasi dan Numerasi peserta didik. Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan menghadirkan mahasiswa sebagai agent of change sekaligus asistensi mengajar di Satuan Pendidikan yang berorientasi dalam meningkatkan mutu kualitas sekolah sasaran. Sebagai salah satu langkah kongkrit atas realisasi peningkatan kualitas sekolah sasaran, PROGESI (Program Siswa Berprestasi) hadir dalam menumbuh kembangkan minat, bakat, dan keterampilan peserta didik untuk mencapai kemampuan terbaiknya secara tersistematis dan terintegrasi. Program ini di implementasikan oleh peserta kampus mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah sasaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat implementasi program kampus mengajar melalui PROGESI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah di SD Negeri 2 Bugel Jepara. Sumber data penelitian adalah data primer berupa observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder berupa dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah metode interaktif dengan tahapan pengumpulan data,mereduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu PROGESI dilaksanakan melalui empat tahapan, yakni identifikasi potensi bakat dan minat, pendampingan dan pelatihan, implementasi rencana aksi dan yang terakhir yaitu monitoring dan evaluasi. Identifikasi potensi bakat dan minat dilakukan untuk melihat potensi awal pada peserta didik yang nantinya dapat ditingkatkan melalui langkah yang ke dua, yakni pendampingan. Dalam pendampingan, dilakukan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan membaca puisi, menggambar dan sesi diskusi bersama. Pada tahap rencana aksi, peserta didik diajak untuk membuat karya, sesuai bakat minat dan mengikutkannya dalam lomba. Di tahap yang terakhir yakni monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk melihat apa saja kekurangan dan kelebihan dari program, serta untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada tahapan pelaksanaan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu PROGESI (Program Siswa Berprestasi) merupakan satu langkah yang efektif dan efisen untuk diterapkan disatuan lembaga pendidikan khususnya di SD Negeri 2 Bugel dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam akselerasi mutu kualitas Sekolah Sasaran.


Author(s):  
Isni Susanti ◽  
Fitria Martanti ◽  
Ummu Jauharin Farda

AbstractThe goal of this study was to determine student learning outcomes in thematic learning using Flashcard Media in sub-theme 2 forms of learning objects at Class III Madrasah Ibtidaiyah Annur Pedurungan Semarang. This study was carried out using Classroom Action Research (CAR). Data was gathered through the use of evaluation tests, interviews, documentation, and observations Based on the results of learning scores from the pre-cycle, the first cycle is the first meeting obtained an average of 60.5 percentage of 25 percent including unfeasible criteria, the first cycle of the second meeting obtained an average of 70.5 percentage of 55 percent including eligible criteria, and the second cycle of the first meeting obtained an average of 70.5 percentage of 55 percent including eligible criteria. The results of this study based on the results of learning scores from pre-cycle obtained an average of 59.5 percentage of 15% including very unfeasible criteria, the first cycle is the first meeting obtained an average of 60.5 percentage of 25% including unfeasible criteria, the first cycle of the second meeting obtained an average of 70.5 percentage of 55 percent including eligible criteria, and the second cycle of the first meeting obtained an average of    Keywords: Learning Outcomes, Flashcard, Thematic Learning


Author(s):  
Ahmad Tarmizi Hasibuan

Merebaknya virus Corona atau Covid-19 di China telah menyebar ke lebih dari 121 negara. Hal ini menyebabkan segala aspek dalam kehidupan terganggu, termasuk sektor pendidikan.Indonesia sendiri mengumumkan terkonfirmasi Virus Corona pada 2 Maret 2020. Sehingga pemerintah mengeluarkan fatwa melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan pendidikan secara daring. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala sekolah menjalankan tugasnya dalam penanganan mencegah penularan covid 19. Subjek penelitian dilakukan di SD Negeri 060855 dan MIN 4 Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi, (trianggulasi) dan studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan guru dan karyawan SD Negeri 060855 dan MIN 4 Kota Medan. Partisipan atau informan wawancara ini dipilih melalui beberapa kriteria, antara lain guru dan pegawai sekolah yang terlibat langsung oleh kepala sekolah dalam pencegahan covid-19. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan pengcodingan data sehingga menghasilkan kata kunci atau sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya; Pertama, kepala sekolah memberikan kebijakan belajar dari rumah. Kedua, membentuk tim Gugus Tugas. Ketiga, bekerjasama dan menjalin komunikasi dalam memecahkan masalah. Kata Kunci: Kepemimpinan; Kepala Sekolah; Covid-19; SD/MI.


Author(s):  
Ersila Devy Rinjani
Keyword(s):  

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dianggap sebagai solusi masalah pendidikan yang terdampak pandemic covid-19. Setiap pendidik menjadi ujung tombak dalam keberhasilan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran daring siswa kelas V MI NU 61 Salafiyah Kendal serta untuk mendeskripsikan factor-faktor pendukung dan penghambat serta solusi dalam pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Penelian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode pengecekan data menggunakan triangulasi data. Metode analisis data dengan reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan pembelajaran daring diterapkan dengan menggunakan media sosial yang memanfaatkan gadget, serta aplikasi-aplikasi tertentu. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, mediator, dan evaluator. Pembelajaran daring di kelas V MI NU 61 Salafiyah menggunakan media WA grup. Pelaksanaanya disesuaikan dan tidak memberatkan untuk para siswa. Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran daring yaitu aplikasi e-moderating yang digunakan adalah whatsapp grup. Namun, pembelajaran daring dipandang kurang efisien, karena dapat menimbulkan kebosanan. Faktor penghambat pembelajaran daring yaitu di daerah sekitar MI NU 61 Salafiyah memiliki keterbatasan jaringan internet yang kurang stabil, para guru yang kurang menguasai IT, tugas-tugas yang menumpuk membuat siswa mengerjakannya dengan sembarangan, sereta kurangnya pengawasan dari guru dan orangtua. Solusi pembelajaran daring di MI NU 61 Salafiyah yaitu diperlukannya pelatihan lanjutan untuk para guru agar dapat meningkatkan penguasaan IT, pembelajaran luring sesekali perlu dilakukan, memberikan himbauan kepada orangtua/wali untuk ikut mengawasi putra-putri mereka dalam belajar.Kata kunci: peran guru kelas, pembelajaran daring


Author(s):  
Fitria Dwi Prasetyaningtyas ◽  
Devi Asinta Asinta

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan, menguji kelayakan, serta keefektifan e-booklet berbasis web sebagai bahan ajar muatan IPS Kelas V SDN Sembaturagung 02. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) model Borg and Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-booklet berbasis web dapat dikembangkan, layak digunakan, serta efektif meningkatkan hasil belajar. Dinyatakan sangat layak dengan presentase nilai-rata-rata validasi ahli materi sebesar 90% dan ahli media sebesar 88%, serta memperoleh repson sangat positif presentase tanggapan guru sebesar 95% dan tanggapan siswa sebesar 82%. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66% dan hasil uji n-gain sebesar 0,64 dengan kategori sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa e-booklet berbasis web dapat dikembangkan, layak digunakan dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Sembaturagung 02.


Author(s):  
MASKUR Maskur Maskur ◽  
Muhammad Khoirul Anwar ◽  
Trianah Trianah Trianah

AbstractThe Covid-19 pandemic is the reason for these two semesters of online learning. Because the progression of cases is slowing, schools have more leeway to hold Limited Face-to-Face Meetings. Learning in a mixed learning environment with only a few face-to-face meetings is possible. The purpose of this study was to determine how blended learning was implemented at the research site. The lack of face-to-face implementation has significant ramifications that various institutions must address, particularly the readiness to provide the infrastructure required for both offline and online learning in the classroom. MI NU 28 Roudlotussibyan Kendal implements learning in two ways: offline and online, or more precisely, blended learning. To collect data, this study employs qualitative research methods such as observation, documentation, and interviews. According to the study's findings, blended learning is implemented with a limited amount of face-to-face interaction and the use of numerous learning platforms as the media, such as Google Classroom, Google Meet, and WhatsApp. Blended learning implementation is hampered by a lack of appropriate infrastructure, internet network limits, and instructor challenges in classroom management. When compared to using only online learning, the benefits of implementing blended learning include increased student engagement, improved learning outcomes, and increased student motivation to learn.Key Words: Blended learning, Madrasah ibtidaiyah, Madrasah ibtidaiyah


Author(s):  
Ali Imron

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Value Clarification Technique di Kelas V MI Al-Mubarok Margolinduk Bonang Demak? 2) apakah model pembelajaran Value Clarification Technique dapat meningkatkan kemampuan afektif peserta didik pada mata pelajaran PKn di kelas V MI Al-Mubarok Margolinduk Bonang Demak? Metode penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research. Subjek penelitiannya yaitu peserta didik kelas V MI Al-Mubarok Margolinduk Bonang Demak. Penelitian tindakan ini terdiri atas empat langkah: Planning; Acting; Observasing; Reflecting;. Metode pengumpulan datanya adalah observasi, skala sikap (non-tes), interview (wawancara), dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis data observasi aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran. Setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa: 1) pelaksanaan model pembelajaran VCT di kelas V MI Al-Mubarok Margolinduk Bonang Demak Tahun Pelajaran 2017/2018 terlaksana dengan baik. Penerapan model VCT terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. 2) Model VCT yang diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas V MI Al-Mubarok Margolinduk Bonang Demak Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan kemampuan afektif peserta didik dalam memahami nilai kejujuran, tanggung jawab, dan peduli. Berdasarkan hasil penilaian pada lembar skala sikap setiap siklusnya. Semakin banyak peserta didik mencapai skor ketuntasan minimal yang ditentukan. Peningkatan ini sesuai dengan target indikator keberhasilan yang telah dirumuskan peneliti. Terbukti dari hasil skala sikap siklus II kemampuan afektif peserta didik dalam memahami nilai kejujuran, tanggung jawab, peduli, dan semangat meningkat “sangat baik” yakni masing-masing mencapai skor sebesar 88%, 89%, 88%, dan 88%. Serta aktivitas peserta didik melalui penerapan model pembelajaran VCT juga mengalami peningkatan, yang paling menonjol adalah aktivitas di analisis dan presentasi hasil diskusi kelompok. Peserta didik dulunya pasif menjadi lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran.


Author(s):  
Rora Rizky Wandini ◽  
Siti Maghfhirah ◽  
Ahmad Tarmizi Hasibuan

Abstract Citizenship education teaches students to know everything that includes themselves and their country. At the end, students will be asked to apply the values of this subject. For example, on theme national identity which means identity of Indonesian nation, namely Pancasila. By implementing Pancasila in everyday life, it means that the students have shown their national identity. However, in this case, the effort to apply PKn in daily life is not an easy thing, therefore it is necessary for students to prepare PKn learning designs so the students enjoy the lesson and make it easier for them to apply the content of PKn subject values. This study uses the literature study method. The author collects various data sources as reference material to complete this paper. The results of the study, it can be concluded that PKn Learning Design in Higher Class of SD/MI, 1) the use visual media, 2) the method of question and answer, 3) the use of Picture Media, 4) the use of Multimedia, 5) an active, creative, effective, and effective learning approach. fun, 6) Horay course review model by using power point, 7) the use of Learning Media, 8) the use of Discussion Method, 9) Active learning strategy of crossword puzzle type. Keywords: Learning Design, PKn, Higher Class


Author(s):  
Mega Wahyuningsih

Abstract Picture and picture learning model is a learning model which can help learning Social Studies. Where the teacher uses media such as images to explain a material or facilitate students to learn actively and aims to improve the activities and learning outcomes of 2nd graders at SD Negeri Medani 02, Cluwak, Pati. The benefits that can be obtained are increasing knowledge and broadening horizons for researchers in particular and for educators in general regarding interesting learning models and learning media so as to further increase students' interest in learning. Subjects in this study are teachers and 2nd graders of Medani 02 Cluwak, Pati. 1 teacher and 12 students consisting of 6 male students and 6 female students. Sources of data from this study came from teachers, students, document data and field notes. The results of the implementation of the first cycle of research showed an increase. The average student learning outcomes became 71.42 with the lowest score is 50 and the highest score is 90. 4 students had not reach the KKM yet and 10 students had reached the KKM. The percentage of student completeness is 71.42% and 28.58% of students who have not. In the second cycle of research showed an increase in the average student learning outcomes to 88.57 with the lowest score is 70 and the highest score is 100. All students had reached the KKM. The percentage of student completeness is 100%. From these results it can be concluded that the predetermined success indicators have been achieved. Keywords: Picture and picture learning model, Social studies, learning outcomes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document