Media Karya Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Padjadjaran

2621-9026

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Gina Meirawaty ◽  
Kurniawan Yudianto

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan mengacu pada sejauh mana layanan kesehatan dapat meningkat dan konsisten sesuai perkembangan pengetahuan profesional. Layanan kesehatan sesuai dengan alur pelayanan meliputi pre-admission, chec in process, stay, discharge and post-stay experience. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien (patient satisfaction) dan kualitas hidup pasien (quality of life). Metode pengumpulan data observasi menggunakan instrumen kualitas pelayanan, indepth interview dengan nara sumber, observasi langsung ke lapangan terkait proses keperawatan, dan telaah dokumen di ruang rawat inap, poliklinik dan IGD. hasil SWOT analisis diperoleh prioritas perbaikan analisis situasi melalui kegiatan In House Training (IHT) SP2KP Dan Role Play Teknik Komunikasi SBAR dan TBAK dengan hasil tingkat Pengetahuan dari 57 % naik menjadi 69 %. Terdapat 2 ruang model SP2KP adalah ruang Marjan Bawah dan Agate Atas. Kajian situasional diperoleh data-data yang mendukung terhadap proses pelayanan kesehatan malalui alur pasien dari mulai pasien masuk hingga keluar meliputi kualitas pelayanan pasien berdasarkan peran dan fungsi keperawatan. Berfokus pada pilar tata kelola klinis sistem penjaminan mutu dan audit klinis serta staffing dan pengembangan profesional (CPD). Perencanaan perbaikan strategis berdasarkan prioritas rawat inap RSUD dr. Slamet Garut yang berfokus pada quality improvement meliputi 5M man, material, money, method dan machine. Beberapa rangkaian kegiatan yang kami rencanakan dalam mendukung intervensi dan implementasi berdasarkan kajian situasi yang telah dilakukan. Berdasarkan plan of action intervensi dilakukan terhadap peningkatan man melalui knowledge, skill dan attitude. Kata Kunci : Kualitas pelayanan (service quality), pilar tata kelola klinis, quality improvement, SP2KP.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Indra Maulana ◽  
Suryani S ◽  
Aat Sriati ◽  
Titin Sutini ◽  
Efri Widianti ◽  
...  

Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6.1% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Menurut National Alliance of Mental Illness (NAMI) berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2013, di perkirakan 61.5 juta penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun mengalami gangguan jiwa, 13,6 juta diantaranya mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, gangguan bipolar. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan kesehatan jiwa yang ada di negara-negara berkembang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyaraakat umumnya dan keluarga yang menjadi binaan khususnya tentang bagaimana cara perawatan dan menjaga kesehatan jiwa setiap masyarakat serta merawat anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan simulasi. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa. Hasil yang di capai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan jiwa di lingkungan sekitarnya. Kesimpulannya adalah Kegiatan PPM ini telah dilaksanakan dan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan maka diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan jiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya Kata kunci: Kesehatan jiwa, penyuluhan, warga.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Mawar Eka Putri ◽  
Urip Rahayu
Keyword(s):  

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang ditakuti menyerang pada perempuan dan dapat mengakibatkan kematian yang paling besar bagi perempuan di usia 18 sampai 54 tahun, pada perempuan yang berusia 45 tahun memiliki resiko terjangkit kanker payudara 25 % lebih tinggi dibandingkan perempuan yang lebih tua. Kanker payudara dapat menyebabkan pengaruh pada beberapa dimensi yang mengalami oleh pasien yaitu dimensi fisik seperti gangguan tidur, nyeri, merasa tidak berdaya, kelelahan dan mobilitas yang terganggu. Pengobatan kanker payudara memerlukan beberapa terapi dalam pelaksanaannya, seperti lumpektomi, masektomi, radiasi, terapi hormon, dan kemoterapi. Pasien kanker payudara memerlukan asuhan keperawatan yang holitik (menyeluruh), sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Tujuan pemberian asuhan keperawatan ini agar memahami etilogi, manisfestasi klinik, faktor resiko pasien kanker payudara, lebih memahami asuhan keperawatan pasien kanker payudara, dan mengidentifikasi evidence based terkait kondisi pasien kanker payudara. Metode pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dengan dilakukannya tahapan pertama proses pemeberian asuhan keperawatan yaitu pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi pasien kanker payudara di Rumah Sakit Garut. Didapatkan 3 masalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, dan kurangnya pengetahuan pasien terkait masalah kesehatan yang dialami pada pasien saat ini. Setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan permasalahan pasien teratasi. Tindakan asuhan keperawatan berdasarkan evidence based yaitu dengan pemberian terapi yoga dan aromaterapi mawar sebagai intervensi nyeri, dan kelelahan pada kanker juga aman, efektif dan bermanfaat dalam mengurangi intensitas nyeri, kelelahan, berkurang rasa sakitnya, mual dan kecemasan dan melaporkan peningkatan kualitas hidup. Kata kunci: Asuhan keperawatan, holistik, kanker payudara, post operasi


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Maria Komariah ◽  
Kusman Ibrahim

Agama dan spiritualitas memegang peranan penting sebagai coping bagi pasien dengan kanker. Hal ini dapat memberikan kenyamanan, harapan dan sesuatu yang berarti bagi mereka. Praktik keagamaan sebagai spirtualitas yang dapat membantu seseorang dalam menentukan hubungannya dengan alam semesta. Spiritualitas mulai dikenal luas sebagai salah satu elemen yang penting dalam dunia kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa spiritualitas telah menjadi perhatian berbagai profesi kesehatan. Beberapa penelitian menjelaskan mengenai efek dari spiritualitas sebagai sumber yang kuat untuk beradaptasi dengan masalah yang berhubungan dengan kesehatan, terutama pada pengelolaan pasien dengan penyakit kronik atau terminal, salah satunya kanker, dikarenakan populasi ini sangat rentan terhadap masalah fisik, psikologis dan spiritual terkait penyakit dan efek samping dari pengobatannya. Beberapa kajian juga mengungkapkan bahwa praktik keagamaan sebagai sumber dukungan yang penting bagi pasien. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan ketaatan dalam melakukan praktik keagamaan pada pasien kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi. Materi yang disampaikan meliputi: apa itu kanker payudara, penyebab dan faktor risiko, penatalaksanaan dan efek samping, pengelolaan gejala, bagaimana salat dan zikir bermanfaat untuk pasien kanker payudara, bagaimana melakukan salat dan zikir untuk mendapatkan manfaat terbaik. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode sharing, training dan coaching. Hasil menunjukkan adanya peningkatan ketaatan dalam melakukan praktik keagamaan setelah mengikuti program (88.53%) dibandingkan dengan sebelum menerima program (72,16%), beberapa partisipan juga mengungkapkan perasaan tenang dan damai setelah mengikuti program. Pemberian training dan coaching ini terbukti dapat meningkatkan ketaatan dalam melakukan praktik keagamaan. Kata kunci: Kanker payudara, praktik keagamaan, training.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Ikeu Nurhidayah ◽  
Nur Oktavia Hidayati ◽  
Aan Nuraeni

Saat ini Indonesia masih menghadapi tingginya angka kematian ibu dan anak, yang diakibatkan oleh permasalahan gizi, penyakit infeksi, serta masalah kehamilan yang seharusnya dapat dicegah melalui deteksi dini yang dilakukan di posyandu. Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya. Diharapkan posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang anak serta menyampaikan pesan kepada ibu atau ibu hamil sebagai agen pembaharuan dan anggota keluarga yang memiliki bayi dan balita, namun pada kenyataannya masih belum optimal. Kurang optimalnya fungsi posyandu menyebabkan kinerja menjadi rendah, antara lain disebabkan karena rendahnya kemampuan kader dan pembinaan kader yang masih belum optimal, yang kemudian mengakibatkan rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan posyandu. Tujuan kegiatan ini adalah pemberdayaan kader dalam memantau tumbuh kembang anak, serta membangun kemitraan masyarakat untuk meningkatkan dukungan dan memanfatkan posyandu secara optimal melalui Revitalisasi Posyandu di Desa Cibeber dan Desa Panyiaran Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan menggunakan metode ceramah, diskusi, small group discussion dan simulasi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader dengan rata-rata 45,01 setelah dilakukan kegiatan, dari rata-rata awal pengetahuan sebesar 40,81 naik menjadi 85,05. Perlu dilakukan pembinaan dan pemantauan kegiatan posyandu secara berkelanjutan oleh Puskesmas di Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya untuk mempertahankan dan meningkatkan optimalisasi kader dalam pelaksanaan posyandu di masyarakat. Kata Kunci: Anak, ibu hamil, kader, kesehatan-balita, posyandu, revitalisasi.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Iwan Suhendar ◽  
Witdiawati W

Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya. Banyak masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan cuci tangan salah satunya adalah Diare. Anak sekolah merupakan populasi yang rentan terkena penyakit diare. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan ini adalah mengidentifikasi pengetahuan  pada anak usia sekolah tentang kebiasaan cuci tangan sebagai upaya menurunkan resiko diare di SDN 01 Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul. Metode pelaksanaan kegiatan program pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan dan simulasi cuci tangan kepada anak sekolah, dengan peserta yang hadir 56 siswa kelas V SD, 2 orang guru, dan 6 orang mahasiswa. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan penyuluhan dengan menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan ada perubahan signifikan dalam  pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil jawaban kuis dari 56 siswa didistribusi frekuensi dengan hasil pengetahuan sebelum penkes adalah 61% dalam kategori baik dan 39% dalam kategori kurang, sedangkan untuk pengetahuan sesudah adalah 91% dalam kategori baik. Kesimpulan  sebagian besar pengetahuan siswa tentang kebiasaan cuci tangan sudah baik. Perlu optimalisasi peran guru, petugas kesehatan dan kader kesehatan sekolah untuk kontinuitas penerapan kebiasaan cuci tangan di sekolah. Kata kunci : Cuci tangan, edukasi, siswa sekolah.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Haris H ◽  
Muh Aris ◽  
Muliyadi M

Lanjut usia merupakan bagian akhir dari tahapan perkembangan manusia. Lanjut usia merupakan salah satu kelompok rentan terkena penyakit. Ketika memasuki tahap lanjut usia dibutuhkan pengetahuan untuk meningkatkan dan menjaga  kesehatan. Pemberian pendidikan Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan lansia. Penggunaan power point sebagai media memiliki kelebihan yaitu selain dapat menampilkan gambar, power point juga dapat menampilkan audiovisual. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point terhadap pengetahuan lanjut usia. Kuesioner yang digunakan merupakan rancangan peneliti mencakup upaya untuk menjaga kesehatan selama masa lanjut usia yang sudah dilakukan face validity.Saat dilakukan pre test, mean skor pengetahuan lanjut usia adalah 22,73. Kemudian dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit dengan ceramah dan  menggunakan media powert point, materi yang disampaikan adalah kategori lanjut usia, masalah kesehatan saat lanjut usia dan cara menjaga kesehatan.  kemudian dilakukan post post test dan didapatkan mean skor 24,47. Hasil mean skor pengetahuan lanjut usia tersebut memiliki distribusi normal yang berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai 0.364. Hasil uji t-test menunjukkan 0.000 yang menunjukan adanya perbedaan antara mean skor pengetahuan lanjut usia sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian penyuluhan dengan menggunakan media power point terhadap pengetahuan lansia.  Kata kunci : Kesehatan Lansia, media powerpoint, penyuluhan kesehatan.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Udin Rosidin ◽  
Nina Sumarni ◽  
Iwan Suhendar

Melakukan aktifitas fisik merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan PHBS. Dalam survey awal yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa di Desa Jayaraga sebesar 36,8 tidak melakukan aktifitas fisik. Padahal apabila dilihat dari letak geografisnya sangat dekat dengan sarana olah raga. Indikator lain ditemukan sebesar 3,8 % pertolongan persalinan tidak oleh nakes, 5,8 % balita tidak ditimbang di posyandu. Rendahnya aktifitas fisik akan berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif yang akibatnya pada penurunan status kesehatan. Melakukan aktifitas fisik adalah cara untuk meningkatkan status kesehatan.  Hambatan yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan aktifitas fisik diantaranya adalah pengetahuan, motivasi dan ketersediaan sarana. Upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah penyuluhan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Metoda pelaksanaannya adalah melakukan penyuluhan. Melalui program ini masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya melaksanakan aktiifitas fisik bagi kesehatan. Jumlah peserta penyuluhan  sebanyak 41 orang. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa rata rata nilai pengetahuan masyarakat sebelum dilaksanakan penyuluhan dari range 0 sampai dengan 100 sebesar 61,6. Sedangkan setelah dilaksanakan penyuluhan sebesar 69.  Dari hasil tersebut dibuktikan bahwa ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik setelah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan. Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Rencana tidak lajut dari kegiatan ini adalah melaksanakan kerjasama dengan petugas kesehatan untuk melakukan pembinaan dan bimbingan kepada masyarakat tentang hidup sehat.Kata kunci : Aktifitas fisik, penyuluhan, PHBS.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Jajang Ganjar Waluya ◽  
Laili Rahayuwati ◽  
Mamat Lukman

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Tingginya angka kejadian dan kematian oleh kanker payudara menunjukkan kanker payudara  membutuhkan perhatian dan penanganan serius. Penelitian mengungkapkan aktivitas fisik penyintas kanker payudara berkurang secara signifikan setelah diagnosis kanker payudara. Diagnosis kanker adalah ‘‘teachable moment’’ yang memungkinkan dengan edukasi dan dukungan yang tepat dapat membantu penyintas kanker payudara mempertahankan atau bahkan meningkatkan tingkat aktivitas mereka. Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap pengetahuan, sikap dan intensitas aktivitas fisik penyintas kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi experiment. Rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group (quasy experiment with control). Jumlah sampel sebanyak 61 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi (30 orang) dan kelompok kontrol (31 orang). Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan SENI terhadap pengetahuan (p-value=0,000) dan sikap (p-value=0,000) penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. SENI memberikan pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan sikap penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. Rumah singgah dapat mengadakan program untuk meningkatkan aktivitas fisik penyintas seperti senam bersama yang disesuaikan dengan kondisi di rumah singgah. Dinas kesehatan kota Bandung perlu memfasilitasi pelatihan bagi pengelola rumah singgah dalam hal kesehatan olahraga sebagai upaya peningkatan sosialisasi kesehatan olahraga bagi penghuni rumah singgah. Kata kunci: Aktivitas fisik, kanker payudara, pengetahuan, sikap, supportive educative nursing intervention.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Witdiawati W ◽  
Laili Rahayuwati ◽  
Dadang Purnama
Keyword(s):  

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman bagi wanita di seluruh dunia. Diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker payudara. Deteksi dini merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi kanker payudara sejak dini. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dengan tehnik SADARI pada wanita usia subur sehingga dapat menjadi upaya  promosi kesehatan dalam pencegahan kanker payudara. Metoda pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pendidikan masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, di evaluasi dengan pre test dan post test dengan analisis kuantitatif. Jumlah peserta wus yang hadir 26 orang, 12 orang mahasiswa, dan 2 orang kader kesehatan. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan ada perubahan dalam  pengetahuan dengan rata-rata pre test 88,5% pengetahuan peserta berada di kategori kurang dan hasil post test 92,3% berada dikategori baik. Dalam aspek keterampilan, seluruh peserta wus yang hadir (100%) dapat mempraktekan kembali tehnik SADARI. Kesimpulan. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan promosi kesehatan WUS dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara melalui deteksi dini dengan tehnik SADARI. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi strategi promosi kesehatan wus dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara. Perlu adanya sosialisasi lanjutan dan evaluasi berkala dari petugas kesehatan dalam beberapa program kesehatan berbasis masyarakat sehingga seluruh pelayanan kesehatan dapat tersosialisasikan dengan baik.Kata kunci : Deteksi dini, kanker payudara, pendidikan kesehatan, promosi kesehatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document