scholarly journals Pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap Pengetahuan dan Sikap Penyintas Kanker Payudara

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Jajang Ganjar Waluya ◽  
Laili Rahayuwati ◽  
Mamat Lukman

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Tingginya angka kejadian dan kematian oleh kanker payudara menunjukkan kanker payudara  membutuhkan perhatian dan penanganan serius. Penelitian mengungkapkan aktivitas fisik penyintas kanker payudara berkurang secara signifikan setelah diagnosis kanker payudara. Diagnosis kanker adalah ‘‘teachable moment’’ yang memungkinkan dengan edukasi dan dukungan yang tepat dapat membantu penyintas kanker payudara mempertahankan atau bahkan meningkatkan tingkat aktivitas mereka. Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap pengetahuan, sikap dan intensitas aktivitas fisik penyintas kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi experiment. Rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group (quasy experiment with control). Jumlah sampel sebanyak 61 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi (30 orang) dan kelompok kontrol (31 orang). Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan SENI terhadap pengetahuan (p-value=0,000) dan sikap (p-value=0,000) penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. SENI memberikan pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan sikap penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. Rumah singgah dapat mengadakan program untuk meningkatkan aktivitas fisik penyintas seperti senam bersama yang disesuaikan dengan kondisi di rumah singgah. Dinas kesehatan kota Bandung perlu memfasilitasi pelatihan bagi pengelola rumah singgah dalam hal kesehatan olahraga sebagai upaya peningkatan sosialisasi kesehatan olahraga bagi penghuni rumah singgah. Kata kunci: Aktivitas fisik, kanker payudara, pengetahuan, sikap, supportive educative nursing intervention.

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Kasron Kasron

Oedema kaki merupakan salah satu gejala pada pasien CHF. Oedema kaki dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, ketidaknyamanan, perubahan postur tubuh, menurunkan mobilitas dan meningkatkan resiko jatuh, gangguan sensasi di kaki dan menyebabkan perlukaan di kulit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat kaki terhadap penurunan oedema kaki pada pasien CHF. Metode penelitian menggunakan quasi-experiment dengan pendekatan pre-post test without control group. Responden penelitian adalah pasien CHF yang mengalami oedema kaki, pemilihan responden menggunakan non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Responden diukur lingkar oedema pada lingkar angkle, instep dan MP-Joint menggunakan metline pada sebelum intervensi, hari pertama, kedua dan ketiga. Analisis statistik menggunakan wilcoxon test. Sejumlah 13 responden memenuhi kriteria penelitian. Pada kaki kanan lingkar angkle pre: 27,7±1,8, post 1: 27,6±1,8, post 2 27,5±1,7, post 3: 27,2±1,7, lingkar instep pre: 27,6±1,7, post 1: 27,6±1,8, post 2: 27,2±1,7, post 3: 26,9±1,7, lingkar MP-joint pre: 27,0±1,6, post 1: 27,0±1,6, post 1: 27,0±1,6, post 2: 26,7±1,7, post 3: 26,3±1,7. Kaki kiri lingkar angkle pre: 27,6±1,8, post 1: 27,6±1,8, post 2: 27,3±1,8, post 3: 27,0±1,8, lingkar instep pre: 27,6±1,7, post 1: 27,5±1,7, post 2: 27,2±1,7, post 3: 26,8±1,7, lingkar MP-joint pre: 27,0±1,6, post 1: 26,9±1,8, post 2: 26,5±1,8, post 3: 26,2±1,8. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna lingkar oedema pada kaki kanan setelah hari kedua dan ketiga dengan p-value <0,001. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan lingkar oedema angkle, instep, dan MP-joint pada hari kedua dan ketiga setelah pemijatan kaki pada pasien CHF yang mengalami oedema kaki. Perlu penelitian lanjutan untuk penatalaksanaan oedema kaki pada pasien CHF yang mengalami oedema kaki.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 79-89
Author(s):  
Fitriana Kartikasari ◽  
Achir Yani ◽  
Yustan Azidin

Latar belakang : Pengkajian merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan klien. Pengkajian yang lengkap dan sistematis sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada pada klien sangat penting. Perawat harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mengkaji kebutuhan klien. Pengkajian yang tidak akurat akan mengarah pada identifikasi kebutuhan klien tidak lengkap dan akurat akan mengarah kepada identifikasi diagnosa keperawatan yang tidak tepat mengakibatkan kesalahan tindakan dan mengancan keselamatan klien. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengkajian komprehensif terhadap pengetahuan dan ketrampilan perawat mengkaji kebutuhan klien. Metode : penelitian ini Quasi Experiment pre-test and post-test with control group design.Populasi penelitian adalah 55 perawat. Pengambilan sampel dengan convenience sampling dengan  sampel penelitian 20 perawat di 2 puskesmas (kelompok eksperimen) dan 20 perawat di 2 puskesmas (kelompok kontrol). Hasil : Pelatihan pengkajian kommprehensif mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan perawat. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan pengetahuan perawat pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah pelatihan p value 0,000 dan perbedaan keterampilan perwat pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah pelatihan p value 0,001 artinya ada pengaruh pelatihan pengkajian komprehensif terhadap pengetahuan dan ketrampilan perawat mengkaji kebutuhan klien sehingga Dinas Kesehatan atau Puskesmas perlu untuk melakukan program pelatihan pengkajian komprehensif secara berkelanjutan.


2019 ◽  
Author(s):  
Yusama Hia

perawat dengan dokter merupakan salah satu elemen penting dari praktik kolaborasi dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi yang terjalin baik antara dokter dan perawat diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyampaikan hal - hal penting, menjalin diskusi, memutuskan secara bersama-sama serta dapat meminimalkan hambatan-hambatan yang ada dalam pemberian perawatan kepada pasien. Model teknik komunikasi SBAR (Situation Background Assessment Recommendation) membantu perawat untuk mengorganisasi cara berfikir, mengorganisasi informasi, dapat memudahkan penyampaian pesan serta berdiskusi saat berkomunikasi dengan dokter. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penerapan komunikasi SBAR dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi lisan dengan dokter. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pre-post test with control group. Jumlah sampel sebanyak 18 peserta pada kelompok intervensi dan 18 peserta pada kelompok kontrol yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan pearwat dalam berkomunikasi dengan dokter ditunjukkan dengan p value 0,430 ,sedangkan pada kelompok intervensi ada peningkatan yang signifikan setelah diberikan intervensi dengan nilai p value 0,000. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan komunikasi SBAR dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan dokter


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Ni Made Suarti

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini  membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes  yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 929-939
Author(s):  
Vitria Komala Sari ◽  
Widya Ningsih ◽  
Riska Nelda Putri

: Pembengkakan payudara sering kali diasosiasikan dengan terlambatnya atau kurang seringnya menyusui, atau pengosongan payudara yang tidak efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas kompres daun kubis dan breast care dalam mengurangi pembengkakan payudara pada ibu nifas. Salah satu penanganan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan perawatan payudara tradisional (kompres panas dikombinasi dengan pijatan) dan daun kubis. Desain penelitian Quasi experiment dengan Pre-test post-test nonequivalent control group design. Sampel berjumlah 20 orang yang dipilih secara Purposive Sampling, terbagi 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh pada bulan Maret – April 2019. Berdasarkan analisa Univariat diperoleh hasil pengurangan pembengkakan payudara pada kelompok yang diberikan kompres daun kubis dan breast care yaitu sebelum (mean 5,5 dan SD 0,527) dan sesudah (mean 1,4 dan SD 0,516). Sedangkan pada kelompok yang diberikan breast care saja yaitu sebelum (mean 5,6 dan SD 0,516) dan sesudah (mean 2,8 dan SD 0,632). Hasil analisis Bivariat terdapat perbedaan rata-rata pengurangan pembengkakan payudara setelah diberikan kompres daun kubis dan breast care dengan mean 6,10 dan p-value = 0,0005.   Kata Kunci    : Pembengkakan Payudara, Daun Kubis, Breast care  


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 241
Author(s):  
I Made Sudarma Adiputra ◽  
Ni Luh Gede Ita Sunariati ◽  
Ni Wayan Trisnadewi ◽  
Ni Putu Wiwik Oktaviani

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Senam bugar merupakan aktivitas fisik dengan gerakan yang ringan dan sangat tepat bila dilakukan pada lansia hipertensi.Tujuan: Mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 36 orang. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pemilihan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dianalisis  menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok perlakuan nilai rata-rata tekanan darah sistole saat pre-test 168,1 mmHg dan post-test 153,4 mmHg sedangkan diastole pre-test 95,56 mmHg dan post-test 82,67 mmHg, pada kelompok perlakuan secara statistik mengalami penurunan tekanan darah setelah senam bugar lansia dengan p-value <0.001 uji beda dua kelompok didapatkan hasil p-value <0.001, dari hasil ini terlihat ada perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi. Diharapkan lansia berperan aktif dalam mengikuti kegiatan senam dari posyandu lansia secara rutin untuk membantu menurunkan serta mengontrol tekanan darah tinggi.


2020 ◽  
pp. 362-373
Author(s):  
Venny Vidayanti ◽  
Mae Sri Hartati Wahyuningsih ◽  
Akhmadi Akhmadi

Penundaan rawat gabung, rendahnya frekuensi menyusui dan kesulitan dalam posisi menyusui pada ibu pasca bedah cesar dapat menyebabkan keterlambatan laktogenesis II. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran produksi ASI pada hari-hari pertama pasca pembedahan. Intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan terapi komplementer yang dapat membantu meningkatkan kelancaran produksi ASI pasca bedah cesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI ibu pasca bedah cesar dengan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil. Desain penelitian menggunakan”quasi experiment post test-only with control group design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 50 ibu pasca bedah cesar dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square untuk mengetahun perbedaan kelancaran produksi ASI dan uji regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi variabel dominan yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p-value 0.023; OR=3.85). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan frekuensi menyusui (p=0.028;OR=5.74) merupakan variabel dominan bersama dengan pijat punggung (p=0.030;OR=4.47) dan paritas (p=0.060;OR=3.59) dalam mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Intervensi pijat punggung bersama dengan frekuensi menyusui dan paritas berpeluang meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar. Ibu yang diberikan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil berpeluang 3.85 kali mengalami kelancaran produksi ASI. Edukasi untuk ibu dalam meningkatkan frekuensi menyusui juga penting dalam upaya peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar.


2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
Author(s):  
Santi Damayanti, Nazwar Hamdani Rahil

Latar Belakang : Ulkus kaki diabetik  merupakan salah satu komplikasi  diabetes melitus (DM).Untuk mencegah komplikasi, pilar utama penatalaksanaan DM yaitu edukasi. Diabetes Self Management Education (DSME) adalah  memberikan  pengetahuan  kepada  pasien mengenai  aplikasi  strategi  perawatan  diri  secara  mandiri  untuk  mengoptimalkan kontrol metabolik, mencegah komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup pasien DM.  Sampai saat ini puskesmas Ngaglik I belum menerapkan edukasi dengan metode DSME, tetapi masih menggunakan edukasi konvensional.Tujuan:  mengetahui kefektifan DSME terhadap kejadian kaki diabetik non ulkus di puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta.Metode  : Jenis penelitian Quasi Experiment dengan rancangan nonequivalent control group design.Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakanWilcoxon Signed Ranks Testdan mann-whitneyU.Hasil : Hasil analisis beda mean kejadian kaki diabetic non ulkus pre tes dan post test pada kelompok intervensi dengan p value 0,009, sedangkan pada kelompok kontrol p value 0,069. Hasil analisis beda mean kejadian kaki diabetic non ulkus sesudah DSME pada kelompok intervensi dan control dengan P value 0.003Simpulan : DSME efektif menurunkan kejadian kaki diabetik non ulkus di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta. Kata kunci : DSME, Kaki diabetik non ulkus


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Eline Carla Sabatina Bingan

ABSTRAK  Latar Belakang : Menstruasi pertama biasanya terjadi pada wanita usia 12-16 tahun. Nyeri saat menstruasi mengganggu aktivitas di sekolah pada hari pertama dan kedua menstruasi untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan terapi non farmakologis yaitu menggunakan terapi musik Dayak sebagai pereda Nyeri Haid (Dismenorhoe). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh Terapi Musik Dayak terhadap pengurangan nyeri haid (Dismenorhoe) pada Remaja Putri di Kota Palangka Raya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi- Experiment), dengan rancangan kelompok tidak diberikan intervensi sebagai kontrol dan kelompok yang diberikan intervensi. Sampel dilakukan penilaian skala nyeri sebelum intervensi dan setelah intervensi relaksasi nafas dalam. Desain penelitian ini adalah Pre-Post Test with Control Group Design (Sugiyono, 2012). Hasil : Hasil analisis statsitik bivariat menunjukkan bahwa ada Pengaruh Terapi Musik Dayak terhadap Pengurangan Nyeri Haid (Dismenorhoe) pada Remaja Putri di Kota Palangka Raya dengan nilai P Value 0,000 (α < 0,05). Simpulan : Musik Instrumental Dayak memunculkan respon relaksasi perasaan yang tenang sehingga dapat mengalihkan keadaan nyeri Haid dan dapat mengontrol rasa sakit yang di rasakan.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 247
Author(s):  
Qurrotul Aeni ◽  
Novi Indrayati ◽  
Dwi Haryanti ◽  
Istioningsih Istioningsih

Bayi berat lahir rendah  atau BBLR  adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Kondisi BBLR dan kebutuhan bayi akan perawatan khusus, dapat menimbulkan gangguan psikologis bagi bayi dan orangtua, hal ini terjadi karena secara psikologis orang tua belum siap untuk menghadapi kondisi bayinya. Kelahiran BBLR dan perawatan bayi diruang intensive merupakan kejadian yang tidak diharapkan orangtua dan dapat  menimbulkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan keefektifan intervensi keperawatan dalam mengatasi ansietas orangtua yang memiliki BBLR melalui pemberdayaan orangtua (parent empowerment). Jenis penelitian yang gunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pre post test without control group. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua orangtua yang memiliki bayi BBLR dengan jumlah 40 orangtua dengan  menggunakan teknik total accidental.  Alat ukur penelitian yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur ansietas orangtua dengan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale yang terdiri 14 pertanyaan terkait ansietas,  dikembangkan oleh Lovibond pada tahun 1995 dengan dengan hasil uji cronbach alpha 0.9483. Analisis univariat pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis uji statistik didapatkan p value 0,016, hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan tingkat ansietas orangtua yang mempunyai BBLR di ruang Perinatologi RS Se-Kabupaten Kendal sebelum dan sesudah pemberdayaan orangtua Kata kunci: ansietas, BBLR, perberdayaan  orangtua NURSING INTERVENTION OF LBW IN EFFORT TO OVERCOME ANXIETY OF PARENTS THROUGH EMPOWERMENT OF PARENTS ABSTRACTLow birth weight babies or LBW are babies born with birth weight less than 2,500 grams regardless of pregnancy. LBW conditions and the baby's need for special care, can cause psychological disorders for babies and parents, this happens because psychologically parents are not ready to deal with the condition of their babies. LBW births and baby care in the intensive room are events that are not expected by parents and can cause anxiety. The purpose of this study is to prove the effectiveness of nursing interventions in overcoming anxiety (anxiety) of parents who have LBW through parent empowerment. This type of research used in this study is a quasi-experimental with pre-post test without control group. The population and sample in this study were all parents who had LBW babies with a total of 40 parents using total accidental sampling techniques. The research measuring instrument used in this study to measure parental anxiety is the DASS (Depression Anxiety Stress Scale) questionnaire consisting of 14 anxiety-related questions developed by Lovibond in 1995 with the results of the Cronbach alpha 0.9483 test. The univariate analysis in this study uses the frequency distribution, while the bivariate analysis uses the Wilcoxon test. The results of the statistical test analysis obtained P value 0.016, this shows that there are differences in the level of anxiety of parents who have LBW in the Perinatology Room of Kendal District Hospital before and after parent empowerment. Keywords: anxiety, low birth weigh, parent empowerment


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document