Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

54
(FIVE YEARS 42)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

2549-3914, 2549-3906

Author(s):  
Anggi Aholongan ◽  
Suripah Suripah

Online learning as an alternative that can be applied during the Covid-19 period. For the sake of smooth online learning, teachers need to make innovations so that the concepts of abstract mathematics learning are easily understood by students. One alternative is the use of technology as a learning medium to help solve mathematical problems using Algebrator software. This study aims to describe the ability of students to use Algebrator Software on number material as an alternative to online learning based on their mastery in using Algebrator. This research qualitative descriptive research with a case study approach. The research subjects were 5 class VII students who were randomly selected. The results of this study indicate that the ability of students to use Algebrator Software on number material as an alternative to online learning has been sufficiently mastered based on the results of the tests given and supported by the results of interviews. It is hoped that in the future students can improve their ability to master technology in mathematics learning.


Author(s):  
Khairul Umam ◽  
Suryawati Suryawati ◽  
Suhartati Suhartati ◽  
M Hasbi

Pembelajaran matematika tidak hanya sekedar pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berhitung tetapi pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berfikir matematika secara logis, sesuai dengan konsep matematika yang sistematis dengan melibatkan lingkungan siswa. Keterampilan berpikir kreatif dan kemampuan komunikasi merupakan dua aspek kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik disamping keterampilan afektif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) terhadap keterampilan berpikir kreatif dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Subjek penelitian terdiri dari 50 siswa SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pre-test dan post-test serta pemberian angket. Data dianalisis dengan menggunakan rubrik berpikir kreatif dan komunikasi matematis, kemudian diolah lebih lanjut dengan uji statistik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis siswa lebih baik daripada pendekatan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkanbahwa strategi pembelajaran memiliki peran penting dalam pengembangan kreativitas dan komunikasi matematis siswa.


Author(s):  
Fitriati Fitriati ◽  
Satria Prayudi

As information technology rapidly changes workplaces and classrooms, the need for education has shifted from focusing on static skills to the ability to learn in a dynamic environment. Higher education institutions are looking for teaching practices to bridge performance gaps and meet the challenge of ensuring that students are prepared for careers after graduation. During this pandemic, more than 85% of jobs are computer-oriented, but a small percentage of students seek educated qualifications. The skills of the early twentieth century are essential to prepare students for these tasks. The purpose of this research is to determine a consensus on the composition of 21st century skills, measure the views of students and teachers, and determine the challenges students face in the learning process. This was a mix methods study. A perceptual survey accompanied by open-ended questions deepened analysis and understanding. The data was analyzed descriptively and open ended question responses were coded, categorized and analyzed using qualitative data analysis approach. The findings showed student’s the difficulties in developing 21st Century skills. 


Author(s):  
Khusnul Safrina

So far, the teacher's thought process in solving a math problem has rarely been paid attention to by the teacher. The thinking process of students in solving math problems includes intuitive and analytical thinking processes. The aim of this research is to explore the intuitive and analytical thinking process of junior high school students in solving UN questions. The research method used is qualitative research that is exploratory in nature by selecting subjects who have high abilities in mathematics. Data collection in the form of descriptions of students' intuitive and analytical thinking processes was carried out through interviews. The results obtained in this study are a description of the process that students go through in mental when students solve math problems in the form of questions National Examination. The results of the study can be concluded that students in solving mathematics problems in the National Examination prioritize the process of intuitive thinking, where students can spontaneously and directly pour out ideas for solving the problems given. In addition, in the further process, students also use analytical methods. Analytical thinking processes are carried out by students by detailing the answers based on the information in the questions.


Author(s):  
Jumaini Jumaini ◽  
Hilda Hirmaliza Hertin ◽  
Mazruatun Nisfiyati ◽  
Malik Ibrahim

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran Blended Learning dalam meningkatkan pemahamn konsep hasil belajar siswa.Penelitian ini menggunakan metode meta-anlisis dengan mengumpulkan sejumlah data yang memenuhi syarat di google scholar,sinta,dan portal garuda.Dalam penulusuran ini ditemukan sebanyak 45 data yang memenuhi syarat pada kisaran tahun 2009-2021.Data yang memenuhi syarat memuat nilai klasikal (k), jumlah siswa yang tuntas (I) dan disebutkan jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian (N). Hasil analisis data menggunakan software JASP menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam peningkatan pemahaman konsep menggunakan metode pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar siswa sebesar 91% termasuk kategori sangat kuat. Hasil analisis variabel moderator menunjukkan bahwa model pembelajaran blended learningrata-rata sangat kuat peningkatannya dalam pemahaman konsep siswa pada jenjang SD yakni 0.91 atau 91% dengan estimasi dampak sebesar 0.908 yang termasuk kedalam kategori sangat kuat.Pada jenjang SMP yakni 0.91 atau 91% dengan estimasi dampak 0.910 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Kemudian pada jenjang SMA yakni 0.89 atau 89% dengan estimasi dampak 0.890 juga termasuk dalam kategori sangat kuat. Kemudian untuk kalsifikasi mata pelajaran metode blended learning sangat kuat peningkatannya pada mata pelajaran MATEMATIKA yaitu mencapai 0,90 atau 90% dengan estimasi dampak 0.895 termasuk dalam kategori sangat kuat. Sedangkan, untuk IPA yaitu mencapai 0.90 atau 90% juga dengan estimasi dampak 0.903 dan termasuk kategori sangat kuat dan kemudian mata pelajaran IPS yaitu mencapai 0.91 atau 91% dengan estimasi dampak 0.908 termasuk juga dalam kategori sangat kuat.AbstractThis study aims to see the Blended Learning method in improving students' understanding of the concept of learning outcomes. This study uses a meta-analysis method with a large amount of data that meets the requirements on Google Scholar, Sinta, and Garuda Portal. In this research, there were as many as 45 data that fulfilled the requirements in the 2009-2021 range. Data that meets the requirements contains the classical value (k), the number of students who meet the requirements (I), and the number of students who are research subjects (N). The results of data analysis using JASP software show that there is a significant effect in increasing the understanding of concepts using mixed learning methods on student learning outcomes by 91%, including the very strong category. The results of the moderator variable analysis show that the blended learning model has a very strong increase in students' understanding of concepts at the elementary level, namely 0.91 or 91% with an emission impact of 0.908 which is included in the very strong category 91% with an impact of 0.910 which is in the very strong category. Then at the high school level, namely 0.89 or 89% with an earthquake impact of 0.890, it is also included in the very strong category. Then for the calcification of the blended learning method subjects, the increase was very strong in the MATHEMATICS subject, which reached 0.90 or 90% with an earthquake impact of 0.895 which was included in the very strong category. Whereas for IPA which reached 0.90 or 90% with an earthquake impact of 0.903 and was in the very strong category and then the Social Studies subject which reached 0.91 or 91% with an earthquake impact of 0.908 was also in the very strong category.


Author(s):  
Amaludin Septiriadi Argawi ◽  
Heni Pujiastuti
Keyword(s):  

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sekolah dasar di masa pandemi covid-19 ini yang melaksanakan pembelajaran secara daring di rumah masing-masing. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan sampel yang diambil sebagai subjek penelitian ini sebanyak 3 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, instrumen yang dirancang ialah instrumen tes berkaitan dengan soal pemahaman konsep matematis yang kemudian diberikan kepada subjek penelitian, yang diambil dari 3 siswa yang melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi covid-19 ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada subjek penelitian, diketahui bahwa tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sekolah dasar yang melakukan pembelajaran daring selama pandemi ini masih baik dan tidak mengindikasikan penurunan, terlihat dari jawaban yang tuliskan oleh siswa pada tes yang diberikan.


Author(s):  
Didi Pianda

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa Kelas X SMK Negeri 6 Lhokseumawe  melalui pendekatan Google Classroom sebagai Kelas Digital dengan Aplikasi Geogebra. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas X-NKPI SMK Negeri 6 Lhokseumawe dengan jumlah 18 orang, Siklus I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, angket kreativitas untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa setelah pemberian tindakan, dan tes hasil belajar sebagai data tambahan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) skor rata-rata kreativitas siswa pada siklus siklus I sebesar 56,11 dengan kategori rendah dan siklus II 83,22 dengan kategori tinggi  (b) nilai rata-rata hasil belajar  siswa pada siklus I yaitu 69,72 dari skor ideal 100 dengan kategori hasil belajar sedang sedangkan pada siklus II  yaitu  81,22 dari skore ideal 100 dengan kategori hasil belajar tinggi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya pendekatan Google Classroom sebagai Kelas Digital dengan Aplikasi Geogebra maka kreativitas belajar matematika siswa Kelas X-NKPI SMK Negeri 6 Lhokseumawe  mengalami peningkatan.


Author(s):  
Muhammad Zaki Mubarak ◽  
Anwar Anwar ◽  
Susanti Susanti
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa terhadap kemampuan representasi matematis ditinjau dari gaya belajar visual. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek pada penelitian ini adalah siswa yang cenderung memiliki gaya belajar visual pada kelas IX-5 di MTsN 1 Banda Aceh yang terdiri dari 3 orang siswa dengan kemampuan representasi matematis rendah, sedang dan tinggi. Pengumpulan data dilakukan melalui angket gaya belajar, soal tes kemampuan representasi matematis dan wawancara. Selanjutnya analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data, melakukan trianggulasi waktu dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses berpikir subjek dengan kemampuan representasi matematis rendah dapat dilihat dari proses akomodasi pada ketiga indikator representasi matematis yaitu representasi simbolik, representasi verbal dan representasi visual; (2) proses berpikir subjek dengan kemampuan representasi matematis sedang dapat dilihat dari proses asimilasi dan akomodasi pada ketiga indikator representasi matematis; (3) proses berpikir subjek dengan kemampuan representasi matematis tinggi dapat dilihat dari proses asimilasi pada ketiga indikator representasi matematis.Kata kunci: Proses Berpikir., Kemampuan Representasi Matematis., Gaya Belajar Visual.


Author(s):  
Lukman Lukman

Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Peureulak terhadap konsep fungsi kuadrat (2) untuk mengetahui respon siswa kelas X SMA Negeri 1 Peureulak setelah penerapan pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah pada pokok bahasan fungsi kuadrat. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus atau 3 kali pertemuan (RPP). Instrumen berupa tes, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar wawancara, lembar angket respon siswa. Teknis analisis adalah mereduksi data, penyajian data, penerikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: (1) pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Peureulak terhadap konsep fungsi kuadrat dengan skor rata-rata 80,05 dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh 94,12%, (2) pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah dapat menimbulkan rasa senang pada siswa, dapat berdiskusi, bertukar pendapat, dan saling membantu dalam memecahkan masalah, (3) respon siswa terhadap pembelajaran sangat positif.


Author(s):  
Fingki Afriyola ◽  
Rahmi Rahmi ◽  
Hafizah Delyana

Student learning independence is still lacking and student learning outcomes are still low is the background of this research. This study aims to determine the effect of students' mathematics learning independence after applying the Think Pair Share type cooperative learning model in class X SMKN 1 Ranah Ampek Hulu, Pesisir Selatan Regency. This study uses the One Shot Case Study research design. The data analysis technique used simple linear regression analysis. The questionnaire score regression coefficient (b) is 0.823 with a significant level of 0.05. Because the regression coefficient (b) is positive (+). So there is a positive influence between independent learning (X) on learning outcomes (Y). The closeness of the linear relationship between X and Y can be seen from the correlation coefficient r = 0.135 which means it is close to 0, so the linear relationship between X and Y is weak. The conclusion is that independent learning has an effect on student mathematics learning outcomes by using cooperative learning type Think Pair Share.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document