CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

63
(FIVE YEARS 63)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia

2774-4183, 2774-8030

2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 8-15
Author(s):  
RESTY KIANTINI

  The Ministry of Health Library is a builder library for libraries and librarians within the Ministry of Health spread throughout Indonesia. The success of the library is largely determined by the role of the librarian. Because the librarian is a profession that has a major contribution in realizing the noble ideals of the Indonesian nation in the intellectual life of the nation. Based on this, the Ministry of Health Library held a Selection of the Best Innovative Librarian. The method used in writing this scientific paper is best practice. Best Practice is an idea or new steps that make an outstanding, sustainable and innovative contribution in improving the process development and quality of education. Best Practice needs to be disseminated to others with various strategies in various places repeatedly so that it can be imitated and adopted by others. The selection of the Best Innovative Librarian was carried out in several stages. Starting from making the TOR for activities, entering activity items into the RKAKL, determining the theme of the activity, making guidelines, compiling a Committee Decree. The Best Innovative Librarian Assessment is done by looking at the completeness of documents, innovation papers and presentations. The one who gets the best score from the jury will be designated as the Best Innovative Librarian within the Ministry of Health. The Best Innovative Librarian 1 to 3 and expectations 1 to 3. The Best Innovative Librarian received awards and prizes at the Publication and Public Service Award Night of the Ministry of Health which was attended by the Minister of Health, Menpan-RB and the Head of the National Library. Librarians are the main key to the sustainability and success of a library. The selection of the Best Innovative Librarian was held as a form of appreciation and appreciation for librarians within the Ministry of Health. It is hoped that this activity can motivate librarians in the Ministry of Health to continue to work, innovate, perform and excel and have competitiveness with other professions. ABSTRAKPerpustakaan Kementerian Kesehatan merupakan perpustakaan pembina bagi perpustakaan dan pustakawan di lingkungan Kementerian Kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh peran Pustakawan. Karena pustakawan merupakan profesi yang memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan hal tersebut Perpustakaaan Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Pemilihan Pustakawan Inovatif Terbaik. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah best practise. Best Practice adalah suatu ide atau langkah-langkah baru yang memberikan kontribusi luar biasa, berkesinambungan dan inovatif dalam memperbaiki pengembangan proses dan kualitas pendidikan. Best Practice perlu didiseminasikan kepada orang lain dengan berbagai strategi diberbagai tempat secara berulang-ulang sehingga dapat dicontoh dan diadopsi oleh orang lain. Pemilihan Pustakawan Inovatif Terbaik dilaksanakan melalui beberapa tahap. Diawali dari pembuatan TOR kegiatan, memasukkan butir kegiatan kedalam RKAKL, menentukan tema kegiatan, membuat pedoman, menyusun SK Kepanitiaan. Penilaian Pustakawan Inovatif Terbaik dilakukan dengan cara melihat kelengkapan dokumen, makalah inovasi dan presentasi. Yang mendapat nilai terbaik dari dewan juri akan ditetapkan sebagai Pustakawan Inovatif Terbaik di lingkungan Kementerian Kesehatan. Terpilih Pustakawan Inovatif Terbaik 1 sd 3 dan harapan 1 s/d 3. Pustakawan Inovatif Terbaik mendapatkan penghargaan dan hadiah di Malam Penghargaan Publikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan yang dihadiri oleh Menkes, Menpan-RB dan Kepala Perpusnas. Pustakawan menjadi kunci utama keberlangsungan dan keberhasilan sebuah perpustakaan. Pemilihan Pustakawan Inovatif Terbaik dilaksanakan sebagai suatu bentuk apresiasi dan penghargaan kepada pustakawan di lingkungan Kementerian Kesehatan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memotivasi pustakawan di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk terus berkarya, berinovasi, berkinerja dan berprestasi serta memiliki daya saing dengan profesi lainnya.


2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
BOGA PRATALA

Digital library system is an application of information technology that keep, obtain and disseminate the scientific information in digital format. In a simple analogy, it is a place to keep the digital library collections. Currently, Campus IPDN Jakarta Library does not yet have a digital library system due to the lack of attention from the leadership, limited budget, and lack of human resources who manage the library. The constraints faced by the Campus IPDN Jakarta Library have led to a decline in lending services, reference services, information retrieval services, and Internet services. To overcome it, a digital library system is needed in Campus IPDN Jakarta Library environment. This requires the adequate facilities and infrastructure, human resources who master technology, and an adequate budget. ABSTRAKSistem perpustakaan digital adalah penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Atau secara sederhana dapat dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam bentuk digital. Saat ini, Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta belum memiliki sistem perpustakaan digital dikarenakan kurangnya perhatian Pimpinan, terbatasnya anggaran, dan kurangnya Sumber Daya Manusia yang mengelola perpustakaan. Kendala yang dihadapi Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta ini menyebabkan menurunnya layanan peminjaman, layanan referensi, layanan Penelusuran Informasi, dan layanan Internet. Untuk mengatasi ini, diperlukan sistem perpustakaan digital di lingkungan Perpustakan Kampus Jakarta. Hal ini memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, sumber daya manusia yang menguasai teknologi, dan anggaran yang mencukupi.


2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16-24
Author(s):  
MOCHAMMAD SHOFWAN HIDAYATULLOH ◽  
MARDIYAH MARDIYAH

  In the world of education, it is very common for curriculum changes to be carried out with various considerations in accordance with changing times. In line with changes in the curriculum in Indonesia, the Ministry of Religion also issued a new curriculum written in KMA No. 183 of 2019 replacing KMA No. 165 of 2014 concerning 2013 curriculum guidelines for PAI and Arabic language materials. In KMA No. 165 of 2014 and KMA No. 183 of 2019, it is stated that the basic framework of the Madrasah Curriculum (PAI and Arabic) has been developed on philosophical, sociological, psycho-pedagogical, and juridical basis. Regarding the assessment of PAI and Arabic, KMA No. 183 of 2019, still has some similarities with KMA No. 165 of 2014, among others, assessment objectives, assessment principles, assessment methods, assessment techniques and tools as well as assessment aspects (attitudes, knowledge and skills). However, the highlight of KMA No. 183 of 2019 is the assessment of aspects of knowledge that require higher-order thinking skills or HOTS which has never been discussed at KMA No. 165 of 2014 before. ABSTRAKDalam dunia pendidikan sangat lumrah jika perubahan kurikulum terus dijalankan dengan berbagai pertimbangan sesuai dengan perubahan zaman. Sejalan dengan perubahan kurikulum di Indonesia, Kementerian Agama juga mengeluarkan kurikulum baru yang tertulis dalam KMA No. 183 tahun 2019 menggantikan KMA No. 165 tahun 2014 tentang pedoman kurikulum 2013 materi PAI dan Bahasa Arab. Dalam KMA No. 165 Tahun 2014 dan KMA No. 183 Tahun 2019, disebutkan bahwa kerangka dasar Kurikulum Madrasah (PAI dan Bahasa Arab) telah dikembangkan atas dasar falsafah, sosiologi, psiko-pedagogis, dan yuridis. Terkait penilaian PAI dan Bahasa Arab, KMA No. 183 Tahun 2019, masih memiliki beberapa kesamaan dengan KMA No. 165 Tahun 2014, antara lain tujuan penilaian, prinsip penilaian, metode penilaian, teknik dan alat penilaian serta aspek penilaian (sikap, pengetahuan dan keterampilan). Namun yang menjadi sorotan dari KMA No 183 Tahun 2019 ini adalah penilaian aspek pengetahuan yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS yang belum pernah dibahas di KMA No 165 Tahun 2014 sebelumnya.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 359-370
Author(s):  
APIP PIRMANSYAH

Penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas program pelatihan kompetensi guru bimbingan dan konseling berbasis First Principles of Instruction. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quase experiment dan desain one-group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan berupa tes kompetensi berbentuk pilihan ganda yang terdiri atas 40 soal. Subjek penelitian sebanyak 25 guru bimbingan dan konseling madrasah di Kabupaten Garut dengan teknik analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Kompetensi guru bimbingan dan konseling madrasah di Kabupaten Garut berada pada kategori sedang dengan rata-rata skor 53,78. Kedua, Program Pelatihan berbasis First Principles of Instruction terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling madrasah di Kabupaten Garut.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 348-358
Author(s):  
IDA BAGUS PUTRA AGUNG
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks Report pada siswa kelas IX E semester I SMP Negeri 2 Bebandem Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX E SMP 2 Bebandem tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 22 orang. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan penilaian hasil kerja. Data hasil belajar dikumpulkan melalui lembar instrument. Data itu dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis teks Report. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh dipaparkan seperti berikut ini: Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). pada pelaksanaan Pra Siklus adalah 14 orang siswa pada, Siklus I menurun menjadi 5 orang siswa dan Siklus II hanya 4 orang siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai rata-rata kelas pada pelaksanaan Pra Siklus adalah 69,77 naik menjadi 78,63 pada Siklus I dan pada Siklus II naik menjadi 81,59. Tingkat ketuntasan belajar pada pelaksanaan Pra Siklus adalah siswa yang tuntas hanya 8 orang siswa atau 36,36%, sedangkan pada Siklus I menjadi lebih banyak yaitu 17 orang siswa atau 78,63% dan pada Siklus II meningkat menjadi 18 orang siswa atau 81,59%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis teks Report pada siswa kelas IX E SMP Negeri 2 Bebandem semester I tahun pelajaran 2017/2018.  


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 337-347
Author(s):  
NUR SA’IDU
Keyword(s):  

Pandemi Covid-19 sangat berdampak besar dalam dunia pendidikan, salah satu efek yang sangat terkena adalah sistem pembelajaran dalam keberlangsungan mutu pendidikan. Tingkat resiliensi pendidikan menumbuhkan sikap optimisme dengan manajemen perubahan. Salah satu model manajemen perubahan yang adaftif dengan kondisi pendidikan di masa Pandemi Covid -19 adalah pendekatan manajemen perubahan Model Kurt Lewin (Unfreeze, Change, Refreeze) dengan pendekatan humanis Prinsip “ Tringa” (Ngarti, Ngrasa, Nglakoni) Kihajar Dewantara. .Berbagai regulasi pemerintah dalam pencegahan coronavirus disease Covid-19 telah ditebitkan sebagai panduan pnyelenggraan pembelajaran di masa pandemi covid19, yang memunculkan pendekatan baru dalam pembelajaran dengan PJJ (daring, luring, blended) dengan mengdaptasikan berbagai aplikasi LMS (Learning Manajemen System) baik dengan syncronous asyncronous, memaksa pelaku pendidikan untuk meningkatkan kompetensi penguasaan teknologi digital. Untuk menjaga mutu pendidikan perlu adanya kontrol terhadap penjaminan mutu melalui supervisi pendidikan Pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik dan manajerial dalam pembinaan, pemantauan dan evaluasi tehadap Kepala Madrasah, Guru dan Tenaga Kependidikan. Kepala madrasah mempunyai posisi sangat penting dalam pengelolaan majemen perubahan dengan melakukan supervisi akademik sebagai upaya pembinaan dalam meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dan menciptakan proses pembelajaran yang efektif . Sedangkan pendekatan supervisi klinis digunakan kepala madrasah untuk mengembangkan kemampuan guru agar bertanggung jawab terhadap kinerja guru dan terbuka adanya manajemen perubahan. Madrasah sebagai institusi pendidikan hendaknya dapat mengadopsi manajemen perubahan pendidikan untuk menata ulang strategi pendekatan pelaksanaan pendidikan pada tahapan normalisasi Madrasah teruitama pada tatanan pendidikan menuju kenormalan baru dengan berbagai pembenanahan kurkulum yang ada dan memodifikasi internalisasi promosi pendidikan kesehatan dapat diterapkan pada madrasah sebagai antisipasi perubahan pendidikan dalam kerentanan resiko kesehatan global dimasa mendatang.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 330-336
Author(s):  
UNTAJI AFFAN

Ikatan persaudaraan dilandasi karena keturunan, agama atau keyakinan, wilayah, senasib, seprofesi. Ikatan keluarga yang didasarkan oleh nasab adalah lebih kuat. Namun dengan perkembangan zaman karena tuntutan pendidikan, pekerjaan, pernikahan kemudian keluarga menyebar ke wilayah yang berbeda. Hal ini pada akhirnya terjadi kerenggangan hubungan kekeluargaan. Untuk mengeratkan itu maka keturunan Bani Midjo mengadakan pertemuan secara rutin yang diselenggarakan setiap selapan hari. Pertemuan ini menjadi agenda rutin yang dikemas dalam kegiatan silaturahmi, pendidikan dan pengajian. Karena itu dengan pertemuan secara rutin ini mempunyai efek yang bagus, di mana antara keluarga bisa saling mengenal, dengan mengenal itulah maka kemudian tumbuh rasa saling menghormati, sehingga terwujud keakraban, kekerabatan dan kebersamaan.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 304-307
Author(s):  
I MADE GEDE ARIESTOVA KURNIAWAN

Petani agrobisnis khususnya padi  yang dalam kesenyataannya ditinjau dari aspek sosial dan ekonomi masih rendah dari pendapatan yang diperolehdari kegiatan yang dilakukan guna pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh  intern factor dan extern factor. Dalam upayanya para petani agribisnis khususnya padi menghadapi berbagai kendala dan selalu berusaha untuk mengatasi kendala tersebut. Maka dipandang perlu sekiranya mengkaji masalah utama yang menjadi urgensi masalah dari pendapatan para petani tersebut yakni melihat dari aspek sosial dan ekonomi yang menjadi harapan besar para petani agribisnis khususnya padi untuk selalu berupaya untuk meningkatkannya dikarenakan akan kebutuhan hidup dan tanggungan yang menjadi kewajibannya semakin meningkat. Secara umum antara harapan dan senyatanya sangatlah bertolak belakang, begitu pula dengan teori yang dimiliki para petani dan dari usaha secara langsung di lahan pertanian yang dimilikinya terdapat kesenjangan, terlebih dengan luas lahan yang digarap ataupun dikelola berhubungan erat dan sangat significant dengan pendapatan yang diperoleh dikemudian hari. Begitu pula halnya dari penjualan hasil pertanian tidak sesuai harapan, inilah yang harus disinkronkan oleh para petani yang ternyata tidak mudah seperti membalik telapak tangan.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 308-317
Author(s):  
ISTIQOMAH ISTIQOMAH

Masalah kebersihan belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik. Sampah plastik termasuk jenis sampah yang tidak dapat terurai sehingga dapat merusak ekosistem tanah. Sebagian masyarakat belum terbiasa memisahkan sampah kering dan basah, antara sampah organik dan anorganir bahkan belum mempertimbangkan polusi yang ditimbulkan akibat pembakaran sampah plastik.Upaya penanggulangan sampah plastik perlu segera dilakukan melalui berbagai gerakan positif. Salah satu gerakan tersebut adalah melaksanakan program anti sampah plastik sebagai bentuk upaya mewujudkan madrasah sehat. Program madrasah sehat ini sesuai dengan amanat peraturan bersama 4 Kementerian yang ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2014 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Tentang UKS/M. Di tahun 2019 kementerian Agama Propinsi Jawa Timur juga telah mengembangkan program Gerakan Madrasah sehat ( GEMES). Meskipun demikian program madrasah sehat sering terkendala oleh sarana prasana yang kurang memadahi sehingga ada indikasi berbagai kurangnya perhatian terhadap sarana/ prasarana, pengetahuan, sikap peserta didik dibidang kesehatan, kantin madrasah, makanan, kesehatan pribadi dan sebagainya.Untuk itu pembiasaan-pembiasaan baru perlu diciptakan agar peran madrasah tidak hanya mendidik secaara ilmiah saja tapi diharapkan juga mampu mendidik karakteristik peserta didik melalui pembiasaan-pembiasaan positif dalam rangka mewujudkan madrasah sehat melalui gerakan program anti sampah plastik.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 318-329
Author(s):  
INDAH SULISDIANI

Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengungkapkan dan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di desa Saham untuk mengembangkan dan mempromosikan wisata budaya rumah Radakng Saham sebagai BCB (Benda Cagar Budaya). Tujuan kedua yaitu untuk melakukan analisis SWOT terhadap pengembangan wisata budaya rumah Radakng Saham. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian yang dipilih secara purposive, jenis penelitian yang digunakan eksploratif deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisa SWOT dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal serta memformulasikan alternatif strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke rumah Radakng Saham sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Landak. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya yang telah dilakukan oleh POKDARWIS desa Saham yaitu melakukan studi banding ke berbagai daerah di Indonesia, melaksanakan pelatihan kepada anggota POKDARWIS dan masyarakat desa Saham terkait pengelolaan dan pemeliharaan aset budaya rumah Radakng sebagai BCB. Temuan lainnya yang diperoleh melalui analisis SWOT yaitu terdapat kekuatan berupa dukungan dari pemerintah daerah kabupaten Landak dengan dikeluarkannya beberapa peraturan/kebijakan yang menjadi dasar pengembangan objek wisata rumah Radakng. Kelemahannya yaitu pada keterbatasan dana, rendahnya partisipasi sumberdaya manusia dan minimnya ketrampilan yang dimiliki. Namun terdapat peluang yang dapat mendukung rumah Radakng Saham sebagai wisata budaya yang dapat menjadi tujuan wisatawan yaitu melalui kegitan promosi melalui acara-acara adat yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat dan masyarakat adat. Sementara yang menjadi ancamannya yaitu adanya berbagai objek wisata baru disekitarnya, jaraknya yang cukup jauh untuk menuju ke rumah Radakng Saham dan kebiasaan masyarakat yang belum memahami keberadaan rumah Radakng Saham sebagai salah satu BCB. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka beberapa strategi alternatif yang dapat diajukan kepada pemerintah daerah yaitu melakukan promosi, koordinansi dengan pihak terkait, memberikan edukasi dan pelatihan lebih intensif lagi kepada masyarakat terkait strategi pengembangan rumah radakng sebagai objek wisata.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document