Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

93
(FIVE YEARS 53)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Balitbangda Provinsi Lampung

2622-190x, 2354-5704

2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 327
Author(s):  
Khoirul Akbar Sopian

Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan viabilitas benih tiga varietas kedelai (Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang) pascasimpan tujuh belas bulan, (2) mengetahui perbedaan viabilitas benih yang dilembabkan selama 12 jam dan tidak dilembabkan, dan (3) mengetahui perbedaan viabilitas benih yang dilembabkan atau yang tidak dilembabkan pada masing-masing varietas. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April sampai dengan Mei 2019. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK) diulang tiga kali. Rancangan perlakuan terdiri atas dua faktor yang disusun secara faktorial (3x2). Faktor pertama adalah varietas kedelai yang terdiri atas tiga varietas, yaitu Anjasmoro (V1), Grobogan (V2), dan Burangrang (V3). Faktor kedua adalah pelembaban benih selama 0 jam (I0) dan 12 jam (I1). Homogenitas ragam data perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka dilakukan uji lanjut pemisahan nilai tengah menggunakan ortogonal kontras pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Varietas Burangrang memiliki viabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Grobogan setelah disimpan 17 bulan. Hal tersebut berdasarkan variabel kecepatan perkecambahan dan indeks vigor varietas Burangrang yaitu 32,94% per etmal dan 0,82; lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Grobogan yaitu 29,67% per etmal dan 0,76. (2) Pelembaban selama 12 jam menghasilkan kecepatan perkecambahan 34,01% per etmal dan indeks vigor 0,84; lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pelembaban yaitu 28,60% per etmal dan 0,77. (3) Viabilitas benih yang dilembabkan atau yang tidak dilembabkan pada masing-masing varietas tidak berbeda.


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 311
Author(s):  
Angghy Nur Septian

Pengaduan mahasiswa adalah sebuah proses untuk menyampaikan informasi atau keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa dan disampaikan oleh mahasiswa terhadap pelayanan akademis kampus yang kinerjanya kurang memuaskan. Pengaduan mahasiswa sangat dibutuhkan pada sebuah universitas untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan kualitas universitas. Pada Universitas XYZ ini belum terdapat sistem untuk mahasiswa dalam menyampaikan keluhan-keluhan, setiap semester mahasiswa hanya mengisi kuisioner yang sudah disediakan oleh pihak kampus, namun masih ada mahasiswa yang kurang puas dengan isi kuisioner tersebut. Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan dibuatkannya sebuah sistem menggunakan sebuah framework yaitu flutter, yang nantinya dapat digunakan oleh mahasiswa dalam menyampaikan keluhan dengan mudah, dan dapat menyampaikan keluhan tersebut kapan saja. Pihak kampus juga dapat menjadikan keluhan-keluhan yang sudah disampaikan sebagai bahan evaluasi agar menjadi lebih baik lagi.


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 241
Author(s):  
Rifky Febrihanuddin Azis

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah serta Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Peraturan tersebut memberikan kesempatan bagi daerah untuk menggali potensi kinerja keuangan dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah berasas pada otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian di Tulang Bawang Barat dan Pesisir Barat yang diukur berdasarkan derajat desentralisasi fiskal dan kemandirian daerah serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian fiskal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa APBD Tahun Anggaran 2018-2020. Data tersebut adalah Total Pendapatan Daerah, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian fiskal di Tulang Bawang Barat dan Pesisir Barat menunjukan pola hubungan instruktif atau sangat rendah, namun rata-rata rasio tingkat kemandirian fiskal di Tulang Bawang Barat lebih tinggi dari pada Pesisir Barat, kontribusi pendapatan asli daerah terhadap penerimaan daerah lebih tinggi di Tulang Bawang Barat dari pada Pesisir Barat, selanjutnya tingkat ketergantungan terhadap bantuan Pemerintah Pusat di Kabupaten Tulang Bawang Barat juga lebih tinggi dari pada tingkat ketergantungan Kabupaten Pesisir Barat. Berdasarkan analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian fiskal di Tulang Bawang Barat dan Pesisir Barat antara lain partisipasi masyarakat, luas wilayah, dan pertumbuhan produk domestik regional bruto.


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 219
Author(s):  
Ridwan Saifuddin

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada penyelenggaraan pelayanan publik. Berbagai penyesuaian dan penataan telah dilakukan perangkat daerah yang memberikan layanan publik di lingkungan Pemda Provinsi Lampung. Kapasitas organisasi perangkat daerah khususnya yang terkait dengan pelayanan publik di masih harus ditingkatkan. Identifikasi dampak dan alternatif respon yang penting dilakukan organisasi pelayanan publik dalam menghadapi pandemi ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil wawancara menggunakan kuesioner dengan responden ASN pemberi layanan publik di lingkungan Pemda Provinsi Lampung menunjukkan, kendala utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang penting segera diatasi adalah terkait kapasitas SDM aparatur, sarana-prasarana penunjang pelayanan publik, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih optimal, serta komitmen pemimpin dalam mewujudkan organisasi dan pelayanan publik yang lebih berkualitas. Tata kelola terintegrasi dan investasi yang tepat dalam aspek sumber daya manusia, teknologi, dan manajerial semakin mendesak diwujudkan. Mekanisme interaksi dan keterhubungan antara penyedia dan pengguna layanan publik juga masih perlu ditingkatkan, sehingga diharapkan membuat pemerintah dan masyarkat menjadi lebih dekat, sinergi bisa lebih kuat, dan inisiatif baru lebih terfasilitasi. Publik perlu lebih terlibat dalam upaya perbaikan mutu pelayanan publik yang diberikan pemerintah.


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 257
Author(s):  
Ardansyah - Ardansyah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peran pimpinan pada dinas lingkungan hidup kabupaten lampung utara. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan soft system methodology. Adapun hasil penelitian yaitu pimpinan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kedisiplinan dan semangat kerja pegawai yang mana pemimpin yang ideal yakni pemimpin yang mampu berkontribusi positif dalam mencapai target dan tujuan dari organisasi. Peran pimpinan dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai dilakukan dengan memberikan edukasi dan kepemimpinan yang positif, penerapan gaya kepemimpinan yang ideal, pengambilan keputusan yang adil, ketegasan dan konsisten dalam menerapkan sanksi disiplin, pengawasan yang ketat akan dapat memberikan efek yang positif dalam meningkatkan peran pimpinan dalam membentuk pegawai yang memiliki disiplin yang tinggi dan juga semangat kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai di dinas lingkungan hidup kabupaten lampung utara. Adapun rekomendasi yaitu pemimpin diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan sekaligus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap hambatan yang muncul mengenai kondisi kedisiplinan dan semangat kerja pegawai demi peningkatan kualitas pegawai sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan organisasi, selain dari itu hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dasar bagi pimpinan dalam menciptakan kebijakan strategis guna kepentingan dinas lingkungan hidup kabupaten lampung utara.


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 271
Author(s):  
Dany Pranowo

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data klon ubi kayu dengan melakukan survei di Way Kanan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Pringsewu, Tanggamus, dan Metro).  Penentuan kabupaten sampel dilakukan dengan metode acak terarah berdasarkan luasan budidaya.  Pengambilan sampel desa dilakukan melalui rancangan sampling non-probablitas, yaitu sampling kebetulan (accidental sampling). Data primer diperoleh melalui wawancara kepada petani yang dijumpai di lokasi penelitian meliputi nama lokal, umur tanaman, dan penggunaan klon yang dibudidayaka.  Data deskripsi karakteristik morfologis karakteristik vegetatif didapatkan melalui pengamatan langsung di lapangan dengan standarisasi yang ditetapkan oleh International Institute of Tropical Agriculture (IITA) yaitu “Selected Morphological and Agronomic Descriptors for the Characterization of Cassava” oleh Fukuda, dkk. (2010). Ditemukan 15 klon dari 6 kabupaten/kota, di Kabupaten Lampung Tengah ditemui 3 klon ubi kayu (Barokah, Thailand, dan Kasesat), Tanggamus 2 klon (Martapuro dan Baturaja), Pringsewu 2 klon ( Melati dan Pringsewu-1), Way Kanan 3 Klon (S.R. Lowo, Way Kanan -1 dan Way Kanan-2), Kota Metro 2 klon (Manalagi dan Klenteng) dan di Lampung Utara ditemui 3 klon (Roti, Udang, dan Ketan).  Analisis klaster dilakukan untuk mengetahui struktur populasi suatu kelompok individu termasuk kemiripan (similarity) atau jarak genetik (distance) dan penyebaran kelompok tertentu dalam populasi dengan menggunakan software SPSS Statistics 23.  Terdapat 8 level, klon yang memiliki tingkat kesamaan karakter terbesar adalah klon Martapuro dan S.R Lowo.  


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 299
Author(s):  
Yanuar Pribadi
Keyword(s):  

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi yang menjadi basis daya saing ekonomi Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah sebagai daerah agraris masih tergolong ke dalam kabupaten dengan kemampuan keuangan daerah yang sangat kurang dan kapasitas fiskal yang rendah. Analisis kuantitatif deskriptif melalui sumber data sekunder yang berasal dari publikasi data Badan Pusat Statistik Kabupaten dan Provinsi dilakukan dengan metode Location Quotient dan Analisis Shift-share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga sektor yang menjadi basis ekonomi berdasarkan metode LQ dan DLQ pada perekonomian Kabupaten Lampung Tengah yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Konstruksi, serta Industri Pengolahan. Analisis shift-share menghasilkan kesimpulan bahwa hanya dua sektor ekonomi pada Kabupaten Lampung Tengah yang tumbuh secara cepat dan memiliki daya saing pada periode 2016-2020 yaitu Transportasi dan Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi pemangku kebijakan untuk merumuskan strategi pengembangan ekonomi Kabupaten Lampung Tengah untuk meningkatkan perekonomian daerah.


2021 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 281
Author(s):  
Dionisius Yusuf

Penelitian ini membahas isu-isu pedagang perempuan di sektor makanan kaki lima di Indonesia, khususnya Jakarta. Tulisan penelitian mencoba menggambarkan gambaran demografis dan kondisi kerja perempuan pedagang makanan jajanan kaki lima di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel 100 wanita pedagang makanan kaki lima di kota Jakarta dengan berbagai metode dalam pengumpulan data. Kota Jakarta dipilih secara khusus karena jumlah perempuan pedagang makanan jajanan kaki lima yang meningkat pesat. Untuk memilih responden digunakan teknik purposive sampling. Observasi peneliti digunakan untuk mengumpulkan data. Data kuantitatif dianalisis menggunakan deskriptif, analisis Pearson dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan di kalangan perempuan pedagang makanan kaki lima, kelompok usia 20 sampai 50 tahun merupakan kelompok yang dominan di Jakarta. Sebagian besar vendor berpendidikan rendah. Mayoritas vendors beretnis Jawa dan berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mayoritas pedagang telah berkeluarga dengan 2-3 anak. Selanjutnya kehidupan sehari-hari perempuan pedagang kaki lima pada masa pandemi Covid-19 ditandai dengan kondisi kerja yang lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, di mana 96% dari pedagang mengatakan pendapatannya menurun dari sebelum pandemi Covid-19. Penelitian juga menunjukkan rata-rata net income pedagang menurun lebih dari 30%.


2021 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 207
Author(s):  
Zahid Zufar At Thaariq

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengalami perkembangan yang begitu pesat, sehingga menyebabkan terjadinya berbagai perubahan di segala bidang, khususnya pendidikan. Pendidikan merupakan kunci dasar dari pembangunan sumber daya manusia. Maka, salah satu kunci dari pendidikan yang berkualitas terletak pada penerapan proses belajar mengajar yang dilakukan. Penerapannya pada saat ini dapat dibilang sangat memiliki potensi yang besar. Hal ini dikarenakan dengan adanya bantuan TIK, berbagai akses untuk belajar yang cenderung tidak terbatas. Bekal ini menjadi sangat penting dalam memberdayakan pebelajar yang berkualitas dan unggul. Untuk itu, penulis tertarik mengkaji tentang life-based learning (pembelajaran berbasis kehidupan) sebagai solusi dalam mendukung aktivitas belajar di era keterbukaan saat ini. Perlu untuk diketahui bahwa life-based learning merupakan konsep belajar yang menekankan pada kehidupan yang sebenarnya, jadi tidak hanya berorientasi pada pembelajaran yang bersifat statis, namun juga dinamis serta temporer. Harapannya melalui tulisan ini dapat menjadi suatu alternatif referensi dalam pengembangan pembelajaran ataupun pengembangan penelitian berikutnya.


2021 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 189
Author(s):  
Wasri Yaman

Oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) Is one of the most widely cultivated plantation crops in Indonesia. The decrease in productivity of oil palm is caused by presence of weeds around the plant that can be controled. One of the most commonly used controls is the use of the isopropylamine glyphosate herbicide. This research aims to determine the dosage of the Isopropylamine glyphosate herbicide which is oil palm yields. Determining changes in weed composition after application of Isopropylamine glyphosate herbicide in oil palm yields. Determining whether phytotoxicity occurs in oil palm yields after application of the Isopropylamine glyphosate herbicide. This research was conducted in oil palm plantations owned by farmers in Jontor Kenangasari Village, Seputih Surabaya District, Central Lampung Regency and the Weed Laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Lampung, Gedong Meneng, Bandar Lampung.  The research was conducted using a randomized block design (RBD) with 6 treatments and 4 replications, namely various doses of isopropylamine glyphosate (360, 600, 480, and 720 g ha-1), manual weeding, and control.  Homogeneity of variance was tested using the Bartlet test, additivity was tested by the Tukey test, and the mean difference was tested by the Least Significant Difference Test (LSD) at the 5% level. The results showed that: (1) The isopropylamine glyphosate herbicide dose of 480-720 g ha-1 is effective in controlling  total weeds, grasses weeds, Brachiaria mutica weeds and Mikania micrantha weeds up to 12 MSA and the herbicide dose of 600-720 g ha-1 is effective in controlling wide leaf weeds, and Cyrtococcum acrescens weeds up to 8 MSA, (2) The isopropylamine glyphosate herbicide 360- 720 g ha-1 causes changes in weed composition  at 4, 8, and 12 MSA, and (3) Application of the isopropylamine glyphosate herbicide 360 - 720 g ha-1 on plant plates did not cause poisoning to oil palm plants.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document