Strok saat ini menjadi salah satu penyebab utama kematian global. Hubungan antara kejadian strok dengan diabetes telahlama diketahui. Kontrol gula darah, yang dipantau melalui kadar HbA1c, telah menunjukkan hubungan dengan strok dan penyakitkardiovaskular lain. Kajian ini untuk menentukan perbedaan kadar HbA1c antara pasien diabetes melitus tipe 2 dengan dan tanpakejadian strok infark trombotik. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis retrospektif menggunakan rekam medis pasienselama 3,5 tahun. Penelitian ini mengumpulkan data kadar HbA1c dari 443 pasien diabetes melitus tipe 2 kemudian membandingkanrerata kadar HbA1c antara pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kejadian strok trombotik (n=74) dan tanpa kejadian strok trombotik(n=369). Perbandingan tingkat HbA1c juga dilakukan secara terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kajian ini menemukan reratakadar HbA1c yang tinggi di kedua kelompok sampel (10,49%±2,53% untuk kelompok dengan kejadian strok infark trombotik dan10,44%±2,8% untuk kelompok tanpa kejadian strok infark trombotik) dengan perbandingan sarana p>0,05. Perbandingan yangdilakukan secara terpisah di laki-laki dan perempuan juga menunjukkan hasil yang sama dengan p>0,05. Sebagai simpulan, kadarHbA1c di kedua kelompok penelitian sama-sama tinggi dan tidak ada perbedaan bermakna kadar HbA1c yang ditemukan di pasiendengan diabetes tipe 2 dengan dan tanpa kejadian strok trombotik.