Does obesity increase the rate of euploid miscarriage in women with recurrent early pregnancy loss (RPL): A case-control study

2012 ◽  
Vol 98 (3) ◽  
pp. S205
Author(s):  
C.E. Boots ◽  
M.M. Harper ◽  
M.D. Stephenson
2019 ◽  
Vol 126 ◽  
pp. 422-429 ◽  
Author(s):  
Yujuan Zhang ◽  
Jianmei Wang ◽  
Li Chen ◽  
Hua Yang ◽  
Bumei Zhang ◽  
...  

2011 ◽  
Vol 91 (1-2) ◽  
pp. 71-75 ◽  
Author(s):  
Cara C. Heuser ◽  
Alexandra G. Eller ◽  
Jennifer Warren ◽  
D. Ware Branch ◽  
Jane Salmon ◽  
...  

Blood ◽  
2003 ◽  
Vol 102 (10) ◽  
pp. 3504-3513 ◽  
Author(s):  
Jean-Christophe Gris ◽  
Thomas V. Perneger ◽  
Isabelle Quéré ◽  
Eric Mercier ◽  
Pascale Fabbro-Peray ◽  
...  

AbstractMaternal hypercoagulability is a possible cause of miscarriage during the eighth and ninth weeks of pregnancy, when the placenta replaces the yolk sac. We thus examined associations between putative markers of an acquired hypercoagulable state and the risk of first miscarriage. We conducted a case-control study comparing 743 women who miscarried in weeks 8 and 9 with 743 women who underwent a first provoked abortion, matched for age, number of pregnancies, and time elapsed since abortion. Levels of plasma homocysteine and of various antiphospholipid/antiprotein and hemostasis-related autoantibodies were categorized in 4 strata (percentiles 1-80, 81-95, 96-99, 100 among control patients) and analyzed in conditional logistic regression models. Pregnancy loss was independently associated with positive lupus anticoagulant (matched odds ratio [OR], 2.6; 95% confidence interval [CI], 1.1-6.0), high levels of immunoglobulin M (IgM) antibodies against cardiolipin (OR for percentile 100 versus 0-80, 3.5; CI, 1.2-10.1) and against phosphatidylethanolamine (OR, 4.7; CI, 1.9-12.1), high levels of IgG antibodies against annexin V (OR, 3.2; CI, 1.1-9.1) and against tissue-type plasminogen activator (OR, 19.5; CI, 7.9-48.0), and high homocystinemia (OR, 4.1; CI, 1.3-12.5). A first early pregnancy loss is associated with increased levels of several autoantibodies and of homocysteine. (Blood. 2003;102:3504-3513)


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 56-63
Author(s):  
Sohimah ◽  
Yogi Andhi Lestari ◽  
Arief Hendrawan

Berdasarkan Laporan World Bank Tahun 2017, dalam sehari ada empat Ibu di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Laos dengan AKI 357 per 100 ribu (WHO,2017). Penyebab kematian Ibu terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu disebabkan karena perdarahan sampai saat ini masih memegang peranan penting sebagai penyeba utama kematian maternal.  Perdarahan dapat terjadi disetiap usia kehamilan, pada kehamilan muda ssering dikaitkan dengan abortus, misscariiage, early pregnancy loss.  Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati trimester III disebut perdarahan antepartum. Survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2019 dan didukung data pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kematian ibu selama tahun 2016 sebanyak 25 kasus, 2017 sebanyak 20 kasus dan 22 kasus selama Tahun 2018.   Penyebab kematian ibu sebagian besar terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan (30,37%), eklampsia (32,97%), infeksi (4,34%), Gangguan sistem peredaran darah 8%, Gangguan metabolism 4,34 %, dan lain-lain 0,87 % . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Pengaruh Usia dan Gravida Ibu terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap Tahun 2016 – 2018.  Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode pendekatan case control yang bertujuan mengetahui analisis Pengaruh fektor usia dan Gravida ibus terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling dengan kriteria inklusi rekam medik lengkap. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square.     Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis  Faktor usia ibu berpengaruh terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan p value 0.001.  Faktor gravida berpengaruh terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan p value 0.000. Faktor usia merupakan faktor yang paling berisiko terhadap kejadian perdarahan antepartum, dengan OR:  2,098.     Kesimpulan:  Usia ibu yang berisiko berpengaruh 2.098 kali lebih besar terhadap perdarahan antepartum dibanding dengan usia yang tidak  berisiko   Key Word :             Gravida, Perdarahan Antepartum, Usia Ibu


2018 ◽  
Vol 110 (3) ◽  
pp. 452-458 ◽  
Author(s):  
Shirley Cueva ◽  
Channing Burks ◽  
Dana McQueen ◽  
Marla S. Barkoff ◽  
Mary D. Stephenson

2021 ◽  
Vol 148 ◽  
pp. 103432
Author(s):  
Sanja Löb ◽  
Beate Ochmann ◽  
Zhi Ma ◽  
Theresa Vilsmaier ◽  
Christina Kuhn ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document