Jurnal Kesehatan Al-Irsyad
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 25)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Amsir

2549-6603, 2086-0722

2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 56-63
Author(s):  
Sohimah ◽  
Yogi Andhi Lestari ◽  
Arief Hendrawan

Berdasarkan Laporan World Bank Tahun 2017, dalam sehari ada empat Ibu di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Laos dengan AKI 357 per 100 ribu (WHO,2017). Penyebab kematian Ibu terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu disebabkan karena perdarahan sampai saat ini masih memegang peranan penting sebagai penyeba utama kematian maternal.  Perdarahan dapat terjadi disetiap usia kehamilan, pada kehamilan muda ssering dikaitkan dengan abortus, misscariiage, early pregnancy loss.  Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati trimester III disebut perdarahan antepartum. Survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2019 dan didukung data pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kematian ibu selama tahun 2016 sebanyak 25 kasus, 2017 sebanyak 20 kasus dan 22 kasus selama Tahun 2018.   Penyebab kematian ibu sebagian besar terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan (30,37%), eklampsia (32,97%), infeksi (4,34%), Gangguan sistem peredaran darah 8%, Gangguan metabolism 4,34 %, dan lain-lain 0,87 % . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Pengaruh Usia dan Gravida Ibu terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap Tahun 2016 – 2018.  Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode pendekatan case control yang bertujuan mengetahui analisis Pengaruh fektor usia dan Gravida ibus terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling dengan kriteria inklusi rekam medik lengkap. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square.     Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis  Faktor usia ibu berpengaruh terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan p value 0.001.  Faktor gravida berpengaruh terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan p value 0.000. Faktor usia merupakan faktor yang paling berisiko terhadap kejadian perdarahan antepartum, dengan OR:  2,098.     Kesimpulan:  Usia ibu yang berisiko berpengaruh 2.098 kali lebih besar terhadap perdarahan antepartum dibanding dengan usia yang tidak  berisiko   Key Word :             Gravida, Perdarahan Antepartum, Usia Ibu


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Agus Prasetyo ◽  
Bejo Danang Saputra ◽  
Kiki Yulistiana

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh  yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri yang dapat mempengaruhi tingkat nyaman seseorang. Hasil penelitian menunjukkan 50% keluhan nyeri pasca operasi tidak ditangani secara komprehensif dan fluktuasi tekanan darah pasca operasi biasanya terjadi karena berbagai faktor dalam tindakan pembedahan. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya untuk melakukan pengobatan secara non farmakologi untuk mengurangi nyeri dan mengontrol tekanan darah misalnya dengan pemberian foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender terhadap tekanan darah dan nyeri pada pasien post operasi mayor elektif di RSUD Cilacap tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelatif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling sesuai kriteria inklusi yaitu sebanyak 34 orang. Desain penelitian quasi experiment   dengan rancangan pretest-postest dengan  kelompok kontrol dan menggunakan uji statistik Wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum diberikan intervensi rata-rata skala nyeri pasien 3,12 menurun menjadi 2,00 setelah diberikan intervensi. Terdapat pengaruh foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender terhadap nyeri pasien post operasi mayor elektif (pv = 0,000).Tidak ada pengaruh foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender terhadap tekanan darah sistole (pv = 0,559).   Kata Kunci: Foot massage, Inhalasi aromaterapi lavender, Post operasi mayor elektif.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 43-49
Author(s):  
Neng Rosita ◽  
Harindra

Di Indonesia hampir 9 dari 10 ibu pernah memberikan ASI, namun penelitian IDAI menemukan hanya 49,8% yang memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan, Rendahnya cakupan pemberian ASI secara eklusif ini berdampak pada kulitas hidup generasi penerus bangsa dan juga pada perekonomian nasional. Data Cakupan ASI Eksklusif tahun 2014 di Provinsi Bangka Belitung masih tergolong rendah yaitu 54,9% sedikit diatas angka rata rata nasional, 52,3% sementara mengacu pada target tahun 2014 sebesar 80%. Banyak faktor yang berhubungan dengan pemberian MP ASI secara Dini oleh ibu, faktor tersebut meliputi pengetahuan, kesehatan dan pekerjaan ibu, iklan MP ASI, petugas kesehatan, budaya dan sosial ekonomi. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatf, sehingga diperoleh hasil yang lebih lengkap. dengan menggunakan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional), sampel yang digunakan yaitu dengan random sampling, responden adalah ibu yang memiliki bayi usia 6- 12 bulan, yang berada di wilayah kerja puskesmas melintang, analisis yang di gunakan yaitu univarite dan bivarite dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan prilaku menyusui dengan hasil p = 0,023, untuk pendidikan tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan prilaku menyusui ASI Eklusif dengan hasil p = o,891 Kesimpulan Terdapat hubungan antara status ibu bekerja dengan prilaku pemberian ASI eklusif. Kata Kunci : Pekerjaan, Pendidikan, ASI Eklusif


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 28-32
Author(s):  
Dewi Rismauli Bancin ◽  
Surya Anita ◽  
Juneris Aritonang
Keyword(s):  

Salah satu diantaranya adalah upaya menurunkan insiden penyebaran IMS, HIV/AIDS dari pelanggan ke WPS dan sebaliknya. Perilaku menggunakan kondom 100% atau konsistensi menggunakan kondom pada setiap hubungan seksual seharusnya dilaksanakan termasuk antara WPS dengan pelanggannya. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan desain cross sectional  yang bertujuan untuk menganalisa berbagai faktor yang berhubungan dengan pemakaian kondom dan teridentifikasinya pemakaian kondom pada WPS. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru. Sampel dalam penelitian ini yaitu penghuni WPS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bandar Baru yaitu 84 orang. Hasil penelitian tentang pemakaian kondom oleh WPS, hasil penelitian variabel yang berhubungan dengan pemakaian kondom adalah variabel cara negosiasi dengan nilai OR = 4,455 artinya WPS yang memiliki cara negoisasai tidak baik mempunyai peluang 4,4 kali lebih berisiko tidak memakaian kondom dibanding WPS yang memiliki cara negoisasai yang baik. Dengan diketahuinya bahwa variabel yang berhubungan terhadap pemakaian kondom oleh WPS di Bandar Baru adalah cara negosiasi maka variabel tersebut penting dirubah ke arah yang positif sehingga menjadikan perilaku yang benar yaitu menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seks untuk pencegahan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 50-55
Author(s):  
Sonhaji ◽  
Shindi Hapsari ◽  
Siti Nur Khusnul Khotimah

Hipertensi menurut WHO ( World Heald Organization ) adalah peningkatan tekanan persesten pada pembuluh darah arteri, dimana tekanan darah sistolik sama dengan atau diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik sama dengan atau diatas 90 mmHg. Tujuan : Mengetahui Pengaruh Brisk Walking Exercise Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Puncang Gading Semarang. Metode :Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik sampling yaitu purposive sampling, populasi dari penelitian ini sebanyak 29 sampel perlakuan dengan intervensi menggunakan latihan Brisk Walking Exercise dengan intervensi menggunakan sfigmomanometer kemudian dianalisa untuk mengetahui pengaruh dari hasil penelitian yang dilakukan. Hasil : Berdasarkan analisa dengan menggunakan Uji Wilcoxon didapatkan p value bernilai 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan tekanan darah sebelum dilakukan dan sesudah di lakukan tindakan Brish Walking Execise Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan Frekuensi tekanan darah sebelum Brish Walking Exercise rata-rata pada 161,21 / 11,312 mmHg. Frekuensi tekanan darah sesudah Brisk Walking Exercise rata-rata pada 140,34 / 8,010 mmHg. Ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah Brisk Walking Exercise dengan p-value 0,000.Saran :Hasil penelitian ini dapat dijadikan cara penanganan lansia yang mengalami hipertensi, dengan cara memberikan Brisk Walking Exercise sehingga mengurangi ketergantungan terhadap obat. Kata Kunci : Brisk Walking Exercise,Tekanan Darah, Lansia


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 73-83
Author(s):  
Astri Nurdiana ◽  
Ella Nurlailasari

Enforcement of national health insurance organized through Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan  experiences various polemics, one of which relates to financing for midwifery care listed in Permenkes No. 52 of 2016 concerning health service fare standards in the health insurance program, whether the standard tariff can cover the needs of services provided by midwives in rural or urban areas or not. The result found that there is no difference in antenatal care tariff between urban and rural areas (p>0.05), while there are differences in antenatal care tariff between urban tariff and UHC tariff standard (p<0.05), additionally there are significant different between both normal and childbirth with emergency condition tariff of UHC and urban and rural areas tariff (p< 0.05)


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 33-42
Author(s):  
Andri Setyorini ◽  
Niken Setyaningrum

Non-communicable diseases that cause the highest death in the world, one of which is hypertension. In Indonesia, the national prevalence of hypertension in the results of the 2013 Basic Health Research based on the results of blood pressure measurements by medical personnel reached 25.8%. Management of hypertension can be done in two categories, namely non-pharmacological and pharmacological. But in practice it can certainly cause boredom and stress because they have to obey the recommended diet program during his life. So that the portrayal of the patient's implicit beliefs about the illness he is suffering from or called Illness representation can influence the way the patient chooses to deal with his illness including self-management activities carried out by the patient. This study aims to determine the picture related to "Illness Representation in Patients with Hypertension. This study uses a qualitative descriptive approach to data collection using in-depth interviews, participant observation and documentation. Analysis of data using qualitative content analysis. This study produced 6 themes based on the research objectives. The resulting themes are: 1) understanding of hypertension, 2) perceived complaints, 3) causes of disease, 4) duration of illness, 5) complications that may arise, and 6) Control or treatment


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 84-92
Author(s):  
Niken ◽  
Andri Setyorini

  Indonesia is one of the countries in the world that is vulnerable to various natural disasters. Indonesia is located at the confluence of three main plates of the earth, the Eurasian Plate, the Indo-Australian Plate and the Pacific Plate. One of the disasters that occurred in Indonesia was an earthquake, Yogyakarta is an area prone to experiencing earthquakes more precisely in Bantul district. In 2006 the earthquake in Yogyakarta claimed more than 6500 lives and property losses. The main factor in the emergence of many victims due to disasters is due to lack of knowledge about the disaster and lack of preparedness in anticipating the disaster. The purpose of this study was to measure the preparedness of the head of the family for earthquake disasters in the Piyungan and Pleret sub-districts of Bantul Regency. This type of research is in the form of quantitative descriptive by describing data that has been collected without intending to make conclusions that do not apply to the public. The number of samples is 192 head of family. Sampling of research using acidental sampling for the selection of male head of family respondents. The instruments used were LIPI and UNESCO in 2006. The results of research on the level of disaster preparedness in the majority Piyungan sub-district in the ready category (65-79) were 94 respondents (97.9%), while the Pleret sub-district included in the ready category (65-79) 90 respondents (93.8%). Suggestions from this research are to improve disaster preparedness by conducting training and simulations from the government, BPBD or involving health education institutions.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Hasriani ◽  
La Rangki

The medical record data at the Napabalano Health Center for pulmonary TB in 2016 from January to December was 315 suspected cases, whereas in 2017 the January-December period suspected 261 cases of pulmonary TB were suspected. This study aims to analyze the risk factors for TB pulmonary disease in Napabalano District, Muna Regency. The research design is the Case Control Study. The study population was all suspected pulmonary TB in Napabalano Subdistrict, Muna Regency, from January to December 2017 totaling 261 cases with the number of sample cases 57 and controls 57 taken with Simple Random Sampling technique. The results showed that occupancy density was a risk factor for pulmonary TB incidence, respondents who were at home with dense occupancy ie> 1 person per 10 m2 at risk of suffering pulmonary TB by 6 times compared to respondents who were at home not dense at <1 person per 10 m2 . Nutritional status is a risk factor for pulmonary TB incidence, respondents with poor nutritional status <18 IMT risk at risk of developing pulmonary TB 33 times compared to respondents with normal nutritional status BMI value 18-24. There is that there are risk factors for occupancy density, nutritional status, towards the incidence of pulmonary TB.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 18-27
Author(s):  
La Ode Alifariki Riki ◽  
Sukurni

Infeksi yang terjadi di Rumah Sakit salah satunya adalah infeksi nosokomial. Injeksi adalah salah satu metode medis yang paling sering digunakan untuk memperkenalkan obat atau zat lain ke dalam tubuh untuk tujuan pengobatan atau pencegahan. Masih tingginya angka petugas yang melakukan tindakan menyuntik tidak aman menjadi salah satu faktor risiko terjadinya infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungn efikasi diri dan budaya organisasi dengan perilaku perawat dalam penerapan praktek menyuntik yang aman di RSUD Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 55 orang yang diambil secara proportional random sampling dengan menggunakan uji chi square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan efikasi diri (X2hit = 10,977, p value = 0,001), budaya organisasi (X2hit = 18,366, p value = 0,000) dengan perilaku perawat dalam menerapkan praktek menyuntik yang aman di RSUD Kota Kendari. Kesimpulan penelitian adalah semua variabel independen (efikasi diri dan budaya organisasi) berhubungan dengan perilaku perawat dalam menerapkan praktek menyuntik yang aman. Disarankan agar pihak Rumah Sakit dapat memberikan sosialisasi tentang menyuntik aman pada perawat pelaksana dan memperbaiki budaya organisasi serta meningkatkan usaha efikasi diri perawat pelaksana


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document