TMT-based quantitative proteomics analyses of sterile/fertile anthers from a genic male-sterile line and its maintainer in cotton (Gossypium hirsutum L.)

2021 ◽  
Vol 232 ◽  
pp. 104026
Author(s):  
Zhengjie Chen ◽  
Wenjuan Zhong ◽  
Siwei Chen ◽  
Yonghang Zhou ◽  
Peicheng Ji ◽  
...  
2014 ◽  
Vol 36 (4) ◽  
pp. 415-426 ◽  
Author(s):  
Jieju Yue ◽  
Yan Ren ◽  
Suijie Wu ◽  
Xiaobo Zhang ◽  
Huazhong Wang ◽  
...  

2015 ◽  
Vol 126 ◽  
pp. 68-81 ◽  
Author(s):  
Ji Liu ◽  
Chaoyou Pang ◽  
Hengling Wei ◽  
Meizhen Song ◽  
Yanyan Meng ◽  
...  

Data in Brief ◽  
2015 ◽  
Vol 4 ◽  
pp. 500-509 ◽  
Author(s):  
Ji Liu ◽  
Chaoyou Pang ◽  
Hengling Wei ◽  
Meizhen Song ◽  
Yanyan Meng ◽  
...  

PLoS ONE ◽  
2013 ◽  
Vol 8 (5) ◽  
pp. e63534 ◽  
Author(s):  
Xin Zhang ◽  
Zhiyong Zhang ◽  
Qinglian Wang ◽  
Peng Chen ◽  
Guoping Chen ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 67
Author(s):  
SIWI SUMARTINI ◽  
EMY SULISTYOWATI ◽  
SRI RUSTINI ◽  
ABDURRAKHMAN ABDURRAKHMAN

ABSTRAK<br />Produksi benih varietas kapas hibrida dapat ditempuh dengan dua<br />cara, yaitu dengan persilangan manual dan dengan memanfaatkan galur<br />mandul jantan (male-sterile line). Memproduksi benih kapas secara<br />persilangan manual memerlukan tenaga dan biaya yang tinggi, dan biaya<br />tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan galur male steril. Penelitian<br />dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Tembakau<br />dan Serat, di Karangploso, Malang, Jawa Timur, dari bulan April sampai<br />Oktober 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil<br />galur-galur mandul jantan kapas untuk memproduksi benih hibrida. Tiga<br />aksesi kapas yaitu KI 487, KI 489, dan KI 494 yang memiliki persentase<br />tanaman mandul jantan masing-masing 60,8%, 57,5%, dan 65% telah<br />digunakan sebagai donor sifat mandul jantan dan telah dilakukan introgresi<br />sifat mandul jantan dari ketiga aksesi tersebut ke varietas komersial<br />Kanesia 7, Kanesia 8, dan Kanesia 9 melalui persilangan pada tahun 2006<br />dan diperoleh 9 set kombinasi persilangan. Pada tahun 2007, evaluasi<br />potensi galur dilakukan terhadap 8 galur F1 mandul jantan, 3 tetua jantan<br />yaitu varietas Kanesia 7, Kanesia 8, dan Kanesia 9, serta satu varietas baru<br />yaitu Kanesia 12 sebagai pembanding yang disusun dalam rancangan acak<br />kelompok yang diulang 3 kali. Plot percobaan berukuran 3 x 10 m 2<br />dengan jarak tanam 100 cm x 25 cm; satu tanaman per lubang. Dosis<br />pupuk yang digunakan adalah 100 kg urea + 100kg ZA + 100kg SP 36 +<br />100kg KCL per ha. Tidak dilakukan pengendalian hama dengan<br />insektisida kimia selama penelitian. Pengamatan yang dilakukan adalah<br />kemandulan benangsari secara visual dan mikroskopis, jumlah buah per<br />tanaman, bobot buah, dan hasil kapas berbiji. Hasil penelitian<br />menunjukkan bahwa pengamatan secara visual dan mikroskopis terhadap<br />struktur bunga menunjukkan bahwa semua individu tanaman dari 8 galur<br />F1 yang diuji adalah mandul jantan. Jumlah buah galur mandul jantan 7 –<br />96% lebih banyak tetapi ukuran buahnya lebih kecil dibandingkan dengan<br />Kanesia. Galur-galur mandul jantan KI 494 x Kanesia 7 dan KI 494 x<br />Kanesia 8 memberikan hasil kapas berbiji paling tinggi masing-masing<br />2.609kg dan 2.153kg per hektar dibandingkan dengan galur-galur lain,<br />atau sebesar 94 % dan 95% dibandingkan dengan Kanesia 7 dan Kanesia<br />8. Persilangan alami galur-galur tersebut bervariasi sebesar 51 – 95%.<br />Kata kunci : Kapas, Gossypium hirsutum. L., mandul jantan, benih hibrida<br />ABSTRACT<br />Cotton yield potential of F1 male sterile lines under<br />natural crossing<br />Cotton hybrid seed production can be done by manual crossing and<br />by using male steril line methods. The manual crossing technique is<br />however labor dan cost intensive, and the cost can only be reduced by<br />using male sterile lines. The experiment was conducted in Karangploso<br />Experimental Station of Indonesian Tobacco and Fiber Crops Research<br />Institute (IToFCRI), Malang, East Java, from April to Oktober 2007<br />aiming to evaluate the yield potential of cotton male sterile lines. Three<br />cotton accessions e.i KI 487, KI 489, and KI 494 which have male sterility<br />percentage of 60.8%, 57.5%, and 65%, respectively, were used as donor<br />for male sterility and were then introgressed to three commercial cotton<br />variety, Kanesia 7, Kanesia 8, and Kanesia 9 through manual crossing, and<br />that resulted in nine sets of crossing combinations. In 2007, yield potential<br />were studied including 8 F1 male sterile lines, 3 male parent lines (Kanesia<br />7, Kanesia 8, and Kanesia 9), and one new cotton variety, Kanesia 12, as<br />control in a randomized block design with 3 replications. Plot size was 3 x<br />10 m 2 with 100 cm x 25 cm plant spacing; one plant per hill. Fertilizer<br />dosage was 100kg urea + 100kg ZA + 100kg SP 36 + 100kg KCl per ha.<br />Chemical insecticide was not used for insect protection during the<br />research. Parameters observed were plants male sterility, number of bolls<br />per plant, boll weight, and seed cotton yield. The experimental result<br />showed that both visual and microscopic observation of male sterility on<br />individual plants confirmed that the eight F1 lines tested were male sterile.<br />Number of bolls per plant of male sterile lines were 7 – 96% higher than<br />that of Kanesia’s, but boll size was smaller. Lines KI 494 x Kanesia 7 and<br />KI 494 x Kanesia 8 produced highest cotton seed yield of 2609 kg and<br />2153 kg per hectar, respectively, which were 94% and 95% of that of their<br />male parents, Kanesia 7 and Kanesia 8, respectively. Natural crossing of<br />those lines varied around 51 – 95%.<br />Key words : Cotton, Gossypium hirsutum. L., male sterile, hybrid seed


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document