Immune responses following cocktails of inactivated measles vaccine and Arachis hypogaea L. (groundnut) or Cocos nucifera L. (coconut) oils adjuvant

Vaccine ◽  
1996 ◽  
Vol 14 (17-18) ◽  
pp. 1703-1706 ◽  
Author(s):  
N EGHAFONA
2018 ◽  
Author(s):  
DEWA OKA SUPARWATA ◽  
Ulfiasih

Penerapan metode dan sistem usahatani konservasi merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk pertanian dan keberlanjutannya oleh petani di pedesaan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji penerapan metode-metode konservasi tanah dan air oleh petani pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian menggunakan metode survei, dengan teknik snowball sampling melalui key informan. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode KTA yang diterapkan yaitu teras bangku dan agroforestri. Teras bangku yang diterapkan adalah teras irigasi dengan ketinggian lereng ± 20%. Lebih lanjut pola kombinasi agroforestri diterapkan adalah mixed cropping dan alternate rows dengan pemilihan jenis tanaman pagar yakni Leucaena leucocephala, Gliricidia sepium, jenis tanaman perkebunan yakni Theobroma cacao, Cocos nucifera, jenis tanaman pangan yaitu Arachis hypogaea L., Zea mays, Manihot utilissima, dan jenis tanaman hortikultura yaitu Curcuma sp., Musa paradisiaca, Capcisum sp. Penerapan metode ini memberikan dampak positif pada pertanian perdesaan dalam menyikapi keberlanjutan ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan.


Author(s):  
S.A. García Muñoz

Objetivo: Evaluar la germinación de cacahuate (Arachis hypogaea L.) mediante el uso de diferentes dosis de ácido giberélico (GA3). Diseño/metodología/aproximación: Se empleó un diseño completamente al azar. Se utilizaron tres tratamientos con 20 repeticiones. Tratamiento 1: 0.05gr/L de ácido giberélico (GA3), Tratamiento 2: 0.10gr/L de ácido giberélico (GA3), Tratamiento 3: 0.15gr/L de ácido giberélico (GA3) y Tratamiento 0: Testigo. Se utilizaron semillas de cacahuate de la variedad Virginia. Los parámetros a evaluar fueron, la altura de plántula, número de hojas, medida de raíz y biomasa.  Las medias fueron comparadas por la prueba de Tukey a un nivel del 5% de confianza. Resultados: Los tratamientos indicaron que el Tratamiento 0 (Testigo) obtuvo un porcentaje de germinación de 85%, siendo mayor que el tratamiento 3 (0.15gr/L de GA3) con un 75% de germinación, sin embargo, el tratamiento 1 (0.05gr/L de GA3) y 2 (0.10gr/L de GA3) presentaron una mejor respuesta al obtener un 95% de germinación cada uno. Limitaciones del estudio/implicaciones: El tratamiento 3 causa efectos negativos en la germinación de la planta. Hallazgos/conclusiones: Es necesario dar seguimiento a la investigación para un mejor control del ambiente y ampliar las dosis de GA3, así como aumentar la velocidad de germinación aplicando 0.15gr/L de GA3.


2001 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61-72 ◽  
Author(s):  
E. Diniz ◽  
C.L. Silva ◽  
M.B. Muniz ◽  
V.P. Queiroga ◽  
R.L.A. Bruno

1999 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 49-52 ◽  
Author(s):  
Robert H. Stamps ◽  
Michael R. Evans

Abstract A comparison was made of Canadian sphagnum peat (SP) and Philippine coconut (Cocos nucifera L.) coir dust (CD) as growing media components for greenhouse production of Dracaena marginata Bak. and Spathiphyllum Schott ‘Petite’. Three soilless foliage plant growing mixes (Cornell, Hybrid, University of Florida #2 [UF-2]) were prepared using either SP or CD and pine bark (PB), vermiculite (V), and/or perlite (P) in the following ratios (% by vol): Cornell = 50 CD or SP:25 V:25 P, Hybrid = 40 CD or SP:30 V:30 PB, UF-2 = 50 CD or SP: 50 PB. Dracaena root growth was not affected by treatments but there were significant mix × media component interactions that affected plant top growth parameters. In general, the growth and quality of D. marginata were reduced by using CD in Cornell, had no effect in Hybrid, and increased in UF-2. S. ‘Petite’ grew equally well in all growing mixes regardless of whether CD or SP was used; however, plants grew more in Cornell and Hybrid than in UF-2. S. ‘Petite’ roots, which were infested with Cylindrocladium spathiphylli, had higher grades when grown in CD than when the media contained SP.


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 342
Author(s):  
Rizal Mahdi Kurniawan ◽  
Heni Purnamawati ◽  
Yudiwanti Wahyu E. K

<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem tanam alur dan pemberian jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian dilaksanakan di KP Leuwikopo IPB Dramaga, Bogor pada bulan Februari - Juni 2013. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan perlakuan terdiri dari dua faktor, yaitu sistem tanam alur sebagai petak utama dan jenis pupuk sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem tanam alur meningkatkan daya hasil pada produktivitas biji kering, produktivitas polong kering, dan bobot kering biji per tanaman lebih baik dibandingkan sistem tanam konvensional. Hal tersebut ditunjukkan dengan perlakuan sistem tanam alur yang memiliki produktivitas 2.93 ton/ha polong kering, sedangkan sistem tanam konvensional sebesar 2.55 ton/ha polong kering. Sistem budidaya kacang tanah pada sistem tanam alur dapat meningkatkan efisiensi tanaman dalam memanfaatkan unsur hara yang telah diberikan baik pupuk organik maupun anorganik, sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah menjadi lebih baik. Pemberian jenis pupuk kandang ayam + Dolomit + NPK memberikan respon terhadap pertumbuhan dan  daya hasil rata-rata tanaman yang lebih baik dibandingkan jenis pupuk lainnya.</em></p>


2019 ◽  
Vol 51 (3) ◽  
Author(s):  
Shamim Akhtar ◽  
Nazneen Bangash ◽  
Muhammad Sajjad Iqbal ◽  
Armghan Shahzad ◽  
Muhammad Arshad ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document