Abidatu Lintang Pradipta
◽
Nadya Warih Nur Hidayah
◽
Afifah Nafiatun Annisa Haya
◽
Carissa Ervani
◽
Deny Kristanto
This article presents a framing analysis of news about Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 (Aksi 212) which were reported by two local media: BBC Indonesia and Republika. Aksi 212 refers to a collective movement of Indonesian Muslim society which demands a lawsuit against the incumbent candidate of the 2017 DKI Jakarta governor election, Basuki Tjahaja Purnama or Ahok. The street demonstration that centered in the capital Jakarta received massive coverage from local and international media, reporting with various news frames. BBC Indonesia and Republika were among the big news houses that covered the event with their own distinctive perspectives. This is the reason that the authors attempt to conduct a framing analysis of the news about the issue reported by the two news organizations. Using Entman’s (1993) framing model, the authors analyzed five news articles from the respective media. The results show that BBC Indonesia which belongs to the international news agency, BBC UK tends to frame the Aksi 212 as a demonstration which has a negative connotation. On the other hand, Republika which is known for its Muslim target audience produces a news frame about the Aksi 212 in a more positive manner. This framing analysis provides a picture on how significant of an event is to be framed in a certain way by news agencies. Artikel ini mengemukakan analisis pembingkaian (framing) terhadap pemberitaan Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 (Aksi 212) yang disiarkan oleh dua media lokal: BBC Indonesia dan Republika. Aksi 212 yang merupakan puncak dari gerakan kolektif masyarakat Muslim Indonesia menuntut calon gubenur petahana Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, atas kasus penistaan agama. Aksi turun ke jalan yang berpusat di Ibu Kota Jakarta ini mendapat liputan meluas baik dari media lokal maupun internasional dengan bingkai pemberitaan (framing) yang berbeda-beda. BBC Indonesia dan Republika termasuk media besar yang menumpukan pemberitaan terhadap aksi tersebut dengan sudut pandang yang berbeda. Ini yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan analisis pembingkaian terhadap pemberitaan isu berkenaan dalam dua organisasi berita tersebut. Dengan menggunakan model pembingkaian Entman (1993), tim penulis menganalisis lima artikel berita dari masing-masing media. Hasil analisis menunjukkan bahwa BBC Indonesia yang merupakan rangkaian agensi berita internasional milik BBC Inggris cenderung membingkai Aksi 212 sebagai aksi demonstrasi yang mempunyai konotasi negatif. Di lain pihak, Republika yang dikenal sebagai penerbitan berita untuk masyarakat Muslim menghasilkan pembingkai berita tentang Aksi 212 dalam nada yang lebih positif. Hasil analisis pembingkaian ini memberi gambaran bagaimana signifikansi peristiwa tertentu mendorong agensi berita untuk membentuk perspektif tertentu melalui pembingkaian.