AbstractThe Qur’an, which has the status of a Muslim holy book, is experiencing "alienation" because it is considered unable to make practical contributions to various new challenges that arise. Al-Qur’an and Pancasila, which are the two important handles of Indonesian Muslims, are expected to not only keep up with the times. More than that, the al-Qur’an and Pancasila must really be able to fill the void and give an active role through its values, to bring the progress of Indonesia with a distinctive personality in the face of the Industrial 4.0 era. This paper tries to review the strengthening of Muslim Hub as a strategy in dealing with Industry 4.0 through contextualization of the values of the Koran and Pancasila. This study uses Max Weber's theory of Protestant ethics. In a book entitled The Protestant Ethics and Spirit of Capitalism, Weber has done a thorough analysis of the relationship between capitalism and religion. AbstrakAl-Qur’an dan Pancasila harus betul-betul mampu mengisi kekosongan dan memberi peran aktif melalui nilai-nilainya, untuk membawa kemajuan Indonesia dengan kepribadian yang khas dalam menghadapi era Industri 4.0. Tulisan ini mencoba mengulas seputar penguatan muslim hub sebagai strategi dalam menghadapi Industri 4.0 melalui kontekstualisasi nilai al-Qur’an dan Pancasila. Dalam penelitian ini ada dua bukti empiris yang pertama order monastic, dimana orang saleh ternyata juga memiliki prestasi yang gemilang dari sisi material. Kedua sekte protestan yang memiliki prestasi yang gemilang dalam fase awal munculnya kapitalisme modern. Penelitian ini menggunakan teori Max Weber tentang etika Protestan. Dalam buku yang berjudul The Protestan Ethics and Spirit of Capitalism, Weber telah melakukan analisa yang mendalam mengenai relasi kapitalisme dan keagamaan yang menunjukkan betapa agama memiliki pengaruh kuat dalam pembentukan karakter pemeluknya. Jika ditarik ke kajian yang lebih luas, maka ideologi memiliki peran kuat dalam mempengaruhi perilaku pengikutnya, baik ideologi keagamaan maupun ideologi kenegaraan. Kata Kunci: Kontekstualisasi, Al-Qur’an, Pancasila, Industri 4.0.