Mise en evidence amines liees a des structures cellulaires chez Nicotiana tabacum et Lycopersicum esculentum

1983 ◽  
Vol 57 (1) ◽  
pp. 143-148 ◽  
Author(s):  
J. C. Vallee ◽  
G. Vansuyt ◽  
J. Negrel ◽  
E. Perdrizet ◽  
J. Prevost
Author(s):  
Egbert W. Henry

Tobacco mosaic virus (TMV) infection has been studied in several investigations of Nicotiana tabacum leaf tissue. Earlier studies have suggested that TMV infection does not have precise infective selectivity vs. specific types of tissues. Also, such tissue conditions as vein banding, vein clearing, liquification and suberization may result from causes other than direct TMV infection. At the present time, it is thought that the plasmodesmata, ectodesmata and perhaps the plasmodesmata of the basal septum may represent the actual or more precise sites of TMV infection.TMV infection has been implicated in elevated levels of oxidative metabolism; also, TMV infection may have a major role in host resistance vs. concentration levels of phenolic-type enzymes. Therefore, enzymes such as polyphenol oxidase, peroxidase and phenylalamine ammonia-lyase may show an increase in activity in response to TMV infection. It has been reported that TMV infection may cause a decrease in o-dihydric phenols (chlorogenic acid) in some tissues.


1994 ◽  
Vol 92 (1) ◽  
pp. 61-68 ◽  
Author(s):  
Fatiha Chibi ◽  
Angel Jesus Matilla ◽  
Trinidad Angosto ◽  
Dolores Garrido

Author(s):  
Arne J. Aasen ◽  
Sven-Olof Almquist ◽  
Curt R. Enzell

Abstract35: two isomeric 5,6-Epoxy-3-hydroxy-7-megastigmen-9-ones from Nicotiana tabacum L.


Author(s):  
Junaidi Junaidi ◽  
Bambang Dwi Moeljanto

           Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan dosis pupuk organic cair (POC) yang digunakan akan menghasilkan produksi dan pertumbuhan tomat yang tidak sama pula. Hipotesisnya yakni perbedaan perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair akan berpengaruh nyata terhadap produksi dan pertumbuhan tomat.           Penelitian ini dilakukan dibawah rumah plastik dengan menggunakan polibag untuk tempat media tanam, sehingga lingkungan dapat dibuat homogen.  Oleh karena itu rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Macam-macam dosis POC yang dicoba dalam penelitian ini adalah : D0 : Dosis 0 ml (tanpa POC); D1 : Dosis 5 ml / tanaman;  D2 : Dosis 10 ml / tanaman; D3 : Dosis 15 ml / tanaman; D4 : Dosis 20 ml / tanaman; D5 : Dosis 25 ml / tanaman.  Dari keenam dosis POC ini masing-masing diulang 4 kali, dan masing-masing ulangan terdiri  dari 2 tanaman dalam polibag (Duplo).           Hasil pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dosis POC.  Bila terjadi perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berbeda nyata dilakukan pengijian dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%).  Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Bahwa pemberian dosis POC dari bahan baku sampah dapur berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi tomat.Kata Kunci: POC, Tomat.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Syamsuwirman Syamsuwirman ◽  
Sari Susanti ◽  
Frengki Pradinata

Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan penggunaan pupuk organik dengan limbah pasar dari limbah bokashi, dan untuk melihat pengaruh terbaik baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, dilakukan di Kelurahan Kelurahan Cupak Tangah, Kabupaten Pauh Padang, Provinsi Sumatera Barat, 250 meter di atas permukaan laut dari Februari sampai Mei 2018. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan, 4 ulangan, sehingga ada 24 unit percobaan, dan setiap unit eksperimen memiliki 6 polibag tanaman, jadi ada 144 polibag tanaman. Semua tanaman menjadi objek pengamatan untuk mengamati pertumbuhan dan produksi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji F. Jika F-count > F-table, maka dilanjutkan dengan Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) pada tingkat nyata 5%. Perlakuan yang diberikan adalah sejumlah kompos dan limbah pasar bokashi, yaitu: A = 0 ton/hektar (kontrol); B = 5 ton/hektar (200 gram/tanaman); C = 10 ton/ha (400 gram/tanaman); D = 15 ton/hektar (600 gram/tanaman); E = 20 ton/hektar (800 gram/tanaman). Hasil panen untuk pertumbuhan umumnya lebih baik dari pada kompos dibandingkan dengan bokashi, kecuali untuk tinggi tanaman, sedangkan hasil tanaman tomat, tanaman yang mendapatkan perlakuan kompos menunjukkan pengaruh yang lebih baik. Disarankan untuk menggunakan kompos limbah pertanian dengan dosis 20 ton/hektar (800 gram/tanaman) untuk budidaya tomat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document