PERBANDINGAN PUPUK ORGANIK LIMBAH PERTANIAN DENGAN BOKASHI SAMPAH PASAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum)

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Syamsuwirman Syamsuwirman ◽  
Sari Susanti ◽  
Frengki Pradinata

Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan penggunaan pupuk organik dengan limbah pasar dari limbah bokashi, dan untuk melihat pengaruh terbaik baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, dilakukan di Kelurahan Kelurahan Cupak Tangah, Kabupaten Pauh Padang, Provinsi Sumatera Barat, 250 meter di atas permukaan laut dari Februari sampai Mei 2018. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan, 4 ulangan, sehingga ada 24 unit percobaan, dan setiap unit eksperimen memiliki 6 polibag tanaman, jadi ada 144 polibag tanaman. Semua tanaman menjadi objek pengamatan untuk mengamati pertumbuhan dan produksi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji F. Jika F-count > F-table, maka dilanjutkan dengan Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) pada tingkat nyata 5%. Perlakuan yang diberikan adalah sejumlah kompos dan limbah pasar bokashi, yaitu: A = 0 ton/hektar (kontrol); B = 5 ton/hektar (200 gram/tanaman); C = 10 ton/ha (400 gram/tanaman); D = 15 ton/hektar (600 gram/tanaman); E = 20 ton/hektar (800 gram/tanaman). Hasil panen untuk pertumbuhan umumnya lebih baik dari pada kompos dibandingkan dengan bokashi, kecuali untuk tinggi tanaman, sedangkan hasil tanaman tomat, tanaman yang mendapatkan perlakuan kompos menunjukkan pengaruh yang lebih baik. Disarankan untuk menggunakan kompos limbah pertanian dengan dosis 20 ton/hektar (800 gram/tanaman) untuk budidaya tomat.

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Effi Yudiawati ◽  
Eva Kurniawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai macam Mikroorganisme Lokal (MOL) terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuannya yaitu : M0 (Tanpa pemberian MOL), M1 (MOL Buah-buahan), M2 (MOL Bonggol pisang), dan M3 (MOL Sayur-sayuran). Variabel yang diamati adalah Tinggi Tanaman, Diameter Batang, Jumlah Daun, Umur Berbunga, dan Umur Panen Pertama. Variabel penelitian dianalisis secara statistik dengan Analisis Ragam dan Apabila berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai macam MOL berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah daun (Helai), dan umur panen pertama (hari) serta tidak berbeda nyata terhadap diameter batang (cm), dan umur mulai berbunga (hari). Perlakuan M2 (Mol bonggol pisang) merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) pada tanah ultisol.Kata Kunci : Tanaman Tomat, MOL, Pertumbuhan dan Hasil           


2013 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Roffiul Umamil Marzukoh ◽  
Amalia Tetrani Sakya ◽  
Muji Rahayu

<p>Tomato is one of the agriculture commodity that has many benefits. However, the production of tomato in in low land is still low so it needs effort to increase production. Issues that facing in low land cultivation are high temperature and uncertain water availibility. This study aimed to investigate the effect of watering volume on growth of tomato. This research was conducted at the Greenhouse and Laboratory of Plant Fisiology and Biotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University. Research was conducted from December 2012 to May 2013. This research used completely randomized factorial design with two factors of treatment, namely variety of tomato were Opal, Gondol and Mutiara and watering volume (4,4 l, 3,42 l, 2,34 l, and 1,28 l in each watering). Data were analyzed by analysis variance and continued by Duncan Multiple Range Test level of 5%. The results showed that the higher of watering volume increases the growth of tomato. Plant height, number of branch, leaf area, dry weight of shoot, dry weight of root and the length of root increase with increasing watering volume. The appropriate tomato that can be developed in the various watering is Gondol.</p>


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Rifaya Dania Sari ◽  
Susilo Budiyanto ◽  
Sumarsono Sumarsono

ABSTRACT  The aim of this research was to observe of subtitution of inorganic fertilizer with organic herbs fertilizer on growth and production of tomato plants. The research used Monofactor Completely Randomized Design with 3 replications. The treatment that substitution of inorganic fertilizer with organic herbal fertilizer were 100%+0% (T0); 80%+20% (T1); 60%+40% (T2); (T3) 40%+60% (T3);20%+80% (T4); 0%+100% (T5). Parameters observed were plant height, number of leaves, number of flowers, number of fruit and weight of fresh fruit. Data were analysis of variabel (F Test) and further test with Tukey Multiple Range Test (BNT). The results showed that the substitution of fertilizer on treatment T3 (40% of inorganic fertilizers + 60% organic herbal fertilizer) can give number of leaves, number of flowers, number of fruit and weight of fresh fruit higher than compared with the other treatment. However, no significant effect on plant height. Keywords: Tomato varieties of permata, organic herbal fertilizer, dosage ABSTRAK  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi pupuk anorganik dengan pupuk herbal organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Penelitian menggunakan percobaan Monofaktor Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikanadalah substitusi pupuk anorganik dengan pupuk herbal organik yaitu 100%+0% (T0); 80%+20% (T1); 60%+40% (T2); (T3) 40%+60% (T3);20%+80% (T4); 0%+100% (T5). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah segar. Data diolah dengan analisis ragam (Uji F) dan uji lanjut denganBeda Nyata Terkecil (BNT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi pupuk pada perlakuan T3(40% pupuk anorganik + 60% pupuk herbal organik) dapat menghasilkan jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah dan berat segar buah tomat lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Kata kunci: tomat varietas permata, pupuk herbal organik, dosis 


2015 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
D. Sartika ◽  
R. Palupi ◽  
A. Fariani
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performa ayam ras petelur fase produksi I yang diberi tepung limbah udang olahan (TLUO). Penelitian ini menggunakan 40 ekor ayam ras petelur tipe medium strain Lohmann umur 5 bulan yang diproduksi oleh PT. Comfeed Multi Breeder. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum perlakuan yang digunakan adalah ransum tanpa penggunaan TLUO (R0); penggunaan TLUO 6,6% (R1); penggunaan TLUO 13% (R2); dan penggunaan TLUO 20% (R3) dalam ransum. Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, berat telur, produksi telur, dan konversi ransum. Data diolah dengan analisis keragaman dan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung limbah udang olahan dalam ransum ayam ras petelur strain Lohmann fase produksi I berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, berat telur, produksi telur, dan konversi ransum.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Abdul Rahman Ollong ◽  
Rizki Arizona ◽  
Rusli Badaruddin

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak buah merah (MBM) pada pakan terhadap kualitas fisik daging ayam broiler. Seratus ekor ayam broiler umur sehari (DOC) ditempatkan pada lima kelompok perlakuan pakan yang berbeda, yaitu: P1 (pakan kontrol/tanpa penambahan minyak), P2 (2% MBM), P3 (4% MBM), P4 (6% MBM) dan P5 (6% Minyak kelapa sawit). Setiap kelompok perlakuan terdiri dari empat ulangan masing-masing dengan lima ekor. Ayam broiler dipelihara selama 35 hari. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis variansi pola searah dan diuji lanjut dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variable yang diamati menunjukkan adanya pengaruh nyata (P<0,05) terhadap perlakuan yang diberikan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan minyak buah merah (MBM) dalam pakan mampu memberikan pengaruh terhadap pH Daging, Daya Ikat Air (DIA), susut masak dan keempukan daging ayam broiler.Kata kunci : daging ayam broiler, daya ikat air, keempukan daging, pH daging, susut masakABSTRACT The experiment was conducted to study the effect of red fruit oil (RFO) onphysical quality  of broiler chicken. One hundred day old chicken (DOC) were placed in four groups of different treatments, of from levels of RFO (P1 (diet without addition of RFO), P2 (2% RFO), P3 (4% RFO) and P4 (6% RFO) and P5 (6% Palm oil)). The treatment group consisted of fivereplications with five birds each. Broiler chickens were reared for 35 days. Statistical analysis used Completely Randomized Design (CRD) and followed by Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the pH value, moisture content, water holding capacity, and cooking loss was significant differences. It could be concluded that the addition of red fruit oil in the diet give effect  of broiler chicken meat.Keywords: broiler meat, cooking loss, moisture content, pH value, water holding capacity


2017 ◽  
Author(s):  
Agung Sugiharto ◽  
Dwi Rahmawati ◽  
FNU Prayitno

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan mutu benih di lahan salin yaitu melalui penggunaan metode ratun dengan penambahan bakteri sintetik Synechoccocus sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan mutu benih padi ratun yang tercekam salinitas dengan penambahan bakteri sintetik Synechoccocus sp. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Desember 2015 di Desa Suco, Kecamatan Mumbul Sari Jember dan Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah cekaman Salinitas (S) yang terdiri dari 5 taraf, S1 = tanpa cekaman (kontrol), S2 = cekaman salinitas 1000 ppm, S3 = cekaman salinitas 2000 ppm, S4 = cekaman salinitas 3000 ppm, S5 = cekaman salinitas 4000 ppm. Faktor kedua inokulasi bakteri sintetik Synechoccocus sp. (B), yang terdiri dari 2 taraf, B1 = tanpa inokulasi bakteri (kontrol), B2 = Inokulasi sintetik Synechoccocus sp. Data dianalisis menggunakan uji F (ANOVA) dan dilanjutkan dengan perhitungan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan perlakuan salinitas 1000 ppm (S2) menghasilkan jumlah anakan ratun produktif tertinggi yaitu 19,33 anakan. Cl- mempunyai fungsi utama dalam reaksi fotosintesis sehingga cekaman salintas pada perlakuan 1000 ppm (S2) dapat ditoleran oleh tanaman padi varietas Ciherang pada fase vegetatif. Pemberian Bakteri (B) Synechococcus sp. mampu menghasilkan tunas ratun tertinggi pada fase vegetatif yaitu 40,10 cm. Interaksi dari dua perlakuan menunjukan hasil yang nyata pada parameter jumlah gabah bernas yaitu cekaman salinitas 4000 ppm dengan inokulasi bakteri (B2S5) menghasilkan gabah bernas yang paling tinggi sebesar 99,06 butir. Inokulasi tanaman dengan Synechococcus sp. mampu meningkatkan kandungan nitrogen dan kandungan klorofil dalam jaringan tanaman. Interaksi antara cekaman salinitas 1000 ppm dengan inokulasi bakteri (B2S2) menghasilkan produksi per Ha yang paling tinggi yaitu 1,389 ton dan potensi produksi per Ha tertinggi yaitu 1.66 ton/ha.


Author(s):  
Juliana Martins de Mesquita Matos ◽  
Rosana De Carvalho Cristo Martins ◽  
Valéria Regina Bellotto ◽  
Lilian Gomes da Silva Rocha ◽  
Eloiza Aparecida Barbosa ◽  
...  

Dalbergia miscolobium or Jacarandá do Cerrado is a species of legume in the Fabaceae family. It occurs in the sensu stricto Cerrado and in the dystrophic cerradão. It shows potential for landscaping and for recovering damaged areas. It is an endangered species and therefore is protected by the law that prevents cut in areas of the Federal District (Decree No. 14.783/93). The purpose of this study was to determine the best procedure to prepare seeds of Dalbergia miscolobium to assess viability in the tetrazolium test. We carried out the following treatments: i) hydration on filter paper at 25 ° C, ii) hydration on filter paper at 25 ° C followed by a cut in the tegument and iii) hydration on filter paper at 25 ° C followed bya complete removal of the tegument. The results were analyzed using analysis of variance and the Tukey range test. The analyzes showed that the best procedure to prepare seeds of Dalbergia miscolobium is the treatment in which there is a hydration followed by the complete removal of the integument. Where 78% of the seeds showed uniform staining, indicating that the seeds analyzed are of good quality. The other treatments, hydration and hydration followed by cutting, showed respectively 35% and 41% of viable seeds. RESUMO A Dalbergia miscolobium ou Jacarandá do Cerrado é uma espécie de leguminosa da família Fabaceae. Ocorre no sentido stricto Cerrado e no cerradão distrófico. Possui potencial para paisagismo e para recuperar áreas degradadas. É uma espécie ameaçada de extinção e, portanto, está protegida pela lei que previne o corte em áreas do Distrito Federal (Decreto 14.783 / 93). O objetivo deste estudo foi determinar o melhor procedimento de prepararação das sementes de Dalbergia miscolobium para serem submetidas à análise de viabilidade pelo teste de tetrazólio. Foram realizados os seguintes tratamentos: i) hidratação em papel de filtro a 25 ° C, ii) hidratação em papel de filtro a 25 ° C seguida de um corte no tegumento e iii) hidratação em papel de filtro a 25 ° C seguido de remoção completa do tegumento. Os resultados foram analisados utilizando-se a análise de variância e o teste de médias de Tukey. As análises mostraram que o melhor procedimento para preparar sementes de Dalbergia miscolobium é o tratamento em que há uma hidratação seguida pela remoção completa do tegumento, onde 78% das sementes apresentaram coloração uniforme, indicando que as sementes analisadas são de boa qualidade. Os demais tratamentos, hidratação e hidratação seguida de corte, mostraram respectivamente 35% e 41% de sementes viáveis.


2016 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Suroto Hadi Saputra ◽  
Paluphy Eka Yustini

Applications bawang tiwaiextractin the form ofpastaI have everdone in thefoodpreservativehaving troubleamong othersinsolubleandmixedwell withthe doughingredientsof food. One alternativeto overcome these problemsismicroencapsulated bawang tiwai extract.In this study, bulb bawangtiwaiextractedwithethanol 98%. Researchusinga completely randomized designfactorial3x2was repeated3times. The firstfactorcomposition ofthe coating materialwith 3 levels, the secondfactorwith 2degreetemperature.  Analysisof variance and dunken multiplerangetestfurthertestat5% confidence levelusing thesoftwareSPSSversion20. Results oftreatment ofthe coating materialcompositionandtemperatureas well as theinteractionsignificantly affected thephenol content, water content, solubilityin water, particle size andconcentration of ethanol. The results of analysisduncanmultiplerank testof showdifferentlevels ofphenol, water content, solubilityin water, particle size andconcentration of ethanol. The results showedthe highest valuein treatment(s1p1) phenolcontent of1.50%, (s2p1) lowwater content15.27%, (s1p1) watersoluble extracthighestlevel of87.45% (s2p1) 216.77smallestparticlesizeand(s2p1) lowethanollevels15, 17ppmABSTRAKAplikasi ekstrak bawang tiwai dalam bentuk pasta yang pernah dilakukan dalam pengawet pangan mengalami kesulitan antara lain tidak mudah larut dan tercampur secara baik dengan bahan adonan pangan. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mikroenkapsulasi ekstrak bawang tiwai.  Dalam penelitian ini, umbi bawang tiwai diekstrak dengan etanol 98%. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 x 2 diulang 3 kali. Faktor pertama komposisi bahan penyalut dengan 3 taraf, faktor kedua suhu dengan 2 taraf. Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut dunken multiple range test pada tingkat kepercayaan 5% menggunakan soft ware SPSS versi 20. Analisa parameter pada penelitian ini antara lain kadar fenol, kadar air, kadar sari larut air dan ukuran partikel. Hasil perlakuan komposisi bahan penyalut dan suhu serta interaksi berpengaruh nyata terhadap kadar fenol, kadar air, kelarutan dalam air, ukuran partikel dan kadar etanol. Hasil analisisduncan multiple rank test (DMRT) menunjukkan berbeda nyata terhadap kadar fenol, kadar air, kelarutan dalam air, ukuran partikel dan kadar etanol. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi pada perlakuan (s1p1) kadar fenol 1,50 %, (s2p1) kadar air terendah 15,27%, (s1p1) kadar sari larut air tertinggi 87,45%(s2p1) ukuran partikel terkecil 216,77 dan (s2p1) kadar etanol terendah 15, 17 ppm. Kata kunci : bawang tiwa,  mikroenkapsulasi, maltodekstrin, na-kaseinat, pengawet pangan.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Dadik Pantaya., dkk

The present study was conducted to clarify the effect of addition of enzymes from rumen liquor on performance broiler of pelleting feed with basal ration of wheat pollard with addition of enzymes and processing broiler diets. Ruminal enzymes were extracted from Australian Commercial Cross (ACC) cattles. Application of enzyme on wheat pollard. Enzyme was reacted with wheatpollard and mixed with another feedstuff before steam pelleting process. The combination nine experimental diets were used as follows three levels enzyme supplementation (0, 620 and 1.240 U/kg) and three levels steam temperature at (60, 80 and 100 oC) Feed particles size, hardness, PDI (Pellet Durability Index), moisture content, protein, GE and hemicellulosa were evaluated parameter devided into nine treatmens were used in this research. Data from Completely Randomized Design factorial 3 x 3 were analyzed with Anova, if differences were continued by Duncan’s new multiple range test. Enzyme supplementation decreased feed hardness and PDI. There were interaction beetwen enzyme and temperature for feed moisture content. Hemicellulosa was significantly reduced by steam temperature at 80 and 100 oC and enzyme supplementation 1.240 U/kgKey Words: enzyme liquor rumen, wheat pollard, steam pelleting, feed Chemical composition


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document