scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN JUS BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA LINN.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS SPRAGUE DAWLY DISLIPIDEMIA

2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 321-329
Author(s):  
Nuri Lydia Rahma ◽  
Ahmad Syauqy

Latar Belakang : Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risiko terjadinya penyakit ini ialah dislipidemia yang ditandai oleh tinggi nya kadar trigliserida dalam darah. Pengendalian kadar trigliserida yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. Biji pepaya mengandung zat fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar trigliserida pada tikus Sprague Dawly dislipidemia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design yang menggunakan 24 ekor tikus Sprague Dawly dislipidemia. Pengelompokan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi lemak, dan dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi lemak dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova.Hasil: Perubahan kadar trigliserida kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berurutan adalah 0,2 (p=0,985); -17,7 (p=0,539); -13,3 (p=0,214) dan 5,0 (p=0,506). Berdasarkan uji Anova tidak terdapat perbedaan perubahan kadar trigliserida antar kelompok (p=0,685). Simpulan: Pemberian jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg per hari selama 30 hari tidak dapat menurunkan kadar trigliserida pada tikus Sprague Dawly dislipidemia.

2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Cut Arsyiyanti ◽  
Ahmad Syauqy ◽  
Kusmiyati Tjahjono

Latar Belakang : Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang jika jumlahnya berlebih dapat memicu berbagai macam penyakit diantaranya gout. Biji pepaya mengandung zat fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat menormalkan kadar profil lipid dan menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar asam urat pada tikus dislipidemia. Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague Dawley dislipidemia yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi lemak, serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi lemak dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Kadar Asam urat diperiksa dengan metode Spektrofotometri. Data di analisis dengan uji Paired t-test dan Anova serta uji LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Perubahan kadar asam urat kelompok kontrol negatif, k ontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berturut-turut adalah -11,21 (p=0,352), 18,91 (p=0,360), -30,43 (p=0,024), dan -16,67(p=0,127). Perubahan kadar asam urat antar kelompok dengan uji Anova menunjukkan signifikansi sebesar 0,017. dilanjutkan uji Post-Hoc antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 400 mg dan 800 mg menunjukkan signifikansi berturut-turut 0,003 dan 0,019. Simpulan: Pemberian jus biji pepaya selama 30 hari pada dosis 400 mg/ekor/hari efektif menurunkan kadar asam urat pada tikus dislipidemia.


2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 330-338
Author(s):  
Neny Meirindasari ◽  
Hesti Murwani R ◽  
Kusmiyati Tjahjono

Latar Belakang : Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yaitu abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan mengonsumsi pangan fungsional yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah biji pepaya. Biji pepaya mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar kolesterol total pada tikus dislipidemia.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 28 ekor tikus Sprague Dawly dislipidemia yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi kolesterol, serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi kolesterol dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova serta uji Post-Hoc dengan LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Perubahan kadar kolesterol total kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berturut-turut adalah 12,15% (p=0,178), 16,33% (p=0,192), -10,64% (p=0,221), and -6,53% (p=0,536). Perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok dengan uji Anova menunjukkan signifikansi sebesar 0,241.Simpulan: Pemberian jus biji pepaya selama 30 hari pada dosis 400 mg/ekor/hari paling efektif menurunkan kadar kolesterol total pada tikus dislipidemia.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 192
Author(s):  
Pritasa Muthia Ulfa ◽  
Yustini Alioes ◽  
Biomechy Oktomalio Putri

Ekstrak biji melinjo (Gnetum gnemon) mengandung berbagai macam stilbenoid yang dikenal sebagai “Resveratrol Melinjo”. Resveratrol menurunkan trigliserida dengan mengoksidasi kolesterol LDL dan memodulasi metabolisme lipid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji melinjo terhadap kadar trigliserida tikus diet tinggi lemak. Penelitian ini berjenis eksperimental murni dengan randomized pre-post test randomized control group design yang terdiri dari 5 kelompok (K-, K+, P1, P2, dan P3). Kelompok P1 diberikan ekstrak biji melinjo dosis 250 mg/kg/hari, group P2 500 mg/kg/hari, dan group P3 2000 mg/kg/hari dimulai dari hari ke-16 sampai akhir penelitian. Trigliserida diukur dengan metode GPO-PAP. Data dianalisis dengan uji paired t-test. Kadar trigliserida pada kelompok K- menurun dari 89,96 mg/dl menjadi 80,66 mg/dl, kelompok K+ menurun dari 90,36 mg/dl menjadi 84,64 mg/dl, kelompok P1 menurun dari 92,9 mg/dl menjadi 76,3 mg/dl, kelompok P2 menurun dari 90,68 mg/dl menjadi 85,22 mg/dl dan kelompok P3 meningkat dari 73,5 mg/dl menjadi 83,4 mg/dl. Uji paired T-test menunjukkan adanya penurunan trigliserida yang tidak signifikan. Simpulan hasil studi ini adalah ekstrak biji melinjo tidak dapat mengurangi kadar trigliserida pada tikus diet tinggi lemak.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 585-592
Author(s):  
Novi Cynthia Prisma Dewi ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang   : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Ekstrak kacang hijau mengandung isoflavon yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.  Tujuan : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 30 hari, diberi ekstrak kacang hijau dengan dosis 0,45 gr/kgBB; 0,9gr/kgBB; dan 1,35gr/kgBB per hari selama 14 hari. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan One Way Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada kelompok kontrol, P1, dan P3, tetapi penurunan tersebut tidak signifikan (p>0,05). Penurunan tertinggi sebesar 30,54% pada kelompok kontrol, diikuti oleh P1 sebesar 21,06% dan P3 sebesar 17,37%. Kolesterol LDL pada P2 mengalami peningkatan sebesar 2,88%, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan (p>0,05).Simpulan : Ekstrak kacang hijau pada dosis 0,45 gr/kgBB;1,35 gr/kgBB mampu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 21,06% dan 17,37%, namun secara statistik tidak bermakna.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 893-902 ◽  
Author(s):  
Aresta Wulan Purnamasari ◽  
Muflidah Isnawati

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor utama dan faktor risiko independen penyakit kardiovaskuler. Penurunan kolesterol total merupakan salah satu strategi dalam terapi penyakit kardiovaskuler.  Buah pare dan jeruk nipis memilki potensi menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus pare, jus jeruk nipis dan kombinasi kedua  buah dalam menurunkan kolesterol total.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan  pre-post test randomized control group design. Sampel terdiri dari 28 tikus jantan Sprague Dawley hiperkolesterolemia yang dibagi menjadi 4 kelompok. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan kelompok kontrol hanya diberi pakan standar, perlakuan 1 (P1) diberi jus pare 2 ml/ekor/hari, perlakuan 2 (P2) diberi jus jeruk nipis 2 ml/ekor/hari dan perlakuan 3 (P3) diberi kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis sebanyak 4 ml/ekor/hari. Kadar kolsterol total dianalisis dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan one way Anova.Hasil : Penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan kolesterol total setelah pemberian jus pare (22,51%), jus jeruk nipis (28,93%) dan kombinasi jus pare+jeruk nipis (24,04%) (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan rerata perubahan kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan perlakuan  dengan p=0,105 (p>0,05)Simpulan : Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian pare, jus jeruk nipis dan kombinasi jus pare+jeruk nipis terhadap penurunan kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 539-546
Author(s):  
Okka Roza Linda Irawati ◽  
Muhammad Sulchan

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol darah diatas batas normal. Apel dan susu tinggi kalsium rendah lemak bermanfaat untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus apel dan susu tinggi kalsium rendah lemak terhadap kadar kolesterol HDL dan LDL dalam darah  pada tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemiaMetode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design yang menggunakan 30 ekor tikus Sprague Dawley . Pengelompokan dilakukan secara acak menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi kolesterol. Dua kelompok diberikan pakan standar, pakan tinggi kolesterol dan jus apel fuji dengan kulit dan jus apel fuji tanpa kulit. Dua kelompok lainnya mendapat pakan standar, pakan tinggi kolesterol, susu tinggi kalsium rendah lemak dan jus apel fuji dengan kulit dan tanpa kulit selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji Paired t-test/ Wilcoxon dan Anova/ Kruskall Wallis. *)Penulis Penanggungjawab Hasil: Kadar kolesterol LDL darah pada kelompok K- naik dari 24 mg/dl menjadi 27,8mg/dl, kelompok K+ naik dari 19,5mg/dl menjadi 22mg/dl.Kadar kolesterol LDL darah pada kelompok P1 turun dari 27mg/dl menjadi 25,8mg/dl, kelompok P3 turun dari 24,4mg/dl menjadi 20,8mg/dl , kelompok P2 naik dari 25mg/dl menjadi 30,8mg/dl dan kelompok P4 naik dari 22,8mg/dl menjadi 24,8mg/dl. Kadar kolesterol HDL darah pada kelompok K- naik dari 19,2mg/dl menjadi 20mg/dl dan kelompok K+ turun dari 17,7mg/dl menjadi 15,5mg/dl.Kadar kolesterol HDL darah pada kelompok P1 turun dari 19mg/dl menjadi 18 mg/dl, kelompok P2 turun dari 21,7mg/dl menjadi 17,5mg/dl , kelompok P3 turun dari 18,6mg/dl menjadi 16,8mg/dl dan kelompok P4 tetap 18 mg/dl. Tidak ada perbedaan perubahan kadar kolesterol LDL dan HDL antar kelompok secara berurutan yaitu  (p=0,224) dan (p=0,279)Simpulan: Pemberian jus apel dengan kulit, jus apel, jus apel dengan kulit dengan  susu tinggi kalsium rendah lemak serta jus apel dengan susu tinggi kalsium rendah lemak selama 14 hari tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol LDL dan kolesterol HDL darah pada tikus hiperkolesterolemia .


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 432-439
Author(s):  
Devi Ratna Mayasari ◽  
Arintina Rahayuni

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Biji labu kuning mengandung fitosterol, serat, polyunsaturated fatty acids (PUFA), dan antioksidan yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol LDL pada tikus Wistarhiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 24 ekor tikus Wistarjantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 2 minggu dan diberi serbuk biji labu kuning dengan dosis 0,54 g; 0,72 g; dan 0,90 g per ekor per hari selama 2 minggu. Kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan paired t-test, Wilcoxon, dan Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada semua kelompok perlakuan setelah pemberian serbuk biji labu kuning secara signifikan dengan p < 0,05. Tidak ada pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning antarkelompok perlakuan dengan p > 0,05. Kolesterol LDL pada P2, P1, P3 dan kelompok kontrol mengalami penurunan kolesterol LDL masing-masing yaitu 20,91 %;15,22 %; 13,09 % dan 10,54 %. Simpulan : Pemberian serbuk biji labu kuning selama 2 minggumampu menurunkan kolesterol LDL pada semua kelompok perlakuan secara signifikan p < 0,05. Pada dosis 0,72 g (P2)paling efektif menurunkan kolesterol LDL sebesar 20,91 % pada tikus Wistarhiperkolesterolemia.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 142-149
Author(s):  
Siti Muflikhatur R ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.  Manajemen kadar kolesterol total dapat dilakukan dengan upaya kuratif dan preventif. Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kadar kolesterol total. Pengendalian asupan efektif untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol total. Konsumsi makanan fungsional berpotensi dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total, salah satunya adalah konsumsi daun salam. Flavonoid yang terkandung dalam daun salam terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh antara ekstrak dan rebusan daun salam dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total darah tikus Sprague dawley.Metoda: Rancangan penelitian adalah true experimental jenis pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi acak dalam 4 kelompok. Tikus diberi pakan tinggi lemak bersamaan dengan pemberian ekstrak dan rebusan dengan dosis masing-masing ekstrak dari 0,72 gram daun segar dan rebusan 0,72 gram secara sonde sekali sehari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode CHOD-PAP spektrofotometri. Data dianalisis menggunakan paired t-test dan uji one way ANOVA yang dilanjutkan uji Post-Hoc LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Kadar kolesterol total pada seluruh kelompok meningkat secara signifikan (p=0,000). Peningkatan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol negatif adalah 147,88 %, kelompok control positif 11,64 %, kelompok perlakuan ekstrak 39,03 %, dan kelompok perlakuan rebusan 77,84 %. Terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok secara signifikan (p=0,000).Simpulan: Perlakuan yang memiliki efek menahan laju peningkatan kadar kolesterol total terbesar sampai terkecil adalah 0,018 gram simvastatin, 0,034 gram ekstrak daun salam, dan 0,72 gram rebusan daun salam.


2015 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 499-507
Author(s):  
Siti Nur Hidayati ◽  
Ahmad Syauqy

Latar Belakang : Sindroma metabolic merupakan kumpulan factor risiko penyakit kardiovaskular. Salah satu factor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yang ditandai dengan abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan serat yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah buah pisang kapok kuning. Buah pisang kapok kuning (Musa paradisiacal forma typical) mengandung serat, inulin, dan patiresisten yang berpotensi dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah pisang kapok kuning terhadap kadar kolesterol total pada tikus pra sindroma metabolik.Metode : Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 28 ekortikus Sprague Dawley pra sindroma metabolik yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok control negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan induksi STZ(Streptozotocin), serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, induksi STZ dan buah pisang kapok kuning (Musa paradisiacal forma typical) dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB selama 21 hari. Kadar kolesterol diperiksa dengan metode CHOD-PAP (glycerol phosphate oxydase–phenol amino phenazone). Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova.Hasil : Pemberian buah kapok kuning dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB dapat menurunkan kadar kolesterol total dari 179,12±7,90 menjadi 143,18±4,39 dan 177,81±7,11 menjadi 123,02±4,94 pada tikus Sprague Dawley pra sindroma metabolic secara statistic bermakan (p=0,000). Secara deskriptif penurunan kadar kolesterol total sebesar 20,06% dan 30,81%. Terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok (p=0,000).Simpulan : Pemberian buah pisang kapok kuning selama 21 hari pada dosis 4,5g/200g/hari dan 9g/200gBB/hari dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus pra sindroma metabolic secara statistic bermakna.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 509-516
Author(s):  
Feni Andari ◽  
Arintina Rahayuni

*)Penulis Penanggungjawab Latar Belakang: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risikonya ialah hiperkolesterolemia yang ditandai oleh tingginya kolesterol total dalam darah. Pengendalian kolesterol total yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. Serbuk biji labu kuning bermanfaat menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol total pada tikus Wistar hiperkolesterolemia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design dengan 24 ekor tikus Wistar yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 14 hari, diberi serbuk biji labu kuning dengan dosis P1: 0,54 g/ekor/hari; P2: 0,72 g/ekor/hari; P3: 0,90 g/ekor/hari selama 14 hari. Serum kolesterol total sebelum dan sesudah perlakuan diperiksa menggunakan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji paired t-test dan Anova.Hasil: Kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan 2 (P2) mengalami penurunan dengan nilai p=0,019 dan 3 (P3) dengan nilai p=0,026 setelah diberikan serbuk biji labu kuning. Penurunan berturut – turut,  pada kelompok P2 dari 71,8 mg/dL menjadi 58,8 mg/dL; kelompok P1 dari 66,5 mg/dL menjadi 54,7mg/dL; dan kelompok P3 dari 61,7 mg/dL menjadi 53,7 mg/dL. Tidak ada pengaruh dosis serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol total antar kelompok p=0,534.Simpulan: Pemberian serbuk biji labu kuning (Cucurbita moschata) pada kelompok perlakuan 2 (P2) dosis 0,072 g/ekor/hari dan 3 (P3) dosis 0,90 g/ekor/hari selama 14 hari secara signifikan menurunkan kolesterol total pada tikus Wistar hiperkolesterolemia (p<0,05).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document