scholarly journals Analisis Struktur Kristal dan Sifat Kemagnetan Material Komposit Perovskite Manganit Nd0,6Sr0,4MnO3/ZnO

Author(s):  
Muhammad Umar Faruqi ◽  
Arif Tjahjono ◽  
Sitti Ahmiatri Saptari

AbstrakPerovskite manganit merupakan salah satu rekayasa material yang dapat menghasilkan perubahan fenomena fisika. Telah berhasil dibuat material berbasis perovskite manganit Nd0,6Sr0,4MnO3 menggunakan metode sol-gel¬ dan dikompositkan dengan ZnO (Nd0,6Sr0,4MnO3)1-x/(ZnO)x (x = 0; 0,3; 0,5; 0,7). Hasil pengujian X-Ray Diffraction menunjukkan sampel Nd0,6Sr0,4MnO3 berstruktur tunggal ortorombik dan sampel ZnO pada (Nd0,6Sr0,4MnO3)0,5/(ZnO)0,5 berstruktur heksagonal tunggal. Hasil pengujian Field Emission Scanning Electron Microscope menunjukkan sampel telah homogen dengan rata-rata ukuran butir 0,188 μm. Hasil pengujian Vibrating Sample Magnetometer menunjukkan sampel (Nd0,6Sr0,4MnO3)0,5/(ZnO)0,5 bersifat paramagnetik dan mengalami penurunan sifat magnetik juga suseptibilitas seiring dengan penambahan konsentrasi material ZnO. AbstractPerovskite manganite is one of the manipulation materials that can produce changes in physical phenomena. Perovskite material Nd0,6Sr0,4MnO3 has been made with the sol-gel method and then composites with ZnO (Nd0.6Sr0.4MnO3)1-x/(ZnO)x (x = 0; 0.3; 0.5, 0, 7). The results of the X-Ray Diffraction characterization test showed samples of Nd0,6Sr0,4MnO3 and ZnO each with a single orthorhombic phase with a Pnma space group and a single hexagonal with a P63mc space group. The results of the Field Emission Scanning Electron Microscope characterization test showed that the samples were homogeneous with an average grain size of 0,188 μm. Vibrating Sample Magnetometer characterization test results show composite material (Nd0,6Sr0,4MnO3)1-x/(ZnO)x are paramagnetic and the increasing composition of ZnO material decreases the magnetization and susceptibility value of sample 

Author(s):  
Mujadid Al-Rabi ◽  
Arif Tjahjono ◽  
Sitti Ahmiatri Saptari

Pada penelitian ini dipelajari rekayasa struktur material komposit berbasis neodymium manganit, yang dimulai dengan mensintesis material Nd0,6Sr0,4MnO3 (NSMO) dengan menggunakan metode sol-gel, lalu dilanjutkan dengan sintesis material komposit (Nd0,6Sr0,4MnO3)1-x/(Fe2O3)x (x= 0; 0,3; 0,5 dan 0,7). Sampel dikarakterisasi dengan menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) menunjukkan bahwa sampel NSMO memiliki struktur kristal orthorombik dengan space group P n m a, pengkompositan dengan Fe2O3 tidak menyebabkan perubahan struktur tetapi muncul fasa lain yang ditandai dengan adanya puncak difraksi milik Fe2O3. Karakterisasi FESEM (Field Emission Scanning Electron Microscope) menunjukkan persebaran butir yang merata dengan ukuran butir rata-rata 0.186 μm. Karakterisasi VSM (Vibrating Sample Magnetometer) pada temperatur ruang (298 K) dengan medan magnet 5 T, menunjukkan material komposit NSMO / Fe2O3 bersifat paramagnetik dan nilai magnetisasi serta susceptibilitas sampel semakin menurun seiring dengan penambahan konsentrasi Fe2O3.


Arena Tekstil ◽  
2013 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
Author(s):  
Maya Komalasari ◽  
Bambang Sunendar

Partikel nano TiO2 berbasis air dengan pH basa telah berhasil disintesis dengan menggunakan metode sol-gel dan diimobilisasi pada kain kapas dengan menggunakan kitosan sebagai zat pengikat silang. Sintesis dilakukan  dengan prekursor TiCl4 pada konsentrasi 0,3 M, 0,5 M dan 1 M, dan menggunakan templat kanji dengan proses kalsinasi pada suhu 500˚C selama 2 jam. Partikel nano TiO2 diaplikasikan ke kain kapas dengan metoda pad-dry-cure dan menggunakan kitosan sebagai crosslinking agent. Berdasarkan hasil Scanning Electron Microscope (SEM),diketahui bahwa morfologi partikel TiO2 berbentuk spherical dengan ukuran nano (kurang dari 100 nm). Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan adanya tiga tipe struktur kristal utama, yaitu (100), (101) dan (102) dengan fasa kristal yang terbentuk adalah anatase dan rutile. Pada karakterisasi menggunakan SEM terhadap serbuk dari TiO2 yang telah diaplikasikan ke permukaan kain kapas, terlihat adanya imobilisasi partikel nano TiO2 melalui ikatan hidrogen silang dengan kitosan pada kain kapas. Hasil analisa tersebut kemudian dikonfirmasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red) yang hasilnya memperlihatkan puncak serapan pada bilangan gelombang 3495 cm-1, 2546 cm-1, dan 511 cm-1,  yang masing-masing diasumsikan sebagai adanya vibrasi gugus fungsi O-H, N-H dan Ti-O-Ti. Hasil SEM menunjukkan pula bahwa kristal nano yang terbentuk diantaranya adalah fasa rutile , yang berdasarkan literatur terbukti dapatberfungsi sebagai anti UV.


2013 ◽  
Vol 278-280 ◽  
pp. 448-451
Author(s):  
Dong Mei Zhao ◽  
Yu Hong Du ◽  
Tao Jiang ◽  
Xu Duo Bai ◽  
Hong Zhao

In this study, monodispersed Tb3+ ions were successfully dispersed in the polyacrylonitrile (PAN) solution. Tb3+/PAN composite fibers were fabricated by electrospinning the PAN solutions containing different amount of Tb3+ ions. Further investigation showed that Tb3+ ions were homogeneously dispersed in the fibers individually. The composite fibers showed a uniform and continuous morphology. The as-spun fibers were characterized by Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) and X-ray diffraction (XRD)


al-Kimiya ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 91-99
Author(s):  
Ginawanti Maulida Gunawan ◽  
Dede Suhendar ◽  
Citra Deliana Dewi Sundari ◽  
Atthar Luqman Ivansyah ◽  
Soni Setiadji ◽  
...  

Tongkol jagung merupakan limbah agrikultural yang banyak mengandung silika yang pemanfaatannya belum maksimal. Silika dai tongkol jagung dapat menjadi solusi alternatif untuk menggantikan sumber silika komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mensintesis, dan mengkarakterisasi zeolit silikalit-1 dari limbah tongkol jagung. Metode sol-gel digunakan untuk mengisolasi silika yang selanjutnya digunakan untuk sintesis zeolit silikalit-1 dengan metode hidrotermal. Komposisi silika ditentukan oleh X-Ray Fluorescence (XRF). Silika yang dihasilkan sebesar 34,55%. Pengotor utama silika yang dihasilkan dari hasil ekstraksi adalah Na2O sebesar 7,48%. X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan bahwa silika hasil isolasi adalah amorf. Data Fourier Transform InfraRed (FTIR) menunjukkan adanya siloksan dan kelompok silanol didalam silika. X-Ray Diffraction (XRD) menunjukan bahwa zeolit silikalit-1 telah berhasil disintesis dengan ukuran kristal sebesar 15,28 nm. Data Fourier Transform InfraRed (FTIR) menunjukkan adanya gugus D5R pentasil pada zeolit yang dihasilkan. Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukan morfologi dari zeolit silikalit-1 berbentuk bola-bola kecil yang merupakan benih kristal heksagonal yang sepenuhnya belum terbentuk.


Abstract: The photocatalytic composite Fe doped AC/TiO2 has been prepared by sol-gel method. The prepared Fe doped AC/TiO2 composite were characterized by scanning electron microscope (SEM) and X-ray diffraction (XRD).The SEM analysis showed that Fe and TiO2 were attached to the Activated Carbon surfaces. The X-Ray Diffraction data showed that Fe doped AC/TiO2 composite mostly contained anatase phase.


2016 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Guangfen Liu ◽  
Shoujun Li ◽  
Daihong Gu ◽  
Yang Lu ◽  
Emmanuel Asamoah

Quantitative X-ray diffraction analysis of rock, X-ray diffraction analysis of clay minerals types and components, Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM) and sensitivity flow experiments methods were used toresearch the effects of clay minerals on the porosity and permeability of Ordos Basin’s tight Chang 7 reservoir (Zhenbei area). These methods were also used to analyze the type, degree, and factors affecting reservoir sensitivity. The research showed that the reservoir possessed poor water, salt, and alkali sensitivity, poor to strong acid sensitivity and none to poor velocity sensitivity. Acid sensitivity among them had comparatively large differences, mainly because acid sensitivity was not only affected by chlorite but also by components of carbonate minerals. Stress sensitivity experiment results showed that the maximum degree of permeability damage in the rocks of this reservoir was median to very strong; irreversible damage level was weak to strong. Consequently, the experimental studies are favorable to not only determine the factor dominating the petrophysical properties of the tight formation, but also to optimize the follow-up development strategies, e.g. injection schedule and hydraulic fracturing implement. Estudio Experimental de las propiedades petrofísicas de una formación compacta al considerar las arcillas minerales y las respuestas de flujo ResumenEste trabajo utilizó análisis cuantitativos de rocas por difracción de rayos X, análisis de los tipos y componentes de arcillas minerales por difracción de rayos X, análisis con el microscopio electrónico de efecto de campo (FESEM, del inglés Field Emission Scanning Electron Microscope) y ensayos de respuesta de flujo para investigar los efectos de las arcillas minerales en la porosidad y permeabilidad del depósito Chang 7, en la cuenca del Ordos (región Zhenbei). Estos métodos también se utilizaron para analizar el tipo, el grado y los factores que afectan la respuesta del depósito. La investigación demuestra que el depósito posee poca agua, sal y respuesta alcalina, baja a fuerte respuesta de acidez, y ninguna a baja respuesta de velocidad. Entre estas características, la respuesta de acidez presentó grandes diferencias comparativas debido a que está afectada tanto por el clorito como por los componentes de minerales carbonatos. Los resultados de los ensayos de respuesta de tensión muestran que el máximo grado de daño por permeabilidad en las rocas del depósito es de mediano a muy fuerte; el nivel de daño irreversible va de débil hasta fuerte. Por lo tanto lo estudios experimentales son favorables no solo para determinar el factor dominante en las propiedades petrofísicas de la formación compacta sino también para optimizar las futuras estrategias de desarrollo, como una programación de las tareas de inyección y la implementación de la fractura hidráulica.


WARTA AKAB ◽  
2021 ◽  
Vol 44 (2) ◽  
Author(s):  
Adya Rizky Pradipta ◽  
Riri Enriyani ◽  
Lintannisa Rahmatia ◽  
Andita Utami

Sintesis nanokomposit Fe3O4/TiO2 sebagai fotokatalis yang dapat diambil kembali dalam fotoreduksi limbah ion Ag(I) telah dilakukan. Sintesis diawali dengan sintesis magnetit (Fe3O4) melalui kopresipitasi dan sonikasi. Pelapisan TiO2 dilakukan dengan proses sol-gel dengan penambahan benih atau seed TiO2 degusa, dan diikuti perlakuan termal pada suhu 500 °C. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), X-ray diffraction (XRD), transmission electron microscope (TEM), scanning electron microscope-energy dispersive X-ray (SEM-EDX), vibrating sample magnetometer (VSM) dan diffuse reflectance-UV (DR-UV). Uji aktivitas fotokatalis nanokomposit Fe3O4/TiO2 dilakukan terhadap fotoreduksi ion Ag(I) dengan sistem batch dalam reaktor tertutup yang dilengkapi dengan lampu UV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanokomposit Fe3O4/TiO2 memiliki kemampuan fotokatalitik yang baik. Nanokomposit Fe3O4/TiO2 memiliki kemampuan fotoreduksi lebih baik dibanding TiO2 tanpa modifikasi. Fotoreduksi ion Ag(I) 12,5 ppm berlangsung optimum pada pH 6 dan waktu reaksi 90 menit dengan hasil sebesar 98,6 %.


2018 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 25-32 ◽  
Author(s):  
Yunasfi Yunasfi

Telah dilakukan analisis struktur mikro dan sifat magnet bahan penyerap gelombang mikro Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 hasil sintesis dengan dengan metode kopresipitasi. Serbuk Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 (x = 0,0; 0,2 dan 0,4) disintesis dengan mencampurkan serbuk NiCl2, NdCl3 danFeCl3 sesuai dengan perbandingan molnya masing-masing. Identifikasi fasa dengan XRD (X-ray diffraction) menunjukkan telah terbentuknya komposit  Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 dengan munculnya fasa NiFe2O4, NdFeO3 dan Fe2O3. Pengamatan morfologi dengan SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukkan terbentuknya butiran yang tidak homogen dengan ukuran antara 100 nm – 200 nm. Sifat magnet sampel yang dianalisis dengan VSM (vibrating sample magnetometer) menunjukkan bahwa sampel berperilaku ferromagnetik, nilai Ms semakin rendah (pada rentang 36,6 – 21,8 emu/g) sedangakan nilai Hc semakin besar (pada rentang 140,5 – 191,5 Oe) seiring dengan penambahan kandungan ion Nd3+. Sedangkan kemampuan penyerapan gelombang mikro yang diukur dengan VNA (Vector Network Analyzer) menunjukkan nilai RL (reflection loss) maksimum oleh sampel x = 0,2 sekitar -24 dB pada frekuensi 10,60 GHz. Berarti bahwa serbuk Ni(0,3)Nd0,2Fe2,5O4 mampu menyerap gelombang mikro sebesar ~94 % pada frekuensi 10,60 GHz.  


Arena Tekstil ◽  
2013 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
Author(s):  
Maya Komalasari ◽  
Bambang Sunendar

Partikel nano TiO2 berbasis air dengan pH basa telah berhasil disintesis dengan menggunakan metode sol-gel dan diimobilisasi pada kain kapas dengan menggunakan kitosan sebagai zat pengikat silang. Sintesis dilakukan  dengan prekursor TiCl4 pada konsentrasi 0,3 M, 0,5 M dan 1 M, dan menggunakan templat kanji dengan proses kalsinasi pada suhu 500˚C selama 2 jam. Partikel nano TiO2 diaplikasikan ke kain kapas dengan metoda pad-dry-cure dan menggunakan kitosan sebagai crosslinking agent. Berdasarkan hasil Scanning Electron Microscope (SEM),diketahui bahwa morfologi partikel TiO2 berbentuk spherical dengan ukuran nano (kurang dari 100 nm). Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan adanya tiga tipe struktur kristal utama, yaitu (100), (101) dan (102) dengan fasa kristal yang terbentuk adalah anatase dan rutile. Pada karakterisasi menggunakan SEM terhadap serbuk dari TiO2 yang telah diaplikasikan ke permukaan kain kapas, terlihat adanya imobilisasi partikel nano TiO2 melalui ikatan hidrogen silang dengan kitosan pada kain kapas. Hasil analisa tersebut kemudian dikonfirmasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red) yang hasilnya memperlihatkan puncak serapan pada bilangan gelombang 3495 cm-1, 2546 cm-1, dan 511 cm-1,  yang masing-masing diasumsikan sebagai adanya vibrasi gugus fungsi O-H, N-H dan Ti-O-Ti. Hasil SEM menunjukkan pula bahwa kristal nano yang terbentuk diantaranya adalah fasa rutile , yang berdasarkan literatur terbukti dapatberfungsi sebagai anti UV.


2013 ◽  
Vol 538 ◽  
pp. 150-153
Author(s):  
Tian Hong Guo ◽  
Juan Li ◽  
Yong Cai Zhang ◽  
Zhan Jun Yang

An in situ thermal oxidation strategy was proposed for synthesizing different SnO2 nanostructures, using our homemade SnS2 nanoplates as a precursor. The characterization results from X-ray diffraction, energy dispersive X-ray spectroscopy, and field emission scanning electron microscope revealed that the heating temperature played an important role in the microstructure and composition of the resultant products. By heating the SnS2 nanoplates in air at 400, 600 and 800 °C for 5 h, nanoplates, a mixture of nanoplates and nanoparticles, and nanoparticles of SnO2 were synthesized, respectively. The residual S was about 2.2 mol % in the product synthesized at 400 °C, while no residual S was detected in the products synthesized at 600 and 800 °C.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document