Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan tujuan untuk mendeteksi keberadaan utilitas di bawah permukaan tanah sebelum dilakukan pembangunan fondasi jalan tol. Saat ini Jakarta sedang melakukan pembangunan infrastruktur jalan tol. Untuk itu perlu diketahui apakah ada utilitas di bawah permukaan tanah yang dapat mengganggu pembangunan fondasi jalan tol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR). Terdapat 32 lintasan yang datanya telah diolah menggunakan software reflexw 2008. Dari hasil pengolahan dan interpretasi adanya material pasir kering dengan kecepatan gelombang 0,140 m/ns pada kedalaman ~1-2m. Jenis anomali dari radargram menggambarkan lempengan berbentuk kotak dan hiperbola yang menunjukkan utilitas berbentuk silinder. Dari lintasan 1 – 32 terdapat 115 utilitas yang bisa mengganggu pembangunan fondasi jalan tol. Lintasan 5 merupakan lintasan yang paling banyak adanya utilitas terdeteksi sebanyak 6, sedangkan lintasan 10, 23 dan 28 memiliki utilitas terdeteksi paling sedikit sebanyak 2, untuk lintasan 18 dan 19 memiliki 5 utilitas terdeteksi, kemudian lintasan 2, 3, 7, 8, 11, 12, 16, 20, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 31 terdapat 4 utilitas terdeteksi, dan lintasan 1, 4, 6, 9, 13, 14, 15, 17, 21, 24, 32 terdapat 3 utilitas terdeteksi. Dari utilitas yang terdeteksi itu perlu dilakukan konfirmasi dengan Lembaga yang mempunyai utilitas tersebut.