Dampak pandemi coronavirus disease 2019 terhadap kualitas publikasi ilmiah
Dunia medis belakangan ini digemparkan dengan dilaporkan adanya temuan kasus pneumonia tipe baru di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada akhir Desember 2019.(1)Belakangan diketahui bahwapenyakit pneumonia tersebut disebabkanoleh patogen varian baru coronavirus yang disebut sebagai 2019-novel coronavirus (2019-nCoV)/severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang selanjutnya dikenal sebagai coronavirus disease 2019 (COVID-19)dan oleh the World Health Organization dinyatakan sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020.(2)Semenjak itupara ilmuan mulai memfokuskan penelitian yang dilakukan pada topikyang berkaitan dengan COVID-19. Kondisi ini juga membawa dampak terdapatnya peningkatan volume publikasi artikel tentang COVID-19 yang sangat mencolok di mana dalam 6 bulan sejak terjadinya pandemi jumlah publikasi berbentuk riset, letters, reviews, notes, dan editorial yang berhubungan dengan COVID-19 dilaporkan berjumlah lebih dari 23.500 artikel.(3)