scholarly journals Intentional Change Model Training to Improve Leader Effectiveness of Toraja Church Youth Association (PPGT)/ Pelatihan Intentional Change Model untuk Meningkatkan Leader Effectiveness Pengurus Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT)

2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 122-131
Author(s):  
Ellyana Surya Mahari ◽  
Seger Handoyo ◽  
Maria Eko Sulistyowati
2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Ellyana Surya Mahari ◽  
Seger Handoyo ◽  
Maria Eko

Efektifitas pemimpin bukanlah hal yang mudah untuk dicapai oleh seorang pemimpin. Pemimpin itu harus membangun kesadaran untuk memperlengkapai diri dan anggotanya demi tercapainya tujuan. Keyakinan intrapersonal dalam kapabilitasnya untuk berfungsi sebagai pemimpin disebut leader role-efficacy (LRE), kemampuannya untuk menavigasi dan mengelola hubungan interpersonal dengan anggotanya disebut leader trust in subordinate (LTS), keduanya merupakan elemen kunci dari leader effectiveness. Penelitian ini bertujuann untuk mengetahui apakah pelatihan intentional change model (ICM) dapat meningkatkan leader effectiveness pengurus Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) jemaat Pajalesang Palopo. Subjek penelitian yaitu pengurus organisasi PPGT berjumlah limabelas orang sebagai one group pre and post-test design. Kuesioner ­pre-test diberikan seminggu sebelum perlakuan dan kuesioner post-test diberikan dua minggu setelah perlakuan. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah Leader effectiveness scale dari Ladegard dan Gjerde (2014) dan Psychological Capital Quetionnaire (PCQ) dari Luthans, Youssef, dan Avolio (2015). Dari pengukuran menggunakan teknik analisa t sample t-test. Hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai sebelum dan setelah diberi perlakuan pelatihan intentional change model dengan nilai signifikansi sebesar p=0,000 (p?0,05). Kata kunci: Efektivitas Pemimpin; Intentional Change Model; PPGT.


2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 75-81
Author(s):  
Tedi Purnama ◽  
Rasipin Rasipin ◽  
Bedjo Santoso

Abstrak Masalah kesehatan gigi anak prasekolah lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah dasar, hal ini disebabkan anak belum mampu melakukan aktivitas mandiri dalam menggosok gigi. Strategi perubahan perilaku yang tepat dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi oleh orang tua dan guru menggunakan metode dan media pembelajaran disesuaikan perkembangan anak. Pelatihan tedi’s behavior change pada guru dan orang tua merupakan model pembelajaran menggosok gigi dalam upaya pembentukan perilaku menggosok gigi anak prasekolah dengan waktu 10 hari. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pelatihan tedi’s behavior change sebagau upaya pembentukan perilaku menggosok gigi anak prasekolah. Metode: penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dan uji model menggunakan quasy experiment pretest and posttest with control group design. Subyek penelitian anak prasekolah dibagi menjadi 2 kelompok: 1. Intervensi pelatihan tedi’s behavior change 2. Model menggosok gigi 21 hari sebagai kontrol. Variabel bebas: pelatihan tedi’s behavior change model dan variabel terikat: keterampilan menggosok gigi dan skor bebas plak anak prasekolah. Data diuji menggunakan uji intraclass corelation coefficient, repeated measure anova, friedman, t-test dan mann whitney. Hasil: Penerapan pelatihan tedi’s behavior change model sama-sama efektif dengan model menggosok gigi 21 hari terhadap peningkatan keterampilan menggosok gigi (p>0.304) dan sama-sama efektif terhadap peningkatan skor bebas plak (p<0.788) dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan: Penerapan pelatihan tedi’s behavior change model pada guru dan orang tua efektif terhadap keterampilan menggosok gigi anak prasekolah. Kata Kunci: Pelatihan tedi’s behavior change model, keterampilan menggosok gigi, anak prasekolah Abstract Dental health problems in Preschool is higher than primary school, it is because children are not capable of independent activity in brushing teeth. Proper behavior change strategies can be done by providing dental health education by parents and teachers using customized learning methods and media development. Model tedi's behavior change is a learning model brushing teeth in efforts to establish the behavior of brushing teeth with a time of 10 days. Purpose of the study: This study aims to produce a model of Tedi's behavior change training towards the formation of the teeth brushing behavior of preschool children. Method: this research uses Research and Development (R&D) and the test model uses quasy experiment pretest and posttest with control group design. The subjects of preschool children were divided into 2 groups: 1. Tedi's behavior change training interventions 2. 21-day brushing model as a control. Independent variables: tedi's behavior change model training and the dependent variable: brushing skills and plaque free scores of preschool children. Data were tested using the intraclass correlation coefficient, repeated measures anova, friedman, t-test and mann whitney. Results: The implementation of the tedi's behavior change model training was equally effective with the 21-day brushing model for increasing the ability to brush teeth (p> 0.304) and equally effective for increasing the plaque-free score (p <0.788) compared to the control group. Conclusion: The application of tedi's behavior change model training to teachers and parents is effective in the teeth brushing skills of preschool children. Keywords: Tedi's behavior change model training, tooth brushing skills, preschool children


2020 ◽  
Vol 09 (03) ◽  
pp. 101-106
Author(s):  
Juliane Winkler ◽  
Andreas Kocks
Keyword(s):  

Das „Implementation Change Model“ von Grol und Wensing ist ein Problemanalyse-Tool, mit dem Veränderungsprozesse in der Pflegepraxis analysiert werden können. Am Universitätsklinikum Bonn wurde damit untersucht, wie die interdisziplinäre Pflegeberatung durch Pflegeexperten angenommen wird. Anhand der Ergebnisse ließen sich Empfehlungen für die Verbesserung des Einsatzes der Pflegeexperten ableiten.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document