scholarly journals Evaluasi Isian Bahan Peledak Berdasarkan groundvibration Hasil PeledakanOverburdenpada PT Bina Sarana Sukses KecamatanSungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan

2017 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 8 ◽  
Author(s):  
Rusmawarni Rusmawarni ◽  
Nurhakim Nurhakim ◽  
Riswan Riswan ◽  
Ferdinandus Ferdinandus

PT Bina Sarana Sukses merupakan perusahaan kontraktor tambang batubara yang bekerja melayani operasi produksi untuk PT Antang Gunung Meratus di Pit Warute. Salah satu kegiatan penambangan adalah pengupasan lapisan penutup dengan cara pemboran dan peledakan. Indikator keberhasilan selain tercapainya target produksi peledakan, antara lain fragmentasi dan ground vibration. Dimana ukuran fragmen yang dihasilkan berpengaruh untuk proses penggalian overburden yang terledakkan yang mempengaruhi kinerja alat gali muat dengan tidak mengesampingkan getaran peledakan yang ditimbulkan. Geometri peledakan yang digunakan yaitu burden 8 m x spasi 9 m dengan kedalaman lubang bervariasi antara 5 m sampai 8 m. jarak pengukuran ground vibration  400 m sampai 600 m dari lokasi peledakan. Semakin besar jumlah isian bahan peledak yang digunakan semakin besar pula ground vibration yang dihasilkan, maka jumlah isian bahan peledak harus dikurangi untuk mengurangi ground vibration yang dihasilkan. Alat yang digunakan untuk pengukuran ground vibration adalah Minimate dari Instantel. Metode analisa hasil peledakan menggunakan analisa perbandingan dan regresi. Dari hasil analisa, didapatkan simulasi jumlah isian bahan peledak dengan nilai PPV yang disimulasikan sebesar 2 mm/s. Dengan menggunakan rumus scaled distance maka direkomendasikan jumlah isian bahan peledak pada jarak 400 sebesar 57,45 kg/lubang, jarak 450 m sebesar 72,71 kg/lubang, jarak 500 sebesar 89,76 kg/lubang dan jarak 600 m sebesar 129,26 kg/lubang. Sedangkan dengan menggunakan rumus propagation law maka dapat direkomendasikan jumlah isian bahan peledak pada jarak 400 m yaitu sebanyak 103,04 kg/delay, pada jarak 450 m yaitu sebanyak 130,41 kg/delay, pada jarak 500 m yaitu sebanyak 161 kg/delay dan pada jarak 600 m yaitu sebanyak 231,84 kg/delay.

2019 ◽  
Vol 1 (02) ◽  
Author(s):  
Rusmawarni Rusmawarni ◽  
Nurhakim Nurhakim ◽  
Riswan Riswan ◽  
Ferdinandus Ferdinandus

PT Bina Sarana Sukses merupakan perusahaan kontraktor tambang batubara yang bekerja melayani operasi produksi untuk PT Antang Gunung Meratus di Pit Warute. Salah satu kegiatan penambangan adalah pengupasan lapisan penutup dengan cara pemboran dan peledakan. Indikator keberhasilan selain tercapainya target produksi peledakan, antara lain fragmentasi dan ground vibration. Dimana ukuran fragmen yang dihasilkan berpengaruh untuk proses penggalian overburden yang terledakkan yang mempengaruhi kinerja alat gali muat dengan tidak mengesampingkan getaran peledakan yang ditimbulkan. Geometri peledakan yang digunakan yaitu burden 8 m x spasi 9 m dengan kedalaman lubang bervariasi antara 5 m sampai 8 m. jarak pengukuran ground vibration  400 m sampai 600 m dari lokasi peledakan. Semakin besar jumlah isian bahan peledak yang digunakan semakin besar pula ground vibration yang dihasilkan, maka jumlah isian bahan peledak harus dikurangi untuk mengurangi ground vibration yang dihasilkan. Alat yang digunakan untuk pengukuran ground vibration adalah Minimate dari Instantel.Metode analisis hasil peledakan menggunakan analisis perbandingan dan regresi. Dari hasil analisis, didapatkan simulasi jumlah isian bahan peledak dengan nilai PPV yang disimulasikan sebesar 2 mm/s.Dengan menggunakan rumus scaled distance maka direkomendasikan jumlah isian bahan peledak pada jarak 400 sebesar 57,45 kg/lubang, jarak 450 m sebesar 72,71 kg/lubang, jarak 500 sebesar 89,76 kg/lubang dan jarak 600 m sebesar 129,26 kg/lubang. Sedangkan dengan menggunakan rumus propagation law maka dapat direkomendasikan jumlah isian bahan peledak pada jarak 400 m yaitu sebanyak 103,04 kg/delay, pada jarak 450 m yaitu sebanyak 130,41 kg/delay, pada jarak 500 m yaitu sebanyak 161 kg/delay dan pada jarak 600 m yaitu sebanyak 231,84 kg/delay. Kata-kata kunci: Ground Vibration, Minimate, Peledakan, PPV, Propagation Law, Scaled Distance


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 22-39
Author(s):  
Saha Dauji

Underground blasts are conducted for deep excavations, tunneling, or mining activities. Scaled distance regression analysis is performed in industry to estimate peak particle velocity from charge weight and distance. For addressing the uncertainties in estimating safe charge weight for controlled blasting, 95% confidence expression is generally used. For addressing inaccuracies arising from superimposition of blast waves in multi-hole blasting when using attenuation equation developed from single-hole blast data, a modified approach was proposed in literature. This article presents comparisons to establish that industrial practice of scaled distance regression would be as satisfactory as the proposed modified approach, when various performance measures (including parsimony) are considered together. Furthermore, industrial practice of using 95% confidence expression generated from sufficient data (say, 40 numbers) would result in safe charge weight estimation, whereas modified scaled distance approach (mean expression) could still result in few non-conservative values.


2011 ◽  
Vol 250-253 ◽  
pp. 1971-1977
Author(s):  
Bo Zhang ◽  
Lian Jin Tao ◽  
Wen Pei Wang ◽  
Ji Dong Li

A field test is carried out to study the effect of vibration while treating foundation using vibroflotation method in the deep soil layer in Zhengzhou, China. The vibration attenuation rules and wave propagation rules in different formations caused by different numbers of drills are analyzed. Evaluate the influence on the adjacent buildings. The result shows that the vibration will be generated in foundation obviously in the process of construction using the method. Vibration force, impact frequency and site soil are important influence factors on ground vibration attenuation. The analysis reveals that the maximum vertical acceleration attenuation velocity was much greater in near area than that in the relative far area. The waves caused by vibration propagate in two ways: (1) surface wave is generated on the wall of drill hole and propagated to the ground surface, and attenuated in a certain distance (<8m); (2) shear wave was generated and propagated in the impacting formation and attenuated from the deep formation to the ground surface. Vibration amplitude is mainly distributed in the low frequency range in the areas which far away from vibration source and in the silt layer near the ground surface.


Author(s):  
Jie Gong ◽  
Quan Wang ◽  
Baisheng Nie ◽  
Ze Ge

To investigate the ground vibration caused by the internal blast loading of an explosion vessel while evaluating the damage caused by vibration propagation to surrounding buildings, a series of explosion vibration tests were carried out using an explosion vessel. The blasting vibration monitors recorded the vibration parameters, and the vibration velocity frequency distributions were analyzed by the Hilbert–Huang transform (HHT) method. The results show that the explosion vibration velocity is closely related to the explosive charge and propagation distance. The effect of an explosive charge and propagation distance on the vibration amplitude at frequencies of 20–60[Formula: see text]Hz is not apparent, but at frequencies of 5–10[Formula: see text]Hz, low-order frequencies are noticeable. Furthermore, the energy amplitude and vibration action duration increase with increasing explosive charge and decrease with increasing propagation distance. The results provide an essential reference for studying the propagation law and effects on ground vibration waves produced by blast loading in an explosion vessel.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Muhammad Syafiq Isnaya ◽  
Muhammad Fadil Bellico ◽  
Dwi Agung Priyanggoro

One of the impact blasting activity is Ground Vibration which will affect the stability of the slope. Research and experiment conducted using Signature Hole Analysis (SHA) for monitoring wave propagation in each block-strip used to model and predict vibration which caused by the blasting activity. Signature Hole Analysis combined with Scaled Distance has succeeded in becoming the solution of ground vibration management.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Yuliana Yuliana ◽  
Nurhakim Nurhakim ◽  
Riswan Riswan ◽  
Ferdinandus Ferdinandus ◽  
Kartini Kartini

PT Bina Sarana Sukses merupakan perusahaan kontraktor tambang batubara yang bekerja melayani produksi batubara dan overburden untuk PT Antang Gunung Meratus. Salah satu kegiatan penambangan adalah pengupasan lapisan penutup dengan cara pemboran dan peledakan. Geometri peledakan yang digunakan di perusahaan yaitu burden 8 m x spasi 9 m dengan kedalaman lubang maksimal 9 m dengan arah pemboran vertikal dan pola  pemboran  staggered  pattern. Pada Pit Warute dilakukan peledakan dengan metode nonel, sedangkan pola peledakan yang digunakan echelon, boxcut dan v-cut. Letak Pit Warute dekat dengan office, sehingga isian bahan peledaknya dibatasi sesuai jarak tersebut agar getaran yang dihasilkan tidak mencapai 2 mm/s.Meteode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menganalisa  faktor – faktor yang mempengarahui ground vibration, seperti : jarak pengukuran dari titik pengukuran, jumlah isian bahan peledak, dan kondisi alat. Adapun  analisa  hubungan antara Peak Particle Velocity terhadap Powder Factor yaitu, Setelah dikelompokkan dengan parameter isian bahan peledak per lubang yaitu 100 kg , dan scaled distance yang sama sebesar 60, parameter yang digunakan adalah peak particle velocity 1,51 mm/s dengan powder factor 0,16 kg/m3, peak particle velocity 2,26 mm/s dengan powder factor 0,18 kg/m3 dan peak particle velocity 3,43 mm/s dengan powder factor 0,23 kg/m3.Maka didapatkan hasil analisa yaitu semakin kecil powder factor, maka nilai peak particle velocitynya juga cenderung kecil. Sedangkan semakin besar nilai powder factor yang digunakan, maka nilai peak particle velocitynya juga cenderung semakin besar. Hal ini dikarenakan tiap geometri peledakan memiliki perbedaan kedalaman lubang ledak, jumlah lubang dan isian bahan peledak yang berbeda. Namun, ada 2 pengamatan yang nilai peak particle velocity melampaui batas yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 2 mm/s yaitu pada nilai PPV 2,26 mm/s dan 3,43 mm/s. Dengan  powder factor  tidak boleh melebihi 0,17 kg/m3. Kata Kunci : Ground Vibration, Jarak, , Peak Particle Velocity, Peledakan, Powder Factor


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Ahmad Zaidan ◽  
Nurhakim Nurhakim ◽  
Riswan Riswan ◽  
Mayati Isabella

Kegiatan peledakan yang dilakukan oleh PT Bukit Makmur Mandiri utama (BUMA) memegang peranan penting dalam kemajuan produksi tambang pada Pit Paringin, namun Pit Paringin memiliki jarak yang dekat dengan daerah kritis (permukiman penduduk) sehingga harus melakukan kontrol terhadap isian bahan peledak agar tingkat ground vibration yang dihasilkan tidak terlalu besar sesuai batas tingkat  ground vibration yang ditetapkan PT Adaro Indonesia di daerah kritis yang tidak boleh lebih dari sama dengan 2 mm/s.Metode analisis yang digunakan adalah dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ground vibration dan melakukan analisis scaled distance melalui software Blastware 10 untuk mendapatkan rumus scaled distance yang akan digunakan untuk memprediksi isian bahan peledak maksimal per lubang dengan variasi jarak aman agar tingkat ground vibration tidak melebihi batas maksimal ketetapan yaitu 1.99 mm/s.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ground vibration yaitu jarak pengukuran, isian bahan peledak, metode decking, pola peledakan, diameter lubang ledak, burden dan spasi, serta elevasi lokasi peledakan. Hasil prediksi isian bahan peledak maksimal per lubang lokasi Low Wall metode Double Deck geometri 7 m x  8 m jarak terdekat 800 m terhadap permukiman penduduk yaitu sebesar 25 kg dan jarak terjauh 1130 m terhadap permukiman penduduk yaitu sebesar 49 kg, lokasi High Wall metode Single Deck geometri 8 m x 9 m, 9 m x 10 m, 10 m x 11,5 m jarak terdekat 800 m yaitu sebesar 46 kg, geometri 8 m x 9 m jarak terjauh 1120 m yaitu sebesar 90 kg, geometri 9 m x 10 m jarak terjauh 1210 m yaitu 104 kg, geometri 10 m x 11,5 m jarak terjauh 1150 m yaitu sebesar 94 kg, serta lokasi untuk High Wall metode Air Deck geometri 8 m x 9 m, 9 m x 10 m, 10 m x 11,5 m jarak terdekat 800 m yaitu sebesar 46 kg, geometri 8 m x 9 m jarak terjauh 1180 m yaitu sebesar 99 kg, geometri 9 m x 10 m jarak terjauh 1210 m yaitu sebesar 104 kg, geometri 10 m x 11,5 m jarak terjauh 1230 m yaitu sebesar 108 kg dengan nilai koreksi untuk prediksi isian bahan peledak lokasi Low Wall sebesar + 5 kg dan lokasi High Wall sebesar + 4 kg. Kata Kunci : Air Deck, Blasting, Ground Vibration, Peak Particle Velocity, Scaled Distance


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 411-420
Author(s):  
Pantjanita N Hartami ◽  
Taat T Purwiyono ◽  
Handoyo M ◽  
Rudolf Rudolf ◽  
Yuga M ◽  
...  

ABSTRAK Getaran tanah merupakan salah satu efek peledakan yang harus diperhatikan terutama pada saat aktivitas penambangan berada di dekat bangunan penting dan masyarakat. Penambangan emas PT. Agincourt Resources di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Indonesia melakukan operasi penambangan di 2 pit yaitu pit Purnama dan pit Barani. Posisi pit Purnama berdekatan dengan processing plant yang digunakan sebagai tempat peleburan dan pemurnian emas dengan jarak sekitar ±30 m, sedangkan Pit Barani yang berjarak sekitar 1200 meter dari perumahan penduduk. Paper ini difokuskan pada penelitian untuk mengantisipasi pengaruh getaran peledakan di pit Purnama terhadap processing plant. Penelitian dilakukan dengan mengukur getaran hasil peledakan menggunakan dua alat ukur Blasmate dan Micromate yang diletakkan di depan freeface dan di belakang freeface. Pengukuran ini bertujuan memprediksi bahan peledak per delay agar getaran hasil peledakan tidak berpengaruh terhadap bangunan. Analisis dilakukan dengan menggunakan persamaan scale distance dan software Shotplus sehingga dapat ditentukan prediksi jumlah bahan peledak per delay di setiap jarak. Dengan mengacu standar perusahaan, dan SNI 7570:2010maka akan dilakukan standarisasi jumlah bahan peledak per delay yang diijinkan Kata Kunci:  getaran peledakan, pabrik pengolahan, scaled distance, shotplus, Standar Nasional Indonesia  ABSTRACT Ground vibration is blasting effect that must be considered especially when mining activities are located near important buildings and communities. The activities of gold mining of PT. Agincourt Resources in Tapanuli Selatan, North Sumatra, Indonesia conducts mining operations in two pits, namely Purnama Pit and Barani Pit. Purnama Pit which is adjacent to a processing plant which is used as a gold smelting and refining with a distance of about ± 30 m, and Barani Pit which is about 1200 meters from village. This paper focused to anticipate damage to the processing plant. The ground vibration measurements were carried out using 2 measuring instruments that placed in front of the freeface and behind the freeface. This measurement aims to predict charged per delay on each distance so that the ground vibration have no effect on the processing plant. The analysis was carried out by using the scaled distance and Shotplus software. Based on the analysis and referred to Indonesian National Standard for ground vibration, then charge per delay was determined Keyword : ground vibration, processing plant, scaled distance, shotplus, Indonesian National Standard


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document