scholarly journals Pembelajaran Berbasis HOTS sebagai Bekal Generasi Abad 21 di Masa Pandemi

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Nora Dwijayanti

<p>Keterampilan abad 21 dibedakan menjadi empat atau kita kenal dengan istilah 4C (<em>Critical Thinking and Problem Solving, Creative Thinking and Innovation, Collaboration, Communicatin</em>). Keterampilan berpikir kritis dapat diimplementasikan dengan pembelajaran berbasis HOTS (High Order Thinking Skill). Pembelajaran berbasis HOTS dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menghadapi tuntutan abad ke 21. Pembelajaran HOTS tetap dapat diterapkan di masa pandemi ini dengan daring/tatap maya. Guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi digital yang dapat diguakan sebagai penunjang proses belajar mengajar. Sehingga, guru perlu meningkatkan kreativitas dan inovasi agar anak didik tetap fokus memahami materi yang disampaikan. Keadaan ini dapat dijadikan motivasi oleh guru untuk mengemas sajian materi semenarik mungkin dan inovatif, serta kreatif<em>.</em></p>

2020 ◽  
Vol 6 (12) ◽  
pp. 3001-3006
Author(s):  
Samsul Hadi ◽  
◽  
Alpi Zaidah ◽  

Problem-solving of High Order Thinking Skill (HOTS) problems Mathematics is a part of the mathematics learning process that requires high-level adversity quotient (AQ) for students. This study aims to analyze the AQ level of students in solving mathematics HOTS problems. This research uses a case study-based qualitative approach. Research participants consisted of 47 students of class XI at an MA in East Lombok, NTB, in the even semester of the 2020-2021 academic year. The research sample was determined by purposive sampling. The instrument used was a diagnostic test consisting of descriptive questions and multiple-choice, AQ questionnaire, and interview guidelines. The results showed that: 1) the AQ level of the students was in the medium category in solving HOTS mathematics questions, 2) there was no relationship between the level of mathematics problem-solving ability and the AQ level of students in solving the HOTS mathematics problems, 3) the students quickly gave up in solving HOTS mathematics questions, and 4) Students have difficulty in the aspects of language, concepts, and strategies in solving HOTS Mathematics problems.


Mangifera Edu ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 63-72
Author(s):  
Gita Erlangga Kurniawan

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. Inti dari pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri, dalam arti tuntutan agar anak didik memiliki  kemerdekaan berfikir, merasa, berbicara, dan bertindak serta percaya diri dengan penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan prilaku kehidupannya sehari-hari(Basri, 2007:34). Dalam menghadapi dunia globalisasi siswa dituntut berpikiran Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan yang mencakup berpikir kritis, logis, reflektif, dan metacognitive dalam segala bidang terutama dalam bidang IPA. Kemampuan yang aktif ketika seorang peserta didik menghadapi permasalahn yang tidak biasa, ketidaktentuan, pertanyaan atau dilema dalam mehami bidang fluida statis. Fulida statsis ini memeiliki peranan  penting dalam siswa memahami teknik fisika Untuk membantu siswa bisa berpikir HOTS Higher Order Thinking Skill maka penulis membuat manejemen pendidikan di bidang modul IPA yang berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill). Perancangan modul ini divalidasi oleh teman sejawat yang berkompeten sehingga menghasilkan modul yang membantu siswa dalam berpikir HOTS dalam bidang fluida statis sehingga siswa memiliki nilai di atas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal)


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25-36
Author(s):  
Ferdi Chahyadi ◽  
Martaleli Bettiza ◽  
Nola Ritha ◽  
Muhamad Radzi Rathomi ◽  
Nurul Hayaty

Persaingan global yang dihadapi saat ini, menuntut adanya perubahan di dalam pembelajaran agar kecakapan dan keterampilan anak didik semakin berkembang. Kemampuan literasi matematika menjadi salah satu yang harus dimiliki para siswa dalam menghadapi tantangan global tersebut. Kegiatan pelatihan dan pendampingan Computational Thinking dengan menerapkan High Order Thinking Skill (HOTS) yang dilakukan diharapkan dapat menambah wawasan siswa terhadap pemahaman dalam melakukan problem solving. Serta, menumbuhkan kreativitas siswa, budaya informasi, algoritma dan berpikir komputasional dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam bentuk tantangan yang dikenal dengan nama Bebras Challenge. Dalam tahapan pelaksanaannya dilakukan tahapan-tahapan yakni pre-test, pelatihan & pendampingan, serta post-test. Pre-test terhadap 15 siswa menunjukkan rerata siswa dalam menjawab soal secara benar adalah sebanyak 60%. Pelatihan-dan pendampingan dilakukan melalui aplikasi daring. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Sedangkan hasil dari post-test mengalami peningkatan yakni menjadi 78%. Hal ini menunjukkan tingkat keberhasilan siswa dalam memecahkan persoalan mengalami peningkatan yang baik.


Mangifera Edu ◽  
2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 62-71
Author(s):  
Gita Erlangga Kurniawan

Dalam menghadapi dunia globalisasi siswa dituntut berpikiran Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan yang mencakup berpikir kritis, logis, reflektif, dan metacognitive dalam segala bidang terutama dalam bidang IPA. Pada penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian pengembangan modul pembelajaran berbasis model problem solving untuk meningkatkan High Order Thinking Skill (HOTS) dalam materi fluida statis. Peneliti tertarik membuat modul sederhana dengan pokok pembahasan fluida statis agar siswa tertarik dan memahami materi fluida statis. Di dalam modul tersebut peneliti merancang modul dengan merangsang pemikiran siswa untuk aktif menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan fluida statis di sekitar kehidupan sehari-hari. Modul ini di dalamnya terdapat lembar praktikum dan soal-soal yang berkaitan dengan fluida statis. Perancangan modul ini divalidasi oleh teman sejawat yang berkompeten sehingga menghasilkan modul yang berkualitas. Hasil penelitian ini perancangan modul yang dihasilkan adalah kategori bagus dinilai para validator dan positif bisa diterima dikalangan siswa tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan metode perancangan modul yang dihasilkan bisa meningkatkan nilai hasil belajar siswa dengan 28 siswa dengan nilai di atas KKM dan hanya 3 siswa di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) hal tersebut jauh lebih baik ketika hasil belajar siswa tanpa menggunakan modul yang tidak ada siswa seorang pun yang nilai nya di atas nilai KKM .


Author(s):  
Purnama Indah

The aim of this research is to produce HOTS (High Order Thinking Skill) lesson through a valid, practical, and effective discovery learning model for class XI high schools to improve students' critical thinking skills. This research is a development that refers to the Borg & Gall model. The subject trials for grade XI students of SMA Negeri 2 Sangatta Utara, East Kutai. Validity and practicality analysis techniques used percentage of descriptive techniques. The effectiveness analysis technique is by looking at the percentage of increase in students' pretest-posttest results. The result of this research in the form of development of learning tools which included: Syllabus, teaching materials, LKPD, and assessment instruments. The result showed that learning tools that have been developed meet the validity with a validity percentage of 99.66% which is categorized as very valid. The practicality of the lesson plan produced is very practical, this is indicated by the assessment of students as research respondents about 85.93%. HOTS (High Order Thinking Skill) lesson plan through Discovery Learning model to improve student’s critical thinking skills that are produced are able to provide the effectiveness learning, it looked through an increased in learning between pretest and posttest about 33%.Keywords: development, lesson plan, HOTS (high order thinking skill), discovery learning model, students' critical thinking skill


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 257-268
Author(s):  
Inang Irma Rezkillah ◽  
Haryanto Haryanto

This study aims to identify: (1) the impact of high order thinking skill integrated problem based learning on critical thinking skill; (2) the impact of high order thinking skill integrated problem based learning on student self-esteem; (3) the influence of high order thinking skill integrated problem based learning has both the critical thinking skill and self-esteem together. This study is an experimental quasi study with a pretest-posttest control design. The populationsof this study were the wholestudents of Primary School Teacher Education in the 4th semester of Ahmad Dahlan University by the year 2020/2021. This research used a random sampling technique. The data were analyzed using independent t-test and MANOVA, and Hoteling’s Trace test.The results showed that (1) there was an influence of HOTS integrated PBL that there are critical thinking skills; (2) there is an influence of HOTS integrated PBL that there is the confidence of the students; (3) there is an influence of HOTS integrated PBL that there arecritical thinking skills and confidence together


Bioedusiana ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Almira Ulimaz ◽  
Dwi Kameluh Agustina ◽  
Dian Puspita Anggraini ◽  
Devita Sulistiana

Mahasiswa baru di kampus yang berbasis pendidikan vokasi memiliki background pendidikan yang berbeda. Kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat yang jurusannya bukan IPA. Hal ini menyebabkan mata kuliah Mikrobiologi Dasar di semester satu termasuk ke dalam mata kuliah yang sulit dipahami oleh mahasiswa dengan background di luar IPA. Selain itu, minimnya lembar kerja mahasiswa yang bisa mengasah daya pikir mereka adalah penyebab rendahnya hasil belajar pada mata kuliah ini. Hasil observasi menunjukkan banyak mahasiswa yang cukup kesulitan dalam memahami materi nutrisi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) pada materi Nutrisi Mikroorganisme berbasis High Order Thinking Skill (HOTS). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D dari Thiagarajan dengan mengadopsi tiga tahapan yaitu Define (Pendahuluan), Design (Perencanaan) dan Develop (Pengembangan). Hasil pengembangan menunjukkan bahwa 78% LKM dinilai layak. Kebahasaan LKM sebesar 72,5% dikategorikan layak dan penyajiannya sebesar 76,6% dikategorikan layak. Kegrafikan LKM sebesar 82,5% dikategorikan sangat layak. Hasil uji keterbacaan dari LKM adalah 71,78% dengan kriteria layak dan respon mahasiswa dalam menggunakan LKM, 90% menyatakan sangat baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document