scholarly journals The Use of High Order Thinking Skill in Story Telling Method in Order to Improve Children' Critical Thinking

2016 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-26
Author(s):  
Siti Aisyah ◽  
Denny Setiawan
Author(s):  
Purnama Indah

The aim of this research is to produce HOTS (High Order Thinking Skill) lesson through a valid, practical, and effective discovery learning model for class XI high schools to improve students' critical thinking skills. This research is a development that refers to the Borg & Gall model. The subject trials for grade XI students of SMA Negeri 2 Sangatta Utara, East Kutai. Validity and practicality analysis techniques used percentage of descriptive techniques. The effectiveness analysis technique is by looking at the percentage of increase in students' pretest-posttest results. The result of this research in the form of development of learning tools which included: Syllabus, teaching materials, LKPD, and assessment instruments. The result showed that learning tools that have been developed meet the validity with a validity percentage of 99.66% which is categorized as very valid. The practicality of the lesson plan produced is very practical, this is indicated by the assessment of students as research respondents about 85.93%. HOTS (High Order Thinking Skill) lesson plan through Discovery Learning model to improve student’s critical thinking skills that are produced are able to provide the effectiveness learning, it looked through an increased in learning between pretest and posttest about 33%.Keywords: development, lesson plan, HOTS (high order thinking skill), discovery learning model, students' critical thinking skill


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Nora Dwijayanti

<p>Keterampilan abad 21 dibedakan menjadi empat atau kita kenal dengan istilah 4C (<em>Critical Thinking and Problem Solving, Creative Thinking and Innovation, Collaboration, Communicatin</em>). Keterampilan berpikir kritis dapat diimplementasikan dengan pembelajaran berbasis HOTS (High Order Thinking Skill). Pembelajaran berbasis HOTS dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menghadapi tuntutan abad ke 21. Pembelajaran HOTS tetap dapat diterapkan di masa pandemi ini dengan daring/tatap maya. Guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi digital yang dapat diguakan sebagai penunjang proses belajar mengajar. Sehingga, guru perlu meningkatkan kreativitas dan inovasi agar anak didik tetap fokus memahami materi yang disampaikan. Keadaan ini dapat dijadikan motivasi oleh guru untuk mengemas sajian materi semenarik mungkin dan inovatif, serta kreatif<em>.</em></p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 257-268
Author(s):  
Inang Irma Rezkillah ◽  
Haryanto Haryanto

This study aims to identify: (1) the impact of high order thinking skill integrated problem based learning on critical thinking skill; (2) the impact of high order thinking skill integrated problem based learning on student self-esteem; (3) the influence of high order thinking skill integrated problem based learning has both the critical thinking skill and self-esteem together. This study is an experimental quasi study with a pretest-posttest control design. The populationsof this study were the wholestudents of Primary School Teacher Education in the 4th semester of Ahmad Dahlan University by the year 2020/2021. This research used a random sampling technique. The data were analyzed using independent t-test and MANOVA, and Hoteling’s Trace test.The results showed that (1) there was an influence of HOTS integrated PBL that there are critical thinking skills; (2) there is an influence of HOTS integrated PBL that there is the confidence of the students; (3) there is an influence of HOTS integrated PBL that there arecritical thinking skills and confidence together


Bioedusiana ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Almira Ulimaz ◽  
Dwi Kameluh Agustina ◽  
Dian Puspita Anggraini ◽  
Devita Sulistiana

Mahasiswa baru di kampus yang berbasis pendidikan vokasi memiliki background pendidikan yang berbeda. Kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat yang jurusannya bukan IPA. Hal ini menyebabkan mata kuliah Mikrobiologi Dasar di semester satu termasuk ke dalam mata kuliah yang sulit dipahami oleh mahasiswa dengan background di luar IPA. Selain itu, minimnya lembar kerja mahasiswa yang bisa mengasah daya pikir mereka adalah penyebab rendahnya hasil belajar pada mata kuliah ini. Hasil observasi menunjukkan banyak mahasiswa yang cukup kesulitan dalam memahami materi nutrisi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) pada materi Nutrisi Mikroorganisme berbasis High Order Thinking Skill (HOTS). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D dari Thiagarajan dengan mengadopsi tiga tahapan yaitu Define (Pendahuluan), Design (Perencanaan) dan Develop (Pengembangan). Hasil pengembangan menunjukkan bahwa 78% LKM dinilai layak. Kebahasaan LKM sebesar 72,5% dikategorikan layak dan penyajiannya sebesar 76,6% dikategorikan layak. Kegrafikan LKM sebesar 82,5% dikategorikan sangat layak. Hasil uji keterbacaan dari LKM adalah 71,78% dengan kriteria layak dan respon mahasiswa dalam menggunakan LKM, 90% menyatakan sangat baik.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Kartika Chrysti Suryandari ◽  
Sajidan Sajidan

KeterampilanNberpikir tingkat tinggi penelitian ini pada aspek menganalisis, mengevaluasi dan mencipta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah memberdayakan keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi mahasiswa PGSD Kebumen menggunakan model pembelajaran SRBP. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan kelas kontrol dan perlakuan, sampel penelitian adalah mahasiswa semester tiga angkatan tahun 2018 sejumlah 76 orang, yang mengikuti mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan 2 PGSD Kebumen, FKIP UNS. Teknik pengambilan data <em>pre test-post test</em>  observasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data dengan statistik parametrik dengan bantuan SPSS 21. Teknik dan asumsi pengujian: <em>paired sample t-test </em>untuk beda rerata sebelum dan setelah perlakukan dan <em>independent sample t-test </em> untuk beda rerata antar kelompok dilanjutkan dengan uji <em>effect size</em>.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteramoilan berpikir tingkat tinggi pada aspek menganalisis lebih menonjol daripada evaluasi dan mencipta.  Implikasi penelitian model SRBP dapat diterapkan pada jenjang pendidikan dasar dengan memodifikasi sumber literasi.


Author(s):  
Erna Lestari ◽  
Hendarto Cahyono ◽  
Awaluddin Awaluddin

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini, peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill (HOTS) terkait materi lingkaran, ini terjadi karena rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik tergolong rendah sampai sedang. Salah satu alternatif meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam memahami materi lingkaran melalui metode pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes. Bahan ajar adalah Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dengan materi lingkaran. Pada siklus pertama kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 48,90% dengan kriteria sedang, pada sikus kedua kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat menjadi 74,34% dengan kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 25,44%.


Author(s):  
Neni Wahyuningtyas ◽  
Nurul Ratnawati

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru pada aspek pengembangan evaluasi hasil belajar masih bersifat konvesional. Maka dari itu, pengabdian di masyarakat yang dilakukan berasaskan pada tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal yang dapat mendorong siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Program yang dijalankan yaitu Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) bagi GuruGuru MGMP IPS Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan mengungkap permasalahan yang muncul dikalangan para guru, kemudian dilakukan diskusi pengusul bersama mitra untuk merumuskan akar masalah prioritas yang disepakati, serta menentukan solusi yang tepat. Namun sebelum dilakukan diskusi atau pelatihan, terlebih dahulu pengusul melakukan koordinasi dengan guru-guru MGMP IPS Kabupaten Malang, koordinasi berkaitan dengan kegiatan sosialiasi. Keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikatakan berhasil, meskipun belum semua peserta pendampingan menguasai cara menyusun soal HOTS.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 33-44
Author(s):  
Tri Bondan Kriswinarso ◽  
Suaedi Suaedi ◽  
Ma’rufi Ma’rufi

Problem penelitian ini adalah kemampuan penalaran Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinking Skill di materi sistem persamaan linear tiga variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran mahasiswa calon guru matematika yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Matematika FKIP UNCP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan data dalam penelitian ini diperoleh dari tes dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan penalaran matematika subjek dengan gaya berpikir sekuensial abstrak dalam menyelesaikan Soal High Order Thinking Skill cenderung memenuhi semua indikator kemampuan penalaran, Dalam mengajukan dugaan,  subjek mampu menjelaskan banyak dugaan dalam menyelesaikan SPLTV baik menggunakan metode subtitusi, eliminasi, matriks ataupun grafik. Selain itu, subjek menjelaskan dugaan dalam membentuk persamaan pecahan dengan pendekatan perbandingan berbalik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document