scholarly journals Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Dinamika Gerak Kelas X Man 2 Model Palu

Author(s):  
Rudi Abdullah ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
Muslimin Muslimin

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model project based learning terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa antara kelompok siswa yang diberi perlakuan model Project Based Learning dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model konvensional pada pada materi dinamika gerak kelas X MA Negeri 2 Model Palu. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan equivalent pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Negeri 2 Model Palu. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen. Instrumen keterampilan berpikir kreatif siswa adalah tes esai yang telah divalidasi oleh validator. Persentase  keterampilan berpikir kreatif tiap indikator yang mengikuti model Project Based Learning adalah; berpikir lancar  69% (kreatif), berpikir luwes 68% (kreatif), berpikir original 70% (kreatif), dan elaborasi 70% (kreatif) dengan rata-rata 69,24% sedangkan persentase keterampilan berpikir kreatif yang mengikuti model konvensional menggunakan model Problem Based Learning adalah; berpikir lancar  68% (kreatif), berpikir luwes 74% (kreatif), berpikir original 69% (kreatif), dan elaborasi 69% (kreatif) dengan rata-rata 69,94%. Hasil perhitungan statistik dari pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan harga thitung sebesar 0,76 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = 39 adalah 2,02. Disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa yang mengikuti model Project Based Learning dengan model konvensional pada materi dinamika gerak kelas X MA Negeri 2 Model Palu. Kata Kunci : Model Project Based Learning, Keterampilan Berpikir Kreatif, Dinamika Gera

2017 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Abdul Rahim, Sunarso *

Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) Pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, (2) Pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, dan (3) Perbedaan pengaruh penggunaan model Project Based Learning dengan Problem Based Learning  terhadap prestasi belajar PPKn di SMP. Penelitian ini merupakan quasi experimental yang menggunakan pretest, posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh penggunaan menggunakan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 20,29 (kelas eksperimen 1); (2) Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 18,48 (kelas eksperimen 2); dan (3) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan Project Based Learning dan Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn.Kata kunci: project based learning, problem based learning, prestasi belajar.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Melda Ariyanti

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model Project-Based Learning dan Problem-Based Learning, serta komparasi keefektifan antara model Project-Based Learning dan Problem-Based Learning ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar matematika siswa SMA Kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMANegeri 2 Kuningan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak.  Data hasil penelitian dianalisis dengan MANOVA, dan untuk mengetahui keefektifan model Project-Based Learningdan model Problem-Based Learningmenggunakan uji one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Project-Based Learning dan Problem-Based Learningefektif ditinjau dari minat belajar matematika tetapi tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI SMA. Tidak terdapat perbedaan keefektifan antara model Project-Based Learning dan Problem-Based Learningditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar matematika siswa kelas XI SMA. Kata kunci: Project-Based Learning, Problem-Based Learning, prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, minat belajar matematika


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 119-129
Author(s):  
Molani Paulina Hasibuan ◽  
Ratih Permana Sari ◽  
Setiawaty Setiawaty

Pembentukan keterampilan dan sikap positif merupakan bagian dari proses sains untuk mencapai produk sains yang sesuai dengan kurikulum 2013. Habits of mind (HoM) merupakan kemampuan siswa untuk mengontrol perilaku positif agar memiliki rasa percaya diri dalam memecahkan masalahnya dengan cara yang produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam meningkatkan HoM siswa pada aspek regulasi diri, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 di Kota Langsa Provinsi Aceh kelas XI IPA 1 semester genap tahun ajaran 2018/2019 dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 31 siswa. Instrumen yang digunakan adalah rubrik HoM dan angket respon siswa yang kemudian dianalisis dengan uji regresi menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki tingkatan capaian HoM yang berbeda-beda. Pada model problem based learning (PBL) dan discovery based learning (DBL) memiliki nilai N-gain tertinggi terhadap pembentukan HoM dibandingkan model pembelajaran inquiry based learning (IBL), dan project based learning (PjBL). Respon siswa setelah penerapan model pembelajaran saintifik terhadap pembentukan HoM sangat baik, hal ini dibuktikan dengan perolehan persentase sebesar 95,98%. Model pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu PBL, IBL, DBL, dan PjBL memberikan pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pembentukan HoM yaitu sebesar 0,808 atau 80% berdasarkan data R square yang telah diujikan.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 496-504
Author(s):  
Francisca Prabasari Winanti Putri ◽  
Henny Dewi Koeswanti ◽  
Sri Giarti

Problem based learning dan project based learning merupakan model pembelajaran yang mampu membangkitkan potensi peserta didik dalam menggunakan kemampuan berpikir, sehingga dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara model problem based learning dan project based learning ditinjau dari hasil belajar tema 7 siswa kelas IV SDN Kecamatan Tingkir. Teknik pengambilan sampel menggunakan jenis probability sampling design dengan teknik mengundi. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas IV SDN Gendongan-01 (23 siswa), SDN Gendongan-03 (23 siswa), SDN Sidorejo Kidul-03 (21 siswa) sebagai kelompok eksperimen dan SDN Kutowinangun-01 (24 siswa), SDN Kutowinangun-10 (20 siswa), SDN Kutowinangun-11 (22 siswa) sebagai kelompok kontrol. Instrumen pengumpulan data berupa instrumen tes. Sebelum dilaksanakan penelitian, dilaksanakan uji prasyarat terlebih dahulu. Hasil dari uji prasyarat menunjukkan kedua kelompok tersebut homogen dan berdistribusi tidak normal. Penelitian dianalisis menggunakan uji beda mann-withney dan diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,009 < α0,05. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara penerapan model problem based learning dengan project based learning terhadap hasil belajar tema 7 siswa kelas IV SDN Kecamatan Tingkir. Penerapan model project based learning memberikan pengaruh yang lebih tinggi daripada model problem based learning terhadap hasil belajar peserta didik. Hal tersebut didukung oleh rata-rata nilai posttest pada model problem based learning sebesar 82,6263 dan model project based learning sebesar 94,2288


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 157-162
Author(s):  
Rista Okta Fiana ◽  
Stefanus Christian Relmasira ◽  
Agustina Tyas Asri Hardini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara model pembelajaran Project Based Learning dan Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV. Subjek pada penelitian ini yaitu kelas IV A sejumlah 27 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sejumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Jenis desain penelitian adalah Desain Quai Experiment.. Sebelum dilakukan penelitian dilakukan uji prasayarat. Uji prasyarat menunjukkan kedua kelompok tidak homogen dan berdistribusi tidak normal Hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney U diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar  0,010 yaitu kurang dari 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan uji Mann Whitney U dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan  ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada kelas 4 SDN Bringin 01 dalam pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran PjBL dan PBL. Simpulan dari penelitian ini adalah model Problem Based Learning lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dibandingkan dengan model Problem Based Learning


2019 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 100-108
Author(s):  
Riko Septianoko ◽  
Muhsinatun Siasah M

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaaan hasil belajar IPS antara siswa yang belajar dengan model Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Inquiry; (2) hasil belajar siswa yang belajar dengan model Inquiry dengan model Problem Based Learning; (3) hasil belajar siswa yang belajar dengan model Problem Based Learning dengan model Project Based Learning; (4) hasil belajar siswa yang belajar dengan model Inquiry dengan model Project Based Learning. Populasi Penelitian adalah siswa SMP di Kabupaten Bantul dengan sampel SMP Negeri 1 Imogiri, SMP Negeri 1 Sewon, dan SMP Negeri 3 Bantul, dipilih secara Purposive Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes yang diuji dengan validitas isi dan validitas konstruk. Normalitas data diuji dengan rumus Kolmogorof-Smirnov, dan homogenitas diuji dengan Levene-Test. Teknik analisis data hasil penelitian menggunakan One way Anova. Hasil penelitian: (1) terdapat perbedaan hasil belajar antara model Problem Based learning, Project Based Learning, dan Inquiry (2) hasil belajar siswa dengan model Inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan model Problem Based Learning (3) hasil belajar siswa dengan model Problem Based Leaning lebih tinggi dibandingkan dengan model Project Based Learning (4) Hasil belajar siswa yang belajar dengan model Inquiry lebih tinggi dibandingkan model Project Based Learning.


Author(s):  
Mawardi Mawardi ◽  
Puput Arum Puspita Sari

Hasil belajar yang kurang maksimal menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa yang kurang maksimal pula Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah problem based learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara metode pembelajaran Project-Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mekarsari 1 Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen dengan desain peneltian Nonequivalent Control Grup Design. Sampel penelitian ini adalah 67 siswa yang terdiri dari 36 untuk kelas eksperimen dan 31 untuk kelas control. Instrument penelitian yang digunakan sebagai tes kemampuan berpikir kritis siswa adalah 15 butir soal esay. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji-t untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan ternyata diperoleh thitung sebesar 6,778 pada taraf signifikan α = 5% yang kemudian dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,028. Karena thitung > ttabel (6,778 > 2,028) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang diberi model pembelajaran Project-Based Learning dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Project-Based Learning, Ilmu Pengetahuan Alam


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Apriyanti Apriyanti ◽  
Yuyu Yuhana ◽  
Abdul Fatah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih baik untuk meningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, antara siswa yang menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 6 Pandeglang, sampel dipilih 2 kelas, dalam menentukan kelas eksperimen 1 dan 2 dilakukan secara purposive sampling. Tes berupa 5 soal uraian yang sesuai dengan indikator kemampuan berpikir krtis. Pretes dilakukan sebagai tes kemampuan awal sebelum perlakuan menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS. Postes dilakukan setelah diberikan perlakuan menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS. Hasil yang diperoleh setelah proses pembelajaran menggunakan model problem based learning tipe CPS dan SSCS dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir krtis siswa yang menggunakan model problem based learning tipe SSCS lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis siswa yangn menggunakan model problem based learning tipe CPS.


Author(s):  
Sri Tuti Widiarsari ◽  
Adun Rusyana ◽  
Anna Fitri Hindriana

Penelitian bertujuan untuk untuk menggambarkan keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model jigsaw pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Banjaran, untuk memperoleh data pengaruh penerapan model jigsaw terhadap keterampilan menjelaskan dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII disalah satu SMP Negeri di Banjaran Kabupaten Majalengka yang berjumlah 136 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII F yang berjumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen menerapkan model jigsaw. Instrumen penelitian yang digunakan adalah task dan rubric, tes essay dan lembar observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah uji normalitas, uji t perlakuan dan uji N-Gain. Berdasarkan hasil analisis data uji t satu perlakuan diperoleh nilai statistik uji hipotesis memperoleh nilai t = 63,997 dengan Sig. 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh penerapan model problem based learning terhadap keterampilan menjelaskan pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Banjaran. Berdasarkan hasil analisis data uji t satu perlakuan pada keterampilan menjelaskan dengan perolehan rata-rata nilai 81,00 diperoleh nilai statistik uji hipotesis yang menunjukan bahwa penerapan model jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menjelaskan konsep pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Hasil analisis uji hipotesis keterampilan pemecahan masalah dengan nilai rata-rata post test 79,91 menunjukkan bahwa penerapan model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Rerata� N-Gain kemampuan pemecahan masalah siswa dengan penerapan model jigsaw 0,43 termasuk kriteria sedang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menjelaskan dan kemampuan pemecahan masalah pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di� BanjaranKeywords: Model jigsaw; Keterampilan menjelaskan konsep; Kemampuan pemecahan masalah


Author(s):  
Fajrian Fajrian ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
Nurjannah Nurjannah

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemahaman konsep zat siswa yang diajarkan dengan menggunakan model problem based learning dan model konvensional, pada kelas VII di SMP Negeri 1 Sindue Tobata. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain “The Non Equivalen Pretest-Posttest Design”. sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep dalam bentuk pilihan ganda dan esai. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh rerata skor pretest pemahaman konsep siswa kelas eksperimen adalah 6,57 dan untuk posttest adalah 12,27. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor pretest 6,00 sedangkan untuk posttest adalah 7,00. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rerata skor pemahaman konsep siswa dengan signifikansi  = 0,05. Diperoleh nilai hasil thitung = 12,5 dan ttabel = 2,00. Ini berarti bahwa nilai thitung berada diluar daerah penerimaan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan pembelajaran menggunakan model konvensional. Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Alat Sederhana, Pemahaman Konsep


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document