scholarly journals Monitoring Penyimpanan Kebutuhan Pokok Menggunakan Thinkspeak Berbasis IoT

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Andi Abdullah

Sistem monitoring kebutuhan pokok merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk melihat ketersediaan kebutuhan bahan pokok. Pentingnya sistem monitoring kebutuhan pokok adalah untuk mengetahui jumlah ketersediaan bahan pokok setiap saat, sehingga apabila ketersediaan kebutuhan pokok berkurang atau habis pengguna dapat memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Penelitian ini akan merancang sistem monitoring kebutuhan pokok menggunakan Internet of Things (IoT). IoT adalah sebuah konsep/skenario dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Sistem ini menggunakan sensor load cell untuk mengukur berat beras dan sensor limit switch untuk menghitung jumlah telur. Data yang dihasilkan sensor akan diproses oleh arduino dan dikirimkan ke website thingspeak. Proses pengiriman data dari arduino ke thingspeak melalui ethernet shield dan router yang terhubung ke internet menggunakan modem, kemudian dimonitoring menggunakan smartphone android. Hasil uji coba membuktikan bahwa sistem ini dapat mengirimkan informasi yang akurat dari manapun tanpa terhalang jarak, selama sistem terhubung dengan internet.

Author(s):  
Thangavel Bhuvaneswari ◽  
J. Hossen ◽  
NurAsyiqinbt. Amir Hamzah ◽  
P. Velrajkumar ◽  
Oo Hong Jack

<p>Garbage waste monitoring, collection and management is one of the primary concerns of the present era due to its detrimental effects on environment. The traditional way of manually monitoring and collecting the garbage is a cumbersome process as it requires considerable human effort and time leading to higher cost. In this paper, an IoT based garbage monitoring system using Thingspeak, an open IoT platform is presented. The system consists of an Arduino microcontroller, an ultrasonic sensor, a load cell and a Wi-Fi module. The Arduino microcontroller receives data from the ultrasonic sensor and load cell. The depth of the garbage in the bin is measured using ultrasonic sensor and the weight of the bin with garbage is measured from the load cell. The LCD screen is used to display the data. The Wi-Fi module transmits the above data to the internet. An open IoT platform Thingspeak is used to monitor the garbage system. With this system, the administrator can monitor and schedule garbage collection more efficiently. A prototype has been developed and tested. It has been found to work satisfactorily. The details are presented in this paper.</p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 541-547
Author(s):  
Mohammad Rizal Muzaky ◽  
Yosep Agus Pranoto ◽  
Nurlaily Vendyansyah

Hobi merawat binatang bagi sebagian orang dari usia muda sampai orang dewasa memiliki minat tersendiri, salah satunya memelihara binatang berjenis landak mini atau mempunyai bahasa latin hedgehog yang termasuk kedalam keluarga erinaceinae. Mengontrol suhu dan kelembaban kandang landak mini sangat penting bagi para pemelihara hewan tersebut apalagi ketika pemilik sedang tidak dirumah, landak mini dapat dipelihara dalam kotak kayu atau aquarium akrilik sebagai tempat pemeliharaan sehingga tidak memakan tempat yang lebih besar. Dengan permasalahan latar belakang tersebut, penelitian mengembangkan sistem monitoring hewan jenis landak mini berbasis internet of things(IOT) agar pemilik dapat melakukan pemantauan kandang saat sedang tidak dirumah dan memberikan informasi secara langsung melalui internet, pada sistem ini terdapat beberapa sensor, modul dan aktuator ke dalam pembuatan sistem monitoring kandang hewan jenis landak mini berbasis Arduino seperti sensor DHT11, Motor Servo, sensor WaterLevel dan sensor Load Cell, Waterpump, Motor servo, lcd Display i2c,Hx711, L298N, Kipas dan Esp8266 yang digunakan untuk memonitoring kandang, sensor DHT11 digunakan untuk mendeteksi suhu dan kelembaban pada kandang,  sensor Water Level digunakan untuk mendeteksi air minum pada kandang. Dari hasil perhitungan, diketahui  pengujian alat menggunakan sensor dht11 memiliki nilai keakuratan sebesar ± 93.82 % dengan rata presentase error sebesar 6,28%, sensor load cell memiliki nilai rata presentase error sebesar 3,08% sedangkan tingkat error pada sensor waterlevel sebesar 0,18%, kipas dapat menyala dengan kecepatan yang telah dihasilkan menggunakan basis aturan fuzzy mamdani, ketika suhu dan kelembaban kandang mencapai kondisi keanggotaan dingin, dan normal maka kipas akan berputar sedang, jika suhu dan kelembaban kandang mencapai panas dan lembab maka kipas akan menyala dengan cepat.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 131-138
Author(s):  
Achmad Rudiansyah ◽  
Mardiono Mardiono ◽  
Reza Diharja

Penggunaan gas LPG sebagai sumber energi sudah menjadi kebutuhan pokok pada masyarakat contohnya yaitu digunakan untuk memasak. Maraknya oknum yang tidak bertanggung jawab mengoplos isi dari tabung gas LPG, membuat konsumen merasa dirugikan karena isi dari tabung gas LPG tidak sesuai dengan spesifikasinya. Konsumen pengguna gas LPG terkadang juga lupa untuk mengecek level gas yang tersedia sehingga yang terjadi adalah kehabisan gas saat sedang digunakan. Begitu juga jika pada system kompor gas terdapat kebocoran dan konsumen yang menggunakan tidak sadar, maka kadar gas yang bocor dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran. Karena berbagai masalah ini diperlukan sistem peringatan yang dapat memberikan informasi yang sedang terjadi serta mengatasi masalah yang terjadi di dalam rumah. Informasi tersebut juga harus bisa di akses dimana pun dengan memanfaatkan Internet of Things. Alat yang dibuat akan memanfaatkan konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus. Perangkat yang digunakan adalah mikrokontroller Wemos yangterhubung dengan internet sebagai pengolah data dan pengirim data ke database. Sensor load cell untuk mendeteksi level gas dalam tabung LPG, Sensor gas MQ6 untuk mendeteksi kadar gas pada udara, servo digunakan untuk pengendali knob regulator dan buzzer digunakan untuk memberi peringatan. Selanjutnyasmartphone android yang sudah terinstal aplikasi digunakan untuk memonitoring secara realtime. Dengan menggunakan teknologi internet of things, kita dapat memantau level pada tabung gas dan kebocoran. Hasil dari pembuatan alat ini adalah memiliki nilai error 0,5% pada pembacaan berat tabung gas LPG 3 Kg. Alat ini telah diuji dan dapat memberikan peringatan kepada konsumen terkait level gas pada tabung LPG, kebocoran gas yang sedang terjadi dan juga memberika respon langsung apabila terjadi kebocoran.


SinkrOn ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Rudi Arif Candra ◽  
Devi Satria Saputra ◽  
Dirja Nur Ilham ◽  
Herry Setiawan ◽  
Hardisal Hardisal

This study discusses the infusion detection device in a hospital room. This tool is designed to help hospital nurses to cope more quickly to avoid problems due to the infusion. Load cell sensors are used as heavy detectors that send notifications to the nurses through the telegram application that has been installed. The nurse will get a notification message sent to the telegram if the sensor has read the weight. The tool is made using a load cell sensor and NodeMCU Wi-FiESP866 which functions to send notification of the results of sensor data input to the Internet of Things (IOT) platform namely Telegram. Nurses need to be connected to the internet network to get notifications on the telegram. Test results show that the time needed to send and receive notifications on Telegram takes about 2-5 seconds. The message will be sent 3 times, first the infusion WARNING is almost exhausted (alert), second the infusion WARNING is almost exhausted (standby) and the infusion WARNING is almost exhausted (please replace). If the infusion is not replaced by the nurse, it will be warned by Buzzer. However, time can be influenced by the available internet network connectivity. However, time can be affected by the available internet network.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Raghavendra Patil G E ◽  
G R Jyoti ◽  
Kratika Krishnanand Naik ◽  
Lavanya G ◽  
Manavi J M

The internet of things is a technology that connects physical objects through the internet. It has an incredible application in the field of medication that offers an assortment of answers for patients and medical services experts. This makes clinical hardware more productive, by giving checking to the patient's wellbeing. That is the reason we offer a framework known as the Automated Medicine Alert System, the proposed framework will be intended to remind patients to take as much time as is needed and to give data about the patient's wellbeing status to both the patient and the patient's overseer. Here, the patient necessities to give a medicine, the subtleties of which have been given to him by a specialist to a page, after which the framework will store the heaviness of every tablet just as the all out weight of medication. At the hour of medication admission as indicated by the GSM module, the tablet will be determined by a 16-digit LCD screen, alongside a buzzer sound. The weight change is processed with the assistance of a gadget called a load cell subsequent to taking the medication and afterward contrasted with the past complete weight. The framework will send an affirmation email, i.e, an instant message to the patient and his overseer assuming any, subsequently, broke down dependent on changes in the heaviness of tablets.


2019 ◽  
Vol 11 (11) ◽  
pp. 3173 ◽  
Author(s):  
Sandeep Jagtap ◽  
Chintan Bhatt ◽  
Jaydeep Thik ◽  
Shahin Rahimifard

Approximately one-third of the food produced globally is spoiled or wasted in the food supply chain (FSC). Essentially, it is lost before it even reaches the end consumer. Conventional methods of food waste tracking relying on paper-based logs to collect and analyse the data are costly, laborious, and time-consuming. Hence, an automated and real-time system based on the Internet of Things (IoT) concepts is proposed to measure the overall amount of waste as well as the reasons for waste generation in real-time within the potato processing industry, by using modern image processing and load cell technologies. The images captured through a specially positioned camera are processed to identify the damaged, unusable potatoes, and a digital load cell is used to measure their weight. Subsequently, a deep learning architecture, specifically the Convolutional Neural Network (CNN), is utilised to determine a potential reason for the potato waste generation. An accuracy of 99.79% was achieved using a small set of samples during the training test. We were successful enough to achieve a training accuracy of 94.06%, a validation accuracy of 85%, and a test accuracy of 83.3% after parameter tuning. This still represents a significant improvement over manual monitoring and extraction of waste within a potato processing line. In addition, the real-time data generated by this system help actors in the production, transportation, and processing of potatoes to determine various causes of waste generation and aid in the implementation of corrective actions.


Author(s):  
Amarjeet Singh Chauhan ◽  
Dayal Nigam

The Smart Bag is a very innovative and helpful project that uses RFID Technology [1] for identifying books / items smartly. The Radio Frequency Identification sensor uses a reader to get information about the item from a tag attached to it. Smart Bag initially used this technology. Technologies or devices which are used in development of The Smart Bag are RFID Sensor, HX711 Load Cell Sensor, NodeMCU, Arduino, and GPS. The Books / items can be identified by using RFID tag and it will store the count of books / items to its memory and matches the items according to schedule. The circuit for communication comprises of NodeMCU and RFID receiver in which passing of messages / alerts, reading of books / item is done. When the books / items are placed inside the bag, the RFID receiver reads the RFID Tag and sends the Books / items in the bag to the NodeMCU [2]. The NodeMCU compares it with the schedule list. If any book / item is missing then the NodeMCU generates an alert of missing books / item. The smart bag has GPS function also, which sends the Real-time Location of a Bag or a Kid to the Guardian or Parents. Initially, this project is for those small kids who regularly go to school.


Author(s):  
Haldina Syahfitri Azhari Lubis ◽  
Ibnu Rasyid Munthe ◽  
Rahmadani Pane

Penelitian ini membahas tentang alat pendeteksi infus di sebuah ruangan rumah sakit. Alat ini dirancang untuk membantu perawat rumah sakit untuk mengatasi lebih cepat untuk menghindari masalah akibat pemasangan infus. Sensor load cell digunakan sebagai pendeteksi berat yang mengirimkan notifikasi kepada perawat melalui aplikasi telegram yang telah terpasang. Perawat akan mendapatkan pesan notifikasi yang dikirimkan ke telegram jika sensor telah membaca berat badan. Alat ini dibuat menggunakan sensor load cell dan NodeMCUWi-FiESP866 yang berfungsi untuk mengirimkan notifikasi hasil input data sensor ke platform Internet of Things (IOT) yaitu Telegram. Perawat perlu terkoneksi dengan jaringan internet untuk mendapatkan notifikasi di telegram. Hasil pengujian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima notifikasi di Telegram membutuhkan waktu sekitar 2-5 detik. Pesan akan dikirim 3 kali, pertama infus WARNING hampir habis (waspada), kedua WARNING infus hampir habis (standby) dan WARNING infus hampir habis (silahkan ganti). Jika infus tidak diganti oleh perawat, akan diperingatkan oleh Buzzer. Namun, waktu dapat dipengaruhi oleh konektivitas jaringan internet yang tersedia. Namun, waktu dapat dipengaruhi oleh jaringan internet yang tersedia.


2021 ◽  
Vol 1 (03) ◽  
Author(s):  
Legina Praba Ayu ◽  
Rudi Prasetya ◽  
Nurmala Dewi Qadarsih

Pergerakan zaman menuju era otomatisasi menjadi suatu langkah besardalam peradaban manusia. Penggunaan teknologi otomatisasi yang terintegrasi dengan bantuan koneksi internet atau yang lebih dikenalsebagai IoT telah banyak membantu kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah pemberian pakan hewan kucing. Ketika pemilik sibuk bekerja atau bekerja selama lebih dari 2 hari,pemberian pakan masalah. Namun kehadiran alat makan kucing otomatis menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Pada penelitian ini, dibuat alat pemberi makan kucing otomatis yang menggunakan basis mikrokontroler NodeMCU ESP8266 yang sudah terpasang modul WiFi. Dilengkapi dengan dua buah timbangan load cell yang dikombinasikan dengan modul HX711 menunjukan tingkat akurasi 95,80% dan load cell kedua memiliki tingkat akurasi 96, 91% dapat menyatukan sisa berat pakan di penampung dan wadah makan kucing dapat menjadi alat monitoring makanan yang diterima kucing. Alat juga dilengkapi dengan kamera pemantau yang menggunakan smartphone dengan aplikasi Live-reporter yang membuat pemilik dapat melihat keadaan sekitar alat dan hewan peliharaan. Alat ini dikendalikan dengan aplikasi Blynk yang menyediakan widget untuk membantu kita menyatukan, mengubah waktu pakan, melihat statistik pemberian, waktu dan terakhir pemberian pakan, serta widget live streaming yang menampilkan video aktual kondisi alat dan kucing. pada alat ini menggunakan metode pengujian kotak hitam di mana setiap komponen alat diuji satu per satu sehingga alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya pengujian. Alat juga dilengkapi dengan kamera pemantau yang menggunakan smartphone dengan aplikasi Live-reporter yang membuat pemilik dapat melihat keadaan sekitar alat dan hewan peliharaan. Alat ini dikendalikan dengan aplikasi Blynk yang menyediakan widget untuk membantu kita menyatukan, mengubah waktu pakan, melihat statistik pemberian, waktu dan terakhir pemberian pakan, serta widget live streaming yang menampilkan video aktual kondisi alat dan kucing. pada alat ini menggunakan metode pengujian kotak hitam di mana setiap komponen alat diuji satu per satu sehingga alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya pengujian. Alat juga dilengkapi dengan kamera pemantau yang menggunakan smartphone dengan aplikasi Live-reporter yang membuat pemilik dapat melihat keadaan sekitar alat dan hewan peliharaan. Alat ini dikendalikan dengan aplikasi Blynk yang menyediakan widget untuk membantu kita menyatukan, mengubah waktu pakan, melihat statistik pemberian, waktu dan terakhir pemberian pakan, serta widget live streaming yang menampilkan video aktual kondisi alat dan kucing. pada alat ini menggunakan metode pengujian kotak hitam di mana setiap komponen alat diuji satu per satu sehingga alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya pengujian. Alat ini dikendalikan dengan aplikasi Blynk yang menyediakan widget untuk membantu kita menyatukan, mengubah waktu pakan, melihat statistik pemberian, waktu dan terakhir pemberian pakan, serta widget live streaming yang menampilkan video aktual kondisi alat dan kucing. pada alat ini menggunakan metode pengujian kotak hitam di mana setiap komponen alat diuji satu per satu sehingga alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya pengujian. Alat ini dikendalikan dengan aplikasi Blynk yang menyediakan widget untuk membantu kita menyatukan, mengubah waktu pakan, melihat statistik pemberian, waktu dan terakhir pemberian pakan, serta widget live streaming yang menampilkan video aktual kondisi alat dan kucing. pada alat ini menggunakan metode pengujian kotak hitam di mana setiap komponen alat diuji satu per satu sehingga alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya pengujian. Kata Kunci : Internet of Things , NodeMCU, Mikrokontroler, Pemberi Makan


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Marisal Marisal ◽  
Mulyadi Mulyadi

Kegiatan pemberian pakan ikan terkadang mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan dan membahayakan keadaan ikan.Sehingga dirancang sistem pemberi pakan ikan yang bekerja secara otomatis, alat tersebut bekerja sesuai dengan jadwal pakan ikan dengan frekuensi pakan tiga kali sehari yaitu pagi, sore dan malam. Dari pakan otomatis ini sistem akan berhenti yang disebabkan oleh sensor accelerometer. Sensor accelerometer ADXL335 tersebut berfungsi untuk mengetahui apakah ikan masih lapar atau sudah kenyang dengan menggunakan tiga parameter yaitu sumbu x, y dan z, sumbu ini yang digunakan untuk menentukan nilai acuan dan nilai yang didapatkan untuk masing-masing sumbu x= 329, 330, 331, sumbu y=339, 340, 341 dan sumbu z= 349, 350, 351. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pakan habis maka digunakan sensor load cell, keluaran dari load cell akan dikirim menuju smartphone dengan menggunakan aplikasi blynk dan akan ditampilkan pesan bahwa pakan hampir habis jika berat pakan yang terbaca 50 gram ke bawah. Sistem pemantau ini telah terhubung dengan modul NodeMCU ESP8266 sebagai IoT sehingga dapat dipantau dari jarak jauh. Kata Kunci: Sistem Pakan Otomatis, Ikan Lele, Internet of Things


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document