scholarly journals Quantitative and qualitative basement of microbial presence during phytoremediation of heavy metal polluted soil using Chromolaena odorata

2020 ◽  
Vol 31 (2) ◽  
pp. 145-151
Author(s):  
Gloria Omorowa Omoregie ◽  
Abraham Goodness Ogofure ◽  
Beckley Ikhajiagbe ◽  
Geoffrey Obinna Anoliefo

Abstract The presence and impact of bulk and rhizosphere microorganisms in contaminated soils can be huge, given that they have the ability to increase plants tolerance against abiotic stress, and also enhance plant growth, while supporting hastened remediation of disturbed soils. The present study quantitatively and qualitatively assessed presence of cultural fungi and bacteria during phytoremediation of heavy metal polluted soils using Chromolaena odorata. Stem cuttings of C. odorata were planted in soils polluted with Pb, Mn, Zn, Cd, and Cu at once (1ESC), thrice (3ESC) and five (5ESC) times their respective ecological screening concentrations (ESC). ESC of Pb, Mn and Zn is 50 mg/kg, Cd is 4 mg/kg, and Cu is 100 mg/kg. After 6 months, results showed that more than 10 species of bacteria and fungi were identified in the study, with P. aeruginosa and Bacillus subtilis being the most occurring bacteria while, Penicillium sp. and Aspergillus niger the most occurring fungi in both bulk and rhizospheric soils. The presence of known plant growth promoting rhizobacteria in plants rhizosphere including Azotobacter sp., Bacillus subtilis, B. pumilus, Clostridium sp., P. aeruginosa, and Klebsiella sp. was also reported.

2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


Vegetalika ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 512
Author(s):  
Nanda Dwi Hafri ◽  
Endang Sulistyaningsih ◽  
Arif Wibowo

Salah satu upaya penanganan penyakit moler bawang merah dilakukan melalui aplikasi Trichoderma. Aplikasi Trichoderma pada bawang merah memiliki beberapa keunggulan, yaitu mampu mensintesis hormon pertumbuhan tanaman. Terdapat jenis mikroba lain yang juga mampu meningkatkan fitohormon pada tanaman, yaitu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan isolat PGPR yang memiliki pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah varietas Crok Kuning di lahan sawah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor perlakuan yang digunakan adalah lima isolat PGPR, yaitu: Bp.25.7 Bacillus subtilis, BrSG.5 Bacillus amyloliquofaciens, Bp.25.2 Bacillus methylotrophicus, BrsM.4 Burkholderia cepacia, danBp.25.6 Bacillus amyloliquofaciens dengan dua kontrol, yaitu kontrol positif berupa Trichoderma dan kontrol negatif tanpa aplikasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan isolat Bp.25.2 Bacillus methylotrophicus pada bawang merah menyebabkan Laju Asimilasi Bersih (LAB) bawang merah lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian perlakuan empat isolat PGPR lainnya maupun kontrol, tetapi sama baiknya dengan pemberian perlakuan Trichoderma. LAB yang tinggi menyebabkan Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) bawang merah dengan pemberian perlakuan Bp.25.2 Bacillus methylotrophicus yang lebih tinggi dibandingkan dengan BrSG.5 Bacillus amyloliquofaciens dan Bp.25.6 Bacillus amyloliquofaciens, tetapi sama baiknya dengan pemberian perlakuan dua isolat PGPR lainnya, kontrol, maupun Trichoderma. Pemberian aplikasi lima isolat PGPR sama baiknya dengan aplikasi Trichoderma dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah pada variabel luas permukaan daun dan bobot kering total dibandingkan kontrol. Peningkatan variabel pertumbuhan ini tidak diikuti oleh peningkatan variabel hasil dan produktivitas bawang merah tidak berbeda nyata antar perlakuan.


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 9-24
Author(s):  
Huma Nawaz ◽  
Saima Javed ◽  
Muhammad Faisal

Impact of inoculations of eight individual strains (CN2, CSH4, Cu35, CMS7, CSH23, CSH27, CF18, and Cu47, two combinations (Comb 4A and Comb 4B) of four Bacillus strains and mixture of all strains (Mix) was studied. Various growth and biochemical parameters of maize plant were determined in pot trials. Strain Bacillus subtilis CN2 showed 49% maximum increase in shoot length. The blend of entire strains was observed to have their lenghth increased about 21 %. Bacillus subtilis CN2 showed maximum increase 155%, in fresh biomass and 233 % increase in dry weight. Bacillus amyloliquefaciens (Cu47) and Comb 4A and showed maximum peroxidase content of 163 % and 94 % as compared to uninoculated control. Comb 4B was shown to have significant higher content of acidphosphatase (811 %). Increase in all other physical and biochemical parameters were noticed. Therefore, Bacillus strains exhibited characteristic increased potential of plant growth and can have great application in innovative agricultural practices.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document