scholarly journals Hubungan Keikutsertaan Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) dengan Tingkat Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Anindya Widianingtyas ◽  
Mustika Ratnaningsih Purbowati ◽  
Luhur Dewantoro ◽  
Irma Finurina Mustikawati

Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) masih merupakan salah satu penyebab kematian terbesar dalam urutan ke-3 menurut sample registration surver tahun 2014 di Indonesia. DM yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitas, dan kematian dini. Dalam penanganannya pemerintah melalui BPJS Kesehatan membentuk Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Kegiatan Prolanis ini diharapkan mampu meningkatkan efikasi diri penderita DM tipe 2 dalam kepatuhan perawatan penyakitnya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara keikutsertaan Prolanis dengan tingkat efikasi diri pasien DM tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran. Metode: Penelitian analitik observasional dengan cross-sectional, melibatkan 44 sampel pasien DM tipe 2 yang terdaftar Prolanis dengan simple random sampling, analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 44 responden didapatkan distribusi karakteristik responden didominasi oleh responden dengan usia kategori lansia akhir 52,3%, jenis kelamin perempuan  84,1%, tingkat pendidikan SD 59%, dan tidak bekerja 36,4%. Responden yang mengikuti Prolanis dengan tingkat efikasi diri rendah sebanyak 7%, dengan tingkat efikasi diri sedang 7%, dan dengan tingkat efikasi diri tinggi 86%. Hasil uji korelasi spearman menunjukan  terdapat hubungan yang signifikan antara keikutsertaan Prolanis dengan tingkat efikasi diri pasien DM tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran dengan P value 0,000 (P = <0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara keikutsertaan Prolanis dengan tingkat efikasi diri pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas 1 Kembaran.

2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Limsah Silalahi

Latar Belakang: Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyebab kematian nomor 6 di dunia. Diabetes Mellitus dengan komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Provinsi Jawa Timur menempati jumlah perkiraan terbesar penderita Diabetes Mellitus yaitu 605.974 penderita. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tindakan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain yang digunakan yaitu cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 70 responden. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independen yaitu pengetahuan tentang Diabetes Mellitus, sedangkan variabel dependen adalah tindakan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian ini menujukkan p value  0,0001<α=0,1 sehingga hasil p<α. Hal ini bermakna bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang Diabetes Mellitus tipe 2 dengan tindakan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 pada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 7 Surabaya. Kesimpulan: Pengetahuan Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 7 Surabaya berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit Diabetes Mellitus tipe 2. 


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Syarifah Asyura ◽  
Novi Yanti

Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Masalah obesitas/overweight pada anak dan remaja dapat meningkatkan kejadian diabetes mellitus (DM) tipe 2. Selain itu, juga berpotensi mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain. untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, asupan makanan, asupan serat, pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada pelajar di SMAN 4 Banda Aceh Tahun 2018. penelitian bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 84 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 - 30 April 2018 pada pelajar di SMAN 4 Banda Aceh. Cara pengumpulan data dengan mengisi kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value < 0,05. dengan asupan energi lebih mengalami obesitas sebanyak 28 responden (100%), responden dengan asupan karbohidrat lebih mengalami obesitas sebanyak 31 responden (100%), dari 27 responden dengan asupan protein lebih mengalami obesitas sebanyak 25 responden (92,6%), dari 33 responden dengan asupan lemak lebih mengalami obesitas sebanyak 32 responden (97%), dari 53 responden dengan asupan serat kurang mengalami obesitas sebanyak 36 responden (67,9%), dari 39 responden dengan pola makan tidak baik mengalami obesitas sebanyak 27 responden (69,2%) dan dari 53 responden yang memiliki aktivitas ringan mengalami obesitas sebanyak 27 responden (50,9%). hubungan asupan makanan dengan kejadian obesitas (p=0,000), ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian obesitas (p=0,006), ada hubungan asupan serat dengan kejadian obesitas (p=0,001), ada hubungan pola makan dengan kejadian obesitas (p=0,011) dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p=0,001). Diharapkan remaja menghindari obesitas dengan cara menyesuaikan asupan makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik, melakukan olahraga rutin, yang disertai dengan asupan makanan, pola makan yang sesuai dengan anjuran kesehatan Kata Kunci : jenis kelamin, asupan makanan, asupan serat, pola makan,  aktivitas fisik, obesitas


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 142-151
Author(s):  
Evi Fitriani

Empat dari lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia saat ini adalah penyakit tidak menular. Adapun rinciannya adalah stroke (21,1%), jantung koroner (12,9%), diabetes mellitus (DM) dengan komplikasi (6,7%), tuberkulosis (5,7%), dan hipertensi dengan komplikasi (5,3%), dimana penyakit-penyakit ini menjadi pembiayaan BPJS terbesar pada 2018 yaitu sekitar Rp 20 triliun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang memengaruhi utilitas atau pemanfaatan posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) pada Puskesmas Mompang Kec. Panyabungan Kab. Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan designe cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 480. Jumlah sampel diperoleh 90 orang menggunakan rumus slovin, dengan teknik simple random sampling. Pengolahan data dengan univariat, kemudian dilanjut bivariat dengan uji chi square, serta uji multivariat dengan regresi logistik. Hasil pada penelitian menunjukkan dominan responden memiliki pengetahuan tidak baik yaitu sebesar 63,3%, sikap tidak baik 55,6%, jarak dekat 71,1%, transportasi lancar 52,2%, dukungan keluarga baik 72,2%, sikap petugas baik 77,8%, dan utilitas posbindu PTM 53,3%. Kesimpulan penelitian ini adalah keenam variabel memengaruhi utilitas posbindu PTM dengan nilai p value 0,006 untuk pengetahuan dan sikap, jarak memiliki P Value 0,021, transportasi 0,016, dukungan keluarga 0,014, dan sikap petugas 0,024. Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan regresi logistik, pengetahuan adalah faktor yang paling memengaruhi posbindu PTM di Puskesmas Mompang Kecamatan Panyabungan dengan nilai prevalence ratio 3.502. Disarankan kepada kader posbindu PTM untuk terus melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang program posbindu PTM guna menambah wawasan responden mengenai bahaya PTM.


2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
Weny Amelia ◽  
Fitria Alisa ◽  
Lola Despitasari

Pasien Diabetes Mellitus (DM) termasuk kelompok rentan terhadap infeksi bakteri dan virus karena kondisi hiperglimia yang dialaminya. Kondisi pandemi COVID-19 merupakan kondisi yang mengancam bagi penderita DM sebagai kelompok rentan. Penerapan diet merupakan salah satu komponen utama dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes, akan tetapi sering kali menjadi kendala dalam pelayanan diabetes karena dibutuhkan kepatuhan. Kepatuhan penderita DM terhadap pengaturan dan perencanaan pada pola makan merupakan salah satu kendala yang paling sering terjadi pada pasien DM, Untuk menjalani kepatuhan diet maka banyak sekali penderita mengalami stress akibat dari pembatasan pola makan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Masa Pandemic Di Puskesmas Andalas Padang. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang berkunjung ke Puskesmas Andalas Padang dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian diolah menggunakan uji Chi-Square dengan p value 0,67 (p ≥ 0.05.  Dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan hubungan stres dengan kepatuhan diet pasien Diabetes Mellitus Tipe II pada masa pandemic di Puskesmas Andalas Padang. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan lagi untuk penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus dan dapat melakukan pengelolaan DM di masyarakat dengan berperan sebagai edukator yang dapat mengedukasi pasien DM khususnya dalam manajemen diet terutama pada masa pandemic sekarang ini


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92-99
Author(s):  
Aminah Aatinaa Adhyatma

Deteksi dini kanker serviks salah satunya melalui pemeriksaan Pap Smear, sebagai pemeriksaan sitologi untuk melihat adanya keganasan pada epitel serviks/ porsio. Salah satu masalah pelaksanaan Pap Smear umunya masih disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk Indonesia mengenai pemeriksaan Pap Smear. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan motivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear di Desa Jetis Wilayah Kerja Puskesmas Jimbaran Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik secara Cross Sectional pada wanita usia subur usia 35-40 tahun di Desa Jetis sebanyak 87 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner serta analisis data dengan menggunakan uji korelasi KendallTau (τ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Pap Smear kurang yaitu sebesar 62,1% sedangkan motivasi responden untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagian besar rendah yaitu sebesar 86,2%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan motivasi melakukan pemeriksaan pap smear (p value <0,05) dan nilai τ = 0,281 memiliki makna ada hubungan arah positif, hal ini berarti perubahan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi motivasi yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Basok Buhari ◽  
Susi Widiawati ◽  
Anggi Ellijayanti

Latar Belakang: Praktik klinik merupakan proses pembelajaran di rumah sakit yang bertujuan untuk mengenal lebih awal bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengenal proses keperawatan. Lingkungan klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi kalangan mahasiswa keperawatan Praktik klinik ini akan menimbulkan kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik dirumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa keperawatan yang praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini telah dilakukan pada Tanggal 16 s/d 20 Juli Tahun 2019 dengan 6 Ruang Rawat Inap. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 43 responden. Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 28 (65,1%) responden menyatakan peran preceptor baik, 25 (58,1%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 27 (62,8%) responden memiliki tingkat kecemasan normal terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019 (P-Value= 0,000). Saran: Diharapkan RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan pelatihan secara berkala bagi preceptor. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit terkait peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kecemasan mahasiswa saat melakukan praktik klinik di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan, Kecemasan, Peran Preceptor


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Ria Wulandari ◽  
Sari Puspita

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Pengetahuan, Dukungan Keluarga, dan Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan di Puskesmas. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analilitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Hasil: Dari hasil analisa diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,00), dukungan keluarga (p-value 0,00), peran petugas kesehatan (p-value 0,00), dengan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan. Saran: Disarankan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas untuk melakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan tentang faktor-faktor resiko dan upaya pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan masyarakat dan mengatur strategi untuk penanganan hipertensi dengan mengaktifkan kader PTM dengan melakukan screening sejak dini. Kata kunci    : Hipertensi, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Peran Petugas.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 98-105
Author(s):  
Aulia Rahmwati

Diabetes mellitus gestasional merupakan suatu komplikasi kehamilan yang masih jarang diperhatikan banyak pihak. Rumah sakit kalisat merupakan rumah sakit rujukan daerah jember. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya diabetes mellitus gestasional diantaranya usia, indeks massa tubuh, riwayat diabetes mellitus pada keluarga, riwayat pernah melahirkan bayi makrosomia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus gestasional. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan secara cross sectional dan tehnik samplingnya menggunakan simple random sampling dengan pengelolaan datanya mengambil data primer dengan menggunakan cheklist yang sudah dibuat peneliti. Hasil dari pengumpulan data adalah usia < 35 tahun (67,4%), IMT >25 (70,4%), tidak ada riwayat diabetes mellitus gestasional (90,1%), tidak ada riwayat pernah melahirkan bayi makrosomia (95,2%) sebagai faktor resiko diabetes mellitus gestasional. Maka sebagai ibu hamil perlu mengetahui adanya resiko diabetes mellitus gestasional dan perlu dilakukan pemeriksaan kadargula pada ibu hamil.


Author(s):  
Indra Agussamad ◽  
Maya Sari

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 72 perawat dengan menggunakan teknik simple random sampling,dan penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan Chy-Square yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengawasan, motivasi, sikap dan ketersediaan alat terhadap kepatuhan perawat rawat inap dalam menggunakan alat pelindung diri dengan(p-value< 0,05).


2021 ◽  
Vol 6 (12) ◽  
pp. 6073
Author(s):  
Atni Primanadini ◽  
Cast Torizellia ◽  
Lisa Setia

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh virus Sars Cov-2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan perilaku gerakan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker terhadap angka kejadian Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada satu waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Indrasari yang berjumlah 5444 orang, sampel sebanyak 400 responden dengan tehnik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh yang antara pengetahuan (p-value= 0,000, OR=0,18) dan perilaku (p-value=0,000, OR=0,29) gerakan 3M terhadap angka kejadian Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak terhadap angka kejadian Covid-19


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document