Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat Rawat Inap dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri di RSUD Langsa Tahun 2019

Author(s):  
Indra Agussamad ◽  
Maya Sari

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 72 perawat dengan menggunakan teknik simple random sampling,dan penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan Chy-Square yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengawasan, motivasi, sikap dan ketersediaan alat terhadap kepatuhan perawat rawat inap dalam menggunakan alat pelindung diri dengan(p-value< 0,05).

2019 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 135-141
Author(s):  
Rasdi Awal Nur ◽  
Ismail AB ◽  
Dina Lusiana Setyowati

Akhir Tahun 2004 pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, dengan salah satu programnya adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Diharapkan dengan adanya JKN pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam sistem asuransi dan JKN menjadi sistem jaminan yang bersifat wajib. Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Tarakan diketahui bahwa desa tertinggi yang terdaftar dalam BPJS Kesehatan adalah Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara sebanyak 1.017 jiwa peserta mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi masyarakat Desa Sei Pancang dalam pemilihan kelas kepesertaan JKN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Desa Sei Pancang yang terdaftar sebagai peserta Mandiri BPJS Kesehatan dengan sampel sebanyak 156 responden yang dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan uji bivariat dengan Chi Square. Hasil analisis Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara pendapatan (p value = 0,001) dengan pemilihan kelas kepesertaan JKN dan tidak ada hubungan antara aksesibilitas (p value = 0,131) serta mutu pelayanan (p value = 0,091) dengan pemilihan kelas kepesertaan JKN. Dalam hal ini, diharapkan pihak BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan fasilitas yang didapatkan dalam setiap kelas kepesertaan JKN dan diharapkan masyarakat untuk memilih kelas kepesertaan JKN sesuai dengan pendapatan yang didapatkan demi terwujud pembiayaan kesehatan secara adil.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Zuraida - Zuraida ◽  
Aditya Candra ◽  
Abdul Wahab

Masalah kesehatan yang menjadi sorotan saat ini adalah meningkatnya penderita penyakit kardiovaskular. Faktor resiko penyakit kardiovaskular antara lain kolesterol dan hipertensi. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak dan meningkatkan kemampuan gerak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi pada orang yang melakukan olahraga di Kecamatan Glumpang Tiga. Jenis penelitian ini adalah penelitianDeskriptif Analitik dengan desain penelitian Cross Sectional Study(studi potong lintang).Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik acak sederhana (simple random sampling).Jumlah sampel 55 orang yang terdiri dari 28 orang responden kolesterol dan 27 orang responden hipertensi.Analisa data menggunakan uji chi-square test.Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan usia terhadap kadar kolesterol total dengan p-value masing-masing yaitu P=0,361 dan P=0,110 serta tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan usia terhadap hipertensi dengan p-value masing-masing yaitu P=0,785 dan P=0,321. Terdapat hubungan antara olahraga dengan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan P<0,05.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
SAVIRA RAHMADIAN ◽  
FITRI FITRI ◽  
YULIANA ARSIL

Pola konsumsi vegetarian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun pola konsumsi ini juga memiliki resiko defisiensi beberapa zat gizi diantaranya zat besi. Wanita vegetarian, lebih beresiko untuk mengalami anemia karena pola konsumsi vegetarian tidak mengkonsumsi protein hewani. Keterbatasan mengkonsumsi produk hewani ini yang dapat menyebabkan wanita vegetarian ini mudah terkena anemia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola konsumsi dan asupan zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada wanita vegetarian usia produktif di Pekanbaru. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu cross-sectional study. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa identitas responden yang diperoleh melalui kuesioner, pola konsumsi baik berupa jenis dan bahan makanan diperoleh melalui Food Frequency Questionaire, asupan zat besi diperoleh melalui Food Recall 1x24 jam, dan data kadar Hemoglobin diperoleh melalui pengambilan darah kapiler menggunakan alat Easy Touch GCHb. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan Indonesia Vegetarian Society (IVS) berupa nama, umur dan alamat anggota. Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 51 responden. Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu survey pendahuluan pada bulan Oktober 2014 dan penelitian lanjutan dilakukan pada bulan April-Juni 2015. Tempat Penelitian Sekretariat Indonesia Vegetarian Society (IVS) Pekanbaru dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Pekanbaru. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia, p value =0,921 (p > 0,05). Sedangkan asupan zat besi memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia, p value= 0,001 (p < 0,005). Sebaiknya IVS mengadakan konseling dan penyuluhan pada wanita vegetarian agar asupan zat besi wanita vegetarian cukup dan yang terhindar dari anemia.


2021 ◽  
pp. 580-589
Author(s):  
Iriyani Malik ◽  
Ikhram Hardi S ◽  
Hasriwiani Habo Abbas

Kelelahan kerja dapat terjadi sebagai bentuk mekanisme perlindungan tubuh dengan menunjukkan tanda-tanda, supaya tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 104 pekerja dan sampel penelitian sebanyak 77 pekerja yang diambil secara simple random sampling dari pekerja bagian divisi produksi PT industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data di analisis menggunakan uji korelasi chi-square pada program SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0.05). Tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja (p value= 0.008), ada hubungan antara asupan energi dengan kelelahan kerja (p value= 0.05), tidak ada hubungan lama kerja dengan kelelahan kerja (p value=0.093), tidak ada hubungan masa kerja dengan kelelahan kerja (p value=0.596). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara asupan energi pekerja dengan kelelahan kerja nilai p=0.005. Disarankan agar perusahaan lebih memperhatikan asupan makanan yang diberikan untuk dikonsumsi pekerja setiap hari agar memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan dapat memenuhi kebutuhan kalori per hari bagi pekerja dan sebaiknya kepada pekerja di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar yang berusia muda dan tua agar menjaga pola hidup sehat seperti memperhatikan asupan energi yang dikonsumsi sehari-hari dan rajin berolahraga agar tidak mudah mengalami kelelahan.


IKESMA ◽  
2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Nur Al-Faida

Sarapan merupakan hal penting bagi setiap orang untuk mengawali aktifitasnya. Sarapan pagi mampu memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi terutama karbohidrat yang digunakan tubuh untuk meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah normal berfungsi untuk mengoptimalkan tingkat konsentrasi seseorang menjadi lebih baik sehinga berdampak positif terhadap produktifitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap konsentrasi belajar mahasiswa di STIKes Persada Nabire Provinsi Papua. Penelitian ini memiliki desain cross sectional study yang dilakukan di STIKes Persada Nabire dimulai pada bulan Oktober sampai dengan November 2020. Populasi yaitu seluruh mahasiswa semester 1 dan 3 sebanyak 55 orang dengan metode simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Variabel yang diteliti adalah karakteristik mahasiswa, kebiasaan sarapan dengan konsentrasi belajar. Instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar pertanyaan berupa kuesioner, meteran dan timbangan badan. Adapun data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar mahasiswa tidak memiliki kebiasaan sarapan (55,6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasan sarapan terhadap konsentrasi belajar (p value < 0,02). Mahasiswa yang memiliki kebiasaan sarapan di pagi hari belum memiliki konsentrasi belajar yang baik sehingga diharapkan mahasiswa STIKes Persada Nabire memiliki kebiasaan sarapan yang teratur dengan kuantitas dan kualitas makanan yang dapat memenuhi kebutuhan asupan energi harian.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
Ricky Perdana Poetra

ABSTRAK ISPA merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan yang masih merupakanmasalah kesehatan yang serius terutama di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kamarisasi dan bahan biomassa terhadap kejadian penyakit ISPA pada anak balita di Kelurahan Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel adalah balita yang berada di Kelurahan Kalebajeng. Penarikan sampel menggunakan simple random sampling yaitu berjumlah 85 anak balita. Data diolah dengan menggunakan computer program SPSS dan dianalisis menggunakan uji chi square. Diperoleh hasil bahwa responden yang tidak memiliki kamar/memiliki kamar namun tidak memenuhi syarat sebanyak 22 orang (25,9%), sedangkan yang memiliki kamar memenuhi syarat sebanyak 63 orang (74,1%). Untuk ISPA menunjukkan bahwa dari 22 responden yang penggunaan kamarisasi tidak memenuhi syarat sebanyak 10 balita (45,5%) yang menderita ISPA. Sedangkan dari 63 responden yang penggunaan kamarisasi memenuhi syarat sebanyak 49 balita (75,0%) yang tidak menderita ISPA. Hasil uji statistik dengan menggunakan Yate’s Correction di peroleh p-value = 0,070 yang berarti p-value lebih besar dari alfa 0,05 dengan demikian H0 diterima. Artinya Tidak ada hubungan antara penggunaan kamarisasi dengan kejadian ISPA pada anak balita.Kata Kunci : ISPA, Anak balita, Kamarisasi, Bahan bakar biomassa, Rumah sehat.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 197-205
Author(s):  
Fitri Rachmillah Fadmi ◽  
Andi Mauliyana ◽  
Zatyani Muthia Mangidi

Diare merupakan gangguan buang air besar yang ditandai buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan konsentrasi tinja cair disertai darah. Berdasarkan data profil Puskesmas Abeli pada tahun 2016 terdapat 286 balita yang menderita diare kemudian pada tahun 2017 terdapat 269 balita yang menderita diare dan pada tahun 2018 terdapat 160 balita yang menderita diare. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit diare pada Balita di wilayah Pesisir Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan observasional yang menggunakan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 96 balita. Jumlah sampel sebanyak 49 responden, dengan teknik penarikan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Metode analisis menggunakan uji Chi-Square dan uji Phi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan sedang antara pengetahuan ibu  p-value (0,012 < α 0,05), ada hubungan sedang antara penyediaan air bersih p-value (0,003< α 0,05), dan ada hubungan sedang  antara jamban keluarga p-value (0,004 < α 0,05) dengan kejadian penyakit diare pada Balita di wilayah Pesisir Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Meilya Farika Indah ◽  
Asrinawaty Asrinawaty ◽  
Noor Azizah Nopeana

Budaya masyarakat tepi sungai yang lebih suka membuang air besar (BAB) di sungai, membuat mereka enggan membuat jamban di rumah masing-masing. Berdasarkan studi awal menunjukkan sebagian besar masyarakat di RT 01 kelurahan Alalak Utara masih menggunakan jamban cemplung untuk buang air besar/kecil dan limbah rumah tangganya langsung dialirkan ke sungai. Data Puskesmas Alalak Tengah tahun 2017 di kelurahan Alalak Utara menunjukkan jamban keluarga yang terinspeksi sebanyak 626 buah dan hanya 587 buah yang memenuhi syarat atau 14,1%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kepemilikan jamban sehat pada masyarakat pinggiran sungai di RT 01 kelurahan Alalak Utara wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah kota Banjarmasin. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu survei analitik dengan pendekatan  cross sectional study. Populasi adalah seluruh kepala keluarga di RT 01 kelurahan Alalak Utara, yaitu sebanyak 187 kepala keluarga. Sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling, berjumlah 65 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value 0,001), sikap (p value 0,000), tingkat pendidikan (p value 0,000), status ekonomi (p value 0,000) dengan kepemilikan jamban sehat, tidak ada hubungan antara peran petugas (p value 0,07) dengan kepemilikan jamban sehat. Disarankan agar masyarakat bersama-sama petugas kesehatan lebih berperan aktif dalam menjaga kesehatan lingkungan yaitu dengan cara membangun jamban sehat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memiliki jamban sehat.


2020 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 45-56
Author(s):  
La Ode Muhammad Taufiq ◽  
Sri Diliyanti ◽  
Taswin ◽  
Yusman Muriman

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pola makan, kebiasaan mengkonsumsi kafein, perlikau merokok,dan kebiasaan berolah raga dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Meo-Meo. Jenis penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian survei analitik dengan metode cross-sectional study, tehnik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling).  Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Lansia yang ada di wilayah kerja puskesmas Meo-Meo dan sampel sebesar 130 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Pola makan dengan  nilai p value =0,04 < 0,05, kebiasaan mengkonsumsi kafein dengan nilai p value = 0,932> 0,05, perilaku merokok dengan nilai p value= 0.667 > 0,05, dan kebiasaan berolahraga dengan nilai p value =0.038 < 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan, kebiasaan berolahraga dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas meo-meo dan tidak ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi kafein, perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas meo-meo.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Laily Khairiati ◽  
Rudi Fakhriadi

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) merupakan salah satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama negara yang berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan indeks jentik dan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di daerah endemis dan daerah sporadis DBD di Kota Banjarbaru. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional study menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel berjumlah 100 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian DBD pada individu/keluarga di daerah endemis (p-value = 0,088) dan di daerah sporadis (p-value = 1,000). Tidak ada hubungan antara sikap pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian DBD pada individu/keluarga daerah endemis (p-value = 0,271). Tidak ada hubungan antara tindakan pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian DBD pada individu/keluarga di daerah endemis (p-value = 0,710) dan (p-value = 0,230) di daerah sporadis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang yang baik akan mencegah terjadinya DBD pada individu/keluarga.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document