scholarly journals Estimation of tuberculosis incidence and mortality in Egypt using epidemiological models

2001 ◽  
Vol 7 (1-2) ◽  
pp. 84-94
Author(s):  
I. H. Wahdan ◽  
A. A. Sherif ◽  
M. Arafa

Toestimate tuberculosis incidence in Egypt, data were collected from national tuberculosis case notification records, vital registration statistics, tuberculin surveys and treatment outcomes. An important source of information was the national comprehensive tuberculin survey results, which estimated a 55.2% case detection rate and a 65.6% case notification rate. The data suggest that only two-thirds of actual cases are being identified and treated by the national programme. The figures for expected versus reported deaths from tuberculosis in Egypt in 1996 suggest underreporting to be almost 80%.

2020 ◽  
Vol 28 (6) ◽  
pp. 623-633
Author(s):  
Aboma Temesgen Sebu ◽  
Kasahun Takele Genati ◽  
Daniel Biftu Bekalo ◽  
Teshome Kebede Deressa

Abstract Tuberculosis disease burden remains a fundamental global public health concern for decades. The disease may not uniformly distributed with certain geographical areas recording higher notification rate than others. However, the Ethiopian national TB control program does not provide services based on those areas with the greatest notifications but rather on a uniform strategy. Therefore, this study aimed to assess the spatial distribution and presence of the spatio-temporal clustering of the disease in different geographic settings over 8 years in the East Hararge Zone. A retrospective space-time and spatial analysis were carried out at districts of East Hararghe zone based on a total of 34,564 notified TB cases during the study period. The study identified different case notification rate over districts and clustering effects for the purely spatial and spatiotemporal with different estimated relative risks. The study recommends national tuberculosis control program to give attention to highly observed case notification rates specially Babile, Haramaya and Jarso districs of East Hararge Zone to have effective TB intervention in the study area.


2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 689
Author(s):  
Deri Zarwita ◽  
Rosfita Rasyid ◽  
Abdiana Abdiana

Keberhasilan penanggulangan TB Paru di Indonesia ditentukan melalui 3 indikator yaitu Case Notification Rate (CNR), Case Detection Rate (CDR) dan Succes Rate. Capaian pada tahun 2015 dan tahun 2016 di Propinsi Sumatera Barat masih jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tahun 2017 Puskesmas Balai Selasa penemuan kasus terendah sebanyak 18 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penemuan pasien TB Paru dalam penanggulangan TB di Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018 sampai April 2019 dengan metode kualitatif. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang dan peserta FGD sebanyak 20 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa kebijakan yang dipakai dalam penemuan penderita TB paru adalah kebijakan pusat dengan stretegi DOTS, namun belum disosialisasikan kepada semua tenaga kesehatan. Untuk tenaga pelaksana di puskesmas mencukupi secara kuantitas dan kualitas, hanya koordinator TB masih diberikan tugas rangkap, dana penemuan penderita TB masih kurang untuk kegiatan sweeping, sarana untuk pemeriksaan dahak belum ada di Puskesmas Balai Selasa. Pada proses perencanaan, penemuan penderita TB belum direncanakan secara terinci di dalam Plan Of Acion (POA), pelaksanaan penemuan penderita TB masih bersifat pasif, monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara maksimal di puskesmas. Pelaksanaan penemuan pasien TB di Puskesmas Balai Selasa masih belum optimal dan cakupan penemuan penderita juga masih rendah.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 57-59
Author(s):  
E. Wandwalo ◽  
V. Kamara ◽  
M. A. Yassin ◽  
L. Morrison ◽  
N. B. Nwaneri ◽  
...  

Tuberculosis (TB) is one of the major causes of morbidity and mortality in Tanzania. A quality improvement (QI) initiative was implemented by the National Tuberculosis Programme with support from The Global Fund to enhance TB case finding. The initiative involved identifying gaps in the quality of services, introducing tools, building capacity of health workers, and strengthening laboratory and referral services. The initiative was piloted at sub-national level and subsequently scaled-up nationally. Overall, 1280 health workers were trained, leading to an 81% cumulative increase in notified TB cases in the pilot region and 4000 additional TB cases notified nationally. The QI initiative could serve as a model for the improvement of TB case notification in other settings.


2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 689
Author(s):  
Deri Zarwita ◽  
Rosfita Rasyid ◽  
Abdiana Abdiana

Keberhasilan penanggulangan TB Paru di Indonesia ditentukan melalui 3 indikator yaitu Case Notification Rate (CNR), Case Detection Rate (CDR) dan Succes Rate. Capaian pada tahun 2015 dan tahun 2016 di Propinsi Sumatera Barat masih jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tahun 2017 Puskesmas Balai Selasa penemuan kasus terendah sebanyak 18 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penemuan pasien TB Paru dalam penanggulangan TB di Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018 sampai April 2019 dengan metode kualitatif. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang dan peserta FGD sebanyak 20 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa kebijakan yang dipakai dalam penemuan penderita TB paru adalah kebijakan pusat dengan stretegi DOTS, namun belum disosialisasikan kepada semua tenaga kesehatan. Untuk tenaga pelaksana di puskesmas mencukupi secara kuantitas dan kualitas, hanya koordinator TB masih diberikan tugas rangkap, dana penemuan penderita TB masih kurang untuk kegiatan sweeping, sarana untuk pemeriksaan dahak belum ada di Puskesmas Balai Selasa. Pada proses perencanaan, penemuan penderita TB belum direncanakan secara terinci di dalam Plan Of Acion (POA), pelaksanaan penemuan penderita TB masih bersifat pasif, monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara maksimal di puskesmas. Pelaksanaan penemuan pasien TB di Puskesmas Balai Selasa masih belum optimal dan cakupan penemuan penderita juga masih rendah.


2016 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 164-168 ◽  
Author(s):  
K. C. Takarinda ◽  
A. D. Harries ◽  
C. Sandy ◽  
T. Mutasa-Apollo ◽  
C. Zishiri

2015 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
pp. 288-294 ◽  
Author(s):  
K. K. Avilov ◽  
A. A. Romanyukha ◽  
S. E. Borisov ◽  
E. M. Belilovsky ◽  
O. B. Nechaeva ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document