scholarly journals Implementasi IoT Untuk Early Warning System(EWS) Pada Tambak Udang Vaname

Author(s):  
Muhamad Wisnu Alfiansyah ◽  
I Gede Putu Wirarama Wedashwara W ◽  
Ahmad Zafrullah Mardiansyah

Vaname shrimp is a type of aquaculture that has a high economic value and has relatively fast growth. Good water quality is key in the cultivation of vaname shrimp on ponds. However, monitoring of pond water conditions is still done manually and not done intensively. Internet of Things (IoT) and Early Warning System (EWS) as the latest technology can be a solution in periodic pond monitoring activities and give early warning to farm owners. Double Exponential Smoothing Holt is one method for forecasting in time series. In this study, the system predicts the potential for endangering the pond conditions, when there are indications of danger, it will inform the user via Telegram chat. The accuracy test value of the forecasting method used for water temperature is the MSE value of 0.01954 and MAPE of 9.0859%. Whereas for the water pH, the MSE value is 0.000155 and MAPE of 0.828%.

2014 ◽  
Vol 23 (4) ◽  
pp. 510 ◽  
Author(s):  
A. Mestre ◽  
M. I. Manta

This research focuses on the evaluation of the economic value that can be achieved by the use of decision threshold values for the Canadian Fire Weather Index for the projection of different specific wildfire events, as a basis for wildfire prevention activities. The study was done in two testing areas in Spain, corresponding to La Coruña and Alicante provinces. The applied methodology makes use of a simple binary decision model, which has been widely applied for the verification of quantitative meteorological forecasts. Meteorological and wildfire data from a 10-year period (1997–2006) were used. The results show that use of the Fire Weather Index results in potential economic savings, especially in the case of La Coruña. Therefore, the use of the Canadian Fire Weather Index as a basis to develop an early warning system for wildfire is recommended in the two provinces under study.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Veronika Hutabarat ◽  
Enie Novieastari ◽  
Satinah Satinah

Salah satu faktor dalam meningkatkan penerapan keselamatan pasien adalah ketersediaan dan efektifitas prasarana dalam rumah sakit. Early warning system (EWS) merupakan prasarana dalam mendeteksi perubahan dini  kondisi pasien. Penatalaksanaan EWS masih kurang efektif karena parameter dan nilai rentang scorenya belum sesuai dengan kondisi pasien. Tujuan penulisan untuk mengidentifikasi efektifitas EWS dalam penerapan keselamatan pasien. Metode penulisan action research melalui proses diagnosa, planning action, intervensi, evaluasi dan  refleksi. Responden dalam penelitian ini adalah  perawat yang bertugas di area respirasi dan pasien dengan kasus kompleks respirasi di Rumah Sakit Pusat Rujukan Pernapasan Persahabatan Jakarta. Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Masalah yang muncul belum optimalnya implementasi early warning system dalam penerapan keselamatan pasien. Hasilnya 100% perawat mengatakan REWS membantu mendeteksi kondisi pasien, 97,4 % perawat mengatakan lebih efektif dan 92,3 % perawat mengatakan lebih efesien mendeteksi perubahan kondisi pasien. Modifikasi EWS menjadi REWS lebih efektif dan efesien dilakukan karena disesuaikan dengan jenis dan kekhususan Rumah Sakit dan berdampak terhadap kualitas asuhan keperawatan dalam menerapkan keselamatan pasien. Rekomendasi perlu dilakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi t.erhadap implementasi REWS dan pengembangan aplikasi berbasis tehnologi


PEDIATRICS ◽  
2016 ◽  
Vol 137 (Supplement 3) ◽  
pp. 256A-256A
Author(s):  
Catherine Ross ◽  
Iliana Harrysson ◽  
Lynda Knight ◽  
Veena Goel ◽  
Sarah Poole ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Riski Fitriani

Salah satu inovasi untuk menanggulangi longsor adalah dengan melakukan pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS). Media transmisi data dari LEWS yang dikembangkan menggunakan sinyal radio Xbee. Sehingga sebelum dilakukan pemasangan LEWS, perlu dilakukan kajian kekuatan sinyal tersebut di lokasi yang akan terpasang yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. Kajian dilakukan menggunakan 2 jenis Xbee yaitu Xbee Pro S2B 2,4 GHz dan Xbee Pro S5 868 MHz. Setelah dilakukan kajian, Xbee 2,4 GHz tidak dapat digunakan di lokasi pengujian Garut dan Majalengka karena jarak modul induk dan anak cukup jauh serta terlalu banyak obstacle. Topologi yang digunakan yaitu topologi pair/point to point, dengan mengukur nilai RSSI menggunakan software XCTU. Semakin kecil nilai Received Signal Strength Indicator (RSSI) dari nilai receive sensitivity Xbee maka kualitas sinyal semakin baik. Pengukuran dilakukan dengan meninggikan antena Xbee dengan beberapa variasi ketinggian untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik. Hasilnya diperoleh beberapa rekomendasi tinggi minimal antena Xbee yang terpasang di tiap lokasi modul anak pada 3 kabupaten.


Author(s):  
Marianne Guffanti ◽  
William E. Scott ◽  
Carolyn L. Driedger ◽  
John W. Ewert

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document