Jurnal Keperawatan Komprehensif
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

71
(FIVE YEARS 28)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikep PPNI Jawa Barat

2598-8727, 2354-8428

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 48-53
Author(s):  
Trio Gustin Rahayu

Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa meningkatkan resiko terjadinya depresi. Depresi dapat menyebabkan beberapa perubahan dalam kehidupan. Cara mengurangi depresi dengan life review therapy dilakukan dengan mengingat kembali kejadian masa lalu yang menyenangkan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh life review therapy terhadap depresi pada pasien menjalani hemodialisa. Metode penelitian ini menggunakan rancangan One Group pre–post test design dengan sampel 50 responden dan pengambilan sampel dengan purposive sampling. Alat pengumpulan data dengan menggunakan Depression Anxiety and Stress Scale (DASS) terdiri dari 21 pertanyaan. Analisa data menggunakan Hasil menunjukkan rata-rata umur responden yaitu 42 tahun dengan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan dengan lama hemodialisa 23 bulan. Tingkat depresi sebelum dilakukan intervensi adalah depresi berat dan setelah dilakukan intervensi menjadi normal. Ada pengaruh life review therapy terhadap depresi pada pasien yang menjalani hemodialisa. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memperbanyak jumlah subjek penelitian dan memperluas wilayah penelitian.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 80-89
Author(s):  
Suci Noor Hayati ◽  
Gina Nurdina ◽  
Tri Antika Rizki Kusuma Putri

Latar belakang: Berbagai metode pembelajaran telah digunakan untuk menunjang proses pembelajaran terutama selama era pandemik seperti saat ini. Pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi merupakan salah satu metode yang tidak asing terutama bagi generasi milenialis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meringkas studi penelitian tentang pembelajaran jarak jauh dalam pendidikan keperawatan. Metode: literature review menggunakan dua database (Pubmed dan Sciendirect) untuk studi sebelumnya yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir (2015-2020). Format CASP dan pedoman PRISMA, serta PICOT framework digunakan untuk menilai kualitas studi dan membantu dalam pemilihan artikel serta untuk menentukan kriteria inklusi penelitian. Hasil: Sebanyak 5 artikel dari 137 studi dimasukkan dalam proses review. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada nilai kognitif, efikasi diri, dan kemampuan klinis dari peserta didik. Kesimpulan: Penggunaan digital material dapat digunakan oleh institusi pendidikan keperawatan terutama pada masa pandemic COVID-19 sebagai alternatif media pembelajaran. 


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 32-38
Author(s):  
Lia Juniarni ◽  
Wini Hadiyani ◽  
Nina Marlina ◽  
Sandra R. Nurrandi ◽  
Tri Desi Anggita

Latar belakang: Studi literature review ini dilatar belakangi oleh masalah psikologis yang sering terjadi pada remaja yaitu harga diri rendah. Harga diri meningkat seiring bertambahnya usia dan paling terancam selama masa remaja. Bentuk penghargaan, penerimaan serta pengakuan membuat seseorang berharga dan diakui kehadirannya oleh lingkungan. Implikasi dari harga diri rendah, akan muncul masalah hubungan interpersonal, masalah dalam sekolah dan pekerjaan, ketergantungan zat, depresi atau gangguan mental lainnya. Tujuan: Literature ini ditujukan untuk menganalisis secara teoritik pengaruh Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap peningkatan harga diri pada remaja. Metode: Metode kajian literatur dilakukan terhadap lima artikel yang diperoleh dari sejumlah dua database Google Scholar dan PUBMED. Kata kunci untuk pencarian artikel adalah “Cognitive Behavior Therapy (CBT)”, ”harga diri rendah”, “self esteem”,“treatment”,“remaja”,”Teenager” or ”Adolecent”. Kriteria artikel yang digunakan berbahasa Inggris dan Indonesia, diterbitkan  dari  tahun  2016 sampai 2018. Hasil : tinjauan ini menunjukkan nilai yang signifikan yaitu dari ketiga artikel menujukan nilai (p< 0.05) yang artinya adanya pengaruh dari terapi kognitif atau cognitive behavior therapy (CBT) terhadap peningkatan harga diri pada remaja. Kesimpulan: terapi kognitif atau cognitive behavior therapy (CBT) merupakan terapi yang diyakini dapat meningkatkan harga diri rendah pada remaja sehingga diharapkan tenaga kesehatan dapat menerapkan terapi kognitif untuk mengurangi tingkat harga diri rendah pada remaja.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 27-31
Author(s):  
Chita Widia ◽  
Ayu Nursobah ◽  
Darmono Darmono
Keyword(s):  

Dampak negatif yang ditimbulkan dari seringnya mengakses layar monitor salah satunya adalah kelainan refraksi, hal ini sangat membatasi fungsi indera tersebut. Salah satu jenis kelainan refraksi adalah Astigmatisma dimana berkas cahaya tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam pada retina.Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi penggunaan gadget dengan prevalensi astigmatisma pada mahasiswa DIII Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Dalam penelitian ini, analisis variabel independen dan variabel dependen menggunakan uji pearson. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan durasi  penggunaan gadget dengan prevalensi astigmatisma pada mahasiswa TK 1 dan II prodi D III Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya nilai p (0,002) < α (0,05). Disarankan kepada seluruh pihak yang terkait agar tetap memperhatikan durasi penggunaan gadget.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 54-65
Author(s):  
Bhakti Permana ◽  
Nunung Nurhayati ◽  
Citra Nurintan Amelia ◽  
Linlin Lindayani

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari satu sensasi yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Intensitas bervariasi dari rasa nyeri ringan hingga nyeri berat, tetapi menurun sejalan dengan proses penyembuhan. Manajemen nyeri pada pasien pasca operasi sangat penting baik terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Metode farmakologi yang digunakan sebagai manajemen nyeri adalah pemberian analgesic anti nyeri, yang dibagi menjadi dua kelompok: analgesik dan non-narkotik. Nonfarmakologi menyajikan beberapa bentuk terapi musik dan distraksi. Musik adalah kumpulan bunyi yang ditetapkan untuk menghasilkan ritme atau nyanyian, yang dihasilkan dari alat-alat musik yang dapat menghasilkan ritme. Terapi murottal Qur’an adalah terapi mendengarkan al-qur’an yang merupakan terapi keagamaan dimana seseorang mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode tinjauan sistematis terhadap literature yang ada, untuk mengevaluasi respon subjektif pasien setelah menerapkan terapi murrotal terhadap penurunan nyeri pasca operasi. Hasil dari penelitian literature review ini  terbukti bahwa terapi murrotal Al-Qur’an efektif untuk menurunkan nyeri terhadap pasien pasca operasi. Terapi murrotal Al-Qur’an dapat menggunakan surah yang terkandung dalam Al-Qur’an dan melakukannya selama 15-20 menit.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Gian Nurdiansyah ◽  
Ahmad Yamin ◽  
Iceu Amira

Stres merupakan keadaan seseorang yang mengakibatkan gangguan terhadap fisik dan psikologis. Tingkat stres yang terjadi diakibatkan karena perpindahan mahasiswa dari program diploma ke program sarjana. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat stress mahasiswa dalam menghadapi peningkatan strata Pendidikan di Universitas Padjadjaran mahasiswa angkatan 2014. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan total populasi  yaitu 87 orang. Tingkat stress diukur dengan kuesioner PSS 10, yang berskala likert data dikelompokan kedalam 3 kategori yaitu stress ringan (skor 1-14), stress sedang (15-26), stress berat (skor >26). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Stres ringan (2,4%), Stres sedang (76%), dan Stress berat (21,2%). Sedangkan hasil tingkat stres berdasarkan usia <20 stress berat yg paling banyak yaitu 5 orang (5,88%) dan usia >20  stress sedang paling banyak yaitu 52 orang (61,18%). Hasil  tingkat stress berdasarkan  jenis kelamin laki laki terbanyak pada kategori stress sedang (22,35%) dan jenis kelamin perempuan terbanyak pada kategori stress sedang (54,12%). Hasil tingkat stress berdasarkan IPK 3.0-3.5 terbanyak pada katagori stress sedang (65,88%). Kesimpulan dari penelitian ini yang paling dominan adalah stress sedang. Hal ini diakibatkan oleh beban SKS, tugas akhir, dan system block. Bisa lakukan evaluasi dan diberikan pelayanan konseling, dan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk mengatasi masalah yang dialami mahasiswa sehingga tidak tidak terjadi stress.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 74-49
Author(s):  
Khotafiatun Khotafiatun ◽  
Sh Sugiharto ◽  
Wiwiek Natalya

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit demam berdarah dengue. Kepadatan nyamuk Aedes aegypti sebagai indikator penularan dan penyebaran demam berdarah dengue dapat dilihat dari tempat perindukkannya yaitu penampungan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti pada penampungan air dalam rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Tehnik sampling menggunakan tehnik Cluster Sampling dengan jumlah responden 274 unit rumah. Untuk memantau jentik nyamuk menggunakan checklist pemeriksaan jentik berkala dari DepKes RI. Data dianalisa berdasarkan frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai House Index sebesar 32,1%, Container Index 13,7%, Breteau Index  42,7% dan Angka Bebas Jentik 68%. Indiator-indikator tersebut menunjukkan Desa Jeruksari termasuk dalam kategori risiko tinggi penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Sehingga disarankan bagi perawat komunitas untuk lebih menggiatkan penyuluhan kesehatan dan memberdayakan masyarakat serta kader kesehatan dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk 3M-Plus.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-47
Author(s):  
Efri Widianti ◽  
Lia Ramadanti ◽  
Karwati Karwati ◽  
Chandra Kirana K ◽  
Anjani Mumtazhas ◽  
...  

Harga diri rendah yang terjadi pada remaja dikarenakan secara psikologis konsep diri remaja belum matang dalam berinteraksi dan bergaul. Harga diri rendah dapat mempengaruhi kemampuan remaja untuk bersosialisasi dengan teman yang lain. Dari total kasus harga diri rendah yang terjadi 3 tahun terakhir (2016 - 2018) adalah 57 dengan persentase 99,98%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara penampilan fisik dengan terjadinya harga diri rendah situasional pada remaja. Metode yang digunakan adalah pendekatan narrative review. Database utama yang digunakan untuk pencarian literatur adalah PubMed menggunakan kata kunci dengan teknik bolean dalam bahasa Inggris yang disusun menjadi satu kalimat pencarian yaitu “Teenager” OR “Adolescent” AND “Effect” OR “Impact” OR “Influence” AND “body image” AND “low self esteem” OR “low situasional self esteem”.  Terdapat 5 artikel yang digunakan, 2 artikel membahas terkait dampak atau hubungan peningkatan berat badan dengan low self esteem, 2 artikel membahas terkait dampak dari perubahan warna kulit terhadap low self esteem baik itu dari jerawat maupun acanthosis nigricans dan 1 artikel membahas terkait hubungan ketidakpuasan tubuh dan harga diri pada remaja. Dari 5 jurnal penelitian yang telah kami pilih, penelitian-penelitian tersebut dilakukan di Spanyol, Turki, America, Nigeria, dan US. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara penampilan fisik dengan terjadinya harga diri rendah situasional pada remaja, diantaranya hubungan jerawat hiperpigmentasi dengan harga diri rendah yang berhubungan dengan wajah atau area lain yang tidak tertutup oleh pakaian berpengaruh langsung terhadap tingkat keparahan jerawat dan hubungan kelebihan berat badan dengan harga diri rendah yang berpengaruh terhadap perlakuan yang mereka terima dari teman sebayanya seperti komentar negatif, viktimisasi dan perundungan.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Diwa Agus Sudrajat ◽  
Rahmi Rahmawati

Latar belakang: Gaya kepemimpinan merupakan suatu proses perilaku untuk mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayannya. Gaya kepemipinan yang tepat akan mampu mempengaruhi perubahan internal dan eksternal berorganisasi. Dengan demikian kontribusi perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan ikut menentukan tercapainya tujuan rumah sakit. Kinerja perawat pelaksana merupakan serangkaian kegiatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Terbentuknya kinerja perawat yang baik dapat dipengaruhi oleh sistem nilai bersama yang ada pada gaya kepemimpinan para kepala ruangan rumah sakit. Gaya kepemimpinan yang baik akan mendorong timbulnya loyalitas pada organisasi, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja perawat yang optimal sebagai mewujudkan kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui dan membandingkan gaya kepemimpinan di RS swasta dan RS negeri.  Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif  analisis komparatif secara kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional, dengan subjek penelitian 73  perawat di rumah sakit negeri dan 73 di rumah sakit swasta ditentukan dengan teknik propotion random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner. Hasil: gaya kepemimpinan yang dimiliki kepala ruangan di kedua rumah sakit ini, untuk hasi RS Swasta mendominan gaya kepemimpinan Laisses Faire, untuk RS pemerintah mendominan gaya kepemimpinan Transaksional. Kesimpulan Terdapat gaya Kepemimpinan RS Pemerintah yaitu gaya kepemimpinan Transaksional dari 56 responden (76,7%) maka termasuk kategori (Cukup Baik).  Terdapat gaya kepemimpinan RS Swasta yaitu gaya kepemimpinan Laisses Faire dari 56 responden (76,7%) maka termasuk kategori (Cukup baik)  Saran: Bagi pihak rumah sakit swasta untuk lebih mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam pedoman pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan dan menjadi lebih baik. Bagi rumah sakit pemerintah sebaiknya dapat mempertahankan bagi para kepala ruangan untuk bisa mempengaruhi perawatnya bekerja dengan  sebaik mungkin. 


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 66-73
Author(s):  
Irma Darmawati ◽  
Dhika Dharmansyah ◽  
Linlin Lindayani ◽  
Ririn Alfyani

Latar Belakang: Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Upaya kecakapan remaja dalam pencegahan HIV/AIDS penting untuk diperhatikan sebab ini dapat menekan laju pertumbuhan HIV/AIDS itu sendiri.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kecakapan hidup (life skill) remaja dalam pencegahan HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional. Dilakukan dengan subjek penelitian 610 remaja SMK di Bandung yang ditentukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner Life Skill Training Questionaire High School dan analisa data dengan distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan 52% remaja memiliki upaya kecakapan hidup yang baik dengan mean 90.63 ±10.79. Kesimpulan: Pihak sekolah perlu memberikan pengarahan, informasi, serta edukasi mengenai upaya kecakapan hidup bagi remaja agar memiliki upaya kecakapan hidup yang baik dalam pencegahan HIV/AIDS.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document