scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Fisika

2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Anggun Yunita Wisela ◽  
Hairunisyah Sahidu ◽  
Syahrial Ayubi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar peserta didik SMAN 8 Mataram tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasinya seluruh peserta didik kelas XI MIA SMAN 8 Mataram. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling, sehingga terpilih peserta didik kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model pembelajaran creative problem solving dan kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah menggunakan instrumen tes uraian sebanyak 4 butir soal untuk mengukur hasil belajar menggunakan instrumen tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji MANOVA berbantuan IBM SPSS 23 dengan taraf signifikansi 5%. Uji hipotesis MANOVA menghasilkan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik.

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 31-39
Author(s):  
Meldawati Meldawati ◽  
Rilia Iriani ◽  
Syahmani Syahmani

Penelitian ini tentang penggunaan model pembelajaran CPS berbantuan aplikasi schematic mind map pada materi stoikiometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat: (1) perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik (2) perbedaan hasil belajar (3) peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran CPS berbantuan aplikasi schematic mind map. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian sebanyak 109 peserta didik, yaitu 36 peserta didik kelas X MIA 1, 37 peserta didik kelas X MIA 2 dan 36 peserta didik kelas X MIA 3. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan uji Kruskal Wallis. Penelitian memberikan hasil bahwa: (1) tampak perbedaan kemampuan berpikir kreatif penggunaan model pembelajaran CPS berbantuan aplikasi schematic mind map lebih baik dibandingkan model CPS berbantuan mind mapping dan model CPS (2) tampak perbedaan hasil belajar pengetahuan peserta didik serta rata-rata hasil belajar sikap dan keterampilan sosial penggunaan model CPS berbantuan aplikasi schematic mind map lebih baik dibandingkan model CPS berbantuan mind mapping dan model CPS (3) penggunaan model CPS berbantuan aplikasi schematic mind map dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Akmil Fuadi Rahman ◽  
Maslianti Maslianti

. Pembelajaran matematika di kelas masih banyak yang menekankan pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir kreatif. Siswa tidak diberi kesempatan menemukan jawaban ataupun cara yang berbeda dari yang sudah diajarkan guru, sehingga siswa tidak bisa berkreasi untuk menemukan jawaban dengan caranya sendiri. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan model CPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahhui: (1) aktivitas belajar siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran CPS pada SMPN 23 Banjarmasin, dan (2) ada tidaknya pengaruh model CPS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif   pada siswa kelas VIII SMPN 23 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan  randomized posttest-only control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negri 23 Banjarmasin, pengambilan sampel menggunakan  teknik purposive sampling, dan di dapat kelas VIII D sebagai kelas esperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan dengan menggunakan model CPS sedangkan kelas kontrol di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model PBL.Data yang diperoleh menggunakan statistik berupa uji normal, uji homogeny, uji t dan Uji u. hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa selama proses belajar dengan menggunakan model CPS berada pada kriteria baik, (2) kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas eksperimen menggunakan model CPS lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas kontrol dengan menggunakan model PBL, sehingga dapat dikatakan bahwa model CPS memberi pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif pada siswa. Kata kunci: model CPS, PBL, kemampuan berpikir kreatif pada siswa


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Rika Wahyuni ◽  
Mariyam Mariyam ◽  
Dewi Sartika

<p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui ketercapaian ketuntasan siswa pada materi persamaan garis lurus setelah diterapkannya model pembelajaran <em>CPS; </em>2) Mengetahui  perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kritis matematis siswa pada materi persamaan garis lurus antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran <em>CPS</em> dan yang mendapat model pembelajaran langsung; 3) Mengetahui aktivitas belajar siswa selama diterapkannya model pembelajaran <em>CPS</em>. Penelitian ini menggunakan desain <em>Quasi Eksperimental</em> dengan bentuk <em>The Nonequivalent Control Group Design</em>. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang dipilih dari 4 kelas. Pengambilan sampel menggunakan  teknik <em>purposive sampling</em> dan terpilihlan kelas   VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Pertimbangan dipilihnya kedua kelas tersebut karena masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan rata-rata ketuntasan siswa belum mencapai KKM. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Siswa mencapai ketuntasan secara individu maupun klasikal pada kelas yang menggunakan model pembelajaran <em>CPS</em>  2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kritis matematis antara siswa yang diberikan model pembelajaran <em>CPS</em> dengan siswa yang diberikan model pembelajaran langsung; 3) Aktivitas siswa tergolong aktif selama diterapkan model pembelajaran <em>CPS.</em></p>


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Irma Mariana ◽  
Fahinu Fahinu ◽  
Ruslan Ruslan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan creative problem solving siswa dengan menerapkan model PBL dengan pendekatan Saintifik, dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh  penerapan model PBL dengan pendekatan Saintifik terhadap kemampuan creative problem solving siswa ditinjau dari disposisi matematis siswa. desain penelitian ini yaitu pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa dan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. instrumen penelitian yang digunakan, yaitu tes kemampuan creative problem solving dan angket disposisi matematis siswa. hasil analisis data baik  statistik deskriptif maupun inferensial menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan CPS siswa yang diajar dengan model PBL menggunakan Pendekatan Saintifik lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Berdasarkan analisis inferensial, menunjukkan bahwa adanya pengaruh PBL dengan Pendekatan Saintifik terhadap kemampuan CPS siswa ditinjau dari disposisi matematis


PRISMA ◽  
2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Suprih Widodo ◽  
Kartikasari Kartikasari

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika, tetapi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa tergolong rendah, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan wawancara dengan guru sekolah dasar bahwa siswa belum terbiasa menyelesaikan soal pemecahan masalah (soal non rutin) sehingga siswa sulit memahami soal. Fakta tersebut merupakan latar belakang dari penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi dari penelitian yaitu kelas IV di salah satu SD Kecamatan Munjuljaya dengan sampel siswa kelas IVB dan kelas IVC. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil penelitian dari skor N-gain, rata-rata N-gain kelas eksperimen tergolong sedang dan rata-rata kelas kontrol tergolong  rendah dan dari hasil uji t dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan tidak adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. Dibutuhkan pemahaman konsep matematika untuk dapat menyelesaikan kemampuan pemecahan masalah. Kata kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


Author(s):  
Sri Ulfa Alawiyah ◽  
Lies Andriani ◽  
Depi Fitriani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengaen model Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) jika berdasarkan self regulated learning siswa SMPIT Az Zuhra Islamic School Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan uji anova dua jalan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model CPS, 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model CPS jika berdasarkan self regulated learning siswa, 3) Tidak terdapat pengaruh interaksi penerapan model pembelajaran dan self regulated learning terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CPS berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis berdasarkan self regulated learning siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru. Kata Kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving, Kemampuan Komunikasi Matematis, Self Regulated Learning.


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Juliani Rohaili ◽  
Dadi Setiadi ◽  
Kusmiyati Kusmiyati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan bahan ajar model inkuiri terbimbing terintegrasi kearifan lokal berbasis outcome based education (OBE) melalui penggunaan media online terhadap literasi sains peserta didik kelas X di SMAN 8 Mataram. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasi penelitian seluruh peserta didik kelas X MIA (164 orang). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket validasi ahli, angket respon peserta didik, dan tes literasi sains. Hasil validasi kelayakan bahan ajar oleh ahli menunjukkan skor rata-rata 0,78 yang termasuk dalam kategori layak. Presentase respon peserta didik terhadap bahan ajar yaitu 55,93% yang tergolong sangat menarik. Data keterbacaan menggunakan flesh kinchaid grade level menyatakan naskah bahan ajar layak untuk kelas X dengan rentang usia pengguna 13-16 tahun dan rata-rata indeks keterbacaan sebesar 10,7. Hasil uji hipotesis MANOVA menunjukkan nilai signifikansi literasi sains peserta didik yaitu 0,000 (p < 0,05), sehingga penerapan bahan ajar model inkuiri terbimbing terintegrasi kearifan lokal berbasis outcome based education melalui penggunaan media online berpengaruh terhadap literasi sains peserta didik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan bahan ajar model inkuiri  terbimbing terintegrasi kearifan lokal berbasis outcome based education melalui penggunaan media online berpengaruh terhadap literasi sains peserta didik.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Ni Made Rosita Dewi ◽  
I Wayan Widiana

Belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus XI Kecamatan Buleleng menjadi alas an utama dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media Question Box terhadap hasil belajar IPS. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan non equivalent post-test only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Gugus XI Kecamatan Buleleng yang berjumlah 118 orang. Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel dengan teknik random sampling sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung = 2,384 sedangkan ttabel = 1,995 pada taraf signifikan 5 % untuk derajat kebebasan 36 + 34 – 2 = 68. Berdasarkan kriteria penghitungan karena  thitung > ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil analisis uji-t tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa.  Implikasi penelitian ini yaitu model Creative Problem Solving berbantuan media Question Box sesuai untuk diterapkan, karena model ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan setiap permasalahan secara kreatif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 241
Author(s):  
I Made Sudarma Adiputra ◽  
Ni Luh Gede Ita Sunariati ◽  
Ni Wayan Trisnadewi ◽  
Ni Putu Wiwik Oktaviani

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Senam bugar merupakan aktivitas fisik dengan gerakan yang ringan dan sangat tepat bila dilakukan pada lansia hipertensi.Tujuan: Mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 36 orang. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pemilihan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dianalisis  menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok perlakuan nilai rata-rata tekanan darah sistole saat pre-test 168,1 mmHg dan post-test 153,4 mmHg sedangkan diastole pre-test 95,56 mmHg dan post-test 82,67 mmHg, pada kelompok perlakuan secara statistik mengalami penurunan tekanan darah setelah senam bugar lansia dengan p-value <0.001 uji beda dua kelompok didapatkan hasil p-value <0.001, dari hasil ini terlihat ada perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi. Diharapkan lansia berperan aktif dalam mengikuti kegiatan senam dari posyandu lansia secara rutin untuk membantu menurunkan serta mengontrol tekanan darah tinggi.


Mimbar Ilmu ◽  
2021 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 295
Author(s):  
Puspitasari Tri Anggrainy ◽  
Mubarak Ahmad

Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran jarak jauh ataupun online berlangsung menimbulkan berbagai kendala, di antaranya koneksi internet yang kurang menunjang, rendahnya hasil belajar, dan kesulitan dalam belajar IPA juga disebabkan oleh metode penyampaian guru dalam mengelola pembelajaran yang kurang efektif. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh metode pembelajaran Numbered Head Together secara online terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, metode Quasi Experiment dengan Non-Equivalent Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 62 siswa. Subjek penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol berjumlah 31 siswa dan kelas eksperimen berjumlah 31 siswa. Metode pengumpulan data memakai pre-test serta post-test dengan instrumen penelitian 25 soal pilihan ganda. Metode analisis data memakai uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas Levene test serta uji hipotesis memakai uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan  thitung = 7,419 > ttabel = 2,000, sehingga tolak H0 terima H1. Maka, ada pengaruh yang signifikan metode pembelajaran Numbered Head Together secara online  memberikan pengaruh terhadap hasil belajarIPA siswa kelas IV.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document