scholarly journals PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KINGDOM ANIMALIA DI MAN 2 PONTIANAK

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Mendala Mendala ◽  
Nuri Dewi Muldayanti ◽  
Heriansyah Heriansyah

Materi kingdom animalia memiliki cakupan yang sangat luas dan bersifat abstrak. Sehingga, dalam penyampaiannya memerlukan suatu model pembelajaran dan media yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media flash terhadap hasil belajar siswa materi kingdom animalia pada siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pontianak. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, kelas XA sebagai kelas eksperimen dan kelas XC sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dan observasi langsung. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Hasil uji U Mann-Whitney menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media flash dengan siswa yang diajar menggunakan metode ceramah berbantuan media flash. Sedangkan berdasarkan perhitungan Effect Size, model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media flash terhadap hasil belajar siswa materi kingdom animalia memberikan kontribusi terhadap persentasi peningkatan hasil belajar sebesar 51,6 %. Hal ini menunjukan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media flash berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Pontianak pada materi kingdom animalia dengan nilai Effect Size 0,9  (tergolong tinggi).

2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Desi Gusnarsi ◽  
Citra Utami ◽  
Rika Wahyuni

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>Realistic Mathematics Education</em> (RME) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa pada materi lingkaran kelas VIII. Penelitian yang digunakan true experiment design dengan desain <em>pretest-posttest control group design</em>. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 04 Singkawang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em> dan terpilih kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII D sebagai kelas kontrol. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus N-gain dan uji-t (independen) untuk mengetahui perbedaan peningkatan, <em>Effect Size</em> untuk mengetahui pengaruh, persentase aktivitas siswa dan nilai motivasi belajar siswa untuk mengetahui aktivitas siswa dan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa setelah diberikan model pembelajaran <em>Realistic Mathematics Education</em> (RME) yang dibuktikan dengan nilai N-gain 0,51 kategori sedang pada kelas eksprimen dan 0,25 kategori rendah pada kelas kontrol serta uji-t (independen) diperoleh nilai thitung = 5,67 &gt; ttabel = 2,00, (2) terdapat pengaruh model pembelajaran <em>Realistic Mathematics Educati</em><em>on</em> (RME) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa yang dibuktikan perolehan nilai Effect Size sebesar 1,76 dengan kategori tinggi, (3) terdapat pengaruh model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap aktivitas siswa yang  dibuktikan dengan perolehan persentase aktivitas 67,4% dengan kategori aktif, (4) terdapat pengaruh model pembelajaran <em>Realistic Mathematics Education</em> (RME) terhadap motivasi siswa yang dibuktikan dengan nilai rata-rata motivasi belajar siswa keseluruhan sebesar 44,76 dengan kategori tinggi.


10.29406/181 ◽  
2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Dirga Mahardika Riandi ◽  
Hanum Mukti Rahayu ◽  
Arif Didik Kurniawan

Materi kingdom animalia merupakan salah satu materi yang diajarkan di MAN Filial Pontianak yang dianggap sulit oleh siswa, sehingga hasil belajar siswa belum mencapai KKM (75). Oleh sebab itu dibutuhkan model pembelajaran yang tepat agar hasil belajar siswa pada materi kingdom animalia dapat tercapai secara maksimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan dan pengaruh penggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dan model konvensional ceramah terhadap hasil belajar siswa pada materi kingdom animalia kelas X di MAN Filial Pontianak tahun ajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan bentuk Quasy Exsperimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Hasil uji U Mann-Whitney nilai hasil belajar siswa diperoleh  angka signifikan sebesar 0,024 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan siswa yang diajar menggunakan model konvensional ceramah. Sedangkan perhitungan pengaruh menggunakan Effect Size diperoleh sebesar 0,6 atau sebesar38,2% berdasarkan tabel interpretasi cohen’s dengan kategori sedang. Kesimpulan dalam penelitian adalah terdapat perbedaan dan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar.  Katakunci:Jigsaw, Konvensional, Flash, Materi Kingdom Animalia, Hasil belajar.


2016 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Yuberti Yuberti ◽  
Shella Syafitri

The purpose of this study was to determine the effect size scramble learning model with video media on Physics students learning outcomes of class X MAN 1 Pesisir Barat on the measurement material. The research method used was a quasi experimental design with nonequivalent control group design. The survey results revealed that the normality test of the experimental class Lcount = 0.161052 and class control while Lcount = 0.149135 Ltable = 0.1726. Terms of normality test L count <L table then normally distributed data. To test the homogeneity of Fcount<Ftable = 1.166 <1.96 then the data homogeneous. Test hypotheses obtained tcount> t table = 6.4> 1.708 means that there are significant scramble learning model with video media to the learning outcomes of students subject matter physics measurements in class X MAN 1 Pesisir Barat. Furthermore, the effect size obtained results of 0.8. These results indicate that the learning model Scramble with video media can influence the outcome of physics students learn as much as 79%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui effect size model pembelajaran scramble dengan media video terhadap hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MAN 1 pesisir barat pada materi pengukuran. Metode penelitian yang di gunakan adalah quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group design. Dari hasil penelitian diketahui bahwa uji normalitas pada kelas eksperimen Lhitung=0,161052dan kelas kontrol Lhitung=0.149135 sedangkan Ltabel= 0,1726. Syarat uji normalitas Lhitung< Ltabel maka data terdistribusi normal. Untuk uji homogenitas, Fhitung < Ftabel = 1,166< 1,96 makadata homogen. Uji hipotesis didapatkan thitung > t tabel   = 6,4 >1,708 artinya, terdapat pengaruh model pembelajaran scramble dengan media video terhadap hasil belajar Fisika peserta didik materi pokok pengukuran di kelas X MAN 1 Pesisir Barat. Selanjutnya, diperoleh hasil uji effect size sebesar 0,8. Hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Scramble dengan media video dapat mempengaruhi hasil belajar fisika peserta didik sebanyak 79%. 


2012 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Stepanus Sahala ◽  
Abdus Samad

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembiasan cahaya pada lensa terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 5 Ketapang. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment, dengan rancangan Pretest Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian yaitu kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan VIII A sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah sebesar 26,75 lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yaitu 20,65. Dari uji U Mann Whitney diketahui Zhitung = -3,97 sedangkan Ztabel = -1,96, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf 5%. Nilai Effect Size yaitu 1,40 atau tergolong tinggi dan jika dilihat dari standar kurva normal, maka pembelajaran berbasis masalah memberikan kontribusi sebesar 41,92% terhadap hasil belajar siswa.Kata kunci : model pembelajaran berbasis masalah, pembiasan cahaya pada lensa, hasil belajar.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Selviana Safitri ◽  
Rizmahardian A Kurniawan ◽  
Raudhatul Fadhilah

<p class="abstrak">Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pembelajaran kooperatif tipe <em>teams game tournament </em> berbantuan media teka-teki silang terhadap motivasi belajar siswa pada materi Koloid. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian <em>nonequivalent control group design</em>. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 120 siswa. Sampel penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 yang berjumlah 80 siswa menggunakan teknik <em>purposive sampling. </em>Teknik pengumpulan data menggunakan komunikasi langsung dan observasi langsung. Alat pengumpul data menggunakan panduan wawancara dan pedoman observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe <em>teams game tournament</em> berpengaruh terhadap motivasi siswa sebesar 96,64%; (2) Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan <em>teams game tournament</em> berbantuan media teka-teki silang dan metode ceramah pada materi Koloid; dan (3) Nilai <em>effect size </em>motivasi siswa sebesar 1,83.</p><p class="abstrak"><strong>Kata Kunci: </strong><em> teams game tournament</em>, motivasi siswa<em>, </em>teka-teki silang.</p>


10.29406/514 ◽  
2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Mar’atul Mufiidah ◽  
Arif Didik Kurniawan ◽  
Nuri Dewi Muldayanti

ABSTRAK                                                                                          Rendahnya aktivitas belajar siswa didalam kelas dan cara mengajar guru yang belum maksimal dalam proses pembelajaran sehingga menyebabkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Raya pada Mata Pelajaran Biologi masih di bawah KKM 69, khususnya pada sub materi rangka dan otot  69,23% siswa tidak tuntas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dan besarnya pengaruh model pembelajaran SAVI berbantuan Macromedia Flash berbasis Lesson Study terhadap aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian eksperimen. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan VIII A sebagai kelas kontrol. Hasil uji U-Mann Whitney menunjukan terdapat perbedaan aktivitas belajar yaitu 0,000<0,05 hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Sedangkan perhitungan Effect Size memberikan pengaruh persentase peningkatan aktivitas belajar sebesar 75,4% tergolong besar. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran SAVI berbantuan Macromedia Flash berbasis Lesson Study terdapat perbedaan dan memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.Kata kunci: SAVI, Macromedia Flash, Lesson Study, Aktivitas Belajar, Rangka dan Otot AbstractThe low activity of student learning in the classroom and how teachers teach is not maximized in the learning process, causing the results of class VIII student of SMP Negeri 7 Sungai Raya Subjects Biology KKM is still below 69, particularly in sub material order and muscle 69.23% of students uncompleted. The purpose of this study to determine whether there is a difference and the influence of SAVI-assisted learning model Macromedia Flash-based Lesson Study the learning activities of students. The method used experimental research methods. Forms of study is a Quasi-Experimental Design with design Nonequivalent Control Group Design. Determination of the sample using purposive sampling technic that is class F as the experimental class VIII and VIII A as the control class. The results U-Mann Whitney test showed that there are differences in learning activities 0,000 <0,05 this indicates activity of students in the experimental class is different from the control class. While the calculation of Effect Size influence learning activity increased percentage of 75.4% is quite large. It can be concluded that the use of SAVI-assisted learning model Macromedia Flash-based Lesson Study there is a difference and give effect to the learning activities of students.Keywords: SAVI, Macromedia Flash, Lesson Study, Learning Activities, Frame and Muscles 


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Mita Surya Antika ◽  
Lies Andriani ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think Pair Square dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan sampel yang terpilih adalah kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dan kemampuan awal matematika siswa, lembar observasi dan alat dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dan anova dua arah (two way anova). Dari hasil analisis data pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional jika ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang dan rendah, dan 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.Kata kunci: Think Pair Square, Kemampuan pemahaman konsep Matematis, Kemampuan Awal Matematika, Quasi Eksperimen


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Ayu Fitriani ◽  
Eko Retno Mulyaningrum ◽  
Rivanna Cittraning Rachmawati

<p><em>P</em><em>enelitian ini bertujuan untuk mengetahui </em><em>komparasi</em><em> pembelajarn IPA terpadu tipe connected </em><em> dan tipe webbed </em><em>terhadap hasil belajar kognitif siswa</em><em> pada materi sistem pernapasan di SMP Negeri 11 Semarang</em><em>. </em><em>Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen non-equivalent pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menghasilkan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen 1 (connected) dan VIII G sebagai kelas eksperimen 2 (webbed). Instrumen yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda, lembar observasi terbuka dan lembar wawancara. Penelitian dilakukan karena banyak guru yang tidak mengetahui tentang  pembelajaran IPA terpadu, hasil belajar kognitif siswa masih rendah dan untuk mengukur profesionalisme guru melalui lessnon study for learning community terhadap hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh rata-rata skor pretest pada kelas eksperimen 1 adalah 56,12 dan kelas eksperimen 2 skor rata-ratanya adalah 55,07. Sedangkan rata-rata skor posttest pada kelas eksperimen 1 adalah 74,2 dengan kriteria baik dan pada kelas eksperimen 2 adalah 80,1 dengan kriteria sangat baik. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa dengan taraf signifikan α=0,05. Diperoleh nilai hasil t<sub>hitung</sub> = 0,4204 dan t<sub>tabel</sub> = 2,0243 yang berarti hipotesis diterima. Nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif kelas eksperimen 2 lebih tinggi dari kelas eksperimen 1 sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan pembalajaran IPA terpadu tipe connected dan webbed melalui LSLC terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan di SMP Negeri 11 Semarang dan IPA terpadu. </em>Komparasi hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan manusia yang memiliki presentase dengan kriteria sangat baik adalah pembelajaran IPA terpadu tipe <em>webbed</em> dan pembelajaran IPA terpadu tipe <em>connected</em> memiliki presentase dengan kriteria baik melalui <em>Lesson Study for Learning Community</em> sehingga pembelajaran IPA terpadu yang efektif untuk digunakan pada materi sistem pernapasan manusia melalui <em>lesson study for learning community</em> di SMP N 11 Semarang adalah tipe <em>webbed</em>.</p>


SPARTA ◽  
2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 29-36
Author(s):  
Maulana, Dedy Putranto dan Erick Prayogo Walton

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) sebagian besar dari siswa kelas X SMAN 1 Puding Besar kemampuannya masih rendah dalam melakukan teknik dasar tendangan T, 2). kurangnya kreativitas guru dalam memanfaatkan media bantu untuk menunjang kemampuan tendangan T siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh media cardboard animated terhadap kemampuan teknik dasar tendangan T materi bela diri pencak silat siswa Siswa kelsa X SMA Negeri 1 Puding Besar.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimental, jenis desain yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMA Negeri 1 Puding Besar Tahun 2018 yang berjumlah 144 orang. Sampel dari penelitian ini adalah kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan. Tes yang digunakan merupakan tes kemampuan teknik dasar tendangan T menggunakan instrument yang telah disusun. Hasil pengukuran data diuji menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis uji t test.Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari pengujian hipotesis hasil teknik dasar tendangan T antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui nilai thitung= 2,363, nilai ttabel = 1,684, nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh secara signifikan penggunaan media cardboard animated terhadap kemampuan teknik dasar tendangan T materi bela diri pencak silat siswa kelas X SMA Negeri 1 Puding Besar. Kata kunci: Media Cardboard Animated, Kemampuan Teknik Dasar Tendangan T


Author(s):  
Sayid Ali Rahmat ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
I Wayan Darmadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah   terhadap keterampilan berpikir kritis siswa   pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas Xa sebagai kelas eksperimen dan kelas Xb sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi yang telah divalidasi oleh validator dan telah diuji coba lapangan. Analisis data yang digunakan statistik inferensial yaitu uji normalitas, homogenitas, uji hipotesis (uji t 2 pihak).  Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data hasil penelitian, diperoleh nilai keterampilan berpikir kritis siswa  pada pretest untuk kelas eksperimen yaitu 21.32, dan untuk kelas kontrol yaitu 20.29 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 6.89 dan 8.87. Untuk posttest nilai rata – rata kelas eksperimen 53.24 dan untuk kelas kontrol 42.79 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 16.87 dan 17.33. Nilai P-value hasil uji hipotesis diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai α atau 0,014 < 0,05 serta nilai t hitung > t tabel atau 2,51 > 1,66 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan  model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi.   Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, keterampilan berpikir kritis


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document