scholarly journals Meningkatkan produktivitas dengan bekerja kolaboratif secara remote dengan Google Docs

2018 ◽  
Author(s):  
Danner Sagala
Keyword(s):  

Model kerja kolaboratif menjadi salah satu pilihan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap persoalan yang ingin diselesaikan oleh para akademisi/peneliti harus melibatkan beberapa bidang ilmu terkait karena suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri. Salah satu contoh yang dapat diberikan untuk penjelasan di atas adalah upaya penyelesaian mengenai produksi kedelai di Indonesia. Suatu teknologi budidaya yang ditemukan oleh seorang peneliti budidaya pertanian (agronomis) harus dianalisa sosial ekonomisnya. Selain itu, pengembangan berikutnya mungkin perlu melibatkan peneliti mekanisasi pertanian dan peneliti teknologi pasca panen. Pada akhirnya, teknologi tersebut dapat digunakan dengan baik di taraf masyarakat. Oleh karena itu, model kerja kolaboratif sangat didorong lembaga-lembaga penyedia dana penelitian. Salah satu contohnya adalah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesi. Beberapa skim penelitian yang didanai oleh Kemenristekditi mengharuskan adanya kolaborasi antar bidang ilmu atau kolaborasi antar bidang ilmu akan memberi nilai tambah jika skim tersebut tidak mengharuskan kolaborasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin membuat dunia tanpa batas. Semua orang dapat terhubung dengan cepat dan realtime. Seseorang tidak perlu bertemu secara fisik jika ingin bekerja bersama dengan seorang lain atau sekelompok lainnya. Hal ini berbeda dengan pada masa sebelum era digital dewasa ini. Hasil teknologi dapat digunakan untuk mengatasi kendala dalam pemilihan mitra kolaborasi jika mitra yang cocok untuk suatu topik berada jauh dari peneliti utama atau berada pada lembaga yang berbeda. Salah satu buah dari perkembangan teknologi terkini yang dapat dimanfaatkan untuk bekerjasama adalah Google Dokumen (Google Docs). Aplikasi ini merupakan produk dari Google. Google docs memiliki fitur yang sama dengan aplikasi pengolah kata Word yang merupakan produks Microsoft. Google docs dapat digunakan untuk mengetik dan memformat teks, gambar dan tabel. Kelebihan dari Google docs ini adalah dapat digunakan secara remote atau jarak jauh. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh anggota tim akan langsung tersimpan secara otomatis sehingga pengguna tidak perlu kuatir kehilangan data yang sudah diketik. Setiap perubahan juga tercatat dalam log sehingga dapat diketahui siapa dan apa yang diubah dari dokumen tersebut. Seseorang yang ingin menggunakan harus memiliki akun google. Google menerapkan sistem akun tunggal untuk semua produk google (one account, all of google). Google docs dapat dibuka di sini jika sudah memiliki akun google https://www.google.com/intl/id/docs/about/. Google docs memastikan kita dapat bekerja dimana saja, kapan saja dan menggunakan alat apa saja (laptop, komputer PC, tablet, dll).Perkembangan teknologi yang demikian seharusnya linier dengan produktifitas para peneliti.

2014 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Padma Tripathi

The present study was conducted to examine the implementation of PCMM in the Indian IT Industry by analyzing the perceptions of managers regarding the reasons for PCMM implementation, people related issues and benefits of PCMM. The objectives of the study were to gain a conceptual understanding of PCMM, to examine the methods and application of PCMM in IT industry and to gain an overview of the dissemination of PCMM on organizational field by focusing on the implementation of PCMM in organizations, and its impact on the effectiveness of people management and the overall business. Based on the findings of literature review a questionnaire was developed using Google Docs. Subjects of this study were managers belonging to middle and higher managerial positions of various IT companies with PCMM certification ranging from Level 2 to Level 5. The data collected was then analyzed using statistical tools like SPSS and Microsoft Excel. The survey brought out that the reasons for PCMM certification do not vary significantly across IT companies. The Level of PCMM to which an employee’s organization belonged had a significant impact on his/her perception of factors leading to success of IT projects. Reducing turnover was rated as the most prevalent issue followed by overcoming low morale and burnout, and identifying competencies. Integrating workforce development with process improvement was ranked as the most important benefit of PCMM implementation.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 9 ◽  
Author(s):  
Shelina Bhamani ◽  
Areeba Zainab Makhdoom ◽  
Vardah Bharuchi ◽  
Nasreen Ali ◽  
Sidra Kaleem ◽  
...  

<p align="center"><em>The widespread prevalence of COVID-19 pandemic has affected academia and parents alike. Due to the sudden closure of schools, students are missing social interaction which is vital for better learning and grooming while most schools have started online classes. This has become a tough routine for the parents working online at home since they have to ensure their children’s education. The study presented was designed to explore the experiences of home learning in times of COVID-19. A descriptive qualitative study was planned to explore the experiences of parents about home learning and management during COVID-19 to get an insight into real-life experiences.  Purposive sampling technique was used for data collection.  Data were collected from 19 parents falling in the inclusion criteria. Considering the lockdown problem, the data were collected via Google docs form with open-ended questions related to COVID-19 and home learning. Three major themes emerged after the data analysis: impact of COVID on children learning; support given by schools; and strategies used by caregivers at home to support learning. It was analyzed that the entire nation and academicians around the world have come forward to support learning at home offering a wide range of free online avenues to support parents to facilitate home-learning. Furthermore, parents too have adapted quickly to address the learning gap that have emerged in their children’s learning in these challenging times. Measures should be adopted to provide essential learning skills to children at home. Centralized data dashboards and educational technology may be used to keep the students, parents and schools updated.</em></p>


Jurnal DIFUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Moh Farid Najib
Keyword(s):  

Potensi yang dimiliki oleh komunitas harus digali dan dijadikan dasar dalam pemberdayaan masyarkat. Salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui meningkatan kemandirian komunitas lokal. Dari hasil indepth interview terhadap 10 pengerajin dan UMKM di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang menunjukkan adanya permasalahan. Diantaranya; keuangan, pemasaran, perizinan, sumber daya manusia, dan produksi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah membantu meningkatkan kemandirian komunitas lokal melalui pembentukan lembaga pendanaan dan pengembangan teknologi tepat guna yang mampu meningkatkan produktivitas. Desain metode pelaksanaan solusi permasalahan berupa bantuan pendirian Koperasi Syariah dan Pengembangan Model Pengukuran Kualitas Layanan Koperasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa dokumen kelengkapan pendirian koperasi Syariah yang terdiri dari anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan business plan.  Disamping itu, model pengukuran kualitas layanan koperasi Syariah dikembangkan guna menjamin kualitas layanan untuk meningkatkan daya saing.


2010 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 138-140 ◽  
Author(s):  
Thomas Kippenbrock ◽  
Elaine Holloway ◽  
Deborah D. Moore
Keyword(s):  

2010 ◽  
pp. 207-300 ◽  
Author(s):  
Paul Darbyshire ◽  
Adam Darbyshire
Keyword(s):  

2018 ◽  
Author(s):  
Tascieli Feltrin ◽  
Suyan Barcellos Dutra ◽  
Helenise Sangoi Antunes

O presente artigo objetiva apresentar uma avaliação do programa Pacto Nacional pela Alfabetização na Idade Certa (PNAIC), através da experiência dos professores formadores do programa, da região central do Rio Grande do Sul. Nesse sentido, convidamos os professores formadores da cidade de Santa Maria – RS, a qual é responsável pela formação de todos os professores participantes do PNAIC na região central do estado a realizarem uma autoavaliação de sua atuação no programa, como também, a auto avaliar os efeitos e aspectos do PNAIC. A seguir apresentamos um breve histórico do programa de formação continuada e sua relação com a Universidade Federal de Santa Maria – RS desde sua criação com destaque para as atividades e peculiaridades de suas ações no cenário nacional. Em seguida contextualizamos as respostas e percepções dos professores formadores com as perspectivas contemporâneas de continuação do programa. Para o delineamento desta pesquisa, utilizamos como instrumento de coleta de dados um questionário semiestruturado através da ferramenta Google Docs. Inicialmente buscamos conhecer o histórico do programa PNAIC, e em seguida investigamos como os professores formadores avaliam o trabalho realizado, destacando os aspectos positivos, negativos e impactos do programa em suas trajetórias e na educação básica como um todo. Através das respostas apresentadas, foi possível, por exemplo, conhecer quais as fragilidades e pontos a serem reestruturados para as próximas edições. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document