scholarly journals KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOUR UNTUK MEREDUKSI PENYALAHGUNAAN INTERNET PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 BANJARBARU

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Putu Ayu Suci Puspita Sari ◽  
Sultani Sultani ◽  
Laelatul Anisah

Internet sangat bermanfaat jika tidak disalahgunakan, janganlah kita sampai lalai akan dampak dari penggunaan internet karena jika penggunaan yang berlebihan maka akan menjadi boomerang  bagi si pengguna.  Tujuan  penelitian ini adalah untuk menurunkan penggunaan internet siswa kelas VIII H di SMP Negeri 4 Banjarbaru dengan manajemen diri (Self-management). Dalam layanan konseling individual. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu dengan single subject design (SSD) dengan design A-B. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas  VIII H di SMP Negeri 4 Banjarbaru dengan sampel 3 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah inventori penyalahgunaan internet hasil penelitian menunjukan sebelum di berikan teknik self managamement dalam penggunaan konseling individual rata-rata skornya adalah 256.67 (63.53%), dan sesudah diberikan teknik self managamement dalam penggunaan konseling individual rata-rata skornya adalah 198 (48.01%). Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa layanan konseling individual dengan teknik self management mampu memberikan penurunan terhadap penyalahgunaan internet siswa.__________________________________________________________The internet is very useful if it is not misused, let us not be negligent of the impact of internet use because if excessive use it will become a boomerang for the user. The purpose of this study was to reduce the internet usage of students of class VIII H in SMP Negeri 4 Banjarbaru with self-management. In individual counseling services. This research is an experimental research, namely with a single subject design (SSD) with A-B design. The subjects of this study were students of class VIII H at SMP Negeri 4 Banjarbaru with a sample of 3 students. The instrument used was an internet abuse inventory. The results showed before being given self-management techniques in the use of individual counseling the average score was 256.67 (63.53%), and after being given self-management techniques in the use of individual counseling the average score was 198 (48.01% ). Based on the conclusions of the results of this study indicate that individual counseling services with self management techniques can provide a reduction in student internet abuse.

2017 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Yuliati Hasanah

Abstract Self management is a strategy in which the cognitive behavioral approach in the application, subject to the expected full attendance during the intervention process. NAP is an HIV patient and had undergone antiretroviral therapy. Saturation, fatigue experienced by NAP during the ARV therapy, so found some times subject medical leave provisions. Healthy behavior in a sick person (in this case a person suffering from HIV) one of which is adherent to treatment that must be endured. This research aims to gain result the applying of self management techniques against medication adherence of NAP patient with HIV in the Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi PutraYogyakarta. This study focuses on the application of self-management techniques that include self-monitoring, self reinforcement and self evaluation of medication adherence that includes aspects of belief, accept and act on the subject. Researchers used quantitative approach by using the method of single subject design N = 1 model A-B-A now where the measurements and observations made in each phase. The subject in this study as many as one person with initials NAP. The purpose of this study is to look at the effect of applying the self management technique against NAP’s medication adherence. The results of this study indicate that the application of self-management techniques have a positive effect in improving NAP’s medication adherence with skor of 2SD smaller than skor of the mean phase difference A2 and A1. Stages through the application of this technique is extracting and determining value, set goals, formulate an action plan, the implementation of self-monitoring, self reinforcement and self evaluation. Based on the analysis of the results of the study concluded that the motivation, participation and discipline will determine the effectiveness of the intervention. Support of family members is also important to support the commitment of the subjects in this therapy.Keywords: behavior modification, HIV, medication adherence, self-management AbstrakManusia dapat memutuskan dan menentukan dirinya sendiri. Berdasarkan asumsi tersebut teknik self management merupakan salah satu teknik modifikasi perilaku yang memfokuskan pada regulasi diri. Self management merupakan salah satu strategi dalam pendekatan perilaku kognitif dimana dalam penerapannya, subjek diharapkan kehadiran penuh selama proses intervensi. NAP adalah seorang penderita HIV dan telah menjalani terapi ARV. Kejenuhan, kelelahan dialami NAP selama mengikuti terapi ARV, sehingga ditemukan beberapa kali subjek meninggalkan ketentuan-ketentuan medis. Perilaku sehat pada orang sakit (dalam kasus ini seseorang yang menderita HIV) salah satunya adalah patuh terhadap pengobatan yang harus dijalani. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari penerapan teknik self management terhadap kepatuhan berobat subjek NAP sebagai penderita HIV di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Penelitian ini menitikberatkan pada penerapan teknik self management yang mencakup self monitoring, self reinforcement dan self evaluation terhadap kepatuhan berobat yang mencakup aspek mempercayai (belief), menerima (accept) dan tindakan (act) pada subjek. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode single subject design N=1 dengan model A-B-A dinama pengukuran dan pengamatan dilakukan di setiap fase. Subjek dalam penelitian ini sebanyak satu orang dengan inisial NAP. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penerapan teknik self management terhadap kepatuhan berobat subjek NAP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik self management mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kepatuhan berobat subjek NAP dengan nilai 2SD lebih kecil dari selisih mean fase A2 dan A1. Tahapan yang dilalui dalam penerapan teknik ini adalah penggalian dan penentuan value, menetapkan goals, merumuskan rencana tindakan, pelaksanaan self monitoring, self reinforcement dan self evaluation. Berdasarkan analisa hasil penelitian disimpulkan bahwa motivasi, peran serta dan kedisiplinan akan menentukan efektifitas intervensi. Dukungan anggota keluarga juga penting untuk mendukung komitmen subjek dalam terapi ini.Kata kunci:  HIV, kepatuhan berobat, modifikasi perilaku, self management


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Pri Agung Warjono ◽  
Sultani Sultani ◽  
Laelatul Anisah

Pada observasi awal di SMP Negeri 2 Martapura ditemukan siswa yang mempunyai sikap kepercayaan diri rendah, seperti siswa takut maju kedepan untuk menjawab soal karena teman dikelasnya suka mengejek tulisan siswa membuat siswa tersebut takut mengeluarkan pendapat dan bertanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan rasa percaya diri siswa introvert melalui layanan konseling individual dengan pendekatan gestalt pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Martapura. Penelitian ini menggunakan metode eskperimen dengan singel subject design.subjek penelitian sebanyak 3 siswa yang memiliki rasa kepercayaan diri rendah. Teknik pengumpulan data dengan skala percaya diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa percaya diri pada siswa introvert di kelas VII di SMP Negeri 2 Martapura dalam hasil analisis data dengan Wilcoxon dengan nilai sig 0,109 maka dengan demikian maka analisis tersebut ditolak karena pada dasarnya pengambilan Wilcoxon adalah > 0,05 jika hasilnya lebih besar pada hasil yang sudah ditentukan maka (Ho) ditolak ditolak maka dapat dikatakan jika sampel 3 siswa dapat mempengaruhi hasil signifikan terhadap kepercayaan diri siswa dalam memberikan layanan konseling individual dengan pendekatan gestalt.Saran yang diberikan : kepada guru bimbingan konseling hal menarik dalam siswa agar siswa tertarik menceritakan permasalah mengalami kesulitan dalam kehidupannya, agar siswa berani memiliki sikap, perilaku, dan kepribadian yang positif. Kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya._________________________________________________________ In the initial observation at SMP Negeri 2 Martapura, students who had low self-confidence attitudes were found, as students were afraid to come forward to answer questions because their classmates like to mock students' writing making them afraid to express their opinions and ask questions. The purpose of this study was to determine the increase in self-confidence of introverted students through individual counseling services with a gestalt approach in class VII students at SMP Negeri 2 Martapura. This study used the experimental method with single subject design. The research subjects were 3 students who had low self-esteem. Techniques for collecting data with a scale of confidence.The results showed that confidence in introverted students in class VII in SMP Negeri 2 Martapura in the results of data analysis with Wilcoxon with a sig value of 0.109 so that the analysis was rejected because basically taking Wilcoxon is> 0.05 if the results are greater on the results which has been determined then (Ho) is rejected rejected so it can be said if the sample of 3 students can influence the significant results on students' confidence in providing individual counseling services with a gestalt approach.


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 487-496
Author(s):  
Cahaya Dzullia ◽  
Subagya Subagya ◽  
Mohammad Anwar

This study aims to find out the influence of self management techniques in reducing blindism behavior owned by visually impaired students in class VIII at SLB-A YKAB Surakarta. This research is a quantitative research using experimental research design with a single subject or Single Subject Research (SSR). The subjects of this study were visually impaired students of class VIII at SLB-A YKAB Surakarta. The data collection techniques that used in this study were the observation of participants and non-participants. Data analysis techniques used are visual analysis techniques in conditions and visual analysis between conditions. The results of experiments in the baseline phase were conducted as many as four sessions, obtained blindism frequency data in students as many as 20, 19, 21 and 21 times. This shows that the trend of the blindism behavior of educated participants was increased with a stability level of 100%, so that intervention was needed. The intervention phase was carried out in eight sessions and data on the frequency of blindism on students were 16, 12, 11, 11, 10, 9, 9 and 9 times. Referring to the data, it can be seen that the trend of decline and the level of stability of the data obtained was 87.5%. So that it can be concluded that self management techniques can reduce blindism behavior for visually impaired students in class VIII at SLB-A YKAB Surakarta.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Winda Januarti

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Asertive Training terhadap peningkatan motivasi belajar anak yang berperilaku maladaptif di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subyek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subyek dalam penelitian ini adalah subyek satu yakni AM; subyek dua yakni JR; dan subyek tiga yakni NJ. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asertive Training berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak berperilaku maladaptif. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subyek bervariasi dengan subyek AM dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen, subyek JR dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen beajar dan inisiatif belajar, subyek NJ dengan skor tertinggi yakni aspek inisiatif dan optimis belajar. Secara keseluruhan JR merupakan subyek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi Asertive Traning terhadap motivasi belajar, diantara kedua subyek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subyek. Melalui intervensi Asertive Training, anak mampu mengelola emosi, perasaan dan tingkah laku yang berkaitan dengan pendidikan. Kata Kunci: Anak, Motivasi Belajar, Assertive Training, Perilaku Maladaptif


2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
R. Dika Permatadiraja

Abstrak Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) terhadap peningkatan kelekatan anak dan ibu asuh di SOS Children’s Village Jakarta. Tahapan yang dilakukan melalui dua fase yakni Child-Directed Interaction (CDI) serta Parent-Directed Interaction (PDI).Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subjek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga satu yakni PH dan ibu SU; keluarga dua yakni NM dan ibu MA; dan keluarga tiga yakni NA dan ibu AR. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCIT berpengaruh terhadap peningkatan kelekatan anak dan ibu asuh. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subjek bervariasi dengan subjek PH dan ibu SU memiliki pengaruh tertinggi pada aspek kehangatan, subjek NM dan ibu MA memiliki pengaruh tertinggi pada aspek kehangatan dan ketanggapan; serta NA dan ibu AR memiliki pengaruh tertinggi pada aspek rasa aman. Secara keseluruhan NM dan ibu MA merupakan subjek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi PCIT terhadap kelekatan, diantara kedua subjek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subjek. Hasil dari peningkatan kelekatan berdampak pada gaya pengasuhan yang penuh dengan kehangatan serta membentuk pola kelekatan ibu asuh terhadap anak yang selalu mendampingi, sensitif, responsif, penuh cinta dan kasih sayang.Kata kunci: anak, kelekatan, Parent-Child Interaction Therapy, pengasuhan keluarga pengganti


2017 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Ika Putri Nawangsari

Abstract This research aims to determine the effectiveness of the implementation of Play Therapy through Imaginative Pretend Play technique in Handling Cases Agresive Behavior Child Victim of Sexual Abuse. The Agressive behavior that are refered in this research are divided into two; Phyisic aggresive and verbal agressive. The methode in this reserach is Single Subject Design with A-B-A-B. Data collecting technique conducted by observation, unstructur interviews, documentary study and filling questionaire. All the measurment using this research are formed.  The result showed that the aplication of Imaginative Pretend Play technique in Handling Cases Agressive Behavior Child Victim of Sexual Abuse is effective to reduce the agressive behavior frequencty of child. The frequency of physical agressive that consist of  hitting, wresting, throwing, threat with showing and imitating sexual adult activity  decresed from 39 before intervention to 11 after intervention. The frequency of verbal  agressive that consist of  bellowing, mocking and speaking with dirty word decresed from 39 before intervention to 11 after intervention. The result of ECBS show intervention influence to cognition aspect significantly, intervention influence to social relation aspect significantly and intervention influence to self adjustment aspect significantly.Keywords: Child, Sexual Abuse, ECBS, Imaginative Pretend Play, Play Therapy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Play Therapy melalui teknik Imaginative Pretend Play dalam menangani masalah perilaku agresif anak korban kekerasan seksual. Adapun agresif yang dimaksud disini mencakup agresivitas fisik maupun agresivitas verbal. Metode Penelitian ini menggunakan Single Subject Design dengan pola A-B-A-B. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara tidak terstruktur, studi dokumentasi dan pengisian angket atau kuosioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Teknik Imaginative Pretend Play dalam Penanganan Masalah Perilaku Agresif Anak Korban Kekerasan Seksual. Jumlah frekuensi agresivitas fisik anak yang terdiri dari memukul, merebut, melempar, mengacungkan kepalan tangan untuk mengancam dan menirukan aktivitas seksual orang dewasa berjumlah 39 turun menjadi 11 setelah intervensi. Jumlah frekuensi agresivitas verbal yang terdiri dari membentak, mengejek atau menghina dan mengeluarkan kata kotor berjumlah 32 turun menjadi 9 setelah intervensi. Hasil pengujian melalui instrumen ECBS menunjukan intervensi berpengaruh signifikan terhadap aspek kognisi namun tidak merubah kategori dalam level sedang, intervensi berpengaruh signifikan terhadap aspek relasi sosial dan terjadi peningkatan level aspek sosial dari sedang menjadi tinggi dan intervensi berpengaruh signifikan terhadap aspek penyesuaian diri anak dan terjadi peningkatan level aspek sosial dari sedang menjadi tinggi. Kata kunci: Anak, ECBS, Imaginative Pretend Play, Kekerasan Seksual, Play Therapy


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document