Development of Excessive-Smoke-Emitting-Car Fault Diagnostic System (ESECFDS) based on Case-Base Reasoning (CBR) Methodology

Author(s):  
Sumana De ◽  
Baisakhi Chakraborty

This paper proposes a diagnostic system, ESECFDS, to solve the problem of excessive smoke emission from a faulty car, based on Case-Based Reasoning (CBR) Methodology that accepts a user query as a new case, compares it with several stored cases in a Case-Base (CB) based on a similarity score using Jaccard Similarity method and provides feedback result to the user. The CBR cycle R4 Model of Aamodt and Plaza has been modified to R5 Model to improve the time complexity of the proposed algorithm of the system over the popular R4 Model.

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 126-132
Author(s):  
Zendy Achmad Faisal

Munculnya permasalahan dan penyakit pada ayam ini disinyalir akibat kelalaian peternak yang kurang memperhatikan nutrisi bahan pakan yang diberikan pada ayam peliharaannya. Penyakit-penyakit yang sering menjangkit ayam petelur adalah: Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), Gumboro Disease dan Flu. Pada setiap penyakit tersebut memiliki gejala yang hampir sama namun membutuhan penanganan dan tindakan yang bebeda-beda sehingga banyak peternak yang sulit mengidentifikasi penyakit apa yang menjangkit ternak mereka.Pengumpulan data yang dijadikan bahan pembuatan sistem pakar menggunakan metode case base reasoning ini dilakukan dengan wawancara dengan technical service obat (ahli dalam bidang penanganan penyakit ayam petelur) pada instansi Manunggal Putra Unggas. Dalam tahap ini, berkonsultasi tentang informasi mengenai segala penyakit ayam petelur, gejala penyakit ayam petelur, serta bobot nilai pada setiap gejala yang merupakan tingkat keyakinan dari ahli dalam penyakit ayam petelur. Setelah dilakukan wawancara, maka diperoleh informasi mengenai mengenai nilai bobot dari penyakit dan gejala penyakit ayam yang akan digunakan dalam sistem pakar diagnosis penyakit pada ayam petelur yang diperoleh dari technical service penanganan unggas yaitu Bpk Taufan Rohadie.Pada jurnal hasil penelitian sosio-economic impact didapatkan pada insutri peternakan ayam yang ada di Indonesia bahwa wabah penyakit ayam pada umumnya menyerang perusahaan peternakan ayam petelur. Sekitar 83% dari total populasi. Informasi ini mengungkapkan bahwa perusahaan ayam petelur lebih rentan terkena wabah penyakit daripada perusahaan ayam boiler.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 43-48
Author(s):  
Desi Ernawati ◽  
Riki Andri Yusda ◽  
Guntur Maha Putra

Abstract:Chili is a production cropthatis much needed by the  community. Good care is needed to increase the production of chili plants. Production of chili plants will decrease if the types of diseases that attack are not considered. To find out about chili plant diseases, farmers only look at the disease without knowing the symptoms that appear beforehand so that it will affect the production of chili plants.So that we need experts who understand the symptoms of disease in chili plants.The existence of experts can be replaced by a system designed to detect symptoms of disease in chili plants.The expert system to be designed is web-based using the case-based reasoning method.This expert system is expected to help increase the productivity of chili plants.            Keywords:expert system; chili; case-based reasoning; chili plants.  Abstrak:Cabai merupakan tanaman produksi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk meningkatkan produksi tanaman cabai diperlukan perawatan yang baik. Produksi dari tanaman cabai akan menurun jika tidak diperhatikan jenis penyakit yang menyerang. Untuk mengetahui penyakit tanaman cabai para petani hanya melihat penyakitnya saja tanpa mengetahui terlebih dahulu gejala yang muncul sehingga akan mempengaruhi hasil produksi tanaman cabai. Sehingga diperlukan pakar yang mengerti mengenai gejala penyakit pada tanaman cabai. Keberadaan pakar bisa digantikan oleh sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi gejala penyakit pada tanaman cabai. Sistem pakar yang akan dirancang berbasis web dengan menggunakan metode case base reasoning. Sistem pakar ini nantinya diharapkan membantu untuk peningkatan produktivitas tanaman cabai. Kata kunci:sistem pakar; cabai; casebasereasoning; tanaman cabai.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 72-79
Author(s):  
Jevan Nelson ◽  
Septian Dicky Chandra

This paper proposes one of approach for diagnosing faults in motorcycle by using Case-Based Reasoning Approach (CBR). CBR process through four stages consist of Retrieve, Reuse, Revise and Retain. The calculation of equation have been done by Simple Matching Coefficient (SMC). Diagnosing faults in motorcycle was started by tracking initial indication that occur in the motorcycle, then ended when the solution has been found with similar of existing case. The result shown that the most often problem after diagnosis was the machine unable to start/difficult to turn on with the Carburetor Attribute Weight achieve the highest percentage of attributes. Keyword: CBR, Diagnosis, Motorcycle, SMC


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Heni Sulistiani ◽  
Imam Darwanto ◽  
Imam Ahmad

Petani karet di wilayah Kabupaten Tulang Bawang sering menemukan masalah seperti penyakit dan hama tanaman karet yang dapat mengakibatkan kematian pada tanaman karet, antara lain penyakit pada bidang sadap, dan hama penggangu seperti rayap dan kutu tanaman. Penyakit tersebut dapat dideteksi melalui gejala-gejala yang ditimbulkan. Akan tetapi untuk mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman karet diperlukan seorang pakar pertanian dan perkebunan. Namun, saat ini petani di Tulang Bawang masih memliki kekurangan dalam hal pengetahuan untuk pencegehan dan penanganan penyakit tanaman karet. Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang berisikan pengetahuan tertentu dalam hal kepakaran melalui pendekatan kemampuan manusia di salah  satu  bidang. Salah satunya adalah sistem pakar. Berbagai metode telah diterapkan untuk membangun sistem pakar, diantaranya adalah Metode Case Base Reasoning dan K-Nearest Neighbor. Metode ini digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan berdasarkan pengalaman kasus masa lalu dan pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama. Hasil pengujian keakuratan kesesuaian antara data testing yang diperoleh dari pakar dengan hasil pengolahan sistem adalah sebesar 80%.


Techno Com ◽  
2017 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 70-79
Author(s):  
Fryda Fatmayati ◽  
Kusrini ◽  
Emha Taufiq Lutfi

Penyakit gigi dan mulut dapat dialami oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga dewasa.Namun karena biaya berobat ke dokter gigi yang mahal maka masyarakat enggan memeriksanakan keluhannya terutama pada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Padahal jika penyakit gigi dan mulut tidak segera dirawat akan bertambah parah. Case-Based Reasoning meniru kemampuan manusia, yaitu menyelesaikan masalah baru menggunakan jawaban atau pengalaman dari masalah lama.Penyajian pengetahuan (knowledge representation) dibuat dalam bentuk kasus-kasus (case).Setiap kasus berisi masalah dan jawaban, sehingga kasus lebih mirip dengan suatu pola tertentu.Cara kerja Case-Based Reasoning adalah dengan membandingkan kasus baru dengan kasus lama. Jika tidak ada yang cocok maka Case-Based Reasoning akan melakukan adaptasi, dengan cara memasukkan kasus baru tersebut ke dalam database penyimpanan kasus (case base), sehingga secara tidak langsung pengetahuan CBR akan bertambah. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui kemiripan kasus baru dan kasus lama dengan penerapan Case-Based Reasoning (CBR) dan membandingkan dua metode yang digunakan, yaitu Extended Jaccard Coefficient (Tanimoto Coefficient) dan Euclidean Distance similarity dengan memilih hasil akurasi terbaik dari kedua metode tersebut. Hasil pengujian terhadap data uji penyakit gigi dan mulut menunjukkan sistem memiliki unjuk kerja dengan tingkat akurasi menggunakan metode Extended Jaccard Coefficient sebesar 95.24% dan Euclidean Distance Similarity sebesar 100%.   Kata kunci—Case Base Reasoning, Extended Jaccard Coefficient, Euclidean Distance Similarity, penyakit gigi dan mulut 


2004 ◽  
Vol 13 (01) ◽  
pp. 237-254 ◽  
Author(s):  
DAVID B. LEAKE ◽  
RAJA SOORIAMURTHI

Multi-case-base reasoning (MCBR) extends case-based reasoning to draw on multiple case bases that may address somewhat different tasks. In MCBR, an agent selectively supplements its own case-base as needed, by dispatching problems to external case-bases and using cross-case-base adaptation to adjust their solutions for inter-case-base differences. MCBR has been advocated as a means to facilitate handling large case-bases when storage is limited, or to enable use of distributed case sources. However, this raises an important question: When storage is not an issue, and the cases from all external case sources could be merged into a single case-base, is there any reason for MCBR? This article answers that question with an experimental assessment of how MCBR affects the quality of solutions generated. It demonstrates that for a given local case-base and an external case-base for a task environment that is similar to, but different from, the local task environment, MCBR can improve accuracy compared to merging the case-bases into a single case-base. This improvement holds even if the cross-case-base adaptation method used by MCBR is also applied to the external cases before merging. The article hypothesizes an explanation of this behavior in terms of the ability of MCBR to exploit the tradeoffs between similarity of problems and similarity of solution contexts. It provides experimental evidence to support this hypothesis, and also demonstrates that MCBR is a useful framework for guiding case-base maintenance by selecting cases to add to a case-base.


Transmisi ◽  
2018 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Esi Putri Silmina ◽  
Retantyo Wardoyo

Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari ASIA. Pembudidayaan tanaman jeruk dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, teknik budidaya, kondisi lingkungan serta serangan hama dan penyakit. Dari ketiga faktor tersebut yang sampai sekarang menjadi masalah adalah gangguan hama dan penyakit. Rendahnya produktivitas tanaman jeruk disebabkan oleh serangan hama. Penelitian ini akan mengidentifikasi serangan hama pada tanaman jeruk dengan cara menerapkan Sistem Case Based Reasoning. Perhitungan similaritas yang digunakan dalam sistem Case Base Reasoning adalah metode Euclidean Distance. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem Case Based Reasoning ini dapat digunakan untutk membantu user mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman jeruk. Problem baru dikatakan similar (mirip) 100% dengan kasus yang lama apabila nilai similaritas dari d(p,q) sama dengan 1 sedangkan tidak  similar apabila nilai d(p,q) sama dengan 0. Nilai similaritas antara 0 sampai dengan 1. 


Author(s):  
Muhammad Syaifuddin

Averrhoa carambola L atau yang disebut Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia. Namun banyak masalah yang diahadapi oleh petani tanaman belimbing termasuk rendahnya produksi akibat terserang penyakit seperti bercak daun, penyakit kepang jelaga, batang berkerak merah dan lapuk akar.Oleh karena itu, diperlukan sebuah program untuk melakukan diagnosa penyakit pada tanaman belimbing agar para petani sesegera mungkin mengetahui dan melakukan tindakan yang konkrit terhadap tanaman belimbing disaat terindikasi sebuah kelainan. Program ini nantinya akan di isi pengetahuan-pengetahuan terkait dengan gejala dan solusi yang ditawarkan. Program ini nantinya akan bertindak layaknya seorang pakar yang menangani penyakit tanaman belimibing. Program ini disebut sistem pakar. Dari hasil uji coba program yang telah dimasukan algoritma K-Nearest Neigbor (K-NN) di dalamnya, menyimpulkan bahwa program sistem pakar ini telah sesuai dengan yang diharapkan, yakni mampu mendiagnosa dan memberikan solusi terkait gejala-gejala pada tanaman belimbing. Algoritma K-NN adalah algoritma yang  penyelesain masalah  menggunakan data lama (case base reasoning) sebagai rujukan untuk memproses dan memberikan solusi. Algoritma ini mencari nilai yang tingkat kemiripannya paling tinggi dengan gejala yang akan diproses.


Author(s):  
Nurfalinda ◽  
Alena Uperati

Case Based Reasoning (CBR) is one reasoning from an expert system, namely by reasoning from previous cases that have been stored on a case base to find out the solution of a new case. In case based reasoning there is a retrive process, in the retrieve process there is a similarity process, and to speed up the retrieve process it can use the indexing method. In this research will use the indexing method with Bayesian models and similarity processes using the nearest neighbor method. System testing techniques from this study with two testing techniques namely: the first testing technique using the Bayesian indexing model, the results of the indexing have produced white snapper disease, then proceed with similarity method with the nearest neighbor method used to determine the right solution from the previous case. has been saved on a case base. The second testing technique is without using indexing, the process is only by the nearest neighbor similarity method, the results of similarity in the form of disease and treatment solutions from previous cases that have been stored on a case base. System accuracy for testing with Bayesian model indexing and nearest neighbor similarity with threshold 0,70 is 86% and testing without indexing with Bayesian model with threshold 0,70 is 100%.


2015 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Diki Andita Kusuma ◽  
Chairani Chairani

<p>Penelitian ini membahas tentang pembuatan sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit paru-paru. Metode yang digunakan adalah metode Case Base Reasoning (CBR). CBR merupakan salah satu metode yang menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (<em>Artificial Intelligent</em>) dan menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada <em>knowledege</em> dari kasus-kasus sebelumnya.  Kasus-kasus yang digunakan diperoleh dari catatan penangan kasus diagnosa penyakit paru dari seorang dokter spesialis paru sebanyak 8 kasus dan disediakan satu buah kasus baru untuk dihitung nilai kedekatannya dengan kasus lama. Hasil dari penilitian ini memberikan keluaran berupa kemungkinan penyakit dan saran pengobatan yang didasarkan pada kemiripan kasus baru dengan pengetahuan yang dimiliki sistem. Nilai kedekatan dari 8 kasus lama terhadap kasus baru dari seorang pasien adalah 0.38 terhadap data kasus pertama, 0.45 terhadap data kasus kedua, 0.56 terhadap data kasus ketiga, 0.56 terhadap data kasus keempat, 0.72 terhadap data kasus kelima, 0.93 terhadap data kasus keenam, 0.52 terhadap data kasus ketujuh, dan 0.66 terhadap data kasus kedepelapan. Nilai kedekatan paling maximum diperoleh terhadap data kasus keenam, yaitu sebesar  0.93 atau 93%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien didiagnosa terserang penyakit radang paru.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document