scholarly journals KOMBINASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 38-50
Author(s):  
Fitra Ramadona ◽  
Usman

Universitas Islam Indragiri (UNISI) adalah Universitas swasta yang terdapat di kota Tembilahan, Riau yang selalu berupaya dalam peningkatan mutu internal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan melakukan penilaian terhadap kinerja dosen. Proses penilaian tersebut masih dilakukan secara manual dan diimplementasikan dalam bentuk excel, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan pun masih banyak terjadi kesalahan, seperti kesalahan dalam perhitungan dan penyajian laporan. Dalam penelitian ini dirancancang sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pembobotan masing-masing kriteria dan metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai metode perangkingan. Kriteria yang digunakan untuk penilaian kinerja dosen ini adalah tingkat kehadiran mengajar, ketepatan mulai dan mengakhiri kuliah, kesesuaian meteri dengan silabus, kemudahan penyampaian materi untuk dipahami, menggunakan alat bantu untuk memperjelas materi, malayani dan memberikan perhatian dalam komunikasi dua arah, membantu dan mudah untuk ditemui di luar waktu perkuliahan, memiliki pengetahuan aktual dalam pembelajaran. Dan alternatif yang digunakan adalah dosen-dosen yang telah terdaftar di Dikti dan masih aktif mengajar pada semester genap tahun ajaran 2015. Implementasi sistem pendukung keputusan ini menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan database MySQL.    

2017 ◽  
Vol 1 ◽  
Author(s):  
Saefudin Saefudin ◽  
Sri Wahyuningsih

Suatu instansi tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di dalamnya. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena itu, suatu instansi perlu melakukan penilaian kinerja pegawai untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam melaksanakan tugasnya. Permasalahan yang terjadi di RSUD Serang yaitu proses penilaian yang dilakukan masih menggunakan cara manual sehingga proses penilaian kinerja pegawai menjadi lambat dan tidak akurat. Dalam penilaian kinerja pegawai masih bersifat subjektif. Belum adanya program aplikasi dalam mendukung pengambilan keputusan dan pihak rumah sakit kesulitan dalam menentukan prestasi kinerja pegawai. Berdasarkan hal tersebut, penulis merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) di RSUD Serang. Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif dan terstruktur. Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan SQLyog sebagai database. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dibangun mampu memberikan hasil perhitungan secara otomatis sesuai dengan hasil perhitungan yang dilakukan secara manual. Diharapkan dengan sistem yang dirancang dapat membantu pengambil keputusan yang bersifat objektif dan pada proses penilaian kinerja pegawai yang lebih efisien.


Repositor ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (9) ◽  
Author(s):  
Feny Aries Tanti ◽  
Galih Wasis Wicaksono ◽  
Agus Eko Minarno

AbstrakJalan merupakan prasarana yang ada di darat untuk sektor sosial dan ekonomi. Kesadaran pemerintah dalam memperbaiki jalan yang rusak merupakan hal utama dalam anggaran daerah. Peningkatan jumlah lokasi jalan berkaitan dengan peningkatan jumlah perbaikan jalan yang akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi perbaikan jalan yang terbaik. Jalan yang diperbaiki berdasarkan dari beberapa alternatif posisi lokasi perbaikan jalan. Cara menetapkan lokasi perbaikan jalan dengan memberikan posisi peringkat alternatif berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Berdasarkan pertimbangan kriteria dapat diukur secara kuantitatif dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan SAW (Simple Additive Weighting). Berdasarkan hasil pengujian terhadap program sudah dapat digunakan. Hasil dari perhitungan program sudah sesuai dengan hasil perhitungan yang sudah dilakukan. Pengujian dilakukan terhadap 10 responden. Dengan sistem ini diharapkan membantu pihak Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga untuk menentukan lokasi perbaikan jalan secara lebih objektif. Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting, Sistem Pendukung KeputusanAbstractThe road is a land-based infrastructure for the social and economic sectors. Government awareness in repairing a broken road is a key thing in a regional budget. The increasing number of road locations relates to the increasing number of road repairs to be made. The research aims to determine the location of the best road repairs. The repaired path is based off several alternative position of road repair location. How to set the road repair location by providing an alternate ranking position based on the criteria already set. Based on consideration criteria can be measured quantitatively by using AHP (Analytical Hierarchy Process) and SAW (Simple Additive Weighting). Based on the test results of the program can be used. The results of the program calculation are already in accordance with the calculated results. Testing was conducted against 10 respondents. This system is expected to assist the Public Works (PU) of Bina Marga to determine the location of road repairs in a more objective. Keyword: Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting, Decision Support System


Author(s):  
Ni Ketut Dewi Ari Jayanti

<p>Dosen adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas menjalankan fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional dosen dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penilaian kinerja dosen yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di jenjang pendidikan tinggi. Pelaksanaan penilaian kinerja dosen dimaksudkan bukan untuk menyulitkan dosen, tetapi sebaliknya penilaian kinerja dosen dilaksanakan untuk mewujudkan dosen yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Untuk dapat menghasilkan laporan kinerja dosen yang akurat, tentu saja dibutuhkan suatu metode yang dapat melibatkan banyak komponen atau kriteria yang dinilai (multi kriteria), sehingga dalam penyelesaiannya diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan dengan multikriteria. Metode sistem pendukung keputusan yang multikriteria antara lain yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW), namun keduanya mempunyai metode pengukuran yang berbeda-beda. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah menerapkan metode SAW dan metode AHP dimana pada penilaian kinerja dosen ini melibatkan kriteria dan sub-kriteria serta sistem penilaian kinerja dosen. Kriteria serta sub-kriteria tersebut dapat ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disamping itu, pada masing-masing kriteria tersebut dapat ditentukan jumlah bobotnya sehingga penilai dapat memprioritaskan bobot yang dirasa penting.</p>


JNANALOKA ◽  
2021 ◽  
pp. 19-27
Author(s):  
Aulia Tegar Rahman ◽  
Sitti Muhartini ◽  
Astika Wulansari ◽  
Rizky Amirullah Hasiani ◽  
Arif Baktiar

Vocational High School is a formal education unit that organizes vocational education that prepares students, especially to work in certain fields. In determining students who excel in certain fields, it is necessary to have a decision support system to improve the quality of decisions in determining students who excel from the highest average score. However, using the highest average score does not get optimal results because it is not adjusted to the existing needs in determining outstanding students. In this study, it can be used as a reference in making decisions for outstanding students by applying the Analytical Hierarchy Process and Simple Additive Weighting methods. The steps taken are: Data collection, Data Preprocessing, Ranking and Comparison of Results between Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting with manual weighting results. The results of the ranking comparison show that there are 6 students with the top ranking who are recommended to be outstanding students in the linguistic group.


JNANALOKA ◽  
2021 ◽  
pp. 63-71
Author(s):  
Aulia Tegar Rahman ◽  
Sitti Muhartini ◽  
Astika Wulansari ◽  
Rizky Amirullah Hasiani ◽  
Arif Baktiar

Vocational High School is a formal education unit that organizes vocational education that prepares students, especially to work in certain fields. In determining students who excel in certain fields, it is necessary to have a decision support system to improve the quality of decisions in determining students who excel from the highest average score. However, using the highest average score does not get optimal results because it is not adjusted to the existing needs in determining outstanding students. In this study, it can be used as a reference in making decisions for outstanding students by applying the Analytical Hierarchy Process and Simple Additive Weighting methods. The steps taken are: Data collection, Data Preprocessing, Ranking and Comparison of Results between Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting with manual weighting results. The results of the ranking comparison show that there are 6 students with the top ranking who are recommended to be outstanding students in the linguistic group.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Andaka Dadi Pradana ◽  
Findra Kartika Sari Dewi ◽  
Albertus Joko Santoso

Abstract. The high consumption of chicken eggs in Indonesia must be balanced with the productivity level of laying hens to avoid scarcity resulting in an increasing price of chicken eggs. The maximum egg production can be possibly achieved by implementing a system of grouping chickens into good quality and poor performance different groups. This grouping can be made with a decision support system using the Analytical Hierarchy Process and Simple Additive Weighting methods. The criteria used in this test are eggs total, total of hens per coop, age, and hens’ death per coop. Alternatives used are coop 1, 2, 3, and 4. The coops were chosen as the alternative for the breeders compared the laying hens’ production performance based on the production per coop. The testing results, with the same input, show the same ranking order for both methods. The ranking order respectively the best to the worst is coop 1, coop 3, coop 2 and coop 4.Keywords: Laying hens, production performance, decision support system, Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weigthing.Abstrak. Banyaknya konsumsi telur ayam di Indonesia, harus diimbangi dengan tingkat produktivitas ayam petelur agar tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan harga telur ayam. Produksi telur yang maksimal bisa dicapai dengan menerapkan sistem pengelompokan ayam-ayam dengan kualitas performa yang baik dan yang kurang baik. Pengelompokan ini bisa dibuat dengan sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah Total telur, Total ayam per kandang, umur ayam dan kematian ayam per kandang. Alternative yang digunakan adalah kandang 1, 2, 3, and 4. Kandang dipilih sebagai alternative karena peternak membandingkan performa produksi ayam petelur berdasarkan produksi per kandangnya. Hasil pengujian, dengan masukan yang sama, menunjukkan hasil perangkingan dengan urutan yang sama untuk kedua metode. Rangking terbaik sampai dengan terburuk, secara berturut-turut: kandang 1, kandang 3, kandang 2 dan kandang 4.Kata Kunci: Ayam Petelur, Performa Produksi, Sistem Pendukung Keputusan, Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weigthing.


2017 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Yupianti Yupianti ◽  
Sinta Puspita Sari

The method used in this research was system development method. To collect data, interview and literature study was conducted. The software used to build the system was Visual Basic 6.0 and the results obtained were able to provide quick and accurate output. The results of this research was Decision Support System for Employees Recruitment. The system consist of five criteria, namely input for applicants, input for data criteria of administrative completeness, input for criteria of computer practice examination, input for written test criteria, input for weighting criteria, and data input for determining Final Calculation Value of Simple Additive Weight. There were also two reports, namely individual reports and rank reports. From the results of research, it can be concluded that the Decision Support System for Employees Recruitment at PT. Nusantara Sakti Ciptadana (NSC) Finance Kota Bengkulu Using SAW Method, were more efficient, complete and accurate.Keyword : Decision Support System, Simple Additive Weighting, SAW


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document