scholarly journals Penerapan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process dan SLP dalam Rangka Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Bata Ringan di Pt. PQR

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 087-094
Author(s):  
Ukurta Tarigan ◽  
Erwin Sitorus ◽  
Veronica Veronica

PT. PQR merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi bata ringan. Bata ringan diproduksi menggunakan sistem Autoclaved Aerated Concrete (AAC). Dari hasil pengamatan di perusahaan, produk bata ringan sering mengalami kerusakaan karena jatuh dari pallet saat dipindahkan menggunakan hand lift. Hal ini disebabkan oleh jauhnya jarak perpindahan antara lantai produksi dan gudang produk, sehingga operator kesulitan dalam proses pemindahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang ulang tata letak fasilitas dengan menggunakan pendekatan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP) disertai dengan metode Systematic Layout Planning (SLP) untuk mendapatkan rancangan yang efisien. Hasil pembobotan matriks berpasangan menunjukkan tenaga kerja adalah variabel yang memiliki bobot kriteria tertinggi sebesar 0,2735. Setelah dilakukan analisis didapatkan bahwa kedekatan antar departemen sangat dipengaruhi oleh perpindahan tenaga kerja (operator) antar departemen. Dari hasil analisis, dirancang activity relationship chart (ARC) untuk mendapatkan kedekatan antar departemen, kemudian dirancang layout baru berdasarkan pertimbangan luas masing-masing departemen. Hasil rancangan ini dibandingkan dengan rancangan awal, sehingga diperoleh pengurangan jarak sebesar 165,01 m. PT. PQR is a company engaged in the production of lightweight bricks. Lightweight bricks are produced by using the Autoclaved Aerated Concrete (AAC) system. From the observations in the company obtained results thatight brick products often experience damage due to falling from the pallet when moved using a hand lift. This is due to the distance between the production floor and the product warehouse, so operators have difficulty in the process of moving. The purpose of this study was to redesign the layout of the facility using the Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP) with the Systematic Layout Planning (SLP) method to obtain an efficient design. The paired matrix weighting results showed that labor is a variable that has the highest weight of 0.2735. After an analysis was conducted, it was found that the closeness between departments was strongly influenced by the movement of labor (operator) between departments. The results of analysis, a relationship chart (ARC) activity was designed to get closeness between departments, then a new layout was designed based on the broad consideration of each department. Furthermore, the results of this design were compared with the initial design, such that obtained a distance reduction of 165.01m .

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 199
Author(s):  
I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra ◽  
I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan

Dikembangkannya Rekomender Sistem Layanan Kesehatan bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menentukan tempat pelayanan kesehatan terbaik untuk dikunjungi. Pemilihan tempat layanan kesehatan didasarkan pada kriteria kualitas pelayanan, jarak tempuh pengguna dari tempat pelayanan dan rating dari tempat pelayanan. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana menentukan tempat layanan kesehatan terbaik dengan kriteria yang bersifat subjektif atau tidak pasti dengan cepat. Sistem rekomendasi layanan kesehatan dibangun menggunakan metode F-AHP (Fuzzy Analytical Hierarchy Process) yakni pengembangan dari metode AHP (Analytical Hierarchy Process) yang dapat mengatasi kriteria bersifat subjektif atau tidak pasti dengan cepat. Sistem rekomendasi layanan kesehatan yang diterapkan pada perangkat mobile, memudahkan pengguna untuk mendapatkan rekomendasi tempat pelayanan kesehatan berdasarkan kriteria kualitas pelayanan, jarak tempuh dan rating tempat pelayanan, serta mencari informasi tempat pelayanan kesehatan sampai dengan menangani masalah pemesanan nomor antrian dan pembayaran. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem rekomendasi layanan kesehatan berbasis mobile menggunakan metode Fuzzy AHP. Maksud dari sistem rekomendasi tempat pelayanan kesehatan berbasis mobile yaitu untuk memudahkan pengguna aplikasi dalam mencari informasi tempat pelayanan kesehatan serta menentukan tempat pelayanan kesehatan terbaik yang direkomendasikan oleh sistem.


2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 378-388
Author(s):  
Azmi Hassan ◽  
Muhammad Ridwan Andi Purnomo ◽  
Adhe Rizky Anugerah

Purpose This paper aims to identify and reduce possible process failures occurred in warehouse. Design/methodology/approach This research used risk analysis method FMEA combined with fuzzy-analytical hierarchy process (AHP). Design FMEA will direct the failure mode or failure of components into levels and will use it to analyze the product before it used in manufacturing processes. Design FMEA has a major point on the failure mode that caused inefficiency in the design while fuzzy-AHP used to reduce subjectivity in the weighting process. Findings The results show that high inventory is the dominant factor that must be controlled by the company to prevent the risk of failure processes in the warehouse, followed by the number of stocks that do not match with existing records, and misplacement of machines and/or materials. Originality/value This research used risk analysis method FMEA combined with fuzzy-AHP to identify and reduce the possible process failures in warehousing.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 7-12
Author(s):  
Haerudin Koloid ◽  
Wrastawa Ridwan ◽  
Ifan Wiranto

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode fuzzy analytical hierarchy process (F-AHP) dalam merancang sistem pendukung keputusan untuk membeli mobil keluarga. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari informasi pada dealer mobil kota gorontalo tentang kriteria apa saja yang menjadi patokan pembeli. Hasil wawancara diperoleh bahwa kriteria memilih pembelian mobil keluarga yaitu harga, suku cadang, jumlah tempat duduk, irit bahan bakar, luas bagasi, body (eksterior) dan model (interior). Kriteria-kriteria tersebut diberi penilaian perbandingan berpasangan dengan AHP untuk menentukan konsistensi rasio dan menggunakan TFN untuk mencari upper excepted value.Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kriteria harga, suku cadang , jumlah tempat duduk, irit bahan bakar, luas bagasi, body (eksterior), dan model (interior) dengan nilai bobot yaitu harga 28,290 %, suku cadang 10,388 %, jumlah tempat duduk 22,862 %, irit bahan bakar 29,144 %, luas bagasi 1,7340 %, body (eksterior) 5,5460 %, model (interior) 1,7340 %. Dapat disimpulkan bahwa kecenderungan masyarakat gorontalo dalam memilih mobil keluarga lebih mementingkan irit dengan nilai bobot 29,144 %.Pada penelitian ini juga dibuatkan suatu aplikasi yang dapat membantu dan memudahkan pembeli dalam menentukan pembelian mobil keluarga.


2018 ◽  
Vol 197 ◽  
pp. 15009 ◽  
Author(s):  
Yulian Findawati ◽  
Nadifatul Qomariyah ◽  
Arif Senja Fitroni ◽  
Dahlan Abdullah

So far in Islamic marriage done by ta'aruf process which is the initial process of introduction in marriage. Therefore, the election system of Islamic couple is chosen to make it easier for couples to get the best partner for themselves. This system aims to provide partner recommendations with multiple options. Measurement in matchmaking using Fuzzy-Analytical Hierarchy Process (Fuzzy-AHP) and Weighted Sum Model (WSM) method because the basic concept of F-AHP method is a method used to know the action performed by comparison between several factors and some alternatives. FAHP is used in criteria weighting and WSM is used in sub criteria weighting. The results of weighting of each alternative in accordance with many criteria established, namely religion, property, heredity, physical, education, organization, marital status, expertise, and rank. The study compared the use of FAHP and WSM methods compared with AHP and WSM methods. And the result is Using AHP, found that Religion has the highest priority that is 0.4073 while using FAHP has the highest priority that is religion, organization, expertise, status, and rank with weight 0.172848. As for the results of alternative rankings, the use of fuzzy-AHP method is closer to the recommendation given by AHP.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 76 ◽  
Author(s):  
Nafta Ryandika Isyaca Fahmi ◽  
Antonius Cahya Prihandoko ◽  
Windi Eka Yulia Retnani

Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana strata 1 yang membahas suatu permasalahan dalam bidang tertentu sesuai bidang studi sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di perguruan tinggi. Dalam proses penyusunan skripsi terdapat beberapa tahap yang dilalui, tahapan pertama adalah mahasiswa harus menentukan topik dari skripsi yang akan diambil. Terdapat beberapa faktor internal maupun eksternal yang sering menjadi kendala dalam proses pengerjaan skripsi bagi mahasiswa apabila topik yang diambil kurang sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Penentuan topik skripsi yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa merupakan sebuah persoalan pengambilan keputusan dengan multi kriteria. Penentuan topik skripsi menggunakan kriteria penilaian dari masing-masing kriteria, subkriteria, dan sub-subkriteria. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem penunjang keputusan penentuan topik skripsi yang dapat membantu mahasiswa dalam hal penentuan topik skripsi yang akan diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP). Metode Fuzzy AHP dipilih karena merupakan sebuah metode yang dapat menangani keputusan multikriteria dengan memperhatikan faktor – faktor subjektivitas, serta memperhitungkan validitas data dengan adanya batas toleransi inkonsistensi dari kriteria yang dipilih yang dikombinasikan dengan pendekatan dengan logika fuzzy, logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai fuzzyness antara dua nilai yang diharapkan mampu meminimalisir ketidakpastian sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang lebih akurat. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Page Hypertext Pre-Processor (PHP) dan framework Code Igniter (CI). Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem, sistem penunjang keputusan dapat melakukan memberikan rekomendasi topik skripsi berdasarkan kemampuan masing-masing mahasiswa.Kata Kunci: Skripsi, Topik Skripsi, Fuzzy AHP, dan sistem penunjang keputusan


2017 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Dewi Arziyah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor penentu keberhasilan pada pengembangan agroindustri kakao yang berkelanjutan di Sumatera Barat dengan menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Agroindustri merupakan pilihan pendekatan pembangunan pertanian.  Agroindustri yang memiliki konsep keberlanjutan, dibangun dan dikembangkan memperhatikan aspek-aspek manajemen dan konservasi sumberdaya alam. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dikembangkan teknik memodifikasi dan teknik himpunan fuzzy dalam AHP yang disebut Fuzzy AHP. Dari hasil penelitian didapatkan faktor penentu keberhasilan dalam pengembangan agroindustri pada aspek ekonomi terletak pada kualitas bahan baku yang digunakan dengan bobot 0,1646. Faktor penentu keberhasilan pada aspek sosial yang pertama terdapat pada dukungan kebijakan pemerintah dalam pengembangan agroindustri dengan bobot 0,3655. Faktor penentu keberhasilan pada aspek lingkungan adalah kondisi agroklimat atau kesesuaian lahan daerah Sumatera Barat untuk dijadikan daerah penghasil kakao dengan bobot 0,4455.


2017 ◽  
Vol 34 (8) ◽  
pp. 1167-1185 ◽  
Author(s):  
Gunjan Yadav ◽  
Tushar N. Desai

Purpose To endure against the global rivalry, various organizations are espousing several quality melioration techniques, but most of them flunk to implement them in palmiest way; hence, to surmount the failure of implementation, it is very essential to identify and prioritize the impediments of the technique to be implemented. Lean Six Sigma (LSS) has evolved as one of the most efficacious technique implemented by organizations. The purpose of this paper is to identify and prioritize the barriers of LSS for its productive implementation. Design/methodology/approach The study initiates from conducting a literature review of peer-reviewed articles concentrating on LSS barriers. The barriers are identified from literature as well as opinion from industry experts. These barriers are categorized underneath the canopy of five major criteria. The final elite barriers are prioritized and stratified by employing the fuzzy analytical hierarchy process approach. Findings The present study identifies 27 critical barriers that obturate the palmy LSS implementation. Further prioritization of these barriers will help the practitioners to develop the strategies to tackle the barriers. Research limitations/implications The LSS barriers are identified through the literature search and opinions from industry experts, while a survey can be conducted in order to incorporate more barriers related to manufacturing concerns. Originality/value The main contribution of this paper includes identification of LSS barriers and later prioritizing them to project their intensity in order to make the practitioners comfortable to handle the LSS implementation issues.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 108-121
Author(s):  
Veri Julianto ◽  
Hendrik Setyo Utomo ◽  
Herpendi Herpendi

Field Work Practices are part of achieving the expected competencies in the educational process. The suitability of students to companies that serve as street vendors is something that is important to note. The weakness of the previous field work practices system was that there were still many students who were inaccurate in choosing a company or institution as a place for street vendors. This study aims to help determine industry partners in accordance with the competency achievements of each department. The method to be used in this research is Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) in the process of determining the weight priority of each criterion and the TOPSIS method in carrying out the ranking process. The criteria used are the suitability of the department with the company's core (C1), company credibility (C2), and company commitment (C3). corporate environment (C4), and the facilities provided (C5). Each of these criteria consists of several sub criteria. The weights of the criteria obtained through the FAHP are  Furthermore, the process of ranking 37 companies using the TOPSIS method obtained the highest preference value, namely 0.8157.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 146-158
Author(s):  
Frisheila Sely Apriliana ◽  
Bambang Suhardi

Perpustakaan merupakan aspek penting yang harus ada dalam suatu lembaga pendidikan karena merupakan salah satu sumber pengetahuan dan belajar. Aktivitas membaca merupakan kegiatan utama yang dilakukan di perpustakaan, sehingga aspek pencahayaan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk menciptakan lingkungan perpustakaan yang baik. Pemilihan lampu sebagai sumber cahaya buatan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan lampu dapat dilakukan menggunakan metode Multi Atribute Decission Making (MADM). Salah satu metode MADM yang digunakan untuk menganalisis parameter dan kriteria pengambil keputusan yaitu Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP). Metode Fuzzy AHP merupakan pengembangan dari metode AHP (Analytical Hierarchy Process) yang terdiri dari unsur-unsur matriks yang diwakili oleh bilangan fuzzy. Meskipun AHP bisa digunakan untuk menangani kriteria kuantitatif dan kualitatif pada MADM namun fuzzy AHP dianggap mampu mendeskripsikan keputusan yang samar dengan lebih baik dibandingkan AHP. Selain itu Fuzzy AHP juga mampu menutupi permasalahan subjektifitas pada AHP. Pada penelitian ini pihak yang menjadi responden yaitu beberapa orang yang dianggap ahli dalam memberikan penilaian maupun keputusan yang berhubungan dengan proses pemilihan lampu di perpustakaan. Pihak tersebut adalah Staff Bagian Rumah Tangga selaku pihak yang bertanggung jawab secara administrasi mengenai pengadaan barang di perpustakaan, staff Pengelola BMN bagian listrik selaku pihak yang bertanggung jawab secara teknis mengenai peralatan listrik yang ada di perpustakaan dan staff Unit Layanan Pengadaan selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pengadaan barang. Terdapat tiga alternatif merk lampu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Philips, Hannoch dan OSRAM. Tiga alternatif merk lampu tersebut digunakan karena memiliki produk dengan nilai lumen yang sesuai dengan kebutuhan lumen tiap lampu di Perpustakaan. Berdasarkan hasil perankingan menggunakan metode fuzzy AHP diperoleh hasil bahwa lampu yang terpilih pada prioritas satu  yaitu Philips dengan bobot sebesar 43%, prioritas dua yaitu OSRAM dengan bobot sebesar 38%, dan prioritas tiga yaitu Hannoch dengan bobot sebesar 18%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document