scholarly journals Implementasi Metode Waterfall dalam pembangunan Company Profile Website Akademi Komunitas Dharma Bhakti Bangka (AK DBB)

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 133-140
Author(s):  
Ahmat Josi

Akademi Komunitas Dharma Bhakti Bangka (AK DBB) adalah satuan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan jenjang pendidikan vokasi setingkat diploma satu (D-I) dan/atau diploma dua (D-II)dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus. Di dalam proses pelayanan adminstrasi AK DBB sudah menggunakan teknologi komputer dalam proses administrasi, namun untuk proses publikasi atau penyebaran informasi kampus akademi komunitas dharma bhakti bangka masih menggunakan cara manual yaitu menggunakan pamplet, brosur dan beberapa cara yang masih terbilang kurang efektif, hal ini menyebabkan proses penyebaran infromasi tentang kampus menjadi lambat, dan susah untuk diakses, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah media yang bisa membantu akademi komunitas dharma bhakti bangka dalam mempublikasi informasi tentang kampus, salah satunya ialah website (Company Profile Website). Dalam pembangunan website ini peneliti menggunakan metode Waterfall model. Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.

2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 225
Author(s):  
Sintia Mahmudah ◽  
Lisda Widiastuti ◽  
Siti Ernawati

At MA Darul Ihya Bogor correspondence is an important means of communication. One of the problems in managing letters at the MA Darul Ihya Bogor is the inefficient filing of mail data that still uses a manual system. With the number of incoming letters and outgoing letters each meeting makes a letter that is in the archive so that the search becomes inefficient because not all files are arranged properly. One effort to overcome this problem is to create an in and outgoing mail management information system. The research method used in this study is the method of Lifecycle Development (SDLC) with the Waterfall model. The waterfall model (waterfall) is often also called a linear sequential (linear sequential) model. The results of this study are to make this site-based management information system can facilitate business administration in the process of inputting incoming and outgoing mail data, searching for incoming and outgoing mail data, making reports of incoming and outgoing mail data producing the required information quickly and accurately. 


Gunahumas ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 318-328
Author(s):  
Rega Hadi Gunawan

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem absensi dengan QR code,dan mengintegrasikan dengan Smartphone Aplikasi tersebut dapat di buat dengan menggunakan teknologi QR Code berbasis Android. Aplikasi yang dibuat diberi nama Absensi PTI. Proses pembuatan aplikasi Absensi PTI menggunakan metode Waterfall atau sering disebut juga model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, dan pengujian. Untuk menguji kelayakan aplikasi akan digunakan standar ISO 25010 adalah 4 karakter Functional suitability, Performance efficiency, Portability, dan Usability. Pengujian dilakukan di Institut Pendidikan Indonesia Garut di jurusan Pendidikan Teknologi dan Informasi dengan jumlah mahasiswa 20 orang serta pengujian oleh dosen dan software untuk testing. Hasil dari pengujian aplikasi pada karakteristik Functional Suitability, Performance Efficiency, dan Portability dengan persentasi 100% sehingga dikatakan aplikasi sudah baik. Sedangkan untuk Usability dapat dikatakan bahwa aplikasi sudah layak untuk digunakan dengan persentase lebih dari 70 %. Kata kunci : Absensi; Android; QR code Abstract This study goals for build an attendance QR code system and integrate Smartphones. The application can be made using Android through QR Code technology. The application was created with named PTI Higher educations. The process of making the PTI Higher educations application using the “Waterfall” method or often also called a linear sequential model or classic life flow. This waterfall model provides a sequential software life cycle as a approach starting from analysis, design, coding, and testing. To test the appropriateness of the application will be used for 4 characters Functional suitability on the ISO 25010 standard, through tree indicators : Performance efficiency, Portability, and Usability. The test was conducted at the Garut Indonesia Institute of Education in the Department of Information and Technology Education with a total of 20 students as experiment sample testing. The results of application testing on the characteristics of Functional Suitability, Performance Efficiency, and Portability with a percentage of 100% so that it says the application is good. As for Usability, it can be said that the application is eligible to be used with a percentage of more than 70%. Keywords : Attendance; Android; QR code


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Nuryadin Eko Raharjo ◽  
Galuh Kemuning Pitaloka

Kajian ini  bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis aplikasi android dengan augmented reality pada mata pelajaran Gambar Teknik dengan model Waterfall. Kajian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan Linear sequential model atau Waterfall Model. Model Waterfall dilaksanakan melalui tahapan analisis, desain, pengodean, dan pengujian. Hasil kajian ini sebagai berikut. (1) Pada tahap analisis diketahui bahwa siswa diperbolehkan menggunakan memakai smartphone sebagai media pembelajaran, media pembelajaran masih kurang variatif dan metode guru mengajar masih konvensional. Software yang digunakan adalah Unity 3D, Corel Draw X8, dan Adobe Photoshop CS6. Spesifikasi minimum smartphone yang dibutuhkan android versi 4.0 Jellybean, RAM 768 MB dan kamera 5MP. (2) Tahap desain menghasilkan rancangan Unified Modeling Language (UML), dan desain antarmuka (user interface). (3) Pada tahap pengodean dihasilkan aplikasi android, implementasi dari desain Unified Modeling Language (UML) dan desain antarmuka (user interface). (4) Tahap pengujian dilaksanakan dengan uji materi dan uji media menurut ISO 25010. Hasil uji materi oleh ahli materi dari aspek kualitas isi dan tujuan serta aspek kualitas pembelajaran memperoleh nilai presentase 92,7% kategori sangat Layak. Pengujian aspek functional suitability oleh ahli media memperoleh nilai presentase 100% berada pada kategori sangat layak. Aspek compatibility sub kategori co-existence dan hasil uji pada berbagai tipe perangkat masing-masing memperoleh skor 100% dengan kategori sangat layak. Pengujian aspek usability memperoleh skor 79,8 dengan kategori baik. Aspek performance efficiency telah memenuhi standar dan berada pada performance efficiency yang baik. 


2021 ◽  
Author(s):  
Ajeng Dwi Lestari

Linear Sequential Model / Waterfall model adalah suatu proses pengembangan software yang dimana proses yang dilakukan masih sederhana,proses yang dibuat pun memiliki aturan dalam setiap tahap yang akan dilakukan telah ditentukan darimana proses awal yang akan dilakukan dan proses selanjutnya.Model ini memiliki bentuk seperti air terjun yang biasa kita lihat dimana bentuk itu sama dengan tahapan proses yang akan dilakukan pada linear sequential model/waterfall model.Didalam model ini kesalahan yang muncul belum tentu bisa ditemukan penyebabnya dengan cepat hal ini disebabkan karena pencarian penyebab dilakukan secara bertahap dimana setiap tahap dilakukan evaluasi dengan teliti dan satu persatu tahap dilakukan evaluasi hingga diketahui penyebabnya.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 84-97
Author(s):  
Eko Aristanto ◽  
Syarif Hidayatullah ◽  
Chandra Dinata ◽  
Kuncoro Adi Prabowo

Keberhasilan kebijakan ketahanan pangan perlu didukung ketersediaan air yang ditata dalam sistem irigasi yang baik. Perencanaan pembangunan irigasi di daerah dengan 66.391 daerah irigasi dengan dengan luasan 9.146.027 ha perlu penataan dalam data yang tersistematis.  Dashboard perencanaan pembangunan irigasi daerah menjadi media integrasi berbagai perencanaan pembangunan sumber daya air yang dilauan oleh kabupaten/kota. Perancangan mengunakan model pengembangan sistem dengan pendekatan terstruktur yaitu linier sequential model atau waterfall model. Metode pelaksanaan kegiatan yang  dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan tujuan kegiatan ini melalui  pemetaan indikator dan elemen data, survei lapangan, perancangan dashboard, focus group discussion. Lokasi pelaksanaan diskusi dan ujicoba database perencanaan pembangunan irigasi di laksanakan di 8 (delapan) kabupaten meliputi Kerawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga dan Jember.  Keluaran yang dihasilkan kegiatan ini adalah dashboard perencanaan pembangunan irigasi  daerah.  Hasil evaluasi dan ujicoba menunjukan pengelolaan Dashboard Perencanaan Pembangunan Irigasi di Daerah telah berfungsi dengan baik. Keywords: dashboard, irigasi, ketahanan pangan


INFOMATEK ◽  
2021 ◽  
Vol 32 (2) ◽  
pp. 107-114
Author(s):  
. Sobarudin ◽  
Maxsi Ary

Penggunaaan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan atau monoton pada pembelajaran usia enam sampai tujuh tahun membuat siswa menjadi tidak fokus dan kurang perhatian terhadap mata pelajaran itu sendiri. Padahal penggunaan media pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar, pemahaman dan ketertarikan terhadap materi. Terlebih lagi pembelajaran Bahasa Inggris, dimana Bahasa inggris sulit dipahami. Penelitian memanfaatkan augmented reality sebagai media pembelajaran. Sebagai implikasi dari pembuatan aplikasi diantaranya untuk menarik fokus, perhatian siswa dan lebih tertarik terhadap minat belajar. Serta memudahkan para guru atau orang tua, sehingga lebih mudah menjelaskan proses pembelajaran bahasa Inggris kepada siswa. Selain itu mampu menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. Pengembangan software menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Linear sequential model atau yang biasa disebut Waterfall Model. Hasil Penelitian ini adalah sebuah aplikasi augmented reality sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pemahaman, ketertarikan siswa terhadap materi yang diberikan.


Author(s):  
Nurhajar Anugraha ◽  
Randy Angriawan ◽  
Mashud Mashud

<p>Perkembangan Sistem Informasi Geografis saat ini terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan informasi khususnya dalam bidang informasi letak dan kondisi suatu wilayah. Sistem Informasi Geografis dibutuhkan untuk mengetahui berbagai informasi umum mengenai suatu lokasi. Pada penelitian ini, Sistem Informasi Geografis dibuat dengan tujuan membantu masyarakat untuk mengetahui layanan publik apa saja yang ada di lingkup kota Makassar.  Perancangan dilakukan dengan menggunakan metode <em>Linear Sequential Model</em> (atau disebut juga “<em>Classic Life Cycle</em>” atau “<em>Waterfall Model</em>”) yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan sekuensial dengan cakupan aktivitas Rekayasa Sistem dan Analisis, Kebutuhan Perangkat Lunak, Perancangan (DeGISn), Pembuatan Coding, Pengujian (<em>Testing</em>) dan Perawatan (<em>Maintenance</em>). Aplikasi yang dibuat merupakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan Bahasa program PHP. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya aplikasi system informasi geografis layanan masyarakat lingkup kota Makassar berbasis website yang dapat mempermudah masyarakat dalam menemukan kantor-kantor pelayanan publik di kota Makassar.</p>


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 82-87
Author(s):  
Enrico Siswanto

Cargo Fashion is a small business that focuses on selling branded garments exports with the best quality and reasonable price. Cargo Fashion still has difficulty in making sales to reseller because still using manual way. Therefore, Cargo Fashion requires a website-based system that can accommodate reseller sales wherever and whenever. Website designed using Waterfall method and built using the PHP and MySQL language for the database. The results of this study is a website that can make sales for resellers and at the same time facilitate the owner of Cargo Fashion in checking the stock of goods and view sales reports. The system was tested to the owner and 100% accepted and meet all the requirements. Index Terms—reseller management, web-based application, waterfall model


1987 ◽  
Vol 33 (4) ◽  
pp. 500-508 ◽  
Author(s):  
Wallace J. Hopp

2021 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
Author(s):  
M.A. Adeagbo ◽  
J.E.T. Akinsola ◽  
A.A. Awoseyi ◽  
F. Kasali

Selection of a suitable Software Development Life Cycle (SDLC) model for project implementation is somewhat confusing as there are a lot of SDLC models with similar strengths and weaknesses. Also, the solutions proffered among the researchers so far have been the  qualitative comparative analysis of SDLC models. Hence, this paper proposes a comparative analysis of SDLC models using quantitative approach in relation to strengths and weaknesses of SDLC models. The study adapted comparative analysis and Software Development Life Cycle (SDLC) models features’ classification using ten characteristics such as project complexity, project size, project duration, project with risk, implementation/initial cost, error discovery, associated cost, risk analysis, maintenance and cost estimation. A quantitative measure that employs online survey using experts in software design and engineering, project management and system analysis was carried out for the evaluation of SDLC models. Purposeful Stratified Random Sampling (SRS) technique was used to gather the data for analysis using XLSTAT after pre-processing, taking into consideration both benefit and cost criteria. The overall performance evaluation showed that Spiral-Model is the best followed by V-Model and lastly Waterfall Model with comparative values of 38.63%, 35.76% and 25.61% respectively. As regards cost estimation, Waterfall Model is the most efficient with value of 41%, then V-Model with 31% and lastly Spiral Model with 28%. V-Model has great error recovery capability with value of 45% which is closely followed by Spiral Model with 37% and lastly Waterfall Model with 18%. The study revealed that, a model with efficient risk assurance does not guarantee efficient cost management. In the future work, more characteristics regarding SDLC models shall be considered.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document